Makanannya tak enak

"Sekretaris Fitri tolong hubungi pihak HRD kirim data sekretaris Lira lengkap padamu malam ini juga."

Sambil merebebahkan tubuhnya di tempat tidur liyon memerintah pada safitri lewat panggilan telpon.

Brrrt brrrt

22.15

"Bos datanya sudah dikirim ke email bos katanya."

"Hem, cepat juga dia geraknya. Pantas papa sangat menyukainya, sekretaris yang cekatan dan tak pernah menunda pekerjaan."

Liyon berjalan menuju meja di depan tempat tidurnya untuk membuka email di laptopnya.

Data Diri

Nama : Lira Anggraini

Usia : 27 tahun

Kelahiran : kota A

Tahun lulus : xxx

Bagian : Sekretaris

Pekerjaan sampingan : Pengawal

"Hem, kau sangat cantik kak, apa kau merindukan aku? Karna aku sangat merindukan mu."

"Jika waktu itu itu dia 27 tahun, berarti sekarang dia 30 tahun. Pantas saja dia sangat frustasi waktu itu, dia berfikir kalo dia sudah tua."

Liyon bergumam sambil tersenyum dan berjalan mengambil hanponnya untuk menghubungi safitri lagi.

"Sekretaris Fitri tolong untuk besok siang langsung reserfasi 2 kamar suite, dan ajak sekretaris Lira bersama mu. Karna aku mau ada perjalanan setelah pertemuan bisnis, jadi aku ingin sekretaris Lira yang menemani ku sebagai pengawal pribadi ku."

Sambil tersenyum penuh dengan arti liyon memerintahkan semua yang dia pikirkan pada safitri.

"Baik bos, apa besok berangkat bersama atau saya harus menyiapkan dulu semuanya di tempat?"

Safitri bertanya karna kebiasaan dari bos lamanya selalu menyuruh dia menyiapkan dulu semuanya sebelum pertemuan.

"Lakukan seperti biasanya saja." jawab liyon setelah beefikir dan diam cukup lama.

"Baik, besok saya akan berangkat lebih dulu dengan sekretaris Lira untuk menyiapkan semuanya." safitri menjawab dengan tegas.

"Dan tolong, bebas tugaskan dulu sekretaris Lira sampai hari berikutnya, karna aku gak mau kalo nanti dia kekurangan stamina saat bersamaku." perintah liyon lagi sebelum dia memutuskan sambungan telponnya.

...🍂🍂🍂...

Ke esokan paginya lira berangkat ke kantor dengan membawah koper kecil yang berisikan baju - bajunya untuk perjalanan bisnis 2 hari sebagai pengawal bos barunya.

"Lira berikan barang bawaanmu biar langsung diangkut ke mobil dan sebentar lagi kita akan berangkat, aku sudah melaporkan perjalan bisnis mu pada pihak HRD biar bonusmu bisa keluar begitu kau menerima gajimu."

Safitri menjelaskan pada lira yang merupakan orang baru dalam mengikuti perjalan bisnis bosnya.

"Wah, terima kasih mbak untuk selanjutnya nanti aku akan melakukannya sendiri. Tapi kenapa kok perjalanan ku 2 hari? Sementara mbak Fitri cuma 1 hari saja."

Lira merasa bingung dengan jadwal yang dilaporkan oleh safitri kepada pihak HRD untuk lira.

"Oh, iya karna hari ini kamu masih bebas, tugasmu adalah besoknya. Tapi kamu ikut brangkat sekarang karna sekalian jalan." jelas safitri pada lira.

"Emang mau ada perjalanan bisnis apa mbak Fitri? Dan kenapa kok mbak Lira harus ikut?"

Yusnia yang baru datang langsung bertanya dan dia merasa kesal karna lira diajak dalam perjalan bisnis yang harus berduaan dengan liyon saat safitri pulang.

