Mengorek Informasi

Sampai di rumah kontrakan, Leon membaringkan tubuh Franky di dalam kamarnya.

Setelah itu, keluar dan duduk di depan bersama pak Yusuf.

"Pak, maaf, kalau boleh tahu, sebenarnya Rinjani itu siapa ya? Kalau saya dengar-dengar sih, katanya dia itu hantu, apa benar Pak?" tanya Leon hati-hati.

Pak Yusuf terdiam sejenak.

"Ayolah Pak, saya benar-benar penasaran, dan ingin tahu, siapa Rinjani yang sebenarnya," mohon Leon.

Pak Yusuf menghembuskan nafas kasar.

"Baiklah, dari pada kamu penasaran, lebih baik saya ceritakan semua," tutur pak Yusuf.

Leon merasa lega, akhirnya pak Yusuf bersedia memberitahukan yang sebenarnya.

"Ini sudah menjadi cerita turun temurun, dari tahun ke tahun, sebenarnya saya pun tidak mengetahui secara pasti, hanya saja dulu almarhum ayah saya pernah bercerita."

"Cerita bagaimana Pak?" tanya Leon antusias.

"Sebenarnya hutan itu, dulunya adalah sebuah perkampungan lengkap dengan penduduknya.

Suatu hari, ada seorang perempuan bernama Rinjani, melakukan ritual di tepi pantai itu, dengan tujuan supaya dirinya selalu awet muda dan cantik, dia memang nggak mau menerima kodratnya, bahwa semua manusia pasti akan tua dan mati, Rinjani ingin selalu terlihat cantik dan awet muda sampai kapan pun.

Akhirnya dia melakukan ritual itu dan memang keinginannya terwujud, tapi itu nggak gratis, dia harus membayar mahal semuanya dengan menumbalkan seorang lelaki setiap tahunnya.

Tetapi lelaki yang akan di tumbalkan haruslah seseorang yang berasal dari luar Pulau ini, dan bukan penduduk asli Pulau ini.

Tahun demi tahun berlalu, Rinjani semakin bertambah cantik saja, nggak heran, banyak lelaki yang memujanya.

Setiap kali ada pendatang baru, seorang lelaki di Pulau ini, dia selalu menampakkan dirinya kepada orang itu hingga jatuh cinta dan satu bulan kemudian, lelaki itu di temukan mati dalam keadaan tidak wajar, begitulah seterusnya.

Hingga suatu hari, Rinjani nggak mendapatkan tumbal, karena beberapa tahun kebetulan nggak ada pengunjung di Pulau ini.

Penguasa pantai berkali-kali menagih tumbal sesuai perjanjiannya.

Karena tidak mampu lagi mendapatkan tumbal, akhirnya Sang Penguasa Pantai itu mengamuk dan menjadikan Rinjani sebagai tumbal terakhir untuknya.

Ombak menggulung perkampungan itu beserta seluruh warganya tanpa tersisa, termasuk Rinjani.

Akhirnya perkampungan itu kini menjadi hutan yang gelap dan sepi, nggak ada seorang pun, yang berani masuk ke dalamnya.

Dan usut punya usut, Rinjani menjadi arwah penasaran, karena dia matinya nggak tenang, dia pun menjadi penghuni hutan itu.

Rinjani sering menampakkan diri kepada warga yang selalu pulang atau pergi larut malam.

Mengenai tumbal setiap tahunnya yang di dapatkan dari pendatang baru di Pulau ini, sudah menjadi kutukan oleh sang Penguasa Pantai.

Oleh karena itu setiap ada pendatang baru mereka selalu menjadi incaran hantu Rinjani."

"Jadi, Rinjani itu hantu? Bukan manusia biasa seperti kita ini?" selidik Leon.

"Sebenarnya di mata masyarakat, Rinjani adalah arwah yang sudah mati, tapi di kalangan para penganut aliran sesat, Rinjani masih hidup, dia menjelma menjadi manusia biasa dan mendekati setiap pendatang di Pulau ini untuk di jadikan tumbal, ayah saya juga bilang, kalau Rinjani itu arwahnya belum di terima di alamnya, untuk itu dia menjadi arwah penasaran.

