BAB 13

 "Lihat, berhasilkan?" tanyanya. Nayla mengangguk, dia menyembunyikan wajahnya yang saat ini sedang memerah. "Udah malam, kita pulang yuk!" ajak Kiano.

"Ayo." jawab Nayla. Mereka menukar semua poin yang mereka dapat. Nayla turun dengan tangan yang memeluk boneka teddy bear berukuran besar. 

"Biar aku antar kamu pulang." ujar Kiano saat mereka sampai di pintu keluar.

"Gak perlu, aku bisa sendiri." tolaknya. Nayla malu kalau Kiano sampai tahu dia tinggal dimana.

"Tapi ini sudah malam, Nay! Gak baik kamu pulang sendirian." potongnya.

"Gak apa-apa. Aku naik taksi kok." 

"Tapi ..."

"Taksi!!" belum Kiano selesai berbicara, Nayla sudah menghentikan taksi yang melintas di depan mereka.

"Oh iya, ini bonekamu." Nayla memberikan boneka yang sejak tadi dia pegang.

"Simpan saja. Itu untukmu." Nayla tersenyum bahagia mendapatkan hadiah itu dari Kian.

"Makasih ya. Kalau begitu aku pulang dulu. Sampai ketemu besok di sekolah." ucapnya malu-malu. Kiano masih menatap taksi yang membawa Nayla pergi. 

🍀🍀🍀

"Bagaimana nilaimu?" tanya Adam saat mereka tengah sarapan.

"Bagus! Cleo lulus dengan nilai tertinggi." dia terlihat bersemangat. Sebenarnya kemarin Cleo ingin memberitahu Adam, tapi Adam terlalu sibuk dan pulang tengah malam.

"Baguslah, dengan begitu akan mudah bagimu kuliah di London." Cleo menatapnya.

"London?" tanyanya.

"Iya, kamu akan kuliah disana bersama Bumi." jawab Adam.

"Tapi, Cleo mau kuliah disini aja." dia tidak setuju dengan keputusan Adam.

"Kamu tidak akan kuliah disini, keputusan ayah sudah bulat." Adam tidak ingin dibantah.

"Papa keterlaluan!" 

"Non, mau kemana? Habisin dulu makanannya." panggil bi Ita saat melihatnya menaiki anak tangga.

"Biarkan saja, Bi." ucap Adam.

"Tuan, apa keputusan anda itu ..."

"Ini yang terbaik untuknya, Bi." Adam tahu apa yang ingin bi Ita katakan. 

"Papa selalu saja seperti itu. Kenapa dia ingin aku menjauh darinya?" Cleo menggerutu di kamarnya. Terdengar ponselnya berdering.

"Hallo, Nay?" dia segera menjawab saat melihat nama Nayla disana.

"Aku sudah memutuskannya. Malam nanti aku akan menyatakan perasaanku pada Kiano." Cleo ikut senang mendengarnya.

"Benarkah?" ucap Cleo.

"Kamu bantuin aku ya!" pintanya, Cleo setuju.

🍀🍀🍀

"Bi, aku jalan dulu ya!" Cleo berpamitan pada bi Ita.

"Aduh, cantik banget!" puji bi Ita saat melihat Cleo menggunakan dress putih sepanjang lutut dengan rambut dibiarkan tergerai dan bagian depannya dililit kebelakang. 

"Pak Karyo belum pulang ya, Bi?" tanyanya.

"Belum, Non. Perginya sama pak Zaki aja ya." bi Ita menawarkan pergi dengan supir yang memang ditugaskan untuk mengantar jemput Cleo.

"Emang pakde Zaki ada?" yang tinggal di rumah itu hanya Bi Ita dan pak Karyo, suaminya.

"Ada. Itu udah nungguin nona di depan." jawabnya.

"Ya udah, aku jalan ya, Bi!" 

"Hati-hati, Non. Tadi tuan besar pesan pulangnya jangan kemalaman." Cleo hanya mengangguk.

Sesampainya di aula, Cleo mencari keberadaan Nayla. Mereka tidak bareng karena Nayla panitia acara.

"Cleo!" Mutia berjalan ke arahnya. "Kamu cantik banget." pujinya.

"Kamu juga." jawabnya. "Lihat Nayla gak?"

"Aku belum lihat dia sih!" jawab Mutia.

 Acara sudah dimulai, sambutan sudah diberi oleh guru penanggung jawab. Cleo melihat Nayla sibuk mengurus segala persiapan. Tibalah acara puncak, para siswa sudah menantinya sejak tadi. Beberapa dari siswa mulai unjuk kebolehan. Cleo menghampiri Nayla.

"Hi, Nay!" sapanya.

"Hi!"

"Sibuk banget! Istirahat dulu." Cleo memberinya segelas jus. Nayla menerimanya dan langsung meneguk habis minuman itu.

"Aku ke toilet dulu." Nayla berjalan meninggalkan Cleo.

"Serius lo?" Nayla yang berada di dalam toilet mendengar suara Leony.

"Benar!" jawab Stela.

"Apa yang mereka bicarakan?" Nayla memasang telinganya lebar-lebar.

"Lo baik-baik aja, Dra?" tanya Stela pada Sandra.

"Lo yakin info yang lo dapat tadi benar?" tanya Sandra.

"Gue tahu dari Vero, sahabatnya Kian. Dia yang cerita kalau malam ini Kian bakal nembak Cleo." wajah Sandra langsung merah.

