"Apa Nayla tahu?" tanya Kiano setelah Sandra jauh lebih baik.
"Entahlah." Sandra menggelengkan kepala.
"Sudahlah, terkadang kita tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi pada orang dewasa." jawab Kiano.
"Lo belain Nayla?" Kiano menggeleng.
"Aku gak belain siapa-siapa. Tapi, kamu aja gak tahu apakah Nayla tahu semua ini atau tidak. Jadi, kamu gak bisa membenci dia begitu saja." Sandra terdiam.
"Aku masuk dulu." Sandra keluar dan langsung masuk begitu saja. Dia kesal karena Kiano tidak berpihak padanya. Kiano melajukan mobilnya meninggalkan rumah Sandra.
"Sudah pulang?" tanya Aisyah saat melihatnya datang.
"Menjauh dariku!" bentaknya. Aisyah hanya bisa terdiam, dia tahu Sandra sangat membencinya. Sandra membanting pintu kamarnya. Dia begitu marah karena tidak berhasil membuat Kiano membenci Nayla.
Sandra mengetahui perselingkuhan papanya dengan ibu Nayla saat dia duduk di bangku kelas 1 SMA. Saat itu dia dan Nayla beda sekolah, karena Nayla masuk di SMA Negeri. Suatu hari, Sandra tiba-tiba pulang cepat. Dan saat dia sampai di rumah dia memergoki mereka sedang memadu kasih di kamar Panji, papa Soraya. Sandra hancur saat menyaksikan semua itu. Sampai pada akhirnya perselingkuhan itu diketahui oleh mamanya dan mereka memilih untuk bercerai. Sandra begitu membenci Nayla dan ibunya.
"Kamu sudah siap?" tanya Cleo pada Nayla. Hari ini adalah ujian pertama mereka. Sejak semalam mereka terus belajar agar bisa lulus dengan nilai yang memuaskan.
"Siap." jawab Nayla. Sandra menatap mereka dengan kemarahan. Dia tidak suka melihat Nayla mendapatkan teman sebaik Cleo. Berbagai cara telah dia lakukan untuk memisahkan mereka, tapi Cleo lebih percaya pada Nayla.
Bel berbunyi, semua siswa telah bersiap dengan ujian yang harus mereka hadapi. Area sekolah tampak tenang, hanya terlihat beberapa guru yang mondar-mandir. Cleo berhasil menjawab semua lembar ujiannya, dengan cepat dia keluar dari kelas. Sementara yang lain masih terlihat berpikir.
"Cepat banget keluarnya?" Kiano menghampirinya.
"Iya." jawabnya. Mereka duduk di taman dan membahas soal yang keluar tadi.
"Mau apa?" Cleo sedikit menghindar saat tangan Kiano mendekat ke arahnya.
"Aku mau ambil ini." Kiano mengambil daun yang jatuh di kepala Cleo dan memberikannya pada Cleo.
"Mau kemana?" tanya Sandra yang sejak tadi berdiri di belakang Nayla. Nayla tidak menghiraukannya, dia berlari menjauh dari taman. Sandra melihat Kiano dan Cleo sedang tertawa.
"Nayla mana ya?" Cleo celingukan mencari Nayla. "Kamu lihat Nayla?" tanyanya saat berdiri di dekat Sandra.
"Udah pulang!" jawabnya. Cleo berjalan menuju parkiran, dia mencoba menghubungi Nayla tapi tidak ada jawaban.
🍀🍀🍀
"Nay, kenapa kamu gak angkat teleponku?" tanya Cleo yang baru saja datang. "Terus kenapa pergi begitu saja? Padahal kita nungguin kamu untuk bahas soal." lanjutnya.
"Aku letih." jawabnya singkat.
"Terus kenapa gak ke rumahku? Kita'kan sudah janji mau belajar bareng?" Cleo masih mencecarnya dengan berbagai pertanyaan.
"BRAAK!" Nayla memukul keras mejanya.
"Memangnya kamu pikir aku gak bisa belajar sendiri?" suara Nayla yang sedikit berteriak membuat anak-anak menoleh ke arah mereka.
"Nay, kenapa denganmu?" Cleo bingung kenapa Nayla tiba-tiba bersikap kasar padanya.
"Bukan urusanmu!" Nayla berlari keluar dari kelas. Semua siswa menatap Cleo. Cleo semakin bingung. Dia tidak tahu ada apa dengan Nayla.
"Makanya, jadi orang jangan terlalu baik." sindir Sandra sambil berlalu. Cleo tidak mengatakan apapun. Nayla kembali saat ujian dimulai. Nayla masih mendiami Cleo hingga hari terakhir ujian. Cleo sudah berusaha mencaritahu tapi Nayla selalu menghindar.
