Rumah Rinjani

"Tapi aku nggak bisa, kalau kita hanya sekedar teman biasa, lebih baik kita nggak saling kenal kalau hanya berteman, dan besok aku akan pulang ke tempat asalku," ujar Franky dengan nada berat.

Rinjani mendadak cemas, dia pun mencari cara supaya Franky tak pergi meninggalkannya.

"Fran, kalau anda memang benar-benar mencintai saya, anda harus ikut dengan saya, dan bersedia meninggalkan dunia," tegas Rinjani.

"Maksud kamu, aku ikut bersama kamu ke dalam hutan itu? Ke rumah kamu? Dan yang kamu maksud meninggalkan dunia itu, aku harus pindah dari kota asalku?" tanya Franky antusias.

Rinjani tersenyum dalam anggukannya.

"Aku mau Rin, mau sekali, bahkan detik ini pun, aku mau ikut sama kamu," ucap Franky.

"Apakah benar, yang anda ucapkan itu? Apa anda tidak akan menyesal kalau ikut dengan saya nanti, mohon di pikirkan lagi baik-baik," tutur Rinjani.

"Mana mungkin aku menyesal, ikut sama orang yang sangat aku cintai," yakin Franky.

Rinjani tersenyum penuh kemenangan.

"Sekarang, mari ikuti saya," ajak Rinjani.

Rinjani berjalan masuk ke dalam hutan, di ikuti oleh Franky mengekor di belakang.

"Tunggu...!"

Sebuah suara mengejutkan mereka berdua.

Mereka pun menolah ke sumber suara itu.

Di belakang mereka sudah berdiri Aisyah dan pak Yusuf.

"Aku sudah mengira, kalau kau akan melakukan hal ini Rinjani!" seru pak Yusuf.

"Sekarang, pulanglah Rin, sudah saatnya kau kembali ke rumahmu, tempat asalmu, dan bukan bersama orang-orang yang kotor dan penuh dengan dosa," Aisyah menimpali.

"Maaf, saya tidak bisa meninggalkan Franky, dia sedang terluka dan kesepian, saya harus menemani dia sampai pulih," kata Rinjani.

"Tapi kau dan dia sangat berbeda, kalian tak akan pernah bisa bersatu," kata pak Yusuf.

"Tapi, kami sudah terlanjur saling mencintai dan tak ada satu makhluk pun yang bisa memisahkan kami!" seru Rinjani mulai geram.

Pak yusuf dan Aisyah saling berpandangan.

"Bawalah dia bersamamu kalau memang itu bisa membuat kamu mau pulang ke tempat asalmu, dengan begitu kamu tidak lagi meresahkan para warga di sini," kata pak Yusuf.

Rinjani menatap lekat ke arah Franky.

"Fran, saya akan bertanya sekali lagi kepada anda, apakah anda mau ikut denganku?"

Franky tampak senang sekali karena sejatinya dia memang sangat mencintai wanita cantik di hadapannya.

"Tentu saja aku mau ikut denganmu," kata Franky meyakinkan.

Rinjani tersenyum senang, tetapi tidak demikian dengan pak Yusuf dan Aisyah, mereka sepertinya tidak rela kalau Franky ikut bersama Rinjani.

"Apakah benar, aku akan ikut bersama Rinjani? Tapi, mengapa pak Yusuf dan Aisyah melarangku?" gumam Franky dalam hati.

"Maaf Pak, Mbak, aku akan ikut bersama dengan Rinjani, karena aku memang sangat mencintainya, dan aku nggak mau kehilangan dia," tutur Franky antusias.

"Baiklah, kalau itu memang keputusan kamu, saya tidak bisa melarang, Fran, tapi kalau kamu sendiri yang mempunyai keinginan untuk pulang, saya akan membantumu dan menunjukkan jalan pulang kepadamu," ucap pak Yusuf dengan senyuman aneh membuat Franky penasaran, apa yang di pikirkan oleh pak Yusuf.

Franky pun berjalan mengikuti Rinjani.

Mereka masuk ke dalam hutan, dan menyusuri jalan setapak yang penuh dengan ilalang dan tanaman liar, sehingga jalanan itu terkesan angker.