"Lebih baik kita cari mereka." ucap Sandra, mereka keluar dari toilet.

"Kian nembak Cleo?" Nayla segera keluar dari sana.

🍀🍀🍀

"Ada apa?" Saat ini Cleo berada di atap sekolah. Dia sedikit terkejut karena tempat itu sudah berubah menjadi taman kecil yang cantik. 

"Aku ingin mengatakan sesuatu." Kiano nampak grogi.

"Apa?" tanyanya. Kiano mengeluarkan kotak kecil dari saku jasnya.

"Cleo, aku sudah lama menyukaimu!" Cleo sangat terkejut, dia tidak menyangka kalau Kiano akan menyatakan perasaan padanya. Kiano menyodorkan kotak itu ke hadapannya.

"Apa ini?" tanya Cleo saat kotak itu ditangannya.

"Aku sengaja membeli itu untukmu. Jadi, apa kamu mau menjadi pacarku?" tanyanya. Cleo terlihat sangat bingung.

"Maaf, Kian, tapi aku ..." Cleo mendengar suara pintu terbuka, dia menoleh dan mendapati Nayla menatap mereka dengan wajah yang dipenuhi kemarahan. "Nayla!" ucapnya. Nayla menatap kotak yang ada ditangan Cleo, bukan menghampiri mereka dia malah berbalik.

"Kian, maaf! Aku gak bisa menerima ini." Cleo mengembalikan kotak itu padanya.

"Tapi, Cle ...?" Cleo tidakr

"Nay, Nayla!! Tunggu!" Cleo mengejar Nayla. Kiano terlihat murung, dia tidak menyangka Cleo menolaknya.

"Nay, tunggu dulu!" dia berhasil mengejar Nayla yang masih berada di tangga.

"Lepaskan aku!" Nayla menghentakkan tangannya.

"Nay, dengarkan aku dulu. Kamu salah pa ..."

"PLAAKK!!" Cleo merasakan sakit di pipi kirinya.

"Sudah cukup! Gue gak butuh penjelasan apapun dari lo." ucapnya

"Nay, ini gak seperti yang kamu pikirkan." Cleo masih mencoba menahan Nayla. Dia ingin menjelaskan semuanya agar Nayla tidak lagi salah paham.

"Lo, pembohong! Lo sengaja ingin merebutnya dari gue." ucap Nayla.

"Gak, Nay! Aku juga gak tahu kenapa Kian melakukan itu."

"Cukup, gue gak mau mendengar apapun lagi." bentaknya.

"Nay, kamu harus dengar penjelasanku dulu." Cleo kembali menahan tangannya.

"Lepasin, Gue! Jangan sentuh gue dengan tangan kotor lo itu." Nayla mencoba menepis tangannya, tapi Cleo tidak mau melepaskan Nayla. Dia tahu, jika tidak sekarang, Nayla pasti akan terus membencinya.

"Nay, dengerin aku." Cleo berdiri di depannya.

"Lepasin, Gue." Nayla mendorong Cleo.

"Aaagghh!!" Nayla terdiam menyaksikan tubuh Cleo berguling di anak tangga.

"N-nay ...?" Cleo masih bisa melihat Nayla berdiri di tempatnya. Nayla berlari ke bawah, dia berdiri di samping Cleo. Tapi, bukannya membantu Cleo, Nayla malah meninggalkan Cleo yang sudah tidak sadarkan diri.

"Vero bilang Kaino membawa Cleo ke atap." mereka membuka pintu yang mengarah ke atap. Betapa terkejutnya mereka saat melihat Cleo terbaring tak berdaya disana.

"CLEOOO!!" teriak Sandra. "Tolonnggg!!!" Sandra berteriak meminta bantuan. "Cepat cari bantuan!" teriaknya pada kedua rekannya. Mereka segera berlari keluar mencari bantuan.

"Cleoo!! Bangun!!" Sandra menepuk-nepuk pelan wajahnya. Kiano yang hendak turun, terkejut saat melihat Cleo terbaring di paha Sandra.

"Ada apa ini?" tanya Kian panik.

"Entahlah, saat kami datang kami melihatnya terbaring disini. Sepertinya dia jatuh dari tangga." Sandra menahan kepala Cleo yang mengeluarkan darah. Stela dan Leony datang dengan para guru dan juga siswa lainnya. Pak Kemal yang melihat kondisi Cleo dan segera menghubungi ambulance.

"Apa dia akan baik-baik aja?" tanya Sandra pada Kian. Saat ini mereka berada di belakang ambulance dengan mobil Kian.

"Semoga saja." Kiano masih terlihat panik.

"Apa yang sebenarnya terjadi? Kenapa Cleo bisa jatuh?" tanya Kiano padanya.

"Mana gue tahu. Saat gue dan yang lain buka pintu, Cleo sudah terbaring disana." Sandra menjelaskan apa yang terjadi. "Harusnya gue yang nanya ke elo." Sandra menatap tajam ke arahnya.

"Aku juga gak tahu, tapi saat itu tiba-tiba saja dia pergi." Kiano masih belum bisa menebak apa yang sebenarnya terjadi. Mereka sampai di UGD Giant Hospital. Cleo segera mendapatkan perawatan.

"Ada apa?" tanya dokter yang baru datang.

"Pasien jatuh dari tangga, Dok. Ada pendarahan di bagian kepala." Andreas menatap ke arah pasien.

"Diakan si bocah ingusan?" Andreas sedikit terkejut saat melihat siapa yang menjadi pasiennya.

~tbc

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!