BAB 12

"Nay!" panggil Cleo, Nayla menoleh ada Kiano juga bersamanya.

"Ada apa?" dia harus bersikap seperti biasa di depan Kiano.

"Kamu masih marah?" tanyanya.

"Siapa yang marah? Kemarin aku hanya khawatir mikirin hasil ujian yang sebentar lagi akan keluar." bohongnya.

"Syukurlah! Aku kira kamu marah padaku." Cleo memeluknya, Nayla tersenyum saat ini Kiano masih memperhatikan mereka.

"Ini yang aku suka. Kalian akur lagi!" ucap Kian. "Kalau begitu ayo kita gabung dengan yang lain. Sebentar lagi nilai kita diumumkan." mereka mengangguk dan berdiri, lalu berjalan ke lapangan bergabung dengan siswa lainnya.

Saat ini semuanya sudah berkumpul, begitupun dengan guru-guru. Setelah sambutan dan ucapan perpisahan yang disampaikan oleh kepala sekolah selesai. Mereka mengumumkan siswa dengan nilai kelulusan tertinggi. Dan, tentu saja jatuh pada Cleopatra. Semua guru memberikan selamat untuknya, begitupun dengan siswa lain.

"Selamat ya , Cle!" Nayla memberinya selamat saat dia kembali bergabung dengan mereka.

"Makasih, Nay!" mereka berpelukkan.

"Selamat ya!" mutia juga memeluknya.

"Cleo, Selamat ya!" Kiano menghampiri mereka dan langsung memeluknya. Semua siswa bertepuk tangan, wajah Nayla memerah. Sementara, Cleo terlihat bingung dan juga malu. 

"Maaf, aku terlalu senang." Kiano melepaskan pelukkannya. Cleo menoleh pada Nayla yang berpura-pura baik-baik saja. Cleo hanya bisa tersenyum pada Kian.

"Nay, Nayla!!" Cleo menghentikannya saat mereka sudah bubar.

"Ada apa lagi?" tanyanya ketus.

"Kita harus bicara." Cleo menariknya menjauh dari anak-anak yang lain.

"Kenapa kamu bawa aku kesini?" Nayla terlihat kesal kareba Cleo menariknya ke taman.

"Aku ingin meluruskan sesuatu. Aku dan Kiano benar-benar tidak ada apa-apa." Cleo tahu apa yang membuatnya marah.

"Sudahlah! Aku tidak butuh alasanmu." ucapnya .

"Aku serius, Nay! Aku dan dia hanya berteman, gak lebih." Cleo kembali meyakinkan Nayla.

"Tapi dia selalu di dekatmu." jawabnya.

"Bukan hanya aku, tapi kita. Saat kamu gak ada Kian selalu menanyakanmu." Nayla menatapnya tajam.

"Benarkah?"

"Tentu saja. Jadi udah, jangan cemburu padaku. Aku sedih kalau kamu seperti ini." Cleo memeluknya. 

"Maafkan aku." ucap Nayla.

"Lebih baik kamu ungkapin perasaanmu padanya. Dengan begitu, kamu bisa tau apakah dia juga menyukaimu atau tidak." Cleo mendorongnya untuk menyatakan cinta pada Kiano.

"Gimana kalau dia menolakku" Nayla ragu.

"Ya dicoba aja dulu. Kamu gak bisa selamanya menebak hatinya." jawab Cleo. 

"Aku akan memikirkannya." Nayla kembali memeluknya.

"Oh iya, besok kita pakai baju apa?" tanya Nayla padanya. Besok adalah acara prom night di sekolah mereka. Semua siswi sudah sibuk mempersiapkan semua keperluan jauh-jauh hari.

"Kita ke Mall, Yuk!" ajak Cleo.

"Mau ngapain?" tanyanya.

"Cari bajulah." jawabnya.

"Di mall pasti mahal, aku mana sanggup belinya." ucap Nayla.

"Udah gak usah dipikirin." mendengar ucapan Cleo, Nayla kembali memeluknya. 

Sepulang sekolah mereka segera pergi ke Puri Mall. Mereka berputar kesana-kemari. Masuk dari satu toko ke toko lainnya. Akhirnya pilihan Cleo jatuh pada dress putih dengan aksen brukat di bagian bawahnya. Sementara Nayla, memilih dress berwarna biru yang sedikit mengembang dibagian bawah. Setelah menemukan apa yang mereka cari, Cleo mengajak Nayla masuk ke restoran cepat saji, yang kelezatan ayam crispynya tidak diragukan lagi.

