Braaak ....!
Tiba-tiba seseorang membuka pintu dengan paksa dan masuk ke kamar Rinjani.
Franky terkejut, dia melihat seorang lelaki tua yang berpakaian sangat aneh. Orang tersebut memakai blangkon di kepalanya dan pakaian yang serba hitam.
"Siapa dia? Sepertinya bukan ayah Rinjani" batinnya.
Lelaki itu menatap Franky penuh rasa iba, seperti hendak mengajaknya pulang, namun ketika melihat Rinjani, tatapannya berubah menjadi tajam dan penuh dengan kebencian.
Begitu juga dengan Rinjani, tampaknya dia tidak suka melihat lelaki tua itu.
"Saya tidak mengundang anda untuk datang kesini, dan saya juga tidak ada urusan dengan anda, jadi pergilah dari sini sebelum anda menyesal," ketus Rinjani.
"Maafkan saya Putri, kalau kedatangan saya ini adalah lancang, saya hanya ingin membawa saudara saya kembali, karena dia bukan siapa-siapa kamu," kata lelaki itu.
Anda boleh membawanya pulang jika anda menang melawan saya," ujar Rinjani.
Lelaki itu pun duduk bersila dan mengatupkan kedua telapak tangannya di depan dada.
Terlihat Rinjani menempelkan kedua telapak tangannya lalu memutarnya, kemudian mengeluarkan kilatan cahaya berwarna hijau dan mengarahkannya ke arah lelaki tersebut.
"Aaarrrgghhh ....!"
Lelaki itu mengerang kesakitan dan tubuhnya terpental hingga akhirnya jatuh ke lantai.
Rinjani tersenyum sinis memandang lelaki itu raut wajahnya penuh dengan kebencian.
"Pergilah, karena anda bukan lawan saya!"
Kemudian lelaki tersebut keluar kamar dan menghilang.
"Siapa dia Rin?" tanya Franky kebingungan.
"Entahlah, mungkin dia adalah orang yang tidak senang dengan kebahagiaan kita," jawab Rinjani sambil tersenyum penuh arti.
Franky mengangguk, namun dalam hatinya penuh tanda tanya.
"Sekarang tidurlah, Anda pasti lelah."
Kemudian Rinjani seperti meniupkan sesuatu ke wajah Franky, dan dalam sekejap, Franky langsung memejamkan matanya dan masuk ke alam mimpi.
****
"Franky ... Franky ... Franky ...."
Franky seperti mendengar seseorang memanggil namanya, dia pun terbangun dan melirik jam dinding, pukul setengah empat dini hari.
"Seperti suara Leon, maafkan aku Le, aku ke rumah Rinjani nggak pamit sama kamu, dan sepertinya aku akan betah tinggal disini."
Franky melanjutkan tidurnya, namun dia tak bisa memejamkan matanya, tiba-tiba dia mendengar suara lagi, namun kali ini bukan suara orang yang memanggil namanya, melainkan suara seorang perempuan yang sedang melantunkan ayat suci, suaranya terdengar sangat merdu.
Franky turun dari tempat tidurnya, dia mencari sumber suara tersebut, namun tak menemukannya.
Tiba-tiba Rinjani membuka pintu kamar dan masuk.
"Anda sudah bangun?" tanyanya.
"Sudah Rin," jawab Franky.
Rinjani pun duduk di bibir ranjang.
"Rin, aku minta ijin untuk pulang sebentar, apakah boleh? Aku hanya ingin memberi tahu Leon temanku, kasihan dia pasti bingung mencariku," mohon Franky.
"Tak masalah, kalau anda ingin kembali ke rumah kontrakan itu, tapi anda harus segera kembali ke tempat ini, karna anda sekarang sudah menjadi milikku, kalau anda sampai melanggar janji, anda tahu sendiri akibatnya," Rinjani mengancam.
"Tentu saja, aku akan kembali lagi kesini Rin, bahkan aku rela pindah menjadi warga sini, karna aku juga sangat mencintaimu," jawab Franky.
"Baiklah mari ikuti saya, dan anda akan menemui jalan pulang."
Franky berjalan mengikuti Rinjani, ketika melewati jalan setapak, tiba-tiba ada sebuah sinar yang sangat menyilaukan mata.
Franky menutup matanya dan seketika pandangannya menjadi gelap.
Saat membuka mata, tanpa di sadari ternyata Franky sudah berada di kamarnya di rumah kontrakan.
Dan yang lebih terkejutnya lagi dia melihat banyak orang sekelilingnya.
Ada aisyah, pak Yusuf, Leon dan juga Bento.
