Presdir baru

"Ugh." tep tep, liyon terbangun dan meraba kesampingnya namun sudah tak ada siapa - siapa di sana.

"Hem? Sudah kosong, dia sudah pergi ya." liyon bangun dan meregangkan tubuhnya.

"Rupanya dia pandai sekali kabur ya, tak ku sangka selain pandai mengejudkan aku dengan pertemuan yang selalu membuat ku terus mengingatnya, dia juga pandai membuat ku bingung mencariknya nanti." tersenyum sambil menggaruk - garuk kepalanya.

Liyon mengambil handponnya dan dia menghubungi seseorang, dari percakapannya dia seolah menyuruh orang itu untuk mencarik tau tentang seseorang.

"Aku akan menemukan mu kak, karna aku belum tau siapa namamu." gumam liyon yang bangkit mau kekamar mandi, namun dia terhenti sejenak saat dia mendapati noda diatas seprei.

"Bagus sekali, ternyata aku benar - benar orang pertama baginya. Aku harus menemukan kakak itu." gumam liyon tersenyum lebar dan melangkah masuk kamar mandi.

"Aku harus kembali ke rumah karna besok adalah hari pertamaku masuk ke kantor. Jika tidak tuan dan nyonya borsei akan marah pada ku." liyon melangkah ke arah meja karna dia melihat ada lembaran uang ratusan ribu.

"Apa ini?" liyon melihat uang sejumlah lima ratus ribu dan sebuah pesan yang ditinggalkan oleh lira.

*Terima kasih atas pelayanannya dan juga waktunya yang anda habiskan untuk menemani saya. Berkat anda saya jadi tau kalo saya tak memiliki kelainan apa pun, setelah ini saya akan bisa menjalin hubungan dengan lawan jenis secara terbuka tanpa rasa takut dan was - was lagi. Sekali lagi terima kasih tuan Liyon, semoga uang itu bisa jadi penyampai rasa terima kasih saya.

^^^Salam hangat,^^^

^^^L A 💋^^^

"Dia benar - benar menganggapku gigolo ya." gumam liyon dan menatap wajahnya di cermin.

"Apa lagi yang dia bilang tadi, menjalin hubungan dengan lawan jenis? Jangan harap bisa lepas dari ku, berani sekali dia mempermainkan aku. Hanya aku yang akan memiliki dan memainkan tubuhnya, dasar wanita licik." geram liyon meremas kertas yang baru saja dia baca.

"Cepat temukan wanita itu dan ingat aku ingin besok sudah ada hasilnya." perintah liyon pada seseorang lewat panggilan telpon.

...🍂🍂🍂...

"Liyon, kau sudah siap untuk besok? Tapi kenapa wajahmu seperti orang ingin membunuh orang begitu?" tanya brayen yang malam itu menemani liyon di kafe.

"Tidak ada, aku hanya ingin membunuh seseorang yang sudah dengan berani mempermainkan aku." jawab liyon dengan nada serius karna dia masih kesal dengan pesan yang ditinggalkan oleh lira.

"Hahaha... Apa kau tak bisa memuaskan dia sampai - sampai dia pergi begitu saja meninggalkan mu?" tanya brayen sambil meledeknya.

"Kau tau dari dia? Apa dia cerita begitu padamu?" tanya liyon pada brayen dengan tatapan menghitam.

"Ya, Bagas bilang kau menyuruhnya untuk mencarik seseorang yang telah lari setelah bermalam dengan mu." jelas brayen dengan masih tersenyum.

"Jangan samakan dia dengan para wanita yang kalian kencani, dia sangat berbeda." jelas liyon dengan kesal menatap brayen.

"Baiklah sudah malam aku balik dulu, oh iya. Tolong carikan aku mansion yang bisa langsung ditempati, tak masalah berapun harganya yang penting nyaman dan luas tempatnya." ucap liyon pada brayen sebelum dia pergi meninggalkannya.

"Dasar orang kaya seenaknya saja kalo mau apa - apa." guma brayen sambil geleng - geleng kepala.

"OK, orang kaya mah bebas ya." brayen tersenyum dan masuk kedalam ruang kerjanya, karna kafe tempatnya bertemu dengan liyon adalah miliknya.

