Part 11

Siang itu, Bila mengunjungi rumah sakit dan hendak menjaga Bunda untuk bergantian dengan Ayah. Sesampainya di sana, perempuan itu dibuat melongo dengan kondisi Bunda yang sedikit memburuk, perempuan itu sadar, namun terlalu lemah. Bila langsung mendekat dan berhambur memeluknya.

"Bunda, Bunda cepet sembuh, Bila di rumah kesepian dan merasa takut, Bunda sudah janji ingin merawat anak ini bersama," ucap Bila sendu. Bunda Bila hanya tersenyum kecil, tidak menanggapi.

Suasana hening cukup lama, Bila yang terlihat gelisah di sampingnya sedang Bunda yang hanya diam tanpa kata.

"Bunda hanya semangat ketika melihat anak Bunda bahagia," ucap perempuan yang terbaring lemah itu, masih cukup jelas diucapkan.

"Bila sudah bisa ikhlas dengan semuanya, Bun, Bila bahagia dengan hari-hari Bila saat ini," jawab Bila meyakinkan. Tak ingin menambah beban hidup atau memperburuk keadaan, Bila harus terlihat baik-baik saja, padahal banyak sekali hal yang ingin Bila sampaikan, seandainya Bunda sehat, Bunda adalah tempat Bila berkeluh kesah.

"Aku tidak tenang, jika anakmu lahir tanpa Ayah."

Jleb

Sakit ya Allah ... mendengar Bunda berkata demikian, haruskah aku mencari pria bayaran untuk menjadi ayah dari anakku kelak.

"Bunda maunya bagaimana? Bila cukup bahagia, Bun, hidup sendiri tidak harus berduka, aku akan merawatnya sendiri," ucap Bila yakin.

"Sayang, kamu butuh sosok suami yang akan merawatmu, bertanggung jawab atas hidupmu, coba kamu pikirkan hal itu. Jika terjadi sesuatu dengan Bunda, Bunda bisa lebih tenang."

"Bunda ngomong apa sih, Bunda akan sembuh, Bunda akan menemani Bila menghadapi dunia ini bersama, Bunda udah janji." Lelehan bening itu kembali menyambangi pipi, hal terberat dalam hidup Bila adalah harus memenuhi permintaan saran Bunda dan Ayah tempo lalu.

"Bila, kamu pernah mengenalnya, mungkin ada hal yang keliru atau sedang tersesat, anggap saja begitu, tapi jangan menutup mata untuk hal sebuah kebaikan, dia lebih bertanggung jawab dari pada kakanya yang tidak pernah muncul lagi hanya sudah melepasmu. Bunda sakit hati nak, putri Bunda diperlakukan orang seperti itu." Mata tua itu mengembun, Bila yang sudah menangis pun berhambur kepelukan hangat Bunda.

"Apa Bila boleh menikah dengan pria pilihan Bila sendiri, tidak harus Bisma 'kan Bun?" tanyanya meragu.

"Ya, siapapun itu, asal kelak bisa menjagamu, namun mengingat ada kehidupan lain di rahimmu, kamu harus mempertimbangkan hal itu."

Bila jelas paham maksud Bunda, kesehatan Bunda yang sedikit memburuk, jelas membuat perempuan itu kepikiran dan stress melanda. Bila pamit keluar sebentar untuk menenangkan hatinya yang gundah gulana. Ia benar-benar kalut, dan butuh jawaban atas skrnario Tuhan.

Cukup lama Bila berdiam diri di mushola rumah sakit, perempuan itu masih duduk bersimpuh setelah menunaikan empat rakaat berjama'ah. Ada ketenangan di sana saat kembali pada Tuhan, namun hatinya masih bingung untuk mengambil keputusan.

"Mbak, permisi, ada paket makanan untuk makan siang dari kami?" Seseorang tiba-tiba datang membawa nasi kotak untuknya. Tahu saja saat dirinya bahkan belum makan siang sedikit pun. Bila pun makan dalam diam, menikmati suapan demi suapan, walaupun lambat dengan pikiran yang menghiasi otaknya, namun ia berhasil menghabiskan nasi kotak ayam goreng kalasan yang cukup nikmat.

Seseorang tersenyum di sebrang sana. Memperhatikan dengan detail, wanita yang belakangan terlihat begitu sedih. Hatinya terseret luka di dalamnya.

Bila tengah berjalan keluar dari mushola, ketika tiba-tiba perutnya merasakan sakit yang luar biasa. Nyeri dan terasa seperti diremas-remas.

