Jiwa Terpisah dari Raga

Adzan maghrib telah selesai berkumandang, Franky menutup laptopnya lalu membawanya masuk ke dalam kamar, sementara Leon sudah berada di dalam kamarnya terlebih dulu.

Franky merebahkan tubuhnya di atas kasur.

"Hem, sebentar lagi novel ku akan kelar dan sudah bisa di terbitkan, semoga saja kali ini nyonya Nurdiana mau menerima karyaku," batinnya.

Jam dinding menunjukkan pukul sembilan malam, ketika Franky hendak memejamkan matanya, sayup-sayup terdengar sebuah suara memanggilnya.

"Franky.. Franky.."

Suara itu terdengar lirih, seperti berada di kejauhan, namun terdengar sangat jelas di telinga.

Ftanky beranjak dari tidurnya.

"Siapa yang memanggilku? Suaranya mirip sekali sama Rinjani," gumamnya dalam hati.

Franky turun dari tempat tidurnya, lalu keluar kamar, dia mencari-cari sumber suara itu, namun tak ditemukan wujud dari asal suara tersebut.

"Ah, mana mungkin Rinjani datang ke sini, dia kan nggak pernah ke rumah ini," batinnya.

Franky pun masuk kembali ke dalam kamarnya, dia merebahkan tubuhnya.

Baru saja Franky memejamkan matanya, sebuah suara kembali terdengar, Franky membuka kembali matanya.

"Apakah itu memang suara Rinjani?" tanya Rinjani pada diri sendiri.

"Astaga, aku kan sudah berjanji akan menemui dia malam ini, lebih baik aku ke Pantai sekarang juga," lirih Franky.

Franky berganti pakaian, dan bergegas menuju Pantai, sebelum pergi dia meninggalkan sebuah tulisan tangan di atas selembar kertas, lalu meletakkannya di atas meja ruang tamu.

Sesampainya di pantai, Franky berjalan menuju hutan, dia berdiri di muka hutan itu.

"Rinjani! Di mana kamu? Keluarlah Rin, aku sangat merindukanmu!" seru Franky.

"Saya di sini," jawab sebuah suara.

Franky menoleh ke belakang, dia melihat Rinjani telah berdiri di sana.

"Rin," panggil Franky lirih.

Rinjani tersenyum.

"Apakah anda akan ikut ke rumah saya?" tanya Rinjani.

"Em, maaf Rin, kita mengobrol saja disini, karna aku harus pulang dan menyelesaikan pekerjaanku," sahut Franky.

Raut wajah Rinjani berubah menjadi murung.

"Bukankah dari awal, anda ingin sekali mengantar saya pulang?" ujar Rinjani lemas.

"Benar Rin, tapi aku kan sudah tahu rumah kamu, dan kita belum ada ikatan pernikahan, jadi mana mungkin aku terus tinggal di rumahmu selamanya?" Ujar Franky.

"Maukah anda menikahi saya?" tanya Rinjani tanpa berbasa-basi.

Franky terkejut.

"Mau sekali Rin, tapi.. menikah itu nggak gampang, banyak persyaratan yang harus di lakukan," papar Franky.

"Itu bisa menyusul Fran, yang penting kita ada ikatan dulu, saya khawatir anda akan berpaling dari saya," kata Rinjani.

"Percayalah Rin, aku nggak akan pernah ninggalin kamu," Franky meyakinkan.

"Pokoknya saya mau, besok kita menikah, dan sekarang anda ikutlah dengan saya, biar ayah saya yang akan mengurus pernikahan kita, anda tak perlu repot mengurusnya," paksa Rinjani.

"Busyet, ini perempuan nekat sekali, atau sudah tak tahan ya," Franky terkekeh dalam hati, merasa geli.

"Siapa yang sudah tak tahan?" tanya Rinjani tiba-tiba.

Franky ternganga, karena Rinjani mengetahui ungkapan isi hatinya.

"Eh maksud aku.. anu.. hehe," Franky salah tingkah, dia tak berani lagi membatin sesuatu, lantaran Rinjani dapat mendengarnya.

"Jadi, bagaimana? Apakah anda mau ikut dengan saya sekarang?" Rinjani bertanya sekali lagi.

"Iya Rin, aku mau ikut denganmu dan menikahimu," jawab Franky.

"Benarkah?"