Setelah melewati jalan setapak, mereka masih harus melewati jalan terjal yang penuh bebatuan kecil-kecil.

Tak lama, sampailah juga mereka di jalan yang menuju rumah Rinjani.

Franky tak henti-hentinya takjub dengan rumah-rumah penduduk, yang ada di tempat itu, rumah mereka terlihat megah dan mewah, tapi di antara rumah penduduk itu hanya rumah Rinjani yang terlihat paling mewah, Franky berpikir, bahwa Rinjani adalah anak orang kaya.

Kedatangan mereka di sambut hangat oleh para warga di sekitar layaknya Pangeran dan permaisuri.

Namun, sebagian penduduk menatap Franky, penuh iba dan belas kasihan.

Bahkan, sebagian dari mereka ada pula yang berbisik-bisik, seperti membicarakannya.

Hal itu tentu saja membuat Franky menjadi salah tingkah.

Namun dia tak menghiraukan, dia terus berjalan mengikuti Rinjani, hingga sampailah di rumah wanita itu.

Ayah Rinjani adalah seorang kepala desa di daerah itu, sehingga dia sangat di hormati oleh para penduduk setempat.

Memasuki rumah Rinjani, rasanya seperti memasuki istana kahyangan, netra Franky tak henti-hentinya mengedarkan pandangan ke kiri dan ke kanan.

"Hem, seperti musem saja ini rumah," gumam Franky dalam hati, sambil terus mengamati sekelilingnya.

Franky benar-benar tak percaya, bahwa ada rumah semegah itu di dalam hutan, seperti bukan hutan saja.

Kemudian Rinjani mengantar Franky ke kamar depan.

"Ini kamar anda Fran, silahkan beristirahatlah," kata Rinjani ramah.

Franky mengangguk, kemudian merebahkan tubuhnya di atas kasur.

Dia benar-benar merasa senang, karena keinginannya berkunjung ke rumah Rinjani, terkabul juga.

Franky melirik jam dinding, saat itu waktu sudah menunjukkan pukul dua belas malam.

"Hah? Cepat sekali waktu berlalu," lirih Franky.

Tak lama, Rinjani masuk ke dalam kamar, dia tersenyum ke arah Franky.

"Anda belum tidur?" tanyanya.

"Belum Rin, entah mengapa aku nggak bisa tidur, mungkin, karena terlalu senang, bisa ke rumah kamu," ujar Franky.

Franky pun bangun dari tidurnya dan duduk di sebelah Rinjani.

"Apakah benar, anda senang ikut dengan saya?" tanya Rinjani sekali lagi.

"Benar Rin, aku sangat senang, bisa main ke rumah kamu, jadi hilang rasa penasaranku, nanti aku akan main kesini setiap bulan, kalau kamu nggak keberatan," ucap Ftanky.

Rinjani terdiam, raut wajahnya memancarkan kekecewaan.

"Apakah setelah ini, Anda akan meninggalkanku?" tanya Rinjani, raut wajahnya terlihat sedih.

Franky terkejut, dia merasa tidak tega dengan Rinjani.

"Tentu saja aku harus pulang, nanti temanku mencariku, dan pak Yusuf pemilik kontrakan itu, juga pasti akan marah sama aku, karena awalnya beliau yang melarangku masuk ke hutan," jawab Franky sedikit memakai logika.

"Menginaplah di sini untuk beberapa hari, saya akan sangat merindukanmu," kata Rinjani, netranya mulai basah.

Sebenarnya, Franky senang tinggal di rumah Rinjani, dia pun rela kalau harus selamanya tinggal di tempat itu, dan meninggalkan rumahnya sendiri, toh dia pun sudah tak mempunyai orang tua, hanya saja dia ingin meminta ijin dulu kepada pak Yusuf dan Leon temannya itu, karena ponsel Franky kebetulan hilang entah di mana.

"Besok, aku akan kembali ke sini lagi, sekarang aku akan memberi tahu temanku dulu, supaya dia nggak bingung mencariku, aku mau menelpon tapi ponselku hilang, sepertinya, jatuh di jalan waktu jalan kesini tadi," yakin Franky.

"Anda belum tahu, ayah saya itu orangnya susah dan sangat tegas, sekali anda menginjakkan kaki di tempat ini, maka anda tak akan pernah bisa keluar lagi," tutur Rinjani.