"Kamu ada masalah dengan Nayla?" tanya Kian.
"Nggak." jawabnya.
"Terus, kenapa akhir-akhir ini gak pernah bareng lagi?" Kiano duduk di sebelahnya.
"Aku gak tahu alasan dia marah. Aku sudah coba bertanya, tapi dia terus saja menghindariku." jawab Cleo.
"Aku akan membantumu." ucapnya, mata Cleo terlihat bersinar.
"Benarkah?" tanyanya.
"Tentu saja." Cleo tersenyum, begitupun dengannya. Melihat kebersamaan mereka, Nayla kembali terbakar cemburu.
"Aku membencimu, Cleo!!" batinnya.
"Nay! Nayla!!" Kiano yang melihat Nayla berjalan di koridor sekolah segera mengejarnya.
"Kian? Ada apa?" dia terlihat senang karena Kiano menghampirinya.
"Kamu mau kemana?" tanyanya.
"Ke aula. Bantuin persiapan prom night."
"Bareng ya! Aku juga mau kesana." Nayla mengangguk cepat. Saat mereka sampai di aula, anak-anak yang lain sudah menyulap aula sekolah itu menjadi berkilau. Mereka sudah selesai mendekor tempat itu seindah mungkin. Semua terlihat sibuk, Kiano membantu yang lain untuk mengurus panggung kecil yang mereka buat. Sementara Nayla mulai bergabung dengan para siswi merangkai bunga yang akan diletakkan di depan pintu masuk aula.
"Nay, kamu ada masalah sama Cleo?" tanya Kiano saat mereka dalam perjalanan pulang.
"Nggak." jawabnya dingin.
"Terus, kenapa menghindarinya?" Kiano menghentikan langkahnya dan menatap lekat padanya. Nayla diam, dia tidak mungkin mengatakan alasannya marah pada Cleo. "Dia sangat mengkhawatirkanmu, sebentar lagi kita lulus jadi aku rasa lebih baik kalian baikan." sarannya.
"Iya." jawabnya pelan. Nayla tidak ingin terlihat buruk dimata Kiano.
"Sudah hampir mahgrib. Ayo, aku antar kamu pulang!" ajaknya.
"A-aku, pulang sendiri aja." tolaknya. Kiano tidak ingin memaksanya. Mereka berpisah saat sampai di dekat parkiran.
"TIN TIN." Nayla menoleh ke belakang, Sandra membuka kaca mobilnya.
"Ayo, naik!" ucapnya.
"Gak usah, aku naik ojek aja." Nayla lagi-lagi menolak.
"Lo gak perlu takut. Gue'kan sudah tahu siapa lo." jawab Sandra, Nayla melihat Kiano sedang memperhatikan mereka dari kejauhan. Nayla segera masuk ke mobil Sandra.
"Kenapa kamu sendiri?" tanya Nayla saat tidak melihat Leony maupun Stela.
"Mereka dijemput sopir." jawabnya. Tanpa diberitahu Sandra sudah berada di jalan menuju rumah Nayla.
"Lo ada masalah sama Cleo?" tanya Sandra dan Nayla terdiam. "Kok diam?" Sandra meliriknya.
"Tidak, aku hanya terlalu sibuk dengan persiapan prom night." bohongnya. Sandra tersenyum tipis, dia tahu Nayla berbohong.
"Oh, iya, lo perhatiin gak? Akhir-akhir ini Kiano dekat banget sama Cleo. Mereka udah jadian?" Sandra sengaja memanas-manasinya.
"Itu gak mungkin." jawabnya.
"Ya, lo kan teman dekatnya Cleo. Kali aja lo tahu apa mereka udah jadian atau belum." Sandra meliriknya.
"Mereka gak akan pernah jadian, karena Cleo gak tertarik sama Kian." jawabnya.
"Lo yakin? Siapa aja pasti jatuh cinta sama Kian. Lo tau sendiri, Kian itu udah cakep, baik, tajir lagi." Sandra masih berusaha membuat Nayl semakin membenci Cleo.
"Makasih, kamu udah mau ngantarin aku!" ucap Nayla saat mereka sampai di gang rumah Nayla.
"Nay ...!" Nayla menoleh padanya.
"Kalau lo ada waktu mainlah ke rumah gue." Nayla terkejut, tapi dia segera mengangguk setuju. Nayla berjalan menuju rumahnya.
"Gue pengen lo tau apa yang dilakukan ibu loe ke keluarga gue." Sandra menginjak rem mobilnya meninggalkan gang rumah Nayla.
~tbc
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 77 Episodes
Comments