"Tentu saja benar."

"Tapi kali ini, saat anda sudah masuk ke dalam rumah saya, anda sudah tak bisa lagi kembali ke tempat asal anda," ungkap Rinjani.

Franky tampai berpikir sejenak.

"Apa aku ikut Rinjani saja ya? Mungkin aku akan menemukan kebahagiaan, dari pada di kota juga aku hidup sendirian, istriku sudah pergi meninggalkanku, dan orang tua pun nggak punya," batinnya.

"Baiklah Rin, aku akan ikut dengan kamu," kata Franky dengan yakin.

Rinjani tersenyum puas, lalu dia menggandeng tangan Franky, dan berjalan memasuki hutan.

Kedua insan itu melewati jalan setapak yang pernah mereka lewati sebelumnya.

Tak lama, mereka berdua sampai di depan rumah Rinjani yang sangat megah layaknya istana itu.

Franky masuk ke dalam kamar dan merebahkan diri di atas kasur yang terbuat dari busa yang sangat empuk dan nyaman.

****

Di luar hutan, pak Yusuf dan Leon berlari tergesa-gesa.

"Kita terlambat!" seru pak Yusuf.

Ternyata setengah jam setelah kepergian Franky, Leon terbangun dan berasa ingin buang air, dia pun keluar kamar, saat melewati kamar Franky, Leon melihat kalau kamar Franky terbuka.

Spontan Leon menengok ke dalam kamar, dia terkejut karena Franky tak ada di dalam kamarnya, dan tanpa sengaja dia melihat kalung Franky yang terjatuh di kolong tempat tidur.

Leon mengambilnya, dia berencana akan menyusul Franky ke Pantai, karena Leon berpikir kalau temannya pasti berada di tempat itu.

Ketika Leon melewati ruang tamu, netranya menangkap secarik kertas yang tergeletak di atas meja.

Leon pun mengambilnya dan membaca tulisan yang tertera di kertas tersebut.

"Le, aku akan menemui Rinjani, kalau aku nggak pulang itu tandanya aku menginap di rumah dia, kamu nggak perlu khawatir ya, salam buat Bento."

Begitulah bunyi pesan tertulis dari Franky.

Tanpa pikir panjang, Leon bergegas kerumah pak Yusuf yang tak jauh dari rumah kontrakannya.

Dia memberitahukan kepada pak Yusuf kalau Franky pergi ke pantai lagi, Leon juga menyerahkan kalung Franky yang terjatuh.

"Kalungnya jatuh, dan mas Franky tidak mengetahuinya?" tanya pak Yusuf.

"Sepertinya begitu, Pak, karna beberapa minggu ini saya lihat Franky tidak memakainya, tapi kalau menurut saya, kalung itu benar-benar ampuh, karna saat memakai kalung itu, Franky seperti sudah melupakan Rinjani, terbukti kalau dia hampir tidak pernah pergi ke Pantai, tapi karna kalungnya jatuh, Franky kembali lagi menemui Rinjani," Leon menjelaskan secara detail.

"Kalau begitu, ayo kita cari dia di hutan itu, kita berdua saja, tidak enak kalau mengajak Aisyah karna ini sudah larut malam," ajak pak Yusuf.

Leon mengangguk, kemudian pak Yusuf dan Leon bergegas ke Pantai, namun tempat itu sepi tak ada seorang pun yang berkeliaran, mengingat waktu pun telah larut malam.

Akhirnya mereka berdua berjalan ke seberang Pantai, menuju ke hutan.

Betapa terkejutnya mereka, ketika melihat tubuh Franky tergeletak tak berdaya di luar hutan itu.

Mereka pun menghampirinya.

"Jiwa mas Franky sudah di bawa Rinjani masuk ke dalam dunia gaib, itu artinya akan susah sekali untuk membawanya pulang kembali," ujar pak Yusuf dengan raut wajah penuh penyesalan.

"Apakah benar begitu pak, terus bagaimana?" tanya Leon ketakutan.

"Saya akan meminta bantuan Kyai Toha, dia adalah ayah Aisyah," jawab pak Yusuf.

"Memangnya, di dunia gaib itu bagaimana keadaannya Pak?" Leon sungguh penasaran.

