"Rumah kamu dimana?" tanya Cleo.
"Kenapa? Kamu mau main ke rumahku?" tanyanya.
"Bukan, biar aku antar kamu dulu." jawabnya. Kiano malah tertawa. "Kok ketawa sih?" tanyanya lagi.
"Aku ini cowok, masa kamu yanng antar aku pulang. Udah, biar aku anterin kamu. Ntar pulangnya aku bisa naik taksi." Kiano memaksa, Cleo menyerahkan kunci motornya.
"Ini rumah kamu?" Kiano tertegun menatap rumah mewah yang ada di depannya.
"Iya." jawabnya. "Ayo, masuk!" ajaknya.
"Lain kali aja deh, udah hampir maghrib. Itu kebetulan ada taksi." Kiano menghentikan taksi yang melintas di depannya. "Aku duluan ya!" taksi itu segera melaju begitu Kiano masuk. Dan Cleo mendorong motornya ke dalam.
"Sungguh menarik!" ucap Kiansaat mobilnya keluar dari kompelks perumahan Cleo.
"Kenapa motornya di dorong, Non? Mogok?" tanya bi Ita saat melihat Cleo.
"Gak." jawabnya.
"Terus?" bi Ita bingung.
"Nanggung, bi, cuma dari depan gerbang aja." jawabnya. Bi Ita bertanya-tanya apa yang dilakukan majikannya di depan gerbang.
🍀🍀🍀
"Apa yang kau pikirkan?" tanya Vincent saat melihat Adam sedang melamun.
"Berapa lama lagi waktu yang kupunya?" dia seolah bertanya pada dirinya sendiri.
"Sudah kukatakan jangan terlalu memikirkannya. Nikmati saja waktumu dengan Cleo." jawabnya.
"Coba kau yang berada di posisiku." ucapnya.
"Ayolah! Aku tahu kau tak selemah itu." Vincent memberinya semangat.
"Aku tidak takut dengan kematian. Yang kutakuti adalah putriku akan kesepian. Bagaimana dia akan hidup di dunia yang kejam ini?" dia menatap keluar jendela.
"Kau tahu? Putrimu sangat kuat, aku yakin dia mampu bertahan." Adam menoleh padanya.
"Bagaimana kau tahu?"
"Aku harus mencari tahu seperti apa calon menantuku, bukan?" Vincent tersenyum tipis.
"Kau ...?" dia menatapnya tajam.
"Aku hanya menyelidikinya. Dan, aku rasa dia sangat cocok dengan Andreas." mereka saling melempar senyuman.
"Aku harus memeriksa pasien lainnya." Vincent kemudian meminta perawat untuk menjaga Adam.
"Sus, bisa tolong antar saya ke taman?" pintanya.
"Tentu saja, Tuan!" jawab perawat yang bertugas. Adam memandangi sekelilingnya, dia mengambil ponselnya dan menghubungi rumah.
"Bagaimana, Cleo?" tanyanya pada bi Ita.
"Nona sudah berangkat sekolah, Tuan." jawabnya.
"Apa semuanya baik-baik saja?" tanyanya.
"Anda tidak perlu khawatir. Bagaimana kondisi anda?" bi Ita sejak kemarin begitu mencemaskannya.
"Aku baik. Tolong jaga Cleo!" pesannya sebelum mengakhiri panggilan itu. Saat akan menyimpan ponselnya, tanpa sengaja seseorang menyenggol tangannya sehingga ponsel itu terjatuh. Adam berusaha meraihnya, tapi sebuah tangan sudah lebih dulu mengambil ponsel itu. "Terima kasih!" ucapnya saat ponselnya disodorkan padanya. Adam mengangkat kepalanya dan melihat seorang pemuda mengenakan jas putih dengan wajah bule berdiri didepannya.
"Anda baik-baik saja?" tanya Andreas padanya.
"Yah, saya baik." jawabnya.
"Biar saya bantu." Andreas membantu mengeser kursi rodanya ke dekat kursi yang ada ditaman.
"Terima kasih, Dok!" jawabnya.
"Sama-sama, Tuan. Dimana keluarga anda?" tanya Andreas karena dia tidak melihat ada yang menemaninya.
"Saya disini sendiri. Kebetulan suster yang mengantar saya sedang ke kamar mandi." jawabnya. Andreas duduk di sebelah Adam.
"Apa anda tidak punya keluarga?" tanyanya.
"Saya hanya punya seorang putri." jawabnya, dia terus memandangi Andreas.
"Lalu, dimana dia?" tanyanya.
"Dia sedang sekolah. Saat ini, dia kelas 3 SMA." Adam tersenyum mengingat putrinya.
"Anda pasti sangat menyayanginya." ucap Andreas.
"Tentu saja, hanya dia yang saya punya." Andreas bingung karena tiba-tiba raut wajahnya berubah.
"Apa yang terjadi?" entah mengapa Andreas merasa iba melihat pria yang ada disebelahnya itu.
"Waktu saya dengannya tidak lagi banyak. Entah, apakah besok saya masih bisa melihatnya atau tidak." ucapnya pelan. Wajahnya terlihat murung.
"Anda harus tetap semangat. Selama anda terus berusaha, aku yakin tuhan pasti akan memberi lebih banyak waktu untuk kalian." jawabnya, Adam tersenyum mendengar ucapannya.
"Terima kasih, Nak!" Andreas tertegun, baru kali ini ada pasien yang memanggilnya seperti itu.
"Maaf, Tuan, saya kelamaan." ucap perawat yang baru datang.
"Gak apa-apa." jawabnya.