...🍂🍂🍂...

"Gila ini benar - benar gila, mau bagaimana pun aku masih saja teringat dengan brandal itu. Apa yang dia bilang waktu itu? Dia gak berpengalaman namun dia sangat mahir dalam permainannya. Aaaaaah.!" teriak lira yang tak bisa menghilangkan ingatannyan tentang semua pengalaman pertamanya dan juga setiap sentuhan yang diberikan oleh liyon.

"Apa ya yang terjadi pada ku? Padahal waktu itu otakku sudah memberiku sinyal bahwa semua itu bahaya namun tubuhnya tetap tak mau bereaksi dan malah menerimanya dengan sangat terbuka, bahkan mulutku juga menghianatiku dengan memintaknya meneruskan."

"Dan begoknya aku sampai melakukannya berkali - kali, sampai - sampai kedua kakiku lemas tak bertegana. Itu pun aku masih membiarkan dia memainkan tubuhku lagi hingga pagi dan siang berlanjut." lira memgingat - ingat kejadian dia dan liyon yang melakukannya dari malam hingga siang hari tanpa makan.

"Begoooook begok begok.!" lira terus merutuki dirinya dengan apa yang sudah dia lakukan.

Ting tong... Ting tong

"Iya iya sebentar." teriak lira dari dalam rumahnya.

"Lama amat buka pintunya." kesal yuniar yang sudah nunggu lama.

"Lira semalam kamu kemana? Aku nyarik kamu dan juga menghubungimu namun ponselmu tak bisa dihubungi." tanya yuniar yang merasa aneh pada sahabatnya itu.

"Ah tidak, aku hanya bermalam di seuatu tempat." jelas lira sambil menundukkan kepalanya karna dia merasa tak enak dengan yuniar dan juga belum berani cerita.

"Tak papa, asal kau tidak kenapa - kenapa."

"Tapi bagaimana dengan pria itu, kau bertemu dengan dia klab kan? Karna waktu itu aku menjemputmu dan bertemu dengan dia."

Yuniar bicara sambil berjalan ke ruang tengah rumah lira dan duduk di sofa dengan merhatikan lira yang mengambil air untuk dirinya.

"Kau benar - benar keren Lira apa kau tau setelah kau pergi dari pesta itu,semuanya sangat kacau dan dafid benar - benar kalah telak dengan pria itu, dia bukan hanya tampan, namun dia jua sangat keren dan sangat wao."

Yuniar memceritakan pada lira dengan sangat semangat dan meluap - luap.

"Semua orang berkata kau sungguh sangat luar biasa menemukan pacar yang sangat keren seperti dia, walo hanya pacar sewaan tapi dia benar - benar sangat memukau dan menghipnotis semua orang. Apa lagi adegan kalian yang c*uman itu sungguh sangat luar biasa, dan..."

"Aku telah tidur dengannya." gumam lira liri yang duduk disamping yuniar, namun yuniar tetap bisa mendengarnya.

"Apa!? Apa barusan yang kau katakan, kau tidur dengannya? Jadi semalam kau tak pulang karna tidur dengan dia?" tanya yuniar dengan sangat terkejud mendengar gumamam lira.

"Ya, iya aku menghabiskan malam dengan dia." ucap ira lagi.

"Jadi kau bisa melakukannya? Kau tak merasa jijik atau takut dengan dia? Kau tak merasa terpaksa dengan dia? Apa kalian beneran telah melakukan semuanya? Berarti sekarang kau sudah melepas setatus virginmu?"

Yuniar menjatuhi pertanyaan begitu banyak pada lira karna dia merasa sangat senang, karna lira tak lagi merasa takut dan trauma dengan semua sentuhan fisik dari lawan jenis.

"Bertanyalah satu - satu, aku bingung harus jawab yang mana dulu kalo kamu tanya beruntun begitu." ucap lira dengan tersenyum pada yuniar.

Setelah itu lira menjelaskan dan menceritakan semuanya pada yuniar tanpa ada yang dia tutupi satu pun dari yuniar. Dan yuniar yang mendengar itu pun merasa sangat legah dan juga senang.

"Aaaaah.! Aku telat bangun."