"Hah?"

Dalam hati Franky merasa aneh, tapi dia tak terlalu memikirkan hal itu, karena hatinya sudah tertutup oleh rasa cintanya yang begitu besar terhadap Rinjani.

Episodes
1 Novel Ditolak
2 Tiba di Pulau Abadi
3 Suasana Pulau Abadi
4 Siapa Rinjani?
5 Penasaran
6 Sebuah Perasaan
7 Apakah Aku Jatuh Cinta?
8 Semakin Aneh
9 Teka-Teki Misteri
10 Rumah Rinjani
11 Bermalam
12 Gosip Miring
13 Kalung Jimat
14 Jiwa Terpisah dari Raga
15 Mengorek Informasi
16 Serangan Mendadak
17 Perjodohan
18 Ancaman
19 Penderitaan Franky
20 Terbakar Api Cemburu
21 Kembalinya Sukma Franky
22 Mobil Mogok
23 Anak Kecil Misterius
24 Lulus Review
25 Berkemah
26 Selendang
27 Ada yang Aneh
28 The Kost
29 Makhluk Ghaib Bertarung
30 Mbak Kunti
31 Leon Melamar Kerja
32 Aneh!
33 Bus Berhantu
34 Nila, I Love You!
35 Nila VS Rinjani
36 Pesona Nila
37 Mengantar Leon Bekerja
38 Ajian Ilusi Jiwa
39 Perpisahan
40 Kejutan Misteri
41 Kerasukan
42 Pengumuman
43 Roy Kepo
44 Dihantui Sosok Rinjani
45 Pulau Abadi Kembali Meminta Tumbal
46 Mayat di Tepi Pantai
47 Teror
48 Pertarungan Antar Makhluk Gaib
49 Prepare
50 Keanehan di Rumah Makan
51 Tak Terlihat
52 Sebuah Petunjuk
53 Mencari Jasad
54 Pengakuan Roy
55 Kencan yang Aneh
56 Kencan yang Aneh 2
57 Kucing Hitam Pembawa Sial
58 Tiba di Lembah Ilusi
59 Membingungkan
60 Laptop yang Tertinggal
61 Di Luar Nalar
62 Diikuti Makhluk Halus
63 Jangan Melamun!
64 Bisa Mendengar Tapi Tak Bisa Melihat
65 Diikuti Makhluk Halus
66 Jangan Melamun!
67 Novel Misterius
68 Rindi Koma
69 Satu Raga Dua Jiwa
70 Roh yang Terjebak
71 Primadona Online
72 The Third Eye
73 Ada Apa dengan Rindi?
74 Sosok Kuntilanak
75 Kematian Roy
76 Ada yang Aneh
77 Hilangnya Potongan Ayam
78 Ingin Bunuh Diri
79 Hantu Rindi
80 Tabir Dunia Lain
81 Jin Botol
82 Sebuah Rencana
83 Membujuk Sella
84 Franky VS Rindi
85 Mengajak Joko
86 Telpon Misterius
87 Hantu Gerbong Kereta Api
88 Mengorek Info
89 Komunikasi Dua Alam
90 Terdampar di Negeri Kahyangan
91 Hilangnya Botol Jin
92 Tongkat Sakti
93 Pecahnya Botol Jin