"Nay, tungguin aku!" Cleo berusaha mengejar Nayla yang sudah terlebih dahulu sampai di meja yang mereka pilih.

"BRUK!!" 

"Yah, ayamkuuu!!" Cleo menatap sedih paha Ayam yang berjatuhan di lantai. "Kamu bisa jalan gak sih?" Cleo menengadah menatap tajam orang yang telah menubruknya. "Lo ...?" lagi-lagi Andreas yang berdiri di depannya. "Eh, bule cabul! Punya mata gak?" omelnya.

Andreas melihat kesana kemari, orang-orang sedang memperhatikan mereka. Apalagi Cleo mengeluarkan kata yang tak pantas.

"Hey, anak ingusan! Jangan asal kalo ngomong. Yang nabrak itu elo bukan gue." dia menunjuk ke arah Cleo.

"Dasar sial! Tiap gue ketemu lo bawaannya sial mulu." gerutu Cleo.

"Emang dasar nasib lo tu yang apes." timpal Andreas.

"Ada apa, Cle?" tanya Nayla yang menghampirinya.

"Nih, gara-gara si bule cabul. Ayam-ayamku pada jatuh." ucapnya, Nayla menatap ke arah Andreas yang bersikap masa bodoh.

"Hey, bocah! Itu mulut dijaga ya!" ancamnya. Andreas berjalan meninggalkan mereka.

"Hey, mau kemana?" Cleo mencengkram tangannya. "Gantiin ayam gue." ucapnya.

"Lo yang salah malah minta ganti ke gue. Minta sono sama bokap lo." Andreas melepaskan tangannya, dan segera berjalan menuju pintu keluar.

"Dasar bule cabul, gak ada akhlak!" maki Cleo.

Sstt, Cle! Malu!" Nayla menariknya naik ke meja mereka.

"Kesal tau! Tiap ketemu dia aku apes mulu." ucapnya.

"Udah pesan lagi."

"Malas ngantri!" jawabnya.

"Kalau gitu makan ini aja." Nayla menyodorkan miliknya pada Cleo. Cleo mengambil satu potong dan mengigitnya. "Kamu kenal dia?" Cleo menggeleng.

"Terus? Kenapa bisa ngatain dia begitu?" tanyanya.

"Abis aku pernah mergoki dia mau masuk ke toilet wanita." jawabnya.

"Hah? Serius kamu? Cakep begitu." Nayla tidak percaya.

"Serius, makanya aku sial mulu tiap ketemu dia." Nayla masih tidak percaya. Bule secakep itu apa mungkin melakukan tindakan memalukan seperti yang Cleo katakan.

🍀🍀🍀

"Sial! Itu anak buat malu gue aja." Andreas masih terus mengerutu walaupun dia sudah berada di mobil. "Sumpah, jangan sampai gue ketemu lagi sama tu bocah. Bakal sial seumur hidup gue." masih terbayang malunya dia saat berada di restoran tadi.

"Dokter Cassano?" seseorang memanggilnya saat dia baru saja keluar dari mobil.

"Ada apa?" tanyanya pada wanita cantik yang berdiri di belakangnya.

"Ini untuk anda." wanita itu menyerahkan paperbag padanya.

"Apa ini?" tanyanya tanpa melihat isi di dalam paperbag itu.

"Ini makan siang untuk anda. Saya yang masak sendiri loh, Dok." ucapnya malu-malu.

"Maafkan saya, tapi kami tidak boleh menerima apapun dari pasien maupun keluarga pasien." dia menyodorkan kembali bekal makan siang itu.

"Tapi dok, ini hanya makanan. Anggap ini sebagai ucapan terima kasih karena anda sudah menyelamatkan hidup saya." wanita itu masih malu-malu.

"Sekali lagi maafkan saya. Saya tidak bisa menerima ini. Permisi." setelah mengembalikannya, Andreas segera masuk ke rumah sakit.

"Kenapa gak lo terima aja. Kasihan cewek secantik itu lo tolak." tanya Willy. Willy adalah rekan sejawatnya di UGD.

"Kalau lo mau ambil aja." ucapnya, Andreas berjalan menuju lokernya. Dia segera menganti pakaiannya dengan seragam rumah sakit yang berwarna biru. Setelah itu dia melapisinya dengan jas putih panjang miliknya.

"Kenapa gue? Yang dia taksir itu lo." ucap Willy yang sejak tadi masih mengikutinya.