"Ini pengaturan dari bos, dan bos ingin agar lira mengawalnya dalam perjalanan kali ini." safitri menjelaskan tanpa bisa menangkap aura suram serta kesal dari yusnia.

...🍂🍂🍂...

"Wah, ya Ampun kamarnya bagus banget mbak? Besar, luar dan juga sangat indah, benar - benar nyaman banget. Bos benar - benar orang yang murah hati ya mbak memberikan kita kamar yang sangat bagus begini."

Lira tak henti - henti memuji kamar dan juga bosnya yang memberikan kamar suite di hotel berbintang yang tak pernah lira datangi.

"Baiklah Lira, kamu bebas mau ngapain saja tapi jangan lupa hati - hati, aku akan pergi menemani bos dulu untuk pertemuan." safitri menjelaskan pada lira dan dia langsung berangkat ke tempat pertemuan yang sudah disiapkannya bersama dengan lira saat mereka baru sampai hotel ini.

"Iya mbak, saya akan jalan - jalan keluar keliling di sekitar sebentar." jawab lira dengan senang, karna dia belum pernah berjalan - jalan jauh.

Dalam restoran vip hotel itu safitri dan liyon serta mitranya bertemu untuk melakukan pembicaraan bisnis yang membahas kerja sama mereka dalam bidang perhotelan.

"Sekretaris Fitri tolong setelah ini kamu jangan lupa untuk besok langsung saja bawah pak Le langsung ke kamar ku saja. Dan terima kasih untuk hari ini, selamat istirahat."

Liyon mengucapkan terima kasihnya pada safitri atas kerjanya hari ini yang membuat pertemuannya berjalan lancar.

"Baik, terima kasih juga bos dan selamat beristirahat." jawab safitri dan dia langsung beranjak pergi ke kamarnya.

"Sudah selesai mbak pertemuannya? Lama juga ya mbak."

Lira bertanya pada safitri yang baru saja masuk ke dalam kamar hotel dan terlihat sangat lelah.

"Iya selesai juga, besok aku akan langsung pergi setelah mengantar pak Le untuk menanda tangani perjanjiannya."

Safitri merebahkan tubuhnya ditempat tidur tanpa melepas baju dan mandi dulu.

"Hem, apa mbak Fitri sudah makan? Mau aku pesankan?" lira merasa kasihan melihat safitri.

"Aku sudah makan dengan bos tadi, aku mau langsung tidur saja." safitri langsung menutup matanya.

"Aku akan keluar lagi untuk makan, kalo di sini nanti takut membuat mbak Fitri terganggu."

Lira beranjak pelan - pelan keluar kamar untuk mencarik makan di luar hotel.

Lira berjalan - jalan disekitar hotel lagi dan kali ini agak sedikit jauh karna dia ingin mencari makanan dipinggiran jalan.

"Kelihatannya itu enak karna banyak pembelinya, apa makan di situ aja ya?"

Saat lira mau melangkahkan kakinya ada tangan yang mencekalnya dan itu membuat lira reflek memutar orang itu hingga teriakan kecil keluar dari mulut orang itu.

"Ah, maaf aku tak tau kalo itu kamu."

Lira terkejud saat tau kalo orang itu adalah pria yang telah menjadi pacar sewaannya dan teman menghabiskan malam pertama bersama.

Sebelum kejadian

"Kenapa sunyi sekali, apa yang dilakukan kakak di dalam kamarnya ya? Enak sekali sekretaris Fitri bisa sekamar dengan kakak, aku juga mau karna aku sangat merindukannya."

"Gila, entah kenapa aku bisa seperti ini. Padahal aku tak pernah memikirkan wanita - wanita yang selama ini mengusik dan mengganggu ku. Tapi sejak mengenal kakak aku jadi terus kepikiran pada dirinya."

Liyon mengacak - acak rambutnya karna dia merasa kesal sendiri pada dirinya yang terus memikirkan tentang lira.

"Aku rindu harum tubuhnya dan aku sangat ingin merengkuhnya lagi dalam pelukan ku."

