Suasana Pulau Abadi

Kalian bukan penduduk asli Pulau ini ya? Karena saya baru pertama kali melihat kalian?" tanya ibu pemilik warung tersebut.

Leon pun menceritakan asal usul mereka juga tujuan mereka berada di Pulau itu.

"Begitu ya, oh iya ... perkenalkan saya Monika, rumah saya di samping warung ini, kalau sedang jenuh kalian boleh bermain ke rumah saya, kebetulan saya juga ada anak seumuran kalian, namanya Bento," kata bu Monika ramah.

"Baik, Bu, saya Leon dan ini teman saya Franky," kata Leon menjelaskan.

"Semoga kalian betah tinggal disini, ya," kata bu Monika dengan senyum penuh makna.

Franky dan Leon saling berpandangan kemudian Franky mengangkat bahunya dan Leon menggelengkan kepalanya.

Mereka berdua pun menghabiskan makanannya, setelah itu Leon membayar apa yang mereka makan.

"Ini Bu uangnya, kami permisi dulu," kata Leon.

"Terimakasih, Mas, pesan saya hati-hati di Pulau ini, jangan banyak melamun dan jangan mudah terpengaruh," kata bu Monika.

"Baik, Bu, terimakasih atas wejangannya," sahut leon.

Kemudian mereka berdua meninggalkan warung itu.

"Le, maksud ucapan ibu tadi apa ya?" tanya Franky.

"Aku juga kurang tahu, Fran, mungkin tempat ini ser..." Leon tak melanjutkan ucapannya, karena takut mental temannya itu justru semakin drop.

Leon merasa kasihan terhadap Franky yang ditinggal pergi untuk selamanya oleh istri tercintanya, dia bisa merasakan sakit yang mendalam. Untuk itu dia bersedia menemani Franky mencari inspirasi di Pulau Abadi itu atas perintah tantenya, Nurdiana.

"Ser... apa, Le?" Franky penasaran.

"Eh ... itu, Fran, maksudnya aku seret tadi habis makan lupa minum hehe," Leon terkekeh.

"Ck, ck, ck ... kamu ini ada-ada saja, Le," Franky menggelengkan kepalanya.

Leon pun meringis sambil menggaruk kepalanya yang tak gatal itu.

Pada saat Franky mengedarkan pandangannya ke arah sebuah pohon spontan dia melihat seorang wanita berdiri di bawah pohon tersebut, wanita itu tersenyum kepadanya.

Franky pun merasa heran, dan mengerutkan keningnya.

"Cantik sekali perempuan itu, tapi sedang apa dia di bawah pohon itu? Seorang diri pula," gumam Franky dalam hati.

"Le, lihat ada perempuan cantik seperti bidadari turun dari kahyangan," kata Franky sambil menengok ke arah Leon.

Tangan kanan Franky menunjuk ke arah pohon yang letaknya di sebelah kanan tak jauh dari tempat mereka berjalan.

Leon pun menoleh ke arah yang di maksudkan.

"Mana, Fran? Nggak ada siapa-siapa kok, cuma pohon saja," sahut Leon penasaran.

Franky menoleh lagi ke arah pohon tadi, betapa terkejutnya dia karena tidak ada siapa pun di bawah pohon itu.

"Kemana dia? Tadi jelas sekali dia tersenyum kepadaku," batin Franky.

"Tapi, tadi dia berdiri di bawah pohon itu, Le, dia pakai baju kebaya putih dan pakai selendang putih juga, benar aku nggak bohong." Franky berusaha meyakinkan Leon.

"Tapi buktinya nggak ada tuh, Fran, hem ... kamu ini masih siang bolong sudah halu," Leon menepuk keningnya.

"Terserah kamu saja, kalau nggak percaya nggak masalah, tapi yang jelas aku nggak bohong, aku melihatnya dengan jelas," Franky bersikeras meyakinkan temannya itu.

"Sudahlah, Fran, mungkin dia sudah pergi, iya, iya, aku percaya kok sama kamu," Leon berusaha mencairkan suasana.

"Kasihan sekali Franky, mungkin dia masih trauma sama kematian istrinya, sampai-sampai dia masih terus terbayang istrinya itu," ungkap isi hati Leon.

Setelah berjalan sebentar, mereka tiba di rumah kontrakan.