Umurnya tiga kali lipat dari umurmu, saat ini umur Rinjani sudah mencapai tujuh puluh lima tahun, tetapi wajahnya tidak pernah berubah, selalu cantik dari tahun ke tahun." ungkap pak Yusuf.

Leon tercengang, dia benar-benar tak dapat mempercayai ucapan pak Yusuf, dan seketika itu juga, Leon bergidik ngeri.

"Hiii.. saya jadi takut."

"Kamu nggak perlu takut Mas, karena Rinjani hanya menampakkan dirinya kepada orang-orang yang mempunyai sixth sense alias indra ke enam."

"Indra ke enam?"

"Ya, orang yang mempunyai indra ke enam, dia dapat melihat makhluk halus."

Leon meraba tengkuk lehernya, bulu kuduknya kembali meremang.

"Sebenarnya, hantu Rinjani tak pernah mengganggu penduduk kampung itu, hanya saja dia memang selalu menjelma menjadi manusia biasa dan berkeliaran malam-malam, berjalan seorang diri di sekitar pesisir pantai itu, kadang Rinjani juga tak menapakkan kakinya di atas tanah, dia bahkan tak pernah tertawa layaknya kuntilanak.

Memang sebagian dari penduduk Pulau ini, mempunyai indera keenam yang dapat melihat makhluk tak kasat mata, jadi ketika Rinjani berada di antara orang-orang tersebut, dia dapat terlihat, tapi tidak demikian dengan orang-orang yang indera ke enamnya tertutup atau yang tidak mempunyai kemampuan untuk melihat makhluk tak kasat mata."

"Oh, jadi gitu ceritanya Pak, pantas saja, saya nggak pernah lihat perempuan yang namanya Rinjani," ujar Leon.

"Ya, dulu Rinjani berambisi sekali ingin terlihat awet muda, untuk itu dia melakukan sebuah ritual meminta bantuan kepada Penguasa Pantai ini, keinginannya memang terkabul, tapi sayangnya, dia tidak pernah merasakan kasih sayang dari seorang pria, karena setiap pria yang mendekatinya hanya akan di jadikan tumbal untuk menambah keawet mudaan wajahnya, sampai-sampai dia lupa untuk mencintai lawan jenisnya," jelas pak Yusuf.

"Tapi menurut kebenarannya, pria yang menjadi tumbalnya hanyalah pria yang bukan penduduk Pulau ini bukan, terus kenapa dia nggak mencari pria asal Pulau ini untuk di cintainya sewaktu dia masih hidup?" sambung Leon.

"Itulah manusia, kadang rasa serakah menguasai dirinya, karena ambisinya yang ingin selalu terlihat cantik dan awet muda, dia menjadi lupa diri dan tidak memikirkan akibatnya, terlalu sibuk mencari tumbal, hingga akhirnya dia melupakan jati dirinya, yang seharusnya bersuami membina rumah tangga dan mempunyai keturunan, seperti orang-orang pada umumnya. Malang sekali nasibnya, dia harus mati di usianya yang masih sangat muda," ucap pak Yusuf.

Leon mengangguk.

"Ya sudah, saya pulang dulu ya Mas Leon, kamu istirahatlah, biar besok bangun tidur, badan jadi segar," pamit pak Yusuf.

"Baik Pak, terimakasih atas informasinya."

"Sama-sama Mas, oh iya, itu temannya di jaga baik-baik ya."

"Siap Pak."

Pak Yusuf pun berlalu dari hadapan Leon, sedangkan Leon menutup pintu rumah, tak lupa menguncinya, kemudian dia mengintip ke kamar Franky, dia melihat Franky masih terbaring tak berdaya, Leon merasa iba terhadap temannya itu, namun dia pun tak dapat berbuat apa-apa.

Leon masuk ke dalam kamarnya, tak lama dia tertidur diiringi dengan dengkuran yang cukup keras.

****

Pagi hari di dunia gaib, Franky bangun dari tidurnya, dia bergegas mandi, selesai mandi dia pun berpakaian, saat itu dia merasa segar, tak lama Rinjani masuk ke dalam kamar.

"Ayo kita sarapan dulu Fran, kamu pasti lapar dan belum makan kan?"