"Gila gila gila.! Aku benar - benar dibuat gila olehnya, rasanya tak sabar menunggu hari esok."

Liyon bergumam dan menggerutu, karna merasa bosan didalam kamar dia pun keluar dari kamarnya bermaksud mencari udara segar, namun matanya menemukan sosok yang sejak dari tadi mengusik ketenangannya.

"Eh, bukankah itu kakak?"

"Mau kemana dia malam - malam keluar kamar sendirian. Aku ikutin saja."

Liyon yang melihat lira masuk kedalam lif bergas masuk lif dibelakangnya untuk menyusul lira, karna kamarnya dan kamar lira bersebrangan. Dan saat di lobby hotel liyon celingukan mencari sosok lira yang ternyata berjalan di luar hotel.

Tak ada yang tau kalo liyon keluar dari hotel, karna satiap saat dia keluar untuk jalan sendiri liyon selalu menggunakan setelah santai dan tak menunjukkan kalo dia adalah bos dari sebuah perusahaan besar.

"Mau kemana dia berjalan terus sejauh ini?" liyon masih mengikuti lira dari belakang dengan tenang.

"Eh, tunggu dia mau menyebrang untuk makan di tempat itu? Tapi di situ kan makanannya..."

Liyon langsung mempercepat langkahnya dan dengan cepat menyambar tangan lira, mencegah agar lira tak menyebrang. Namun sialnya liyon lupa siapa lira, dan dia pun terpelintir dilengan kanannya karna reaksi cepat dari lira.

Kembali kesaat ini.

"Apa kakak mau mematahkan tanganku?"

"Dan apa kakak mau menanggung hidupku jika tanganku patah."

Liyon merasa kesal pada lira dan memijit lengannya saat lira sudah melepas pengunciannya serta memintak maaf pada liyon.

"Bukan salah ku, tiba - tiba kamu mencekal tanganku dan itu membuat aku terkejud." bela lira atas perlakuannya yang sepontan.

"Tapi kenapa kamu ada di sini? Apa ada orang yang kamu layani lagi di sini? Oh iya maaf waktu itu aku hanya bisa membayarmu segitu, karna aku tak punya cukup uang. Tapi terima kasih atas semua bantuan mu."

Lira bicara panjang lebar dan memberikan hormat pada liyon yang hanya berdiri menatap lira dengan tatapan kesal.

"Oh iya sana cepat kembali pada bos kamu, nanti dia nyariin kam... Egm."

Kalimat lira terputus karna liyon telah membungkam mulut lira dengan mulutnya dan menelusuri serta meraup bibir dan rongga mulut lira dengan kasar.

"Hah hah, apa kau sudah gila!?" teriak lira pada liyon saat liyon telah melepasnya.

"Ayo, ikut aku di sana makanannya tak enak itu yang ingin aku katakan dengan menahan tangan kakak tadi."

Liyon langsung menarik tangan lira setelah berkata, dan lira dengan patuh berjalan mengikuti liyon dari belakang.

Liyon membawah lira berjalan menyebrangi jalan sebelah jalan lain dan membawah lira masuk ke sebuah restoran sederhana yang bernuansa redup dan memberikan ketenangan di sisi jalan lainnya.

"Wah kamu tau tempat yang begitu tenang, padahal tadi sore aku sudah berkeliling tapi tak tau kalo ada tempat ini."

Lira terlihat sangat senang dan bersemangat karna nuansanya menenangkan hati, dengan alunan musik dan lagu nostalgia yang menambah kedamaian.

"Kak suka?" liyon tersenyum puas melihat lira menyukainya.

Mereka berdua memesan makanan dan makan bersama dengan tenang, yang sekali - kali berbicara dengan bahasan ringan.

"Aku antar ya, kakak tinggal di hotel mana?" liyon menawarka diri untuk mengantar lira kembali ke hotelnya.