"Kamu nggak pa-pa?" Seseorang nampak mendekat dengan wajah khawatir. Bila yang kaget, langsung menggeleng cepat. Ia nampak ketakutan sekaligus meringis menahan sakit.

"Kamu ngapain ada di sini? Pergi, jangan dekati aku!" tolak Bila tak mau dibantu.

"Ya Allah Bila, aku mencemaskanmu, bisakah kamu tenang, aku tidak ingin menyakitimu," ucap pria itu sendu. Sakit rasanya melihat wanita yang dicintainya ketakutan melihat dirinya.

"Aww ... perut aku, ya Tuhan ... ini sakit sekali," desisnya lirih. Bisma tak peduli dengan penolakan perempuan itu, ia langsung mengangkat tubuhnya yang terasa kaku.

"Ada apa Bil, apa yang terjadi? Kenapa rok kamu berdarah?" tanyanya semakin panik, melihat ada sedikit darah membekas di pakaian perempuan itu.

"Aku sedang periode, ini biasa sakit perut," jawab Bila berbohong. Melihat Bisma kesusahan dan berlari menggendong, perawat yang bertugas langsung sigap membantu.

"Istrinya kenapa, Pak?" tanya suster menginterupsi.

"Tangani saja, Sus, sepertinya sangat kesakitan." Selama Bila diperiksa Bisma menunggu di luar dengan gelisah.

Pria itu benar-benar cemas dan meratap kasihan melihat wajah pucatnya yang terbaring di atas brankar. Bila harus banyak beristirahat, tubuhnya drop karena banyaknya tekanan. Lagi-lagi mata pria itu mengembun, ia menjadi orang paling bodoh dan merasa bersalah dalam kehidupannya.

Bagai tersambar suara dahsyat, tubuh pria itu mulai bergetar saat tiba-tiba di panggil dokter, dengan dokter menceritakan kondisi pasien.

"Bapak suaminya?"

"Ya, jawab Bisma mantap, tak ada keraguan sedikit pun di matanya.

"Tolong dijaga istri, Bapak ya ... jangan terlalu stress, Ini akan memperburuk kondisi janinnya yang baru 6 minggu, tolong perhatikan pola tidurnya, ataupun asupan makanannya," jelas dokter yang mampu membuat dunia Bisma seakan berhenti sejenak.

"Itu artinya ... istri saya hamil, Dok?" tanyanya memastikan. Entah mengapa, Bisma begitu bahagia mendengar berita itu.

"Selamat ya, Pak, tolong dijaga dan diperhatikan!" Nasihatnya lagi. Bisma mengangguk mantap.

Usai menemui dokter, Bisma terus tersenyum sepanjang koridor. Ia langsung menghubungi seseorang lewat sambungan telepon. Berjalan cepat menuju ruang rawat Bu Rima, dan Pak Rama yang setia menemani di samping istrinya.

"Bisma, kamu di sini?" tanya Pak Rama sedikit kaget, pria berwajah tampan itu langsung memberi salam hangat takzim.

"Om, saya ingin bicara, bisa kita keluar sebentar?" pinta Bisma tenang. Bu Rima menahan tangan Pak Rama untuk tidak bergerak.

"Katakan di sini saja, Bis, istri saya tidak mau ditinggal sendirian."

"Saya sudah tahu kondisi Bila saat ini, apa boleh saya menanggung tanggung jawab saya," ucap pria itu yakin.

"Kamu tahu, apa Bila sudah menemimu dan jujur padamu?" tanyanya sedikit ragu.

"Bila sedang di UGD, Om, tadi dia mengeluh sakit perutnya, kebetulan ada saya di sana, dan informasi itu saya dapat dari dokter, hari ini dengan mohon, meminta izin untuk meminang putri Om?" mohonya tulus.

"Bicaralah dengan Bila, Bisma, Om dan Tante." Pak Rama menoleh istrinya, yang disambut anggukan kecil lengkap kedipan mata yakin. "Om dan Tante menyerahkan semua keputusan ini ditangan Bila, dia yang mau menjalani, sudah baiknya kamu bicarakan berdua, datang kembali menghadap Om, jika kalian mendapat kesepakatan."

"Baik, Om, Tante, terima kasih atas kesempatan yang telah diberikan, saya akan berusaha membujuk Bila."

Bisma keluar ruangan dengan penuh harapan dan rasa bahagia, bercampur cemas juga, takut Bila akan menolak mentah-mentah dirinya. Mengingat ia begitu ketakutan melihat dirinya.