94 Hidup Harus Diteruskan
95 Musnahnya Pangeran Endro
96 Novel Horor
97 Terbawa Suasana
98 Misteri Sepotong Tangan
99 Tertutupnya Mata Batin
100 Jin Bucin
101 Mimpi Lanjutan
102 Obrolan Tiga Pria
103 Rumah Makan Berhantu
104 Kembali ke Pulau Abadi
105 Mencari Penginapan
106 Dejavu
107 Ih ... Serem
108 Gudang Misteri
109 Obrolan Empat Mata
110 Handuk yang Hilang
111 Menguak Misteri Hutan
112 Curhatan Rinjani
113 Rinjani Bucin
114 Lukisan Aneh
115 Gangguan di Jalan
116 Diikuti Sosok Baju Hijau
117 Wanita dalam Lukisan
118 Tongkat Warisan
119 Minta Tolong
120 Tugas Selesai
121 Singkong Bakar
122 Jangan Menyapu Malam Hari
123 Ke Rumah Leon
124 Nyaris Saja
125 Kecelakaan Truk
126 Sosok Soraya
127 Eyang Gayatri
128 Fatamorgana
129 Arti Sebuah Mimpi
130 Ke Pulau Abadi Lagi
131 Siluman Kucing Hitam
132 Jelmaan Kucing Hitam
133 Gawat!
134 Keluarnya Roh dari Jasad
135 Masuk Dimensi Lain
136 Desa Misterius
137 Menjemput Roh Franky
138 Tertutupnya Pintu Gudang
139 Lukisan Bergerak
140 Berubah Wujud
141 Sekedar Mimpi
142 Masakan Misterius
143 Leon ingin Bekerja
144 Menemui Rinjani
145 Jarwo
146 Masa Lalu Rinjani
147 Rahasia di Balik Lukisan
148 Makan Gratis
149 Awal Leon Bekerja
150 Bertemu Jarwo
151 Gagal Menyelidiki
152 Mencari Tulang Babi
153 Suara Minta Tolong
154 Ke Pantai
155 Terkuaknya Suara Misterius
156 Bertemu Aisyah
157 Dimana Jasad Rinjani?
158 Mimpi yang Berulang
159 Mimpi Bersamaan
160 Di Balik Lukisan
161 Membunuh Jarwo
162 Berakhirnya Sebuah Kutukan
163 Falling in Love
164 Jasad Dalam Lukisan
165 Tenanglah Kau Di Sana
166 Menemui Nawang
167 Pendonor Ginjal
168 Bisnis Ginjal
169 Penyelidikan
170 Gagal
171 Nawang Hamil
172 Snack Ginjal Manusia
173 Sungguh Keji
174 Keganjilan di Hutan
175 Misteri di Hutan
176 Dan Terjadi Lagi
177 Menemukan Tambatan Hati
178 Penampakan Nila
179 Teror Hantu Hutan
180 Mencuri Selendang
181 Nawang itu Bidadari
182 Via Disekap
183 Usaha Snack Kering
184 Cincin dan Tongkat Sakti
185 Aksi Nila
186 Akhirnya... (End)
Episodes