"Aku tak nyangka tadi ketemu kamu di sini, cobak kalo gak pasti aku akan bosen. Karna dari tadi sore aku sudah bosen."

Lira berbicara santai dengan liyon sambil berjalan menuju hotel tempatnya menginap.

"Kakak datang kesini untuk bekerja?" tanya liyon yang pura - pura tak tau.

"Iya, tapi pekerjaanku akan dimulai besok untuk menemani bosku dalam perjalanan bisnis, lebih tepatnya aku menjadi pengawalnya." jelas lira pada liyon dengan polosnya, padahal yang sedang diajak bicara adalah bosnya sendiri.

"Kalo boleh tau seperti apa bos kakak atau wajahnya?" tanya liyon yang penasaran kenapa lira tak mengenalinya sebagai bosnya, padahal dia sudah bekerja cukup lama di perusahaannya.

"Em, aku tak tau seperti apa wajahnya dan aku juga tak pernah bertanya siapa nama bos baru ku itu, tapi besok aku akan menemaninya jadi aku akan tau seperti apa wajahnya."

Lira tertawa terbahak karna dia merasa konyol pada dirinya sendiri, yang sudah bekerja dengan bos baru beberapa hari namun tetap tak tau seperti apa wajah bos barunya itu.

"Kenapa kakak tertawa begitu?" liyon berkata dengan berlagak belo'on.

"Akan ku buat kau bekerja keras agar bisa mengingat selalu wajahku nanti kak." liyon tersenyum menatap lira sambil bergumam dalam hati.

"Sudah sampai, aku tinggal di hotel itu. Terima kasih ya. Aku balik ke kamarku dulu." ucap lira sambil tersenyum dan mau masuk ke dalam lif.

"Iya, sama - sama." jawab liyon yang ikut melangkah masuk ke dalam lif.

"Eh, kenapa kau malah ikut masuk?" lira terkejud karna liyon ikut masuk kedalam lif bersamanya.

"Aku mau ngantar kakak sampai depan kamar kakak, dan kalo kakak mau berterima kasih harusnya melakukannya dengan tindakan yang benar dong."

Liyon berjalan mendekati lira dan mempersempit jarak antara mereka berdua, sehingga lira terjepit diantara tubuh liyon dan dinding lif.

"Apa maksudmu?" lira yang merasa bingung pun bertanya dengan wajah polosnya yang terlihat menggemaskan bagi liyon.

Liyon langsung mendekat dan mengungci tubuh lira di dinding lif, liyon tersenyum untuk mengalihkan pertahanan lira, dan benar saja saat liyon tersenyum lira tak merasa ada bahaya, sehingga liyon bisa dengan leluasa meraup lagi bibir lira, namun kali ini liyon lakukan dengan lembut.

Ting pintu lif terbuka

Mendengar suara peringatan pintu lif liyon mengurai panggutannya dengan bibir lira dan lagi - lagi liyon tersenyum menatap lira.

"Selamat istirahat kak, dan siapkan setamina kakak untuk besok." bisik liyon tepat ditelinga lira dan langsung masuk kedalam lif lagi.

"Orang gila, siap yang mau bertemu dengan mu lagi, dasar mesum." gumam lira dan masuk kedalam kamarnya.