"Ya begitulah, dunia gaib adalah tempat berkumpulnya para lelembut atau bangsa Jin, mereka semua berwujut menakutkan, hanya saja mata batin mas Franky di tutup oleh Rinjani, jadi yang mas Franky lihat hanyalah sekumpulan makhluk yang berwujut manusia sama seperti kita.

Begitu juga dengan Rinjani, dia pun wujut aslinya adalah kuntilanak, yang menjelma menjadi manusia seperti kita," ujar pak Yusuf.

Leon bergidig ngeri mendengar cerita pak Yusuf, bulu kuduknya meremang seketika.

Kemudian Leon membopong tubuh Franky yang telah terbujur kaku itu, dan membawanya pulang di temani pak Yusuf.

Episodes
1 Novel Ditolak
2 Tiba di Pulau Abadi
3 Suasana Pulau Abadi
4 Siapa Rinjani?
5 Penasaran
6 Sebuah Perasaan
7 Apakah Aku Jatuh Cinta?
8 Semakin Aneh
9 Teka-Teki Misteri
10 Rumah Rinjani
11 Bermalam
12 Gosip Miring
13 Kalung Jimat
14 Jiwa Terpisah dari Raga
15 Mengorek Informasi
16 Serangan Mendadak
17 Perjodohan
18 Ancaman
19 Penderitaan Franky
20 Terbakar Api Cemburu
21 Kembalinya Sukma Franky
22 Mobil Mogok
23 Anak Kecil Misterius
24 Lulus Review
25 Berkemah
26 Selendang
27 Ada yang Aneh
28 The Kost
29 Makhluk Ghaib Bertarung
30 Mbak Kunti
31 Leon Melamar Kerja
32 Aneh!
33 Bus Berhantu
34 Nila, I Love You!
35 Nila VS Rinjani
36 Pesona Nila
37 Mengantar Leon Bekerja
38 Ajian Ilusi Jiwa
39 Perpisahan
40 Kejutan Misteri
41 Kerasukan
42 Pengumuman
43 Roy Kepo
44 Dihantui Sosok Rinjani
45 Pulau Abadi Kembali Meminta Tumbal
46 Mayat di Tepi Pantai
47 Teror
48 Pertarungan Antar Makhluk Gaib
49 Prepare
50 Keanehan di Rumah Makan
51 Tak Terlihat
52 Sebuah Petunjuk
53 Mencari Jasad
54 Pengakuan Roy
55 Kencan yang Aneh
56 Kencan yang Aneh 2
57 Kucing Hitam Pembawa Sial
58 Tiba di Lembah Ilusi
59 Membingungkan
60 Laptop yang Tertinggal
61 Di Luar Nalar
62 Diikuti Makhluk Halus
63 Jangan Melamun!
64 Bisa Mendengar Tapi Tak Bisa Melihat
65 Diikuti Makhluk Halus
66 Jangan Melamun!
67 Novel Misterius
68 Rindi Koma
69 Satu Raga Dua Jiwa
70 Roh yang Terjebak
71 Primadona Online
72 The Third Eye
73 Ada Apa dengan Rindi?
74 Sosok Kuntilanak
75 Kematian Roy
76 Ada yang Aneh
77 Hilangnya Potongan Ayam
78 Ingin Bunuh Diri
79 Hantu Rindi
80 Tabir Dunia Lain
81 Jin Botol
82 Sebuah Rencana
83 Membujuk Sella