Brak... Bruk... Gedubrak

"Aduduh, sakit." pekik lira saat dia tersandung kursi dan hampir jatuh.

"Untung saja dia tak memberiku tanda di leher, walo dia menyetempel semua dan hampir seluruh tubuhku tapi dia tak meninggalkannya dileher jadi aku bisa memakai baju sembarang tanpa harus menutupi daerah leher." ucap lira saat dia ganti baju dan menatap pantulan tubuhnya didepan cermin.

Setelah itu lira langsung lari dan tanpa mandi dia langsung berangkat kerja, karna di kantor akan ada penyambutan bos baru yang menggantikan pimpinan lama, yang merupakan anak dari pimpinan lamanya.

...🍂🍂🍂...

Lira lari- lari namun dia tetap saja telat sampai kantor karna jalanan yang macet. Saat semua orang sudah berbaris dan berkasak kusuk membicarakan tentang bos baru yang akan memimpin perusahaannya itu, lira justru baru datang dan tak tau apa - apa.

Dan saat lira sampai di depan kantor dia mendapati semua orang sudah berdiri di lobby kantor, sehingga lira memilih masuk lewat samping dan naik dari tangga darurat yang sudah tak dipakai.

Lira bersembunyi didalam ruang tangga darurat sampai semua orang bubar dan berjalan masuk kedalam ruangan mereka masing - masing.

Didalam hati lira berharap semoga semua orang tak bicara soal dia, jadi bos baru tak akan tau kalo dia datang telat.

Lira berjalan dengan santai dan percaya diri menuju kedalam ruangannya saat dia rasa semua orang sudah kembali dan bubar.

"Lira bagaimana kamu bisa telat datang disaat pergantian bos baru."

Bisik endang pada lira yang baru saja datang dan masuk kedalam ruang sekretaris.

"Lira kenapa telat, apa kamu semalam mengawal bu bos lagi sampai malam?"

Yanuar bertanya dan berdiri di depan meja lira dengan bersandar di pembatas meja.

"Tidak aku tidak sedang bekerja semalam, aku emang telat karna telat tidur semalam habis minum - minum dengan temanku." jelas lira pada teman - teman kantornya.

"Kau tau Lira, bos baru kita sangat keren dia sungguh sangat gagah dan tampan, wajahnya sangat berkharisma." jelas endang dengan menggebuh - gebuh.

Penyambutan saat bos baru datang.

"Semuanya ayo berbaris bos akan segarah tiba." teriak pak hendra pada semua karyawan di kantor itu.

Tap tap

Liyon melangkah dengan sangat berwibawah, wajah dingin dan padangan mata yang tajam tak memperlihatkan kalo dia masih diusia mudah 25 tahun.

"Senang bertemu dengan kalian semua, ku harap kalian bisa bekerja sama dengan ku dengan baik. Aku tak suka ada kecurangan dan juga kebohongan jadi ku harap kalian semua yang ada di sini bisa bekerja dengan baik dan juga jujur." ucap liyon dihadapan semua karyawannya.

"Jangan sampai ada yang berbuat curang selama bekerja sama dengan ku, aku tak akan segan mengeluarkan kalian jika sampai aku melihat dan mendengar kalian ada yang bermain dibelakang ku." ancam liyon dengan tegas pada para pegawaenya.

"Namaku Liyo Song Wei, kalian bisa memanggilku Liyon. Dan mohon kerja samanya untuk kalian semua, selamat bekerja." liyon memberi hormat pada mereka semua dan pergi meninggalkan mereka menuju kedalam ruangannya.

Kembali pada saat ini.

"Hey kau bercerita sangat menggebuh, apa kau ingin berpindah haluan?" tanya Aditya dengan nada kesal pada endang.

"Dengar semuanya sistem kerja mulai hari ini akan diganti." ucap Safitri pada rekan kerjanya diruangan setelah dia dari ruang bos barunya.

Mendengar itu semua orang merasa kalo bos barunya akan sulit dihadapi karna dia orangnya sangat tegas dan juga sangat dingin.