Episodes
1 Prolog
2 Melamar kerja
3 1 lamaran 2 pekerjaan
4 Pertemuan yang mengejudkan
5 Kenangan yang menjengkelkan
6 Gadis suci
7 Pertemuan di klab
8 Hari reoni
9 Hinaan yang dibalikkan
10 Bermainlah dengan ku
11 Malam yang menggoda
12 Presdir baru
13 Peroses pemilihan sekretaris
14 Gadis yang dicari
15 Makanannya tak enak
16 Bos kejam
17 Restoran
18 Belanja bersama
19 Bodyguard cantik
20 Pergi kencan buta
21 Keinginan sang bos
22 Terkunci dalam gudang
23 Wanita yang diinginkan
24 Bermalam dikantor
25 Mengawal ibu bos
26 Bukan wanita sembarangan
27 Pengaruh obat
28 Munculnya rasa iri dan dengki
29 Ingin membongkar setatus
30 Pendamping pesta
31 Sekretaris atau pengawal
32 Kau adalah wanitaku
33 Amarah Seorang Liyon
34 Pria Yang Menemaninya
35 Rasa Frustasi Liyon
36 Surat pengunduran diri
37 Mencari sampai malam
38 Permintaan maaf liyon
39 Perubah mood
40 Pernyataan cinta
41 Kembali keposisi sekretaris
42 Pelukan rindu
43 Menagih janji untuk bayaran
44 Terjerat permainan sendiri
45 Memulai dengan lembut
46 Usaha liyon menaklukkan lira
47 Satria dan Yuniar
48 Mengejarnya dengan pelan
49 Benih - benih cinta
50 Pernyataan cinta lira
51 Resmi berpacaran
52 Kebahagiaan liyon
53 Pacaran sembunyi - sembunyi
54 Wanita pengganggu
55 Pesta perusahaan
56 Perasaan cinta yang kuat
57 Wanita milik liyon
58 Godaan dari sang bos
59 Kenakalan tangan yang jail
60 Wanita kedua
61 Lira yang cuek
62 Rasa cemburu liyon
63 Terungkapnya 2 hubungan
64 Sebuah pernyataan.
65 Merawat liyon
66 Wanita yang memusingkan
67 Pacar yang dingin
68 Pria dari kencan buta
69 Ruang kerja yang syahdu
70 Ijin untuk memulainya
71 Permainan yang menakjubkan
72 Pergi kencan
73 Bermalam sama liyon
74 Pernyataan liyon
75 Candu sang liyon
76 Wanita pengganggu
77 Vila untuk permaisuri
78 Diculik dan dipaksa minum obat
79 Kepanikan liyon
80 Memberi hukuman
81 Pergi ke pantai 1
82 Pergi ke pantai 2
83 Bukan Up (LEBARAN)
84 Pengganggu kesenangan
85 Menebar fitnah
86 Menghadapinya dengan sabar
87 Pengumuman perjodohan
88 Bodyguard dingin
89 Kegelisahan
90 Tak peduli
91 Jangan jadi Gangguan
92 Salam perpisahan
93 Kecelakaan
94 Permintaan sang nyonya
95 Permohonan lira
96 Pernyataan putus
97 Kesalahpahaman
98 Kepergian lira
