BAB 8

"Iya." dia menerima uluran tangannya.

"Gue senang, akhirnya kita bisa sahabatan lagi." Sandra memeluk Nayla dan menatap Cleo. "Gue masuk dulu ya!" ucapnya, dia melihat Kiano sedang tersenyum padanya.

"Aku juga ke kelas dulu." Kiano berjalan menuju kelasnya.

"Ayo!" Cleo membuyarkan lamunan Nayla.

"Jadi, dulunya kalian sahabatan?" tanya Stela. Sandra melihat Nayla dan Cleo masuk.

"Iya, kita sahabatan sejak SMP. Iyakan, Nay?" ucapnya saat Nayla duduk di bangkunya.

"I-iya!" Nayla terpaksa menjawab karena semua anak menatap ke arahnya.

"Terus, kenapa sekarang kalian seperti musuhan begitu?" tanya salah satu siswa.

"Yah, biasalah. Kita hanya ada salah paham sedikit. Tapi semuanya sudah clear." ucapnya. Cleo hanya mendengarkan saja, dia tidak ingin berkomentar apapun. Sesekali dia menatap ke tempat duduk Nayla yang tidak jauh darinya.

"Kalian mau kemana?" Sandra yang melihat Kiano, Nayla dan Cleo sedang berdiri di parkiran segera menghampiri mereka.

"Kami mau jalan." jawab Kiano.

"Kemana?" tanyanya.

"Puri Mall." 

"Gue ikut ya?" Kiano menatap Cleo dan Nayla bergantian. "Boleh ya, Nay?" Sandra merangkul lengannya.

"Iya." jawabnya.

"Gue bareng mobil lo ya!" tanpa menunggu izin dari Kiano, Sandra sudah duduk di kursi depan.

"Terus, mobilmu gimana?" teriak Kian.

"Ntar sopir gue yang bawa." jawabnya.

"Maaf ya, Nay!" Kiano merasa tidak enak dengan Nayla dan Cleo.

"Gak apa-apa, aku bareng Cleo aja!" jawabnya.

"Tapi, kamu masih bisa bareng kita." ucap Kian lagi.

"Aku sama Cleo aja, kasihan dia naik motor sendiri." Nayla berjalan menuju motor Cleo. Kiano segera masuk ke mobilnya.

"Lo sering jalan bareng mereka?" tanya Sandra.

"Kenapa?" tanya Kian.

"Yah, gue perhatiin akhir-akhir ini lo sering banget bergaul dengan mereka." jawabnya.

"Kamu sendiri, sejak kapan bersahabat dengan Nayla?" tanyanya.

"SMP." 

"Kalau kalian sahabatan, kenapa sekarang jadi musuh?" Kiano menoleh padanya.

"Yah, namanya juga anak muda, pasti ada selisih pahamlah." Sandra tidak ingin semua orang tau apa yang terjadi dengannya dan Nayla.

Mereka sampai di Puri Mall, tujuan utama mereka adalah pusat permainan. Setelah puas bermain, mereka melanjutkan dengan makan bareng. Terlihat Sandra yang selalu mendominasi Kian. Nayla terlihat tidak seceria kemarin, dan Cleo tahu alasannya. 

🍀🍀🍀

"Aku ke toilet dulu, ya!" ucap Cleo pada mereka.

"Mau aku temani?" tanya Nayla.

"Gak usah." Cleo berjalan menuju toilet. Saat di dalam, dia mendengar suara seseorang yang sedang muntah. Setelah selesai Cleo keluar dan melihat seorang pria bule yang sedang berdiri di depannya.

"Anda mau apa?" Cleo bertanya tanpa beranjak dari depan pintu.

"Minggir! Aku harus masuk." dia mencoba mendorong tubuh Cleo, tapi Cleo bertahan.

"Ini toilet wanita! Toilet anda disana!" Cleo menunjuk ke arah toilet pria.

"Aku harus masuk." jawab pria itu.

"Apa kamu tidak dengar perkataanku? Pergi dari sini atau aku teriakin kalau kamu mau berbuat asusila?" pria bule itu melihat orang-orang sedang memperhatikan mereka. Dia mendekat dan menutup mulut Cleo.

"Maaf ya! Adikku ini memang sedikit kasar!" ucapnya pada orang-orang yang ada disana. Cleo memberontak saat dia ditarik menjauh dari sana.

"Apa yang kau lakukan?" marahnya saat pria itu melepaskan tangannya.

"Hey, anak kecil! Jaga bicaramu! Aku tidak seperti yang kau pikirkan." ucapnya membela diri.

"Mana ada pria baik yang memaksa masuk ke toilet wanita." balas Cleo.