"Pagi, Dok!" sapanya saat melihat Andreas disana. Andreas hanya tersenyum.
"Kita kembali ke kamar, Tuan?" tanyanya pada Adam.
"Baik, Sus. Saya duluan, Dok. Senang bertemu dengan anda." ucap Adam tulus. Dia memang sangat senang bertemu dengan Andreas. Tanpa dia memperkenalkan diri, Adam bisa tahu bahwa dia adalah putra Vincent. Karena wajahnya sangat mirip dengan Vincent sewaktu muda.
"Anda jangan putus asa." ucapnya sebelum Adam pergi.
"Lo kenal pasien itu?" tanya Yuda, yang sejak tadi memperhatikan mereka.
"Gak juga, kenapa?" tanyanya balik.
"Dia pasien dr. Vincent. Kanker paru stadium akhir." Andreas terlihat terkejut. "Tapi, selama dia disini belum pernah terlihat satupun keluarganya. Sepertinya dia merahasiakannya dari mereka." Andreas tidak mengatakan apapun. "Cass, mau kemana?" tanya Yuda saat melihat dia berdiri.
"UGD." jawabnya.
"Hey! Cassano, tunggu gue!" Yuda berlari mengejarnya. Di Giant Hospital, Andreas lebih dikenal sebagai dokter Cassano. Terlebih lagi banyak wanita yang menggilainya, sehingga dia dijuluki Cassanova. Padahal, pacar saja dia tidak punya.
🍀🍀🍀
"Nay, kantin yuk!" begitu bel istirahat berbunyi, Cleo segera mendatangi meja Nayla. Nayla tidak mengatakan apapun, wajahnya terlihat masam.
"Nayla, ayo!" ajak Sandra. Nayla berdiri dan meninggalkan Cleo yang kebingungan.
"Ada apa dengannya?" tanya Mutia yang baru saja menghampirinya.
"Entahlah!" jawab Cleo.
"Kantin, Yuk!" Mutia menarik tangannya. Saat sampai di kantin, Cleo melihat Nayla sedang berbaur bersama Kiano dan Sandra. Dia dan Mutia mencari meja kosong dan duduk bersama. Tak lama pesanan mereka datang.
"Lo ada masalah dengannya?" tanya Mutia lagi.
"Setahuku sih gak." jawabnya.
"Terus? Kenapa sikapnya berubah?" Cleo mengangkat bahunya.
"Hi, Cleo!" tiba-tiba Kiano menghampirinya.
"Hi!" jawabnya. Kiano segera duduk di sebelahnya.
"Kenapa gak gabung bareng Nayla?" tanyanya.
"Aku telat ke kantinnya." Mata Mutia membesar saat mendengar Cleo berbohong.
"Mereka semakin dekat aja ya." Cleo melihat ke arah Nayla dan Sandra.
"Iya." jawabnya.
"Aku senang, akhirnya tidak ada lagi bully di sekolah kita." Kiano tersenyum bangga. Berkat dirinya Sandra dan Nayla kembali rujuk. Cleo tidak mengatakan apapun.
"Lihat itu, dia malah mendekati Kiano." Leony memanas-manasi Nayla.
"Yah, kalian tahu sendirilah Kiano seperti apa. Semua cewek juga bakal naksir sama dia. Iyakan, Nay?" Sandra menyenggol lengan Nayla.
"Hah, i-iya. Aku duluan ya!" Nayla berdiri dan meninggalkan mereka. Sebelum keluar dari sana, Nayla berhenti sesaat dan menatap ke arah Cleo. Setelah itudia berlari meninggalkan kantin. Sandra dan temna-temannya tertawa. Menambah keriuhan suasana kantin.
"Apa gue bilang, dia pasti cemburu." ucap Sandra pada mereka.
"Emang lo gak cemburu?" tanya Stela. Sandra menoleh ke arahnya. "Maaf, maaf!" ucapnya.
"Kalian lihat aja, sekali tepuk dua nyamuk langsung gue musnahin." ujarnya.
🍀🍀🍀
"Nayla ...! Nay, tunggu!" Cleo berhasil mengejarnya.
"Ada apa?" Nayla bersikap dingin padanya.
"Kamu kenapa?" tanya Cleo saat melihat sikapnya berubah.
"Aku tidak kenapa-napa." jawabnya.
"Tapi, kenapa kamu menghindariku? Apa aku melakukan kesalahan?" tanyanya.
"Gak usah pura-pura gak tahu." Nayla melepaskan tangannya dan berlari menjauh dari Cleo.
"Jelaskan dulu, apa salahku?" Cleo kembali berhasil mengejarnya.
"Kau bilang kita bersahabat? Tapi, sahabat macam apa yang merebut gebetan sahabatnya sendiri?" Nayla terlihat kesal, untung saja sudah jam pulang sekolah, dan mereka berada di taman. Sehingga tidak ada yang mendengar pertengkaran mereka.
"Apa maksudmu?" Cleo bingung.
"Gak usah sok lugu! Kemarin aku melihatmu keluar dari bioskop dengan Kiano. Bukankah kamu tahu kalau aku menyukai dia? Tapi, kau malah jalan dengannya di belakangku." Nayla mengatakan apa yang ingin dia katakan.
"Nay, kamu salah paham!" jawab Cleo. "Aku dan Kiano ..."
"Sudahlah! Aku gak mau mendengar apapun alasanmu." Nayla berlari meninggalkannya seorang diri. Cleo menatap kepergiannya dengan perasaan sedih.
~tbc
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 77 Episodes
Comments
Little Angel
Up
2022-02-08
0