Terpopuler

Comments

Yan Diningrat

Yan Diningrat

ekh ngemeng" itu s.liyon keluarin kecebong ny d dalem apa d luar tukh

2022-05-09

0

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Melamar kerja
3 1 lamaran 2 pekerjaan
4 Pertemuan yang mengejudkan
5 Kenangan yang menjengkelkan
6 Gadis suci
7 Pertemuan di klab
8 Hari reoni
9 Hinaan yang dibalikkan
10 Bermainlah dengan ku
11 Malam yang menggoda
12 Presdir baru
13 Peroses pemilihan sekretaris
14 Gadis yang dicari
15 Makanannya tak enak
16 Bos kejam
17 Restoran
18 Belanja bersama
19 Bodyguard cantik
20 Pergi kencan buta
21 Keinginan sang bos
22 Terkunci dalam gudang
23 Wanita yang diinginkan
24 Bermalam dikantor
25 Mengawal ibu bos
26 Bukan wanita sembarangan
27 Pengaruh obat
28 Munculnya rasa iri dan dengki
29 Ingin membongkar setatus
30 Pendamping pesta
31 Sekretaris atau pengawal
32 Kau adalah wanitaku
33 Amarah Seorang Liyon
34 Pria Yang Menemaninya
35 Rasa Frustasi Liyon
36 Surat pengunduran diri
37 Mencari sampai malam
38 Permintaan maaf liyon
39 Perubah mood
40 Pernyataan cinta
41 Kembali keposisi sekretaris
42 Pelukan rindu
43 Menagih janji untuk bayaran
44 Terjerat permainan sendiri
45 Memulai dengan lembut
46 Usaha liyon menaklukkan lira
47 Satria dan Yuniar
48 Mengejarnya dengan pelan
49 Benih - benih cinta
50 Pernyataan cinta lira
51 Resmi berpacaran
52 Kebahagiaan liyon
53 Pacaran sembunyi - sembunyi
54 Wanita pengganggu
55 Pesta perusahaan
56 Perasaan cinta yang kuat
57 Wanita milik liyon
58 Godaan dari sang bos
59 Kenakalan tangan yang jail
60 Wanita kedua
61 Lira yang cuek
62 Rasa cemburu liyon
63 Terungkapnya 2 hubungan
64 Sebuah pernyataan.
65 Merawat liyon
66 Wanita yang memusingkan
67 Pacar yang dingin
68 Pria dari kencan buta
69 Ruang kerja yang syahdu
70 Ijin untuk memulainya
71 Permainan yang menakjubkan
72 Pergi kencan
73 Bermalam sama liyon
74 Pernyataan liyon
75 Candu sang liyon
76 Wanita pengganggu
77 Vila untuk permaisuri
78 Diculik dan dipaksa minum obat
79 Kepanikan liyon
80 Memberi hukuman
81 Pergi ke pantai 1
82 Pergi ke pantai 2
83 Bukan Up (LEBARAN)
84 Pengganggu kesenangan
85 Menebar fitnah
86 Menghadapinya dengan sabar
87 Pengumuman perjodohan
88 Bodyguard dingin
89 Kegelisahan
90 Tak peduli
91 Jangan jadi Gangguan
92 Salam perpisahan
93 Kecelakaan