84 Franky VS Rindi
85 Mengajak Joko
86 Telpon Misterius
87 Hantu Gerbong Kereta Api
88 Mengorek Info
89 Komunikasi Dua Alam
90 Terdampar di Negeri Kahyangan
91 Hilangnya Botol Jin
92 Tongkat Sakti
93 Pecahnya Botol Jin
94 Hidup Harus Diteruskan
95 Musnahnya Pangeran Endro
96 Novel Horor
97 Terbawa Suasana
98 Misteri Sepotong Tangan
99 Tertutupnya Mata Batin
100 Jin Bucin
101 Mimpi Lanjutan
102 Obrolan Tiga Pria
103 Rumah Makan Berhantu
104 Kembali ke Pulau Abadi
105 Mencari Penginapan
106 Dejavu
107 Ih ... Serem
108 Gudang Misteri
109 Obrolan Empat Mata
110 Handuk yang Hilang
111 Menguak Misteri Hutan
112 Curhatan Rinjani
113 Rinjani Bucin
114 Lukisan Aneh
115 Gangguan di Jalan
116 Diikuti Sosok Baju Hijau
117 Wanita dalam Lukisan
118 Tongkat Warisan
119 Minta Tolong
120 Tugas Selesai
121 Singkong Bakar
122 Jangan Menyapu Malam Hari
123 Ke Rumah Leon
124 Nyaris Saja
125 Kecelakaan Truk
126 Sosok Soraya
127 Eyang Gayatri
128 Fatamorgana
129 Arti Sebuah Mimpi
130 Ke Pulau Abadi Lagi
131 Siluman Kucing Hitam
132 Jelmaan Kucing Hitam
133 Gawat!
134 Keluarnya Roh dari Jasad
135 Masuk Dimensi Lain
136 Desa Misterius
137 Menjemput Roh Franky
138 Tertutupnya Pintu Gudang
139 Lukisan Bergerak
140 Berubah Wujud
141 Sekedar Mimpi
142 Masakan Misterius
143 Leon ingin Bekerja
144 Menemui Rinjani
145 Jarwo
146 Masa Lalu Rinjani
147 Rahasia di Balik Lukisan
148 Makan Gratis
149 Awal Leon Bekerja
150 Bertemu Jarwo
151 Gagal Menyelidiki
152 Mencari Tulang Babi
153 Suara Minta Tolong
154 Ke Pantai
155 Terkuaknya Suara Misterius
156 Bertemu Aisyah
157 Dimana Jasad Rinjani?
158 Mimpi yang Berulang
159 Mimpi Bersamaan
160 Di Balik Lukisan
161 Membunuh Jarwo
162 Berakhirnya Sebuah Kutukan
163 Falling in Love
164 Jasad Dalam Lukisan
165 Tenanglah Kau Di Sana
166 Menemui Nawang
167 Pendonor Ginjal
168 Bisnis Ginjal
169 Penyelidikan
170 Gagal
171 Nawang Hamil
172 Snack Ginjal Manusia
173 Sungguh Keji
174 Keganjilan di Hutan
175 Misteri di Hutan
176 Dan Terjadi Lagi
177 Menemukan Tambatan Hati
178 Penampakan Nila
179 Teror Hantu Hutan
180 Mencuri Selendang
181 Nawang itu Bidadari
182 Via Disekap
183 Usaha Snack Kering
184 Cincin dan Tongkat Sakti
185 Aksi Nila
186 Akhirnya... (End)
Episodes