Franky mengangguk, dia berjalan mengikuti Rinjani ke ruang makan.

Saat Franky dan Rinjani asik menikmati santapan pagi mereka, tiba-tiba muncul bola-bola api berwarna putih, masuk ke dalam rumah mereka.

Episodes
1 Novel Ditolak
2 Tiba di Pulau Abadi
3 Suasana Pulau Abadi
4 Siapa Rinjani?
5 Penasaran
6 Sebuah Perasaan
7 Apakah Aku Jatuh Cinta?
8 Semakin Aneh
9 Teka-Teki Misteri
10 Rumah Rinjani
11 Bermalam
12 Gosip Miring
13 Kalung Jimat
14 Jiwa Terpisah dari Raga
15 Mengorek Informasi
16 Serangan Mendadak
17 Perjodohan
18 Ancaman
19 Penderitaan Franky
20 Terbakar Api Cemburu
21 Kembalinya Sukma Franky
22 Mobil Mogok
23 Anak Kecil Misterius
24 Lulus Review
25 Berkemah
26 Selendang
27 Ada yang Aneh
28 The Kost
29 Makhluk Ghaib Bertarung
30 Mbak Kunti
31 Leon Melamar Kerja
32 Aneh!
33 Bus Berhantu
34 Nila, I Love You!
35 Nila VS Rinjani
36 Pesona Nila
37 Mengantar Leon Bekerja
38 Ajian Ilusi Jiwa
39 Perpisahan
40 Kejutan Misteri
41 Kerasukan
42 Pengumuman
43 Roy Kepo
44 Dihantui Sosok Rinjani
45 Pulau Abadi Kembali Meminta Tumbal
46 Mayat di Tepi Pantai
47 Teror
48 Pertarungan Antar Makhluk Gaib
49 Prepare
50 Keanehan di Rumah Makan
51 Tak Terlihat
52 Sebuah Petunjuk
53 Mencari Jasad
54 Pengakuan Roy
55 Kencan yang Aneh
56 Kencan yang Aneh 2
57 Kucing Hitam Pembawa Sial
58 Tiba di Lembah Ilusi
59 Membingungkan
60 Laptop yang Tertinggal
61 Di Luar Nalar
62 Diikuti Makhluk Halus
63 Jangan Melamun!
64 Bisa Mendengar Tapi Tak Bisa Melihat
65 Diikuti Makhluk Halus
66 Jangan Melamun!
67 Novel Misterius
68 Rindi Koma
69 Satu Raga Dua Jiwa
70 Roh yang Terjebak
71 Primadona Online
72 The Third Eye
73 Ada Apa dengan Rindi?
74 Sosok Kuntilanak
75 Kematian Roy
76 Ada yang Aneh
77 Hilangnya Potongan Ayam
78 Ingin Bunuh Diri
79 Hantu Rindi
80 Tabir Dunia Lain
81 Jin Botol
82 Sebuah Rencana
83 Membujuk Sella
84 Franky VS Rindi
85 Mengajak Joko
86 Telpon Misterius
87 Hantu Gerbong Kereta Api
88 Mengorek Info
89 Komunikasi Dua Alam
90 Terdampar di Negeri Kahyangan
91 Hilangnya Botol Jin
92 Tongkat Sakti