94 Permintaan sang nyonya
95 Permohonan lira
96 Pernyataan putus
97 Kesalahpahaman
98 Kepergian lira
99 Liyon yang dingin
100 Acara pertunangan
101 Terbongkarnya sebuah kejahatan
102 Sakit yang tak ada penyakitnya
103 Rasa rindu yang menyakitkan
104 Keputusan yang bulat
105 Pelampiasan liyon
106 Kembali ke tanah air
107 Mencari keberadaan lira
108 Kenyataan palsu
109 Mencari Si Penyelamat
110 Berusaha Menghindar
111 Permainan
112 Perkelahian
113 Pertemuan1
114 Pertemuan 2
115 Datang bersama pasangan
116 Air mata yang ditahan
117 Rasa sakitmu adalah rasa sakitku
118 Kebenaran tentang lira
119 Terjebak dalam bar
120 Kehangatan setelah 6 tahun.
121 Restu yang datang terlambat
122 Pendamping pesta
123 Surat pernyataan
124 Rasa sakit lira
125 Pesan tersembunyi
126 Tak ada rasa cinta
127 Mengingatkan atas janji lira
128 Anak yang pintar
129 Liyon dan Lira
130 Jebakan
131 Nikah dadakan
132 Wanita dalam hati
133 Permasalahan keluarga.
134 Anak orang baik
135 Cinta yang tulus
136 Permohonan maaf mama Li
137 Air mata sang liyon
138 Dilema
139 Wanita idaman
140 Bermain siasat 1
141 Bermain siasat2
142 Liyon celaka
143 Otak penyerangan
144 Perjanjian baru nikah
145 Pernyataan perang
146 Terpaksa menikahi
147 Perjanjian cerai
148 Perasaan yang kosong
149 Hari kelahiran
150 Muncul rasa suka
151 Surat cerai
152 Godaan seorang wanita
153 Malam yang panjang.
154 Kisah dimasa lalu
155 Pria lain
156 Wanita penakluk
157 Lira mabuk
158 Liyon kewalahan
159 Saling terbuka.
160 Pesta pernikahan
161 Istri yang bikin candu
162 Tak ada hari tanpa dirimu
163 Suami takut istri
164 Sentuhan peredam marah
165 Pengaruh hormon.
166 Hamil bersama.
167 Kejutan dari Lira
168 Mobil yang bergoyang.
169 Istri buncit yang menawan
170 Ngidam yang aneh
171 Pesta baby shower.
172 Berbincang sama mertua
173 Tanda dari farid
174 Bermain disaat anak tidur
175 Tak bisa bergerak
176 Belum tuntas
177 Panggilan baru
178 Candu para suami
179 Penculikan
180 Tragedi
181 Kabar yang menyakitkan
182 Kesedihan dan tekad
183 Kemenangan semu
184 Menghukum semua pelaku
185 Peringatan
186 Rencana pembalasan 1
187 Rencana pembalasan 2
188 Balas dendam 1
189 Balas dendam 2
190 Terbangun dari koma
191 Semuanya sehat
192 Kembali pulang ke rumah
193 Ucapan makasih K.J dan Promosi
194 Ekstra Ferdi
195 Promosi Karya Baru
Episodes