"Bil---" Langkahnya terhenti saat melihat seseorang tengah berbincang akrab dengannya, dengan lancang mencuri star satu langkah.

.

.

. TBC

Terpopuler

Comments

Qaisaa Nazarudin

Qaisaa Nazarudin

Pandu pasti..Bila jangan keras kepala,Mungkin emang Bisma yg di takdirkan utk Jodoh mu,Jangan Egois, pikirin anak mu..

2024-01-31

0

Qaisaa Nazarudin

Qaisaa Nazarudin

Bisma mencintai Bila dalam diam kah,Walaupun Bisma jahat,Tapi dia bertanggungjawab,Apa jangan2 Bisma tau gimana Gema sebenarnya di belakang Bila..

2024-01-31

0

zalifa rahmania

zalifa rahmania

wes karepmu bil spo sng kok pilih

2023-12-08

0

lihat semua
Episodes
1 Part 1
2 Part 2
3 Part 3
4 Part 4
5 Part 5
6 Part 6
7 Part 7
8 Part 8
9 Part 9
10 Part 10
11 Part 11
12 Part 12
13 Part 13
14 Part 14
15 Part 15
16 Part 16
17 Part 17
18 Part 18
19 Part 19
20 Part 20
21 Part 21
22 Part 22
23 Part 23
24 Part 24
25 Part 25
26 Part 26
27 Part 27
28 Part 28
29 Part 29
30 Part 30
31 Part 31
32 Part 32
33 Part 33
34 Part 34
35 Part 35
36 Part 36
37 Part 37
38 Part 38
39 Part 39
40 Part 40
41 Part 41
42 Part 42
43 Part 43
44 Part 44
45 Part 45
46 Part 46
47 Part 47
48 part 48
49 Part 49
50 Part 50
51 Part 51
52 Part 52
53 Part 53
54 Part 54
55 Part 55
56 Part 56
57 Part 57
58 Part 58
59 Part 59
60 Part 60
61 Part 61
62 Part 62
63 Part 63
64 Part 64
65 Part 65
66 Part 66
67 Part 67
68 Part 68
69 Part 69
70 Part 70
71 Part 71
72 Part 72
73 Part 73
74 Part 74
75 Part 75
76 Part 76
77 Part 77
78 Part 78
79 Part 79
80 Part 80
81 Part 81
82 Part 82
83 Part 83
84 Part 84
85 Part 85
86 Part 86
87 Part 87
88 Part 88
89 Part 89
90 Part 90
91 Part 91
92 Part 92
93 Part 93
94 Part 94
95 Part 95
96 Part 96
97 Part 97
98 Part 98
99 Part 99
100 Part 100
101 Part 101
102 Part 102
103 Promo novel Mama Reni
104 Part 104
105 Part 105
106 Part 106
107 Part 107
108 Part 108
109 Part 109
110 Part 110
111 Promo novel Terjerat Pesona Dokter Tampan by Asri Faris
Episodes

Updated 111 Episodes

1
Part 1
2
Part 2
3
Part 3
4
Part 4
5
Part 5
6
Part 6
7
Part 7
8
Part 8
9
Part 9
10
Part 10
11
Part 11
12
Part 12
13
Part 13
14
Part 14
15
Part 15
16
Part 16
17
Part 17
18
Part 18
19
Part 19
20
Part 20
21
Part 21
22
Part 22
23
Part 23
24
Part 24
25
Part 25
26
Part 26
27
Part 27
28
Part 28
29
Part 29
30
Part 30
31
Part 31
32
Part 32
33
Part 33
34
Part 34
35
Part 35
36
Part 36
37
Part 37
38
Part 38
39
Part 39
40
Part 40
41
Part 41
42
Part 42
43
Part 43
44
Part 44
45
Part 45
46
Part 46
47
Part 47
48
part 48
49
Part 49
50
Part 50
51
Part 51
52
Part 52
53
Part 53
54
Part 54
55
Part 55
56
Part 56
57
Part 57
58
Part 58
59
Part 59
60
Part 60
61
Part 61
62
Part 62
63
Part 63
64
Part 64
65
Part 65
66
Part 66
67
Part 67
68
Part 68
69
Part 69
70
Part 70
71
Part 71
72
Part 72
73
Part 73
74
Part 74
75
Part 75
76
Part 76
77
Part 77
78
Part 78
79
Part 79
80
Part 80
81
Part 81
82
Part 82
83
Part 83
84
Part 84
85
Part 85
86
Part 86
87
Part 87
88
Part 88
89
