"Non, siapa pria tadi?" tanya bi Ita saat mereka sudah kembali ke kamar.
"Aku tidak tahu." jawabnya.
"Lalu, kenapa nona bisa bersikap sekasar itu?" bi Ita semakin bingung.
"Dia itu sangat menyebalkan, Bi. Aku tidak menyukainya." jawabnya.
"Ada apa?" tanya Adam yang baru saja kembali. Cleo menggeleng pelan pada sang pengasuh.
"Tidak apa-apa, Tuan. Nona hanya tidak suka berlama-lama disini." jawab bi Ita.
"Kamu tidak perlu khawatir, besok sudah boleh pulang." Cleo girang mendengar kabar yang dibawa olehnya.
"Hati-hati, kakimu belum sembuh benar!" Adam mengingatkannya.
"Bi, besok aku sudah boleh pulang!" bibIta memeluknya.
"Syukurlah, Non!" jawabnya.
"Ayah ada sedikit urusan di kantor, bi Ita akan tetap disini menemanimu. Setelah pekerjaan ayah selesai, ayah akan langsung kesini." Adam pergi setelah meminta bi Ita untuk terus menjaga Cleo.
"Bibi lihat itu? Ayah selalu saja mengutamakan pekerjaannya." Cleo kembali mengerutu.
"Sudahlah, Non, tidak perlu dipikirkan. Oh iya, kenapa bibi belum melihat Nayla?" tanya bi Ita. Cleo terdiam, dia tidak tahu harus jujur atau tidak padanya.
"Aku tidak tahu, Bi. Dia mungkin sedang sibuk." bi Ita bisa melihat ada yang tidak beres dengan mereka. "Bi, aku ngantuk!" Cleo tahu kalau bi Ita saat ini sedang meragukan ucapannya.
"Sini bibi bantu." bi Ita menekan tombol tempat tidurnya. Cleo menutup mata, dia tidak ingin bi Ita banyak bertanya memgenai Nayla.
🍀🍀🍀
"Mau kemana?" tanya Aisyah yang melihat Nayla baru keluar dari kamarnya.
"Aku mau keluar dulu." jawabnya.
"Ada apa denganmu? Kenapa sejak pulang kamu mengurung diri terus? Apa yang terjadi?" tanya Aisyah.
"Ibu, aku pergi sebentar." dia tidak menjawab satupun pertanyaannya. Sesampainya di depan gang, dia segera menghentikan ojek yang lewat.
"Giant Hospital, Pak." ucapnya. Motor itu melaju menuju alamat yang dia berikan.
"Kamu baik-baik saja?" Mutia baru sempat membesuknya.
"Iya." jawabnya.
"Apa yang sebenarnya terjadi?" tanya Mutia. Wajar semua orang penasaran. Cleo tetap memberikan alasan yang sama.
"Gimana acara kemarin?" Cleo mengalihkan pembicaraan.
"Acara selesai begitu ambulance membawamu." jawabnya. "Kamu yakin ini bukan perbuatan Sandra?" Cleo terlihat bingung dengan pertanyaan yang duajukan Mutia.
"Sandra?"
"Iya, anak-anak yang lain sangat yakin kalau Sandra yang melakukan ini padamu." jawabnya.
"Kenapa mereka berpikir seperti itu? Ini bukan kesalahannya." Cleo meralat perkataan Mutia.
"Karena ada yang melihat Sandra bersamamu." Mutia kembali menjelaskan apa yang terjadi setelah Cleo dilarikan ke rumah sakit.
"Itu gak benar. Sandralah yang menolongku." Cleo membelanya.
"Baguslah! Dia tidak mengatakan apapun. Dan beruntung sekali anak-anak menyalahkan Sandra." Nayla yang mendengar pembicaraan mereka, segera pergi dari sana.
"Bukankah itu Nayla?" ucap bi Ita saat melihatnya meninggalkan kamar Cleo.
"Aku balik dulu ya!" ucap Mutia saat melihat bi Ita masuk.
"Kenapa buru-buru, Non?" tanyanya.
"Iya, bi, aku masih ada urusan." jawabnya.
"Cepat sembuh ya!" Mutia memeluknya.
"Makasih ya udah sempatin datang." jawab Cleo. Setelah berpamitan pada bi Ita, Mutiapun keluar dari sana.
"Nayla baru dari sini ya, Non?" bi Ita memberikan apel yang sudah dia kupas pada Cleo.
"Nayla? Gak!" Cleo mengunyah apel itu.
"Hah? Masa? Bibi tadi melihatnya pergi dari sini." ucapnya, Cleo menghentikan makannya, dia mencari kepastian di mata bi Ita.
"Bibi yakin?" tanyanya.
"Benar, Non. Masa bibi gak tahu Nayla seperti apa." bi Ita mengambil garpu yang ada ditangan Cleo, kemudian memberinya sepotong apel lagi.
"Tapi, kenapa dia gak masuk menemui nona? Apa kalian ada masalah?" bi Ita menatap lekat matanya.
"T-tidak." Cleo kembali memasukkan potongan apel itu ke mulutnya.
"Bohong!" bi Ita tahu bahwa saat ini majikannya itu sedang berbohong. Dia sudah lama mengenal Cleo. Sejak dia baru lahir, bi Ita yang mengurusnya, jadi dia tahu seperti apa watak majikannya itu.
"Bi, kenapa ayah belum kembali?" tanyanya.
"Mungkin beliau masih banyak pekerjaan, Non." jawabnya.
"Aku berharap ayah bisa selalu menemaniku. Atau setidaknya meluangkan sedikit waktunya untukku." Cleo kembali bersedih.