Updated 186 Episodes

1
Novel Ditolak
2
Tiba di Pulau Abadi
3
Suasana Pulau Abadi
4
Siapa Rinjani?
5
Penasaran
6
Sebuah Perasaan
7
Apakah Aku Jatuh Cinta?
8
Semakin Aneh
9
Teka-Teki Misteri
10
Rumah Rinjani
11
Bermalam
12
Gosip Miring
13
Kalung Jimat
14
Jiwa Terpisah dari Raga
15
Mengorek Informasi
16
Serangan Mendadak
17
Perjodohan
18
Ancaman
19
Penderitaan Franky
20
Terbakar Api Cemburu
21
Kembalinya Sukma Franky
22
Mobil Mogok
23
Anak Kecil Misterius
24
Lulus Review
25
Berkemah
26
Selendang
27
Ada yang Aneh
28
The Kost
29
Makhluk Ghaib Bertarung
30
Mbak Kunti
31
Leon Melamar Kerja
32
Aneh!
33
Bus Berhantu
34
Nila, I Love You!
35
Nila VS Rinjani
36
Pesona Nila
37
Mengantar Leon Bekerja
38
Ajian Ilusi Jiwa
39
Perpisahan
40
Kejutan Misteri
41
Kerasukan
42
Pengumuman
43
Roy Kepo
44
Dihantui Sosok Rinjani
45
Pulau Abadi Kembali Meminta Tumbal
46
Mayat di Tepi Pantai
47
Teror
48
Pertarungan Antar Makhluk Gaib
49
Prepare
50
Keanehan di Rumah Makan
51
Tak Terlihat
52
Sebuah Petunjuk
53
Mencari Jasad
54
Pengakuan Roy
55
Kencan yang Aneh
56
Kencan yang Aneh 2
57
Kucing Hitam Pembawa Sial
58
Tiba di Lembah Ilusi
59
Membingungkan
60
Laptop yang Tertinggal
61
Di Luar Nalar
62
Diikuti Makhluk Halus
63
Jangan Melamun!
64
Bisa Mendengar Tapi Tak Bisa Melihat
65
Diikuti Makhluk Halus
66
Jangan Melamun!
67
Novel Misterius
68
Rindi Koma
69
Satu Raga Dua Jiwa
70
Roh yang Terjebak
71
Primadona Online
72
The Third Eye
73
Ada Apa dengan Rindi?
74
Sosok Kuntilanak
75
Kematian Roy
76
Ada yang Aneh
77
Hilangnya Potongan Ayam
78
Ingin Bunuh Diri
79
Hantu Rindi
80
Tabir Dunia Lain
81
Jin Botol
82
Sebuah Rencana
83
Membujuk Sella
84
Franky VS Rindi
85
Mengajak Joko
86
Telpon Misterius
87
Hantu Gerbong Kereta Api
88
Mengorek Info
89
Komunikasi Dua Alam
90
Terdampar di Negeri Kahyangan
91
Hilangnya Botol Jin
92
Tongkat Sakti
93
Pecahnya Botol Jin
94
Hidup Harus Diteruskan
95
Musnahnya Pangeran Endro
96
Novel Horor
97
Terbawa Suasana
98
Misteri Sepotong Tangan
99
Tertutupnya Mata Batin
100
Jin Bucin
101
Mimpi Lanjutan
102
Obrolan Tiga Pria
103
Rumah Makan Berhantu
104
Kembali ke Pulau Abadi
105
Mencari Penginapan
106
Dejavu
107
Ih ... Serem
108
Gudang Misteri
109
Obrolan Empat Mata
110
Handuk yang Hilang
111
Menguak Misteri Hutan
112
Curhatan Rinjani
113
Rinjani Bucin
114
Lukisan Aneh
115
Gangguan di Jalan
116
Diikuti Sosok Baju Hijau
117
Wanita dalam Lukisan
118
Tongkat Warisan
119
Minta Tolong
120
Tugas Selesai
121
Singkong Bakar
122
Jangan Menyapu Malam Hari
123
Ke Rumah Leon
124
Nyaris Saja
125
Kecelakaan Truk
126
Sosok Soraya
127
Eyang Gayatri
128
Fatamorgana
129
Arti Sebuah Mimpi
130
Ke Pulau Abadi Lagi
131
Siluman Kucing Hitam
132
Jelmaan Kucing Hitam
133
Gawat!
134
Keluarnya Roh dari Jasad
135
Masuk Dimensi Lain
136
Desa Misterius
137
Menjemput Roh Franky
138
Tertutupnya Pintu Gudang
139
Lukisan Bergerak
140
Berubah Wujud
141
Sekedar Mimpi
142
Masakan Misterius
143
Leon ingin Bekerja
144
Menemui Rinjani
145
Jarwo
146
Masa Lalu Rinjani
147
Rahasia di Balik Lukisan
148
Makan Gratis
149
Awal Leon Bekerja
150
Bertemu Jarwo
151
Gagal Menyelidiki
152
Mencari Tulang Babi
153
Suara Minta Tolong
154
Ke Pantai
155
Terkuaknya Suara Misterius
156
Bertemu Aisyah
157
Dimana Jasad Rinjani?
158
Mimpi yang Berulang
159
Mimpi Bersamaan
160
Di Balik Lukisan
161
Membunuh Jarwo
162
Berakhirnya Sebuah Kutukan
163
Falling in Love
164
Jasad Dalam Lukisan
165
Tenanglah Kau Di Sana
166
Menemui Nawang
167
Pendonor Ginjal
168
Bisnis Ginjal
169
Penyelidikan
170
Gagal
171
Nawang Hamil
172
Snack Ginjal Manusia
173
Sungguh Keji
174
Keganjilan di Hutan
175
Misteri di Hutan
176
Dan Terjadi Lagi
177
Menemukan Tambatan Hati
178
Penampakan Nila
179
Teror Hantu Hutan
180
Mencuri Selendang
181
Nawang itu Bidadari
182
Via Disekap
183
Usaha Snack Kering
184
Cincin dan Tongkat Sakti
185
Aksi Nila
186
Akhirnya... (End)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!