"Ada apa ini, kenapa kalian semua berkumpul di sini?" tanya Franky keheranan.
"Malam itu, sehabis main bola, aku mencari kamu, karna kamu nggak pulang juga, aku merasa cemas, dan aku mencari kamu ke Pantai, karna aku yakin kamu pasti ada di sana, dan aku menemukan kamu pingsan di bawah pohon kelapa, Lalu aku membawamu pulang, tapi kamu nggak sadarkan diri selama satu minggu Fran," papar Leon.
"Hah? Benarkah? Perasaan aku hanya menginap di rumah Rinjani selama satu malam," ujar Franky.
"Mas Fran, bapak kan sudah mengingatkan, jangan sekali-kali masuk ke dalam hutan itu," ujar pak Yusuf.
"Tapi saya hanya main ke rumah Rinjani, dan aku nggak berbuat macam-macam," kata Franky.
Mas Fran, Rinjani itu berbeda dengan kita," tutur pak Yusuf.
"Berbeda bagaimana?" tanya Franky semakin penasaran.
"Pokoknya dia berbeda sekali dengan kita, dan kamu bisa mencari perempuan lain untuk menjadi kekasih kamu, tidak harus dengan Rinjani," tegas pak Yusuf.
"Tapi, kami sudah saling mencintai, dan aku nggak bisa meninggalkan Rinjani," Franky bersikeras.
"Tapi, dia bukan manusia biasa seperti kita ini Mas," Aisyah menimpali.
"Dia adalah Jin Qorin yang menjelma menjadi manusia, dengan tujuan untuk menyesatkan manusia yang lemah seperti kamu ini, maaf," sambung pak Yusuf.
"Hahaha! cukup, sudah cukup sandiwara kalian, pokoknya aku tetap mencintai Rinjani selamanya, apapun rintangannya, aku nggak peduli," kata Franky yang terlihat sedang di mabuk cinta.
Semua yang berada di kamar Franky hanya terdiam dan saling menatap.
"Baiklah Mas Fran, kalau kamu memaksa dan memang itu keputusan kamu, saya nggak bisa melarang, tapi kalau ada apa-apa denganmu di kemudian hari, kamu tanggung sendiri resikonya," kaya pak Yusuf.
"Baiklah Pak, saya akan menanggung semua resikonya," kata Franky.
"Ya sudah kami permisi dulu," pamit pak Yusuf.
Semua orang pun keluar kamar, hanya tinggal Franky dan Leon.
"Kamu yakin Fran, akan tetap berhubungan sama Rinjani, hantu Pulau ini," kata Leon.
"Huss, jangan sembarangan bicara kamu Le, cantik begitu di bilang hantu," kata Franky ketus.
Leon hanya meringis sambil menggaruk kepalanya yang tak gatal itu.
"Ya sudah Fran, terserah kamu saja, tapi kamu tetap hati-hati ya," Leon mengingatkan.
"Hati-hati, memangnya mau menyeberang? Haha! Ada-ada saja kamu," Franky terbahak.
Leon hanya menggeleng, dia merasa iba dengan sahabatnya itu, imannya sangat lemah sekali, sehingga mudah di rasuki roh halus.
"Ya sudah, aku ke kamar ya, kalau kamu perlu apa-apa, bilang saja sama aku," kata Leon.
Franky tersenyum dalam anggukannya.
Setelah Leon keluar dari kamar Franky, kini Franky mengambil laptopnya untuk melanjutkan novelnya.
Tanpa sadar, Franky menulis dengan lincahnya, Franky sendiri pun tak menyangka, kalau dia begitu lancar menulis, seketika semua ide-ide yang terbesit dalam benaknya, telah tertuang dalam novel yang di buatnya.
"Aneh, nggak seperti kemarin-kemarin, aku kesusahan mendapat inspirasi, nah.. ini seperti ringan sekali, semua ide-ide bermunculan di dalam otakku, apa karna aku akhirnya bisa sampai di rumah Rinjani ya, aku jadi semangat begini, hem Rin.. kamu memang benar-benar penyemangatku," gumam Franky dalam hati.
Franky senyum-senyum sendiri dan bernyanyi riang, Leon yang mendengar dari dalam kamarnya hanya mengelus dada.
"Apa benar, Rinjani itu hantu? Tapi, kenapa aku nggak pernah melihat dia ya, bertemu sekali pun nggak pernah selama berada di pulau ini," batin Leon.
Leon tampak sungguh penasaran dengan ucapan orang-orang Pulau Abadi, yang katanya Rinjani adalah hantu penunggu hutan itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 186 Episodes
Comments
IG: Saya_Muchu
semangat thor
2022-03-10
1