Leon segera masuk ke dalam kamarnya sedangkan Franky hendak menutup pintu, tiba-tiba tatapan netranya mengarah ke jalanan yang menuju hutan di kejauhan sana.

"Huh? Itu kan perempuan yang tadi," gumam Franky dalam hati.

Franky menoleh sebentar ke kamar Leon hendak memanggilnya. Namun sebelum dia memanggil Leon dia memastikan lagi kalau nun jauh di sana ada seorang wanita.

Namun ketika dia menoleh lagi ke arah jalan di mana wanita itu berada hanya jalanan sepi yang tampak.

"Kenapa cepat sekali dia hilang, sebenarnya siapa dia, dan mau kemana atau mencari siapa?"

Franky benar-benar penasaran.

Leon keluar kamar karena berasa ingin buang air, dan dia tak sengaja melihat Franky sedang melamun di depan pintu masuk rumah itu, Leon pun penasaran.

"Fran, sedang apa kamu? Dari tadi kamu masih berdiri saja, tidak masuk kamar?"

"Eh itu, Le, tadi ponselku kok nggak ada, dan aku keluar sebentar, ternyata jatuh di halaman rumah, hehe." Franky terkekeh membuat Leon semakin bingung.

Franky memang sengaja tak menceritakan perihal mengenai wanita itu lagi karena dia khawatir Leon tak akan percaya karena wanita itu sudah pergi.

"Franky kok makin aneh saja," Leon membatin sambil menggelengkan kepalanya.

Malam hari tiba, Leon mengajak Franky jalan-jalan ke pantai, Franky pun setuju, dia mengikuti Leon.

Mereka berdua keluar rumah dan mengunci pintu, lalu berjalan kaki, karena jarak dari rumah kontrakan mereka ke pantai cukup dekat.

Sampai di pantai ternyata ramai sekali orang-orang berlalu lalang di tempat itu, ada beberapa dari mereka yang terlihat sedang memadu kasih.

Malam itu langit terlihat cerah, bulan bersinar terang di dampingi oleh bintang-bintang di sekelilingnya.

Franky dan Leon mencari tempat duduk dan mereka menemukannya di bawah pohon kelapa.

Tiba-tiba seorang lelaki sebaya mereka menghampirinya.

"Halo, kalian pendatang ya?" tanya lelaki itu.

"Iya, benar," jawab Leon.

Franky hanya tersenyum.

"Kenalkan, namaku Bento, rumahku tak jauh dari sini," kata Bento.

"Bento? Bento anaknya bu Monika, ibu yang menjual nasi itu ya?" tanya Leon.

"Ya, benar sekali, semoga kita bisa berteman baik," kata Bento antusias.

Akhirnya Franky dan Bento pun memperkenalkan diri mereka masing-masing, dan mereka segera akrab.

Mereka berbincang-bincang dan bersenda gurau bersama.

Franky mengamati pemandangan sekeliling pantai itu, dia tampak takjub.

Seketika netranya menangkap sosok wanita berpakaian putih yang berdiri di sebuah pohon lainnya.

Karena di hantui rasa penasaran yang kuat, Franky pun beranjak dari duduknya dan berjalan menghampiri sosok tersebut.

"Fran, mau kemana kamu?" tanya Leon.

"Aku tinggal sebentar, Le, aku akan berkeliling pantai ini, pemandangannya indah sekali, siapa tahu ada sesuatu yang bisa aku jadikan inspirasi untuk menulis," jawab Franky sambil terus berjalan tanpa menoleh ke arah Leon dan Bento.

Leon pun membiarkan temannya itu pergi, sementara Bento asik mengobrol dengan Leon.

Franky terus berjalan hingga sampai di pohon yang di lihatnya tadi, di dekat pohon itu ada seorang wanita berkebaya serba putih dan memakai selendang putih pula di kepalanya, dia tersenyum manis ke arah Franky.

"Kamu ini siapa, dan kenapa malam-malam begini berada di luar seorang diri saja?" Franky memberanikan diri untuk bertanya.

"Nama saya Rinjani, saya tinggal di dalam hutan sana, dan saya sedang mencari angin segar saja," jawab Rinjani seraya mengangkat tangannya, menunjuk ke arah tikungan jalan yang menuju ke hutan.