"Hallo?" Andreas mengangkat ponselnya.

"Dok, ada pasien kecelakaan." lapor perawat yang bertugas.

"Saya segera kesana." dia menyimpan ponselnya.

"Mau kemana?" tanya Willy saat melihatnya berjalan keluar.

"Apa lo mau tetap disini, saat ada pasien darurat?" Willy mengejarnya.

🍀🍀🍀

"Kamu yakin gak mau aku antar?" saat ini Cleo menemani Nayla menunggu ojek.

"Aku pulang sendiri aja." jawabnya.

"Emang kenapa? Aku bisa mengantarmu lebih cepat dari abang ojek." ujarnya.

"Aku ada sedikit urusan. Ojek!!" panggil Nayla saat melihat ojek yang melintas di depan mereka.

"Mau kemana sih?" Cleo masih kepo.

"Ada deh!" Nayla tersenyum penuh rahasia. "Aku duluan ya!" Cleo hanya bisa manyun melihat Nayla yang sudah menghilang dari pandangannya. Cleo segera pulang ke rumah.

"Apa ini, Non?" tanya bi Ita saat melihat tentengan ditangan Cleo.

"Baju buat acara sekolah besok." jawabnya. "Ayah sudah pulang, Bi?"

"Tuan hari ini pulangnya telat, Non." ucapnya.

"Kenapa ayah gak pernah menghubungiku sih? Selalu saja ke bibi." protesnya.

"Mungkin tuan berpikir nona masih di sekolah." bi Ita kembali menenggahi.

"Alasan aja." Cleo masuk ke kamar mandi.

"Gimana, Nay?" tanya Kiano.

"Ini bagus!" Nayla tersenyum melihat gelang putih yang ada ditangan Kiano.

"Kamu yakin?" tanyanya.

"Iya, cantik." mata Nayla bersinar melihat gelang mungil itu.

"Saya mau ini." ucap Kiano pada karyawan toko. Nayla terpukau melihat perhiasan yang terpajang di etalase.

"Ayo, Nay!" ajak Kiano.

"Gelang itu buat siapa?" tanya Nayla saat mereka berada di eskalator.

"Ada deh." Kiano tersenyum, Nayla semakin penasaran.

"Kita makan dulu ya." ucapnya.

"Aku baru makan bareng Cleo." jawab Nayla.

"Jadi, tadi kamu jalan bareng Cleo?"

"Iya."

"Terus kita kemana nih?" tanya Kiano lagi.

"Kita main itu yuk!" Nayla menunjuk ke pusat bermain yang ada di depan mereka.

"Kamu mau main?" tanya Kiano, Nayla mengangguk. "Ok." ucapnya. Nayla terlihat sangat bahagia. Dia tidak akan menyia-yiakan bisa berduaan dengan pujaan hatinya.

Mereka asyik menikmati segala permainan yang ada disana. Tidak henti-hentinya Nayla tertawa ataupun berlonjak kesenangan saat Kiano berhasil mendapatkan hadiah.

"Eh, bukannya itu Kiano?" ucap Leony yang melihat Kiano sedang mengarahkan pistol mainan ke targetnya.

"Mana?" tanya Stela.

"Itu!!" Leony menunjuk pada dua orang yang masih berpakaian sekolah seperti mereka.

"Dia sama siapa?" tanya Stela saat melihat ada cewek di sebelahnya.

"Cari tahu, yuk!" Leony menarik Stela untuk lebih dekat dengan mereka.

"Itukan si Nayla!!" ucap Stela.

"Lo benar!" Leony mengambil ponselnya.

"Lo mau apa?" tanya Stela.

"Sandra harus tahu ini." Leony segera mengambil foto mereka. 

"Kamu bisa?" tanya Kiano padanya.

"Belum. Susah banget." jawabnya.

"Sini aku ajarin lagi." Kiano memeluknya dari belakang dan memegang tangan Nayla yang sedang memegang pistol.

Jantung Nayla berdetak lebih kencang, wajahnya tersipu malu.

"Apa-apaan ini?" Sandra emosi saat melihat foto kedekatan Nayla dan Kian.

~tbc

Terpopuler

Comments

Alanna Th

Alanna Th

kiano trlalu bebas brgaul; pd smua tmn cewenya baik shg pd baper shg slng brsaing n brmshn. hanya cleo yg gk baperan 👍😝🤣🤣

2022-09-30

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!