🍀🍀🍀
"Apa saya bisa melihat rekaman cctv di tempat putri saya jatuh?" saat ini Adam sedang bersama dengan pihak sekolah. Dia sengaja meminta mereka bertemu walaupun ini adalah hari minggu.
"Maafkan kami, Pak, tidak ada cctv di tangga." jawab pak Kemal.
"Bagaimana dengan koridor di sekitar tangga?" Adam bersikeras ingin mengetahui apa yang terjadi pada putrinya. Dia yakin Cleo menutupi sesuatu. Memaksa Cleo tidak akan mendapatkan jawaban apapun.
"Ada satu cctv yang mengarah ke pintu menuju atap." jawabnya.
"Apa saya bisa melihatnya?" pak Kemal menoleh pada kepala sekolah, dan beliau mengangguk setuju. Pak Kemal selaku guru BP mengajak Adam menuju ruangannya. Sesampainya disana, dia memeriksa rekaman cctv yang menuju atap. Tampak Kiano berjalan menuju atap, tak lama kemudian Cleo juga naik ke sana. Tak lama setelah itu, mereka melihat seorang siswi juga membuka pintu itu dan menuju ke atap. Sudah 15 menit, tapi mereka belum melihat ada yang turun.
"Apa anda mengenal siswa itu?" tanya Adam.
"Dia Kiano, ketua osis di sekolah ini, Tuan." jawab pak Kemal.
Tak lama terlihat siswi tadi berlari seperti orang ketakutan. Cleo dan Kiano juga belum terlihat. 5 menit setelah siswi tadi pergi, mereka kembali melihat 3 orang siswi membuka pintu itu. Dan 2 orang lagi keluar sambil berlari dan berteriak minta tolong. Dan tak lama setelahnya mereka kembali bersama dengan pak Kemal dan juga siswi lainnya. Kemudian Adam melihat Kemal menggendong Cleo ditangannya.
"Siapa siswi yang berlari tadi?" tanya Adam.
"Namanya Nayla, dia teman satu kelas Cleo." Adam ingat kalau Cleo pernah memperkenalkan Nayla padanya.
"Apa saya bisa bertemu dengannya sekarang?"
"Tapi, untuk apa, Tuan?" pak Kemal masih bingung.
"Saya rasa dia tahu sesuatu tentang kecelakaan yang menimpa putriku." ucapnya.
"Baiklah! Saya akan menghubunginya." pak Kemal mencari nomor Nayla, tapi nomornya tidak aktif.
"Bagaimana?" tanya Adam.
"Nomornya tidak aktif. Saya akan coba memghubungi orangtuanya." pak Kemal menghubungi nomor Aisyah.
"Halo!"
"Halo, selamat siang, ibu!" ucapnya saat Aisyah mengangkat panggilannya.
"Siang, ini dengan siapa?" tanya Aisyah.
"Saya Kemal, guru sekolah Nayla. Apa Nayla ada di rumah, Bu?" tanyanya lagi.
"Tidak. Nayla sedang keluar. Ada pak? Apa ada masalah dengan anak saya?" tanyanya.
"Tidak, Bu! Saya hanya ingin memastikan sesuatu. Kalau begitu, besok saja saya tanyakan pada Nayla." kemudian dia memutus panggilan itu.
"Dia tidak ada di rumah, Tuan. Inikan hari minggu." ucapnya. Adam menarik napas berat. "Bagaimana kalau besok kami pertemukan anda dengannya? Atau biar kami yang mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi." Kemal memberikan beberapa saran padanya.
"Besok saya harus keluar kota. Kalau begitu masalah ini saya serahkan pada pihak sekolah." setelah mengatakan itu, Adam segera meninggalkan sekolah itu.
🍀🍀🍀
Pagi ini, sekolah kembali ramai. Siswa kelas 3 tetap masuk untuk mengurus berbagai keperluan.
"Nayla, Cleo, kalian dipanggil pak Kemal." Sandra menoleh pada Nayla. Mereka segera berdiri dan berjalan bersama menuju ruangan BP.
"Kenapa pak Kemal memanggil kita?" tanya Sandra. Nayla tidak mengatakan apapun. Saat masuk kesana, mereka melihat ada Kiano juga. Pak Kemal mempersilahkan mereka untuk duduk.
"Saya memanggil kalian untuk mempertanyakan mengenai kecelakaan yang dialami Cleopatra." wajah Nayla terlihat pucat. Sandra yang duduk di depannya terus memperhatikan Nayla.
"Tolong jelaskan pada bapak, Apa yang kalian lakukan di atap?" tanyanya. "Kiano?" Kiano bingung harus mengatakan apa.
"Saya mengajak Cleo untuk membicarakan sesuatu yang penting, Pak." jawabnya.
"Apa itu?" tanyanya.
"Ini masalah hati, Pak." Kiano menunduk malu, pak Kemal yang mengerti langsung mengalihkan pertanyaan pada yang lain.
"Kamu, Nayla? Apa yang kamu lakukan disana?" Sandra dan Kiano langsung menoleh padanya.
"Saya tidak melakukan apapun, Pak. W-waktu itu saya hanya ingin mencari udara segar, makanya saya ke atap." Nayla berbohong.
"Tapi, kenapa kamu berlari seperti itu?" saya sudah melihat rekaman cctv." jelasnya.
"S-saya sakit perut, Pak." Nayla kembali berbohong, Sandra tahu Nayla berbohong.
"Kamu yakin?"
"Kenapa bapak mencurigai saya? Harusnya bapak bertanya pada Sandra. Dia yang mempunyai masalah dengan Cleo." Sandra menatap tajam ke arahnya.
"Lo...?!"
~tbc
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 77 Episodes
Comments