"Hutan? Memangnya di dalam hutan itu ada kampung juga?" heran Franky.

Rinjani hanya tersenyum.

Kedua insan itu pun asik mengobrol.

Terpopuler

Comments

Tampan_Berani

Tampan_Berani

Wah, mulai gak beres. Andaikan Franky berpikir sejenak 🙃

2022-10-01

0

Tampan_Berani

Tampan_Berani

Bento, Iwan fals 😁

2022-10-01

1

Retno Keyrolla

Retno Keyrolla

pasti hantu dr hutan terkadang seremmmm

2022-04-09

1

lihat semua
Episodes
1 Novel Ditolak
2 Tiba di Pulau Abadi
3 Suasana Pulau Abadi
4 Siapa Rinjani?
5 Penasaran
6 Sebuah Perasaan
7 Apakah Aku Jatuh Cinta?
8 Semakin Aneh
9 Teka-Teki Misteri
10 Rumah Rinjani
11 Bermalam
12 Gosip Miring
13 Kalung Jimat
14 Jiwa Terpisah dari Raga
15 Mengorek Informasi
16 Serangan Mendadak
17 Perjodohan
18 Ancaman
19 Penderitaan Franky
20 Terbakar Api Cemburu
21 Kembalinya Sukma Franky
22 Mobil Mogok
23 Anak Kecil Misterius
24 Lulus Review
25 Berkemah
26 Selendang
27 Ada yang Aneh
28 The Kost
29 Makhluk Ghaib Bertarung
30 Mbak Kunti
31 Leon Melamar Kerja
32 Aneh!
33 Bus Berhantu
34 Nila, I Love You!
35 Nila VS Rinjani
36 Pesona Nila
37 Mengantar Leon Bekerja
38 Ajian Ilusi Jiwa
39 Perpisahan
40 Kejutan Misteri
41 Kerasukan
42 Pengumuman
43 Roy Kepo
44 Dihantui Sosok Rinjani
45 Pulau Abadi Kembali Meminta Tumbal
46 Mayat di Tepi Pantai
47 Teror
48 Pertarungan Antar Makhluk Gaib
49 Prepare
50 Keanehan di Rumah Makan
51 Tak Terlihat
52 Sebuah Petunjuk
53 Mencari Jasad
54 Pengakuan Roy
55 Kencan yang Aneh
56 Kencan yang Aneh 2
57 Kucing Hitam Pembawa Sial
58 Tiba di Lembah Ilusi
59 Membingungkan
60 Laptop yang Tertinggal
61 Di Luar Nalar
62 Diikuti Makhluk Halus
63 Jangan Melamun!
64 Bisa Mendengar Tapi Tak Bisa Melihat
65 Diikuti Makhluk Halus
66 Jangan Melamun!
67 Novel Misterius
68 Rindi Koma
69 Satu Raga Dua Jiwa
70 Roh yang Terjebak
71 Primadona Online
72 The Third Eye
73 Ada Apa dengan Rindi?
74 Sosok Kuntilanak
75 Kematian Roy
76 Ada yang Aneh
77 Hilangnya Potongan Ayam
78 Ingin Bunuh Diri
79 Hantu Rindi
80 Tabir Dunia Lain
81 Jin Botol
82 Sebuah Rencana
83 Membujuk Sella
84 Franky VS Rindi
85 Mengajak Joko
86 Telpon Misterius
87 Hantu Gerbong Kereta Api