93 Pecahnya Botol Jin
94 Hidup Harus Diteruskan
95 Musnahnya Pangeran Endro
96 Novel Horor
97 Terbawa Suasana
98 Misteri Sepotong Tangan
99 Tertutupnya Mata Batin
100 Jin Bucin
101 Mimpi Lanjutan
102 Obrolan Tiga Pria
103 Rumah Makan Berhantu
104 Kembali ke Pulau Abadi
105 Mencari Penginapan
106 Dejavu
107 Ih ... Serem
108 Gudang Misteri
109 Obrolan Empat Mata
110 Handuk yang Hilang
111 Menguak Misteri Hutan
112 Curhatan Rinjani
113 Rinjani Bucin
114 Lukisan Aneh
115 Gangguan di Jalan
116 Diikuti Sosok Baju Hijau
117 Wanita dalam Lukisan
118 Tongkat Warisan
119 Minta Tolong
120 Tugas Selesai
121 Singkong Bakar
122 Jangan Menyapu Malam Hari
123 Ke Rumah Leon
124 Nyaris Saja
125 Kecelakaan Truk
126 Sosok Soraya
127 Eyang Gayatri
128 Fatamorgana
129 Arti Sebuah Mimpi
130 Ke Pulau Abadi Lagi
131 Siluman Kucing Hitam
132 Jelmaan Kucing Hitam
133 Gawat!
134 Keluarnya Roh dari Jasad
135 Masuk Dimensi Lain
136 Desa Misterius
137 Menjemput Roh Franky
138 Tertutupnya Pintu Gudang
139 Lukisan Bergerak
140 Berubah Wujud
141 Sekedar Mimpi
142 Masakan Misterius
143 Leon ingin Bekerja
144 Menemui Rinjani
145 Jarwo
146 Masa Lalu Rinjani
147 Rahasia di Balik Lukisan
148 Makan Gratis
149 Awal Leon Bekerja
150 Bertemu Jarwo
151 Gagal Menyelidiki
152 Mencari Tulang Babi
153 Suara Minta Tolong
154 Ke Pantai
155 Terkuaknya Suara Misterius
156 Bertemu Aisyah
157 Dimana Jasad Rinjani?
158 Mimpi yang Berulang
159 Mimpi Bersamaan
160 Di Balik Lukisan
161 Membunuh Jarwo
162 Berakhirnya Sebuah Kutukan
163 Falling in Love
164 Jasad Dalam Lukisan
165 Tenanglah Kau Di Sana
166 Menemui Nawang
167 Pendonor Ginjal
168 Bisnis Ginjal
169 Penyelidikan
170 Gagal
171 Nawang Hamil
172 Snack Ginjal Manusia
173 Sungguh Keji
174 Keganjilan di Hutan
175 Misteri di Hutan
176 Dan Terjadi Lagi
177 Menemukan Tambatan Hati
178 Penampakan Nila
179 Teror Hantu Hutan
180 Mencuri Selendang
181 Nawang itu Bidadari
182 Via Disekap
183 Usaha Snack Kering
184 Cincin dan Tongkat Sakti
185 Aksi Nila
186 Akhirnya... (End)
Episodes

