Pangeran Endro kini sudah berada di kamar Rinjani di mana Franky terbaring tak berdaya. Lalu dia memegang tubuh Franky dengan mulut berkomat-kamit membaca sebuah mantra.
Dalam sekejap Franky merasakan tubuhnya menjadi ringan.
Perlahan Franky membuka mata, dia tampak kebingungan.
"Di mana aku?"
"Anda sudah sadar?" tanya Rinjani dengan senyum manisnya.
"Rinjani," lirih Franky.
"Bagaimana keadaan anda?" tanya Rinjani.
"Sudah agak lumayan, nggak sakit seperti sebelumnya," jawab Franky.
Kemudian Pangeran Endro keluar dari kamar Rinjani.
"Kamu dari mana, Rin? Kenapa kamu bersama dia?" tanya Franky dengan tatapan sayu.
Rinjani terdiam sejenak, dia menurunkan pandangannya. Sebenarnya Rinjani merasa tak enak hati terhadap Franky.
"Hey, kenapa kamu diam saja? Jawab pertanyaanku, Rin," ujar Franky.
"Sebelumnya, saya minta maaf Fran, bukannya saya ingin melukai hati anda, tapi ... saya dan Pangeran akan menikah besok," sahut Rinjani dengan nada berat.
Kedua bola mata Franky membulat seketika, dia benar-benar tak percaya dengan ucapan Rinjani, seketika itu juga hatinya merasakan panas seperti terbakar.
"Apa? Jadi kamu beneran mau nikah sama dia?"
Rinjani mengangguk pelan.
"Tega sekali kamu, Rin, bukankah kamu sendiri yang memaksaku, supaya mau menikah sama kamu, dan aku sudah berkorban banyak untuk bisa ikut denganmu, aku pun sudah meninggalkan temanku sendiri demi kamu, tapi apa balasanmu? Kamu janji akan menikahiku, tapi kenyataannya, kamu malah menikah dengan orang lain, sandiwara macam apa ini?" Franky benar-benar marah saat itu, emosinya tak bisa terbendung lagi.
"Maafkan saya Fran, saya menikah dengan dia karna terpaksa, dan bukan atas dasar cinta ataupun kehendak saya sendiri," ungkap Rinjani.
"Kamu bohong!" Perasaan Franky semakin tak menentu.
"Sungguh Fran, saya berani bersumpah, saya mau menikah dengan dia, supaya dia mau menyembuhkan anda," kata Rinjani pasrah.
"Itu hanya alasanmu saja Rin, supaya aku mengijinkan kalian berdua menikah, iya kan? hem, semua perempuan memang sama saja, nggak ada yang setia, mereka selalu berbuat sesuka hati mereka," ujar Franky tegas.
Bulir bening menetes di kedua pipi Rinjani, dia merasa tak sanggup menghadapi semua ini.
"Anda salah Fran, saya melakukan semua ini semata-mata untuk merayu dia supaya mau membatalkan pernikahan kami," Rinjani berusaha menjelaskan, dia berharap Franky mau percaya dengan ucapannya.
"Cukup, Rin! Nggak perlu bersandiwara di depanku, kamu pasti mencintai Pangeran itu kan? Kamu memang sama saja dengan perempuan lainnya, biasanya laki-laki yang berkhianat, eh, ini terbalik, malah perempuannya yang ingkar janji!" tandas Franky.
"Anda salah besar, Fran, kalau memang saya mencintai Pangeran, buat apa saya menyuruh dia menyembuhkan sakit yang anda rasakan, mengapa tak menyuruh dia untuk membunuh anda saja, supaya kami bebas menikah dan hidup bahagia. Percayalah, Fran, hanya andalah lelaki satu-satunya yang saya cintai," tegas Rinjani.
Franky terdiam ....
"Kalau anda memang ingin pulang ke rumah anda, pulanglah, saya tak akan melarang anda lagi, saya ikhlas menginginkan anda bahagia, dan bukan menderita seperti ini," ujar Rinjani.
"Baiklah, kalau itu mau kamu, aku akan pergi dari sini, semoga kamu bahagia bersama pilihan kamu," ujar Franky dengan nada datar.
Rinjani hanya bisa diam, sambil menatap Franky, dia merasa terpojok saat itu.
****
Hari yang di tunggu pun tiba, di mana Rinjani dan Pangeran Endro melakukan akad nikah.
Hati Franky benar-benar hancur, dia merasa di permainkan oleh Rinjani.
"Sebaiknya aku pulang saja, aku nggak tahan kalau harus melihat kemesraan mereka," gumam Franky dalam hati.
Franky melangkahkan kakinya, dia berniat pulang ke rumah kontrakan pak Yusuf.