"Kau anak kecil tau apa?" pria itu terlihat marah.

"Dari wajahmu saja aku bisa tau kalau kau ini pria mesum." ledek Cleo.

"Kau ...!"

"Andre? Apa yang kamu lakukan?" tanya seorang wanita padanya, yang taknlain adalah Andreas.

"Tika, apa kamu baik-baik saja?" Andreas mendekat dan memegang lengannya. Wanita itu adalah Cantika sahabatnya.

"Aku gak apa-apa." jawabnya. "Siapa dia?" tanya Cantika padanya.

"Bukan siapa-siapa, hanya anak ingusan." ledeknya. "Ayo, kita pergi!" Andeas meninggalkan Cleo begitu saja.

"Dasar bule cabul!" maki Cleo.

"Siapa yang cabul?" tanya Nayla.

"Hah? Bukan siapa-siapa. Kenapa kamu disini?" 

"Abisnya kamu lama banget. Kita udah pada selesai. Makanya aku nyusulin kemari." jelasnya.

"Dimana mereka?" tanya Cleo.

"Itu." Nayla menunjuk Kiano dan Sandra yang sedang berdiri tak jauh dari restoran cepat saji tempat mereka makan tadi.

"Lo kemana aja sih?" semprot Sandra saat mereka kembali bergabung.

"Toilet!" jawabnya acuh.

"Toilet lama banget! Kita jamuran nih nungguin lo!" Sandra selalu saja sewot saat berbicara dengannya. Hanya pada Nayla dan Kiano dia bisa bersikap lembut.

"Siapa yang memintamu untuk menungguku?" jawabnya.

"Lo ...!"

"Sudah, yuk kita pulang!" Kiano menengahi mereka. Dan seperti kemarin, Nayla pulang dengan Cleo. Walaupun, tadi Sandra memaksa agar dia pulang bareng mereka. Tapi, Nayla tetap ingin bersama Cleo.

"Kamu yakin dia benaran berubah?" tanya Cleo saat mereka sudah sampai di depan rumah Nayla.

"Menurutku sih udah!" jawabnya.

"Tapi, kenapa aku ragu ya? Dia seperti mempunyai niat tersembunyi." Cleo bisa menyadari Sandra hanya berpura-pura. Dia khawatir Sandra akan kembali berbuat kasar pada Nayla.

"Gak usah dipikirin. Sandra dari dulu memang begitu. Tapi, sebenarnya hatinya baik." Nayla membelanya.

"Ya udah deh, aku balik dulu ya!" Cleo tidak ingin terlalu memikirkannya. Dia sampai di rumah sebelum maghrib. Dan saat sampai belum terlihat mobil Adam.

"Non, kenapa pulangnya telat mulu?" bi Ita menghampirinya ke kamar.

"Tadi jalan dulu sama teman, Bi!" jawabnya jujur.

"Nanti kalau tuan tahu bisa marah lagi."

"Ayah gak akan peduli padaku." ucapnya.

"Itu, sepertinya tuan sudah pulang!" bi Ita melihat monil Adam memasuki garasi. Dia buru-buru turun untuk membukakan pintu.

"Cleo sudah pulang?" tanyanya.

"Sudah, Tuan." setelah mendapatkan jawaban dia segera menuju kamarnya. Setelah itu Adam tidak lagi keluar dari kamarnya, hanya bi Ita yang sibuk mengantarkan makanan untuknya

🍀🍀🍀

"Ayo, lebih cepat lagi!" teriak pak Sony guru olahraga. Nayla sudah tidak lagi mampu berlari. Lututnya sudah sangat lemah. Begitupun dengan Sandra dan yang lain. Hanya Cleo yang masih berlari dengan sekuat tenaga. Dia ingin mengeluarkan seluruh emosinya.

"Bagaimana bisa kalian dikalahkan oleh Cleopatra?" ucapnya pada para siswa. Cleo segera berbaring diatas rerumputan. Nayla datang dan memberikannya air mineral.

"Makasih!" dia memberikan kembali botol air milik Nayla.

"Kamu larinya seperti orang marah saja." ucapnya.

"Aku memang sedang kesal." jawabnya.

"Kenapa lagi?"

"Aku kesal karena ayah harus keluar kota lagi. Padahal baru beberapa hari yang lalu kembali dari sana." sebelum berangkat sekolah, Cleo melihat bi Ita memberikan koper milik Adam pada pak Karyo. Itu tandanya Adam akan pergi beberapa hari. Cleo tidak berkata apapun, dia segera pergi saat melihat Adam keluar dari kamarnya.