88 Mengorek Info
89 Komunikasi Dua Alam
90 Terdampar di Negeri Kahyangan
91 Hilangnya Botol Jin
92 Tongkat Sakti
93 Pecahnya Botol Jin
94 Hidup Harus Diteruskan
95 Musnahnya Pangeran Endro
96 Novel Horor
97 Terbawa Suasana
98 Misteri Sepotong Tangan
99 Tertutupnya Mata Batin
100 Jin Bucin
101 Mimpi Lanjutan
102 Obrolan Tiga Pria
103 Rumah Makan Berhantu
104 Kembali ke Pulau Abadi
105 Mencari Penginapan
106 Dejavu
107 Ih ... Serem
108 Gudang Misteri
109 Obrolan Empat Mata
110 Handuk yang Hilang
111 Menguak Misteri Hutan
112 Curhatan Rinjani
113 Rinjani Bucin
114 Lukisan Aneh
115 Gangguan di Jalan
116 Diikuti Sosok Baju Hijau
117 Wanita dalam Lukisan
118 Tongkat Warisan
119 Minta Tolong
120 Tugas Selesai
121 Singkong Bakar
122 Jangan Menyapu Malam Hari
123 Ke Rumah Leon
124 Nyaris Saja
125 Kecelakaan Truk
126 Sosok Soraya
127 Eyang Gayatri
128 Fatamorgana
129 Arti Sebuah Mimpi
130 Ke Pulau Abadi Lagi
131 Siluman Kucing Hitam
132 Jelmaan Kucing Hitam
133 Gawat!
134 Keluarnya Roh dari Jasad
135 Masuk Dimensi Lain
136 Desa Misterius
137 Menjemput Roh Franky
138 Tertutupnya Pintu Gudang
139 Lukisan Bergerak
140 Berubah Wujud
141 Sekedar Mimpi
142 Masakan Misterius
143 Leon ingin Bekerja
144 Menemui Rinjani
145 Jarwo
146 Masa Lalu Rinjani
147 Rahasia di Balik Lukisan
148 Makan Gratis
149 Awal Leon Bekerja
150 Bertemu Jarwo
151 Gagal Menyelidiki
152 Mencari Tulang Babi
153 Suara Minta Tolong
154 Ke Pantai
155 Terkuaknya Suara Misterius
156 Bertemu Aisyah
157 Dimana Jasad Rinjani?
158 Mimpi yang Berulang
159 Mimpi Bersamaan
160 Di Balik Lukisan
161 Membunuh Jarwo
162 Berakhirnya Sebuah Kutukan
163 Falling in Love
164 Jasad Dalam Lukisan
165 Tenanglah Kau Di Sana
166 Menemui Nawang
167 Pendonor Ginjal
168 Bisnis Ginjal
169 Penyelidikan
170 Gagal
171 Nawang Hamil
172 Snack Ginjal Manusia
173 Sungguh Keji
174 Keganjilan di Hutan
175 Misteri di Hutan
176 Dan Terjadi Lagi
177 Menemukan Tambatan Hati
178 Penampakan Nila
179 Teror Hantu Hutan
180 Mencuri Selendang
181 Nawang itu Bidadari
182 Via Disekap
183 Usaha Snack Kering
184 Cincin dan Tongkat Sakti
185 Aksi Nila
186 Akhirnya... (End)
Episodes