Updated 195 Episodes

1
Prolog
2
Melamar kerja
3
1 lamaran 2 pekerjaan
4
Pertemuan yang mengejudkan
5
Kenangan yang menjengkelkan
6
Gadis suci
7
Pertemuan di klab
8
Hari reoni
9
Hinaan yang dibalikkan
10
Bermainlah dengan ku
11
Malam yang menggoda
12
Presdir baru
13
Peroses pemilihan sekretaris
14
Gadis yang dicari
15
Makanannya tak enak
16
Bos kejam
17
Restoran
18
Belanja bersama
19
Bodyguard cantik
20
Pergi kencan buta
21
Keinginan sang bos
22
Terkunci dalam gudang
23
Wanita yang diinginkan
24
Bermalam dikantor
25
Mengawal ibu bos
26
Bukan wanita sembarangan
27
Pengaruh obat
28
Munculnya rasa iri dan dengki
29
Ingin membongkar setatus
30
Pendamping pesta
31
Sekretaris atau pengawal
32
Kau adalah wanitaku
33
Amarah Seorang Liyon
34
Pria Yang Menemaninya
35
Rasa Frustasi Liyon
36
Surat pengunduran diri
37
Mencari sampai malam
38
Permintaan maaf liyon
39
Perubah mood
40
Pernyataan cinta
41
Kembali keposisi sekretaris
42
Pelukan rindu
43
Menagih janji untuk bayaran
44
Terjerat permainan sendiri
45
Memulai dengan lembut
46
Usaha liyon menaklukkan lira
47
Satria dan Yuniar
48
Mengejarnya dengan pelan
49
Benih - benih cinta
50
Pernyataan cinta lira
51
Resmi berpacaran
52
Kebahagiaan liyon
53
Pacaran sembunyi - sembunyi
54
Wanita pengganggu
55
Pesta perusahaan
56
Perasaan cinta yang kuat
57
Wanita milik liyon
58
Godaan dari sang bos
59
Kenakalan tangan yang jail
60
Wanita kedua
61
Lira yang cuek
62
Rasa cemburu liyon
63
Terungkapnya 2 hubungan
64
Sebuah pernyataan.
65
Merawat liyon
66
Wanita yang memusingkan
67
Pacar yang dingin
68
Pria dari kencan buta
69
Ruang kerja yang syahdu
70
Ijin untuk memulainya
71
Permainan yang menakjubkan
72
Pergi kencan
73
Bermalam sama liyon
74
Pernyataan liyon
75
Candu sang liyon
76
Wanita pengganggu
77
Vila untuk permaisuri
78
Diculik dan dipaksa minum obat
79
Kepanikan liyon
80
Memberi hukuman
81
Pergi ke pantai 1
82
Pergi ke pantai 2
83
Bukan Up (LEBARAN)
84
Pengganggu kesenangan
85
Menebar fitnah
86
Menghadapinya dengan sabar
87
Pengumuman perjodohan
88
Bodyguard dingin
89
Kegelisahan
90
Tak peduli
91
Jangan jadi Gangguan
92
Salam perpisahan
93
Kecelakaan
94
Permintaan sang nyonya
95
Permohonan lira
96
Pernyataan putus
97
Kesalahpahaman
98
Kepergian lira
99
Liyon yang dingin
100
Acara pertunangan
101
Terbongkarnya sebuah kejahatan
102
Sakit yang tak ada penyakitnya
103
Rasa rindu yang menyakitkan
104
Keputusan yang bulat
105
Pelampiasan liyon
106
Kembali ke tanah air
107
Mencari keberadaan lira
108
Kenyataan palsu
109
Mencari Si Penyelamat
110
Berusaha Menghindar
111
Permainan
112
Perkelahian
113
Pertemuan1
114
Pertemuan 2
115
Datang bersama pasangan
116
Air mata yang ditahan
117
Rasa sakitmu adalah rasa sakitku
118
Kebenaran tentang lira
119
Terjebak dalam bar
120
Kehangatan setelah 6 tahun.
121
Restu yang datang terlambat
122
Pendamping pesta
123
Surat pernyataan
124
Rasa sakit lira
125
Pesan tersembunyi
126
Tak ada rasa cinta
127
Mengingatkan atas janji lira
128
Anak yang pintar
129
Liyon dan Lira
130
Jebakan
131
Nikah dadakan
132
Wanita dalam hati
133
Permasalahan keluarga.
134
Anak orang baik
135
Cinta yang tulus
136
Permohonan maaf mama Li
137
Air mata sang liyon
138
Dilema
139
Wanita idaman
140
Bermain siasat 1
141
Bermain siasat2
142
Liyon celaka
143
Otak penyerangan
144
Perjanjian baru nikah
145
Pernyataan perang
146
Terpaksa menikahi
147
Perjanjian cerai
148
Perasaan yang kosong
149
Hari kelahiran
150
Muncul rasa suka
151
Surat cerai
152
Godaan seorang wanita
153
Malam yang panjang.
154
Kisah dimasa lalu
155
Pria lain
156
Wanita penakluk
157
Lira mabuk
158
Liyon kewalahan
159
Saling terbuka.
160
Pesta pernikahan
161
Istri yang bikin candu
162
Tak ada hari tanpa dirimu
163
Suami takut istri
164
Sentuhan peredam marah
165
Pengaruh hormon.
166
Hamil bersama.
167
Kejutan dari Lira
168
Mobil yang bergoyang.
169
Istri buncit yang menawan
170
Ngidam yang aneh
171
Pesta baby shower.
172
Berbincang sama mertua
173
Tanda dari farid
174
Bermain disaat anak tidur
175
Tak bisa bergerak
176
Belum tuntas
177
Panggilan baru
178
Candu para suami
179
Penculikan
180
Tragedi
181
Kabar yang menyakitkan
182
Kesedihan dan tekad
183
Kemenangan semu
184
Menghukum semua pelaku
185
Peringatan
186
Rencana pembalasan 1
187
Rencana pembalasan 2
188
Balas dendam 1
189
Balas dendam 2
190
Terbangun dari koma
191
Semuanya sehat
192
Kembali pulang ke rumah
193
Ucapan makasih K.J dan Promosi
194
Ekstra Ferdi
195
Promosi Karya Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!