99 Liyon yang dingin
100 Acara pertunangan
101 Terbongkarnya sebuah kejahatan
102 Sakit yang tak ada penyakitnya
103 Rasa rindu yang menyakitkan
104 Keputusan yang bulat
105 Pelampiasan liyon
106 Kembali ke tanah air
107 Mencari keberadaan lira
108 Kenyataan palsu
109 Mencari Si Penyelamat
110 Berusaha Menghindar
111 Permainan
112 Perkelahian
113 Pertemuan1
114 Pertemuan 2
115 Datang bersama pasangan
116 Air mata yang ditahan
117 Rasa sakitmu adalah rasa sakitku
118 Kebenaran tentang lira
119 Terjebak dalam bar
120 Kehangatan setelah 6 tahun.
121 Restu yang datang terlambat
122 Pendamping pesta
123 Surat pernyataan
124 Rasa sakit lira
125 Pesan tersembunyi
126 Tak ada rasa cinta
127 Mengingatkan atas janji lira
128 Anak yang pintar
129 Liyon dan Lira
130 Jebakan
131 Nikah dadakan
132 Wanita dalam hati
133 Permasalahan keluarga.
134 Anak orang baik
135 Cinta yang tulus
136 Permohonan maaf mama Li
137 Air mata sang liyon
138 Dilema
139 Wanita idaman
140 Bermain siasat 1
141 Bermain siasat2
142 Liyon celaka
143 Otak penyerangan
144 Perjanjian baru nikah
145 Pernyataan perang
146 Terpaksa menikahi
147 Perjanjian cerai
148 Perasaan yang kosong
149 Hari kelahiran
150 Muncul rasa suka
151 Surat cerai
152 Godaan seorang wanita
153 Malam yang panjang.
154 Kisah dimasa lalu
155 Pria lain
156 Wanita penakluk
157 Lira mabuk
158 Liyon kewalahan
159 Saling terbuka.
160 Pesta pernikahan
161 Istri yang bikin candu
162 Tak ada hari tanpa dirimu
163 Suami takut istri
164 Sentuhan peredam marah
165 Pengaruh hormon.
166 Hamil bersama.
167 Kejutan dari Lira
168 Mobil yang bergoyang.
169 Istri buncit yang menawan
170 Ngidam yang aneh
171 Pesta baby shower.
172 Berbincang sama mertua
173 Tanda dari farid
174 Bermain disaat anak tidur
175 Tak bisa bergerak
176 Belum tuntas
177 Panggilan baru
178 Candu para suami
179 Penculikan
180 Tragedi
181 Kabar yang menyakitkan
182 Kesedihan dan tekad
183 Kemenangan semu
184 Menghukum semua pelaku
185 Peringatan
186 Rencana pembalasan 1
187 Rencana pembalasan 2
188 Balas dendam 1
189 Balas dendam 2
190 Terbangun dari koma
191 Semuanya sehat
192 Kembali pulang ke rumah
193 Ucapan makasih K.J dan Promosi
194 Ekstra Ferdi
195 Promosi Karya Baru
Episodes