Updated 186 Episodes

1
Novel Ditolak
2
Tiba di Pulau Abadi
3
Suasana Pulau Abadi
4
Siapa Rinjani?
5
Penasaran
6
Sebuah Perasaan
7
Apakah Aku Jatuh Cinta?
8
Semakin Aneh
9
Teka-Teki Misteri
10
Rumah Rinjani
11
Bermalam
12
Gosip Miring
13
Kalung Jimat
14
Jiwa Terpisah dari Raga
15
Mengorek Informasi
16
Serangan Mendadak
17
Perjodohan
18
Ancaman
19
Penderitaan Franky
20
Terbakar Api Cemburu
21
Kembalinya Sukma Franky
22
Mobil Mogok
23
Anak Kecil Misterius
24
Lulus Review
25
Berkemah
26
Selendang
27
Ada yang Aneh
28
The Kost
29
Makhluk Ghaib Bertarung
30
Mbak Kunti
31
Leon Melamar Kerja
32
Aneh!
33
Bus Berhantu
34
Nila, I Love You!
35
Nila VS Rinjani
36
Pesona Nila
37
Mengantar Leon Bekerja
38
Ajian Ilusi Jiwa
39
Perpisahan
40
Kejutan Misteri
41
Kerasukan
42
Pengumuman
43
Roy Kepo
44
Dihantui Sosok Rinjani
45
Pulau Abadi Kembali Meminta Tumbal
46
Mayat di Tepi Pantai
47
Teror
48
Pertarungan Antar Makhluk Gaib
49
Prepare
50
Keanehan di Rumah Makan
51
Tak Terlihat
52
Sebuah Petunjuk
53
Mencari Jasad
54
Pengakuan Roy
55
Kencan yang Aneh
56
Kencan yang Aneh 2
57
Kucing Hitam Pembawa Sial
58
Tiba di Lembah Ilusi
59
Membingungkan
60
Laptop yang Tertinggal
61
Di Luar Nalar
62
Diikuti Makhluk Halus
63
Jangan Melamun!
64
Bisa Mendengar Tapi Tak Bisa Melihat
65
Diikuti Makhluk Halus
66
Jangan Melamun!
67
Novel Misterius
68
Rindi Koma
69
Satu Raga Dua Jiwa
70
Roh yang Terjebak
71
Primadona Online
72
The Third Eye
73
Ada Apa dengan Rindi?
74
Sosok Kuntilanak
75
Kematian Roy
76
Ada yang Aneh
77
Hilangnya Potongan Ayam
78
Ingin Bunuh Diri
79
Hantu Rindi
80
Tabir Dunia Lain
81
Jin Botol
82
Sebuah Rencana
83
Membujuk Sella
84
Franky VS Rindi
85
Mengajak Joko
86
Telpon Misterius
87
Hantu Gerbong Kereta Api
88
Mengorek Info
89
Komunikasi Dua Alam
90
Terdampar di Negeri Kahyangan
91
Hilangnya Botol Jin
92
Tongkat Sakti
93
Pecahnya Botol Jin
94
Hidup Harus Diteruskan
95
Musnahnya Pangeran Endro
96
Novel Horor
97
Terbawa Suasana
98
Misteri Sepotong Tangan
99
Tertutupnya Mata Batin
100
Jin Bucin
101
Mimpi Lanjutan
102
Obrolan Tiga Pria
103
Rumah Makan Berhantu
104
Kembali ke Pulau Abadi
105
Mencari Penginapan
106
Dejavu
107
Ih ... Serem
108
Gudang Misteri
109
Obrolan Empat Mata
110
Handuk yang Hilang
111
Menguak Misteri Hutan
112
Curhatan Rinjani
113
Rinjani Bucin
114
Lukisan Aneh
115
Gangguan di Jalan
116
Diikuti Sosok Baju Hijau
117
Wanita dalam Lukisan
118
Tongkat Warisan
119
Minta Tolong
120
Tugas Selesai
121
Singkong Bakar
122
Jangan Menyapu Malam Hari
123
Ke Rumah Leon
124
Nyaris Saja
125
Kecelakaan Truk
126
Sosok Soraya
127
Eyang Gayatri
128
Fatamorgana
129
Arti Sebuah Mimpi
130
Ke Pulau Abadi Lagi
131
Siluman Kucing Hitam
132
Jelmaan Kucing Hitam
133
Gawat!
134
Keluarnya Roh dari Jasad
135
Masuk Dimensi Lain
136
Desa Misterius
137
Menjemput Roh Franky
138
Tertutupnya Pintu Gudang
139
Lukisan Bergerak
140
Berubah Wujud
141
Sekedar Mimpi
142
Masakan Misterius
143
Leon ingin Bekerja
144
Menemui Rinjani
145
Jarwo
146
Masa Lalu Rinjani
147
Rahasia di Balik Lukisan
148
Makan Gratis
149
Awal Leon Bekerja
150
Bertemu Jarwo
151
Gagal Menyelidiki
152
Mencari Tulang Babi
153
Suara Minta Tolong
154
Ke Pantai
155
Terkuaknya Suara Misterius
156
Bertemu Aisyah
157
Dimana Jasad Rinjani?
158
Mimpi yang Berulang
159
Mimpi Bersamaan
160
Di Balik Lukisan
161
Membunuh Jarwo
162
Berakhirnya Sebuah Kutukan
163
Falling in Love
164
Jasad Dalam Lukisan
165
Tenanglah Kau Di Sana
166
Menemui Nawang
167
Pendonor Ginjal
168
Bisnis Ginjal
169
Penyelidikan
170
Gagal
171
Nawang Hamil
172
Snack Ginjal Manusia
173
Sungguh Keji
174
Keganjilan di Hutan
175
Misteri di Hutan
176
Dan Terjadi Lagi
177
Menemukan Tambatan Hati
178
Penampakan Nila
179
Teror Hantu Hutan
180
Mencuri Selendang
181
Nawang itu Bidadari
182
Via Disekap
183
Usaha Snack Kering
184
Cincin dan Tongkat Sakti
185
Aksi Nila
186
Akhirnya... (End)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!