Updated 186 Episodes

1
Novel Ditolak
2
Tiba di Pulau Abadi
3
Suasana Pulau Abadi
4
Siapa Rinjani?
5
Penasaran
6
Sebuah Perasaan
7
Apakah Aku Jatuh Cinta?
8
Semakin Aneh
9
Teka-Teki Misteri
10
Rumah Rinjani
11
Bermalam
12
Gosip Miring
13
Kalung Jimat
14
Jiwa Terpisah dari Raga
15
Mengorek Informasi
16
Serangan Mendadak
17
Perjodohan
18
Ancaman
19
Penderitaan Franky
20
Terbakar Api Cemburu
21
Kembalinya Sukma Franky
22
Mobil Mogok
23
Anak Kecil Misterius
24
Lulus Review
25
Berkemah
26
Selendang
27
Ada yang Aneh
28
The Kost
29
Makhluk Ghaib Bertarung
30
Mbak Kunti
31
Leon Melamar Kerja
32
Aneh!
33
Bus Berhantu
34
Nila, I Love You!
35
Nila VS Rinjani
36
Pesona Nila
37
Mengantar Leon Bekerja
38
Ajian Ilusi Jiwa
39
Perpisahan
40
Kejutan Misteri
41
Kerasukan
42
Pengumuman
43
Roy Kepo
44
Dihantui Sosok Rinjani
45
Pulau Abadi Kembali Meminta Tumbal
46
Mayat di Tepi Pantai
47
Teror
48
Pertarungan Antar Makhluk Gaib
49
Prepare
50
Keanehan di Rumah Makan
51
Tak Terlihat
52
Sebuah Petunjuk
53
Mencari Jasad
54
Pengakuan Roy
55
Kencan yang Aneh
56
Kencan yang Aneh 2
57
Kucing Hitam Pembawa Sial
58
Tiba di Lembah Ilusi
59
Membingungkan
60
Laptop yang Tertinggal
61
Di Luar Nalar
62
Diikuti Makhluk Halus
63
Jangan Melamun!
64
Bisa Mendengar Tapi Tak Bisa Melihat
65
Diikuti Makhluk Halus
66
Jangan Melamun!
67
Novel Misterius
68
Rindi Koma
69
Satu Raga Dua Jiwa
70
Roh yang Terjebak
71
Primadona Online
72
The Third Eye
73
Ada Apa dengan Rindi?
74
Sosok Kuntilanak
75
Kematian Roy
76
Ada yang Aneh
77
Hilangnya Potongan Ayam
78
Ingin Bunuh Diri
79
Hantu Rindi
80
Tabir Dunia Lain
81
Jin Botol
82
Sebuah Rencana
83
Membujuk Sella
84
Franky VS Rindi
85
Mengajak Joko
86
Telpon Misterius
87
Hantu Gerbong Kereta Api
88
Mengorek Info
89
Komunikasi Dua Alam
90
Terdampar di Negeri Kahyangan
91
Hilangnya Botol Jin
92
Tongkat Sakti
93
Pecahnya Botol Jin
94
Hidup Harus Diteruskan
95
Musnahnya Pangeran Endro
96
Novel Horor
97
Terbawa Suasana
98
Misteri Sepotong Tangan
99
Tertutupnya Mata Batin
100
Jin Bucin
101
Mimpi Lanjutan
102
Obrolan Tiga Pria
103
Rumah Makan Berhantu
104
Kembali ke Pulau Abadi
105
Mencari Penginapan
106
Dejavu
107
Ih ... Serem
108
Gudang Misteri
109
Obrolan Empat Mata
110
Handuk yang Hilang
111
Menguak Misteri Hutan
112
Curhatan Rinjani
113
Rinjani Bucin
114
Lukisan Aneh
115
Gangguan di Jalan
116
Diikuti Sosok Baju Hijau
117
Wanita dalam Lukisan
118
Tongkat Warisan
119
Minta Tolong
120
Tugas Selesai
121
Singkong Bakar
122
Jangan Menyapu Malam Hari
123
Ke Rumah Leon
124
Nyaris Saja
125
Kecelakaan Truk
126
Sosok Soraya
127
Eyang Gayatri
128
Fatamorgana
129
Arti Sebuah Mimpi
130
Ke Pulau Abadi Lagi
131
Siluman Kucing Hitam
132
Jelmaan Kucing Hitam
133
Gawat!
134
Keluarnya Roh dari Jasad
135
Masuk Dimensi Lain
136
Desa Misterius
137
Menjemput Roh Franky
138
Tertutupnya Pintu Gudang
139
Lukisan Bergerak
140
Berubah Wujud
141
Sekedar Mimpi
142
Masakan Misterius
143
Leon ingin Bekerja
144
Menemui Rinjani
145
Jarwo
146
Masa Lalu Rinjani
147
Rahasia di Balik Lukisan
148
Makan Gratis
149
Awal Leon Bekerja
150
Bertemu Jarwo
151
Gagal Menyelidiki
152
Mencari Tulang Babi
153
Suara Minta Tolong
154
Ke Pantai
155
Terkuaknya Suara Misterius
156
Bertemu Aisyah
157
Dimana Jasad Rinjani?
158
Mimpi yang Berulang
159
Mimpi Bersamaan
160
Di Balik Lukisan
161
Membunuh Jarwo
162
Berakhirnya Sebuah Kutukan
163
Falling in Love
164
Jasad Dalam Lukisan
165
Tenanglah Kau Di Sana
166
Menemui Nawang
167
Pendonor Ginjal
168
Bisnis Ginjal
169
Penyelidikan
170
Gagal
171
Nawang Hamil
172
Snack Ginjal Manusia
173
Sungguh Keji
174
Keganjilan di Hutan
175
Misteri di Hutan
176
Dan Terjadi Lagi
177
Menemukan Tambatan Hati
178
Penampakan Nila
179
Teror Hantu Hutan
180
Mencuri Selendang
181
Nawang itu Bidadari
182
Via Disekap
183
Usaha Snack Kering
184
Cincin dan Tongkat Sakti
185
Aksi Nila
186
Akhirnya... (End)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!