Updated 186 Episodes

1
Novel Ditolak
2
Tiba di Pulau Abadi
3
Suasana Pulau Abadi
4
Siapa Rinjani?
5
Penasaran
6
Sebuah Perasaan
7
Apakah Aku Jatuh Cinta?
8
Semakin Aneh
9
Teka-Teki Misteri
10
Rumah Rinjani
11
Bermalam
12
Gosip Miring
13
Kalung Jimat
14
Jiwa Terpisah dari Raga
15
Mengorek Informasi
16
Serangan Mendadak
17
Perjodohan
18
Ancaman
19
Penderitaan Franky
20
Terbakar Api Cemburu
21
Kembalinya Sukma Franky
22
Mobil Mogok
23
Anak Kecil Misterius
24
Lulus Review
25
Berkemah
26
Selendang
27
Ada yang Aneh
28
The Kost
29
Makhluk Ghaib Bertarung
30
Mbak Kunti
31
Leon Melamar Kerja
32
Aneh!
33
Bus Berhantu
34
Nila, I Love You!
35
Nila VS Rinjani
36
Pesona Nila
37
Mengantar Leon Bekerja
38
Ajian Ilusi Jiwa
39
Perpisahan
40
Kejutan Misteri
41
Kerasukan
42
Pengumuman
43
Roy Kepo
44
Dihantui Sosok Rinjani
45
Pulau Abadi Kembali Meminta Tumbal
46
Mayat di Tepi Pantai
47
Teror
48
Pertarungan Antar Makhluk Gaib
49
Prepare
50
Keanehan di Rumah Makan
51
Tak Terlihat
52
Sebuah Petunjuk
53
Mencari Jasad
54
Pengakuan Roy
55
Kencan yang Aneh
56
Kencan yang Aneh 2
57
Kucing Hitam Pembawa Sial
58
Tiba di Lembah Ilusi
59
Membingungkan
60
Laptop yang Tertinggal
61
Di Luar Nalar
62
Diikuti Makhluk Halus
63
Jangan Melamun!
64
Bisa Mendengar Tapi Tak Bisa Melihat
65
Diikuti Makhluk Halus
66
Jangan Melamun!
67
Novel Misterius
68
Rindi Koma
69
Satu Raga Dua Jiwa
70
Roh yang Terjebak
71
Primadona Online
72
The Third Eye
73
Ada Apa dengan Rindi?
74
Sosok Kuntilanak
75
Kematian Roy
76
Ada yang Aneh
77
Hilangnya Potongan Ayam
78
Ingin Bunuh Diri
79
Hantu Rindi
80
Tabir Dunia Lain
81
Jin Botol
82
Sebuah Rencana
83
Membujuk Sella
84
Franky VS Rindi
85
Mengajak Joko
86
Telpon Misterius
87
Hantu Gerbong Kereta Api
88
Mengorek Info
89
Komunikasi Dua Alam
90
Terdampar di Negeri Kahyangan
91
Hilangnya Botol Jin
92
Tongkat Sakti
93
Pecahnya Botol Jin
94
Hidup Harus Diteruskan
95
Musnahnya Pangeran Endro
96
Novel Horor
97
Terbawa Suasana
98
Misteri Sepotong Tangan
99
Tertutupnya Mata Batin
100
Jin Bucin
101
Mimpi Lanjutan
102
Obrolan Tiga Pria
103
Rumah Makan Berhantu
104
Kembali ke Pulau Abadi
105
Mencari Penginapan
106
Dejavu
107
Ih ... Serem
108
Gudang Misteri
109
Obrolan Empat Mata
110
Handuk yang Hilang
111
Menguak Misteri Hutan
112
Curhatan Rinjani
113
Rinjani Bucin
114
Lukisan Aneh
115
Gangguan di Jalan
116
Diikuti Sosok Baju Hijau
117
Wanita dalam Lukisan
118
Tongkat Warisan
119
Minta Tolong
120
Tugas Selesai
121
Singkong Bakar
122
Jangan Menyapu Malam Hari
123
Ke Rumah Leon
124
Nyaris Saja
125
Kecelakaan Truk
126
Sosok Soraya
127
Eyang Gayatri
128
Fatamorgana
129
Arti Sebuah Mimpi
130
Ke Pulau Abadi Lagi
131
Siluman Kucing Hitam
132
Jelmaan Kucing Hitam
133
Gawat!
134
Keluarnya Roh dari Jasad
135
Masuk Dimensi Lain
136
Desa Misterius
137
Menjemput Roh Franky
138
Tertutupnya Pintu Gudang
139
Lukisan Bergerak
140
Berubah Wujud
141
Sekedar Mimpi
142
Masakan Misterius
143
Leon ingin Bekerja
144
Menemui Rinjani
145
Jarwo
146
Masa Lalu Rinjani
147
Rahasia di Balik Lukisan
148
Makan Gratis
149
Awal Leon Bekerja
150
Bertemu Jarwo
151
Gagal Menyelidiki
152
Mencari Tulang Babi
153
Suara Minta Tolong
154
Ke Pantai
155
Terkuaknya Suara Misterius
156
Bertemu Aisyah
157
Dimana Jasad Rinjani?
158
Mimpi yang Berulang
159
Mimpi Bersamaan
160
Di Balik Lukisan
161
Membunuh Jarwo
162
Berakhirnya Sebuah Kutukan
163
Falling in Love
164
Jasad Dalam Lukisan
165
Tenanglah Kau Di Sana
166
Menemui Nawang
167
Pendonor Ginjal
168
Bisnis Ginjal
169
Penyelidikan
170
Gagal
171
Nawang Hamil
172
Snack Ginjal Manusia
173
Sungguh Keji
174
Keganjilan di Hutan
175
Misteri di Hutan
176
Dan Terjadi Lagi
177
Menemukan Tambatan Hati
178
Penampakan Nila
179
Teror Hantu Hutan
180
Mencuri Selendang
181
Nawang itu Bidadari
182
Via Disekap
183
Usaha Snack Kering
184
Cincin dan Tongkat Sakti
185
Aksi Nila
186
Akhirnya... (End)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!