"Mau ke mana kau, Fran?"
Franky menoleh ke arah sumber suara, dan di belakangnya sudah berdiri Rinjani dengan wajah sendu.
"Aku harus pulang, karna di sini sudah bukan tempat ku lagi," jawab Franky lemas.
"Biarkan saja dia pulang, Rin, kau tak perlu repot-repot lagi mengurus dia," celetuk Pangeran Endro yang tiba-tiba sudah berdiri di samping Rinjani.
Franky merasa kesal dengan Pangeran Endro namun apalah daya, dia tak kuasa melawannya.
Tiba-tiba Pangeran Endro berubah wujud menjadi Genderuwo yang menyeramkan, dari tubuhnya keluar bulu-buku lebat berwarna hitam dan kuku pada jari-jarinya berubah memanjang, matanya berwarna merah menyala.
Begitupun dengan Rinjani, dia ikut terkekeh menertawakan Franky, dan suara kekehannya berubah menjadi suara yang menyeramkan seperti suara tawa sosok kuntilanak.
Franky berlari sejauh mungkin meninggalkan kedua makhluk yang kini telah berubah wujud menjadi sosok yang menyeramkan.
Franky mencari jalan setapak yang dulu pernah dia lewati ketika masuk ke dalam hutan tempo hari yang lalu.
Namun Franky merasa kesulitan menemukan jalan tersebut.
Franky berkali-kali mencoba menerobos hutan itu, namun dia selalu kembali ke tempat yang sama sehingga membuatnya putus asa.
"Leon ... tolong aku, aku ingin pulang, aku kangen sama kamu," keluh Franky dalam hati sambil terus berjalan.
Tiba-tiba sosok Kiyai Toha datang menuntun Franky keluar dari tempat itu.
"Siapa kamu?" Franky mengerutkan keningnya.
"Kamu nggak perlu banyak bertanya, aku akan mengantarmu pulang ke asalmu, yang penting sekarang ini kamu selamat, sekarang mari ikuti saya," perintah Kiyai Toha.
Saat Franky dan kiyai Toha hendak keluar hutan tiba-tiba di hadapan mereka muncul kepulan asap berwarna putih yang perlahan menghilang dan kini berubah menjadi sosok Rinjani.
Kiyai Toha memegang erat lengan Franky, Dia hendak menyelamatkannya dari pengaruh buruk Rinjani.
Sementara Rinjani berjalan mendekati kedua manusia di hadapannya, dia menatap sinis ke arah Kiyai Toha.
"Wahai manusia, jangan ikut campur dengan urusan saya, dia adalah calon suami saya dan anda tak boleh membawanya pergi," ucap Rinjani dengan bengis.
"Minggirlah wahai iblis, kau tak berhak menghalangi jalan kami!" seru Kiyai Toha.
"Anda sudah mengambil paksa, apa yang menjadi milik saya!" seru Rinjani.
"Hei iblis, apa maksud kamu?" tanya kiyai Toha.
"Pura-pura tidak tahu, Franky adalah milik saya," sahut Rinjani.
"Aku bukan milikmu lagi Rin, karna kamu akan menikah dengan Pangeran itu, jadi dialah milikmu sekarang," sambung Franky.
"Fran, apakah anda benar-benar akan meninggalkan saya?" Raut wajah Rinjani mendadak berubah sayu.
Belum sempat Franky menjawab, tiba-tiba ....
Wusssshhh!
Jrasssshh!
Bola-bola api melayang menyerang tubuh Rinjani.
"Aaarrrrgggggghhhhhh!!!
Suara erangan yang sungguh menyayat hati, membuat telinga yang mendengarnya merasa sakit, sampai-sampai Franky menutup telinganya.
"Akan kubunuh kalian semua! Terutama kau kiyai laknat, beraninya kau menyakiti calon istriku!" seru sebuah suara yang ternyata Pangeran Endro, dia kini sudah berdiri tegak.
Tak lama datanglah sosok perempuan menghampiri kiyai Toha dengan wajah cemas.
"Bawa Franky pergi dari sini," perintah kiyai Toha.
Sosok perempuan itu pun mengajak Franky menjauhi tempat tersebut.
Kini makhluk sejenis Pangeran Endro menjadi semakin banyak dan mengepung kiyai Toha.
Bagaimanakah kelanjutan pertarungan antara dua makhluk berbeda alam itu? Apakah Kiyai Toha berhasil mengalahkan para makhluk jelmaan Pangeran Endro yang jumlahnya cukup banyak itu?
Yuk ikuti terus kisahnya...
mohon maaf kalo banyak typo berkeliaran 🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 186 Episodes
Comments