Updated 195 Episodes

1
Prolog
2
Melamar kerja
3
1 lamaran 2 pekerjaan
4
Pertemuan yang mengejudkan
5
Kenangan yang menjengkelkan
6
Gadis suci
7
Pertemuan di klab
8
Hari reoni
9
Hinaan yang dibalikkan
10
Bermainlah dengan ku
11
Malam yang menggoda
12
Presdir baru
13
Peroses pemilihan sekretaris
14
Gadis yang dicari
15
Makanannya tak enak
16
Bos kejam
17
Restoran
18
Belanja bersama
19
Bodyguard cantik
20
Pergi kencan buta
21
Keinginan sang bos
22
Terkunci dalam gudang
23
Wanita yang diinginkan
24
Bermalam dikantor
25
Mengawal ibu bos
26
Bukan wanita sembarangan
27
Pengaruh obat
28
Munculnya rasa iri dan dengki
29
Ingin membongkar setatus
30
Pendamping pesta
31
Sekretaris atau pengawal
32
Kau adalah wanitaku
33
Amarah Seorang Liyon
34
Pria Yang Menemaninya
35
Rasa Frustasi Liyon
36
Surat pengunduran diri
37
Mencari sampai malam
38
Permintaan maaf liyon
39
Perubah mood
40
Pernyataan cinta
41
Kembali keposisi sekretaris
42
Pelukan rindu
43
Menagih janji untuk bayaran
44
Terjerat permainan sendiri
45
Memulai dengan lembut
46
Usaha liyon menaklukkan lira
47
Satria dan Yuniar
48
Mengejarnya dengan pelan
49
Benih - benih cinta
50
Pernyataan cinta lira
51
Resmi berpacaran
52
Kebahagiaan liyon
53
Pacaran sembunyi - sembunyi
54
Wanita pengganggu
55
Pesta perusahaan
56
Perasaan cinta yang kuat
57
Wanita milik liyon
58
Godaan dari sang bos
59
Kenakalan tangan yang jail
60
Wanita kedua
61
Lira yang cuek
62
Rasa cemburu liyon
63
Terungkapnya 2 hubungan
64
Sebuah pernyataan.
65
Merawat liyon
66
Wanita yang memusingkan
67
Pacar yang dingin
68
Pria dari kencan buta
69
Ruang kerja yang syahdu
70
Ijin untuk memulainya
71
Permainan yang menakjubkan
72
Pergi kencan
73
Bermalam sama liyon
74
Pernyataan liyon
75
Candu sang liyon
76
Wanita pengganggu
77
Vila untuk permaisuri
78
Diculik dan dipaksa minum obat
79
Kepanikan liyon
80
Memberi hukuman
81
Pergi ke pantai 1
82
Pergi ke pantai 2
83
Bukan Up (LEBARAN)
84
Pengganggu kesenangan
85
Menebar fitnah
86
Menghadapinya dengan sabar
87
Pengumuman perjodohan
88
Bodyguard dingin
89
Kegelisahan
90
Tak peduli
91
Jangan jadi Gangguan
92
Salam perpisahan
93
Kecelakaan
94
Permintaan sang nyonya
95
Permohonan lira
96
Pernyataan putus
97
Kesalahpahaman
98
Kepergian lira
99
Liyon yang dingin
100
Acara pertunangan
101
Terbongkarnya sebuah kejahatan
102
Sakit yang tak ada penyakitnya
103
Rasa rindu yang menyakitkan
104
Keputusan yang bulat
105
Pelampiasan liyon
106
Kembali ke tanah air
107
Mencari keberadaan lira
108
Kenyataan palsu
109
Mencari Si Penyelamat
110
Berusaha Menghindar
111
Permainan
112
Perkelahian
113
Pertemuan1
114
Pertemuan 2
115
Datang bersama pasangan
116
Air mata yang ditahan
117
Rasa sakitmu adalah rasa sakitku
118
Kebenaran tentang lira
119
Terjebak dalam bar
120
Kehangatan setelah 6 tahun.
121
Restu yang datang terlambat
122
Pendamping pesta
123
Surat pernyataan
124
Rasa sakit lira
125
Pesan tersembunyi
126
Tak ada rasa cinta
127
Mengingatkan atas janji lira
128
Anak yang pintar
129
Liyon dan Lira
130
Jebakan
131
Nikah dadakan
132
Wanita dalam hati
133
Permasalahan keluarga.
134
Anak orang baik
135
Cinta yang tulus
136
Permohonan maaf mama Li
137
Air mata sang liyon
138
Dilema
139
Wanita idaman
140
Bermain siasat 1
141
Bermain siasat2
142
Liyon celaka
143
Otak penyerangan
144
Perjanjian baru nikah
145
Pernyataan perang
146
Terpaksa menikahi
147
Perjanjian cerai
148
Perasaan yang kosong
149
Hari kelahiran
150
Muncul rasa suka
151
Surat cerai
152
Godaan seorang wanita
153
Malam yang panjang.
154
Kisah dimasa lalu
155
Pria lain
156
Wanita penakluk
157
Lira mabuk
158
Liyon kewalahan
159
Saling terbuka.
160
Pesta pernikahan
161
Istri yang bikin candu
162
Tak ada hari tanpa dirimu
163
Suami takut istri
164
Sentuhan peredam marah
165
Pengaruh hormon.
166
Hamil bersama.
167
Kejutan dari Lira
168
Mobil yang bergoyang.
169
Istri buncit yang menawan
170
Ngidam yang aneh
171
Pesta baby shower.
172
Berbincang sama mertua
173
Tanda dari farid
174
Bermain disaat anak tidur
175
Tak bisa bergerak
176
Belum tuntas
177
Panggilan baru
178
Candu para suami
179
Penculikan
180
Tragedi
181
Kabar yang menyakitkan
182
Kesedihan dan tekad
183
Kemenangan semu
184
Menghukum semua pelaku
185
Peringatan
186
Rencana pembalasan 1
187
Rencana pembalasan 2
188
Balas dendam 1
189
Balas dendam 2
190
Terbangun dari koma
191
Semuanya sehat
192
Kembali pulang ke rumah
193
Ucapan makasih K.J dan Promosi
194
Ekstra Ferdi
195
Promosi Karya Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!