"Ya udahlah! Gak usah dipikirin." ucap Nayla. 

"Nayla, sini!" teriak Sandra dari lapangan basket.

"Iya." jawabnya. Aku kesana dulu ya!" Nayla bergabung dengan Sandra dan yang lain. 

"Kamu gak ikut gabung bareng mereka?" tiba-tiba Kiano datang dan duduk disebelahnya.

"Gak, aku pengen istirahat." jawabnya.

"Sepertinya hubungan Nayla dan Sandra sudah membaik ya?" Mereka melihat ke arah Sandra dan Nayla yang saling tertawa.

"Sepertinya begitu." jawabnya.

"Kenapa? Kamu gak senang mereka kembali berteman?" Cleo menoleh padanya.

"Apa maksudmu? Tentu saja aku senang." Cleo sebenarnya merasa sedikit kecewa. Karena sejak Nayla kembali berteman dengan Sandra, mereka tidak lagi punya waktu bersama. Nayla lebih sering bergaul dengan Sandra, atau lebih tepatnya Sandra selalu memaksanya untuk bergabung.

"Pulang sekolah kamu ada acara gak?" tanya Kian.

"Kenapa?"

"Nonton, yuk! Ada film terbaru dari disney." mendengar kata disney Cleo kembali bersemangat.

"Ok." tanpa pikir panjang Cleo langsung setuju. Kian senang, tidak sia-sia dia mendekati Nayla untuk mencari tahu tentang apa yang Cleo sukai.

"Nay, kita nonton yuk!" ajaknya begitu bel pulang berbunyi.

"Sorry, Cle, aku udah ada janji sama Sandra." Cleo terlihat sedih.

"Nay, Ayo!" teriak Sandra dari depan pintu.

"Aku jalan dulu ya!" Nayla memasang ranselnya dan berlari kecil menuju Sandra dan teman-temannya. Cleo hanya bisa menatap kepergian mereka dengan rasa kecewa. 

"Cleo!!" suara Kiano menghentikan langkahnya.

"Dimana, Nayla?" tanyanya karena melihat Cleo hanya seorang diri.

"Dia pergi dengan Sandra." jawabnya.

"Udah, gak usah sedih. Ayo, buruan! Ntar keburu bioskopnya tutup." Kiano berusaha menghiburnya.

"Kamu bawa helm cadangan gak?" tanyanya saat mereka sampai di parkiran.

"Ada." Cleo membuka jok motornya dan mengeluarkan helm pink yang biasa Nayla pakai. Memang sejak bersahabat dengan Nayla, dia selalu membawa helm cadangan. "Untuk apa?" Kiano menatap helm berwarna pink yang ada ditangannya.

"Aku pakai ini aja." Kiano mengambil helm yang tergantung di spion yang dia pakai. Cleo masih bingung, dia belum mengerti kenapa Kiano memakai helmnya. "Ayo!!" ucapnya saat melihat Cleo masih melamun.

"Kamu kenapa naik di motorku? Apa kita perginya dengan ini?" Cleo mukul pelan  motornya.

"Tentu saja." jawabnya.

"Lalu, mobilmu?" tanyanya.

"Gak usah dipikirin, nanti ada yang jemput. Udah buruan naik, mau sampai kapan kita disini?" ucapnya. Dengan hati-hati Cleo naik ke motornya. Cleo agak canggung karena baru kali ini dia duduk di boncengan. 

Kiano segera memacu motornya mengitari jalanan ibukota. Hingga sampailah mereka di Puri Indah Mall. Mereka segera menuju bioskop. Kiano bersikap begitu perhatiaan padanya. Awalnya Cleo merasa risih, tapi lama kelamaan dia bisa merasakan kalau Kiano memang sangat baik. Dia sudah bisa tertawa melihat kekonyolannya.

"Eh, bukannya itu Kiano dan Cleo?" Leony menunjuk ke arah bioskop. Yang lain melihat Kiano dan juga Cleo berjalan keluar dari bioskop. Mereka terlihat tertawa bersama. 

"Mereka sepertinya happy banget! Iyakan, Nay?" tanya Stela.

"I-iya." Nayla juga melihat bagaimana Cleo tertawa lepas. Hal itu membuat Nayla sedikit terbakar cemburu.

"Mereka kayak pasangan gak sih?" ucapan Leony membuat panas telinga Nayla.

"Kalian apaan sih? ucap Sandra. "Udah lo gak usah pikirin kata-kata mereka, Nay!" Sandra memegang tangannya.

"Rasain, Lo! Akhirnya gue nemuin cara buat ngancurin persahabatan kalian." Sandra tersenyum pada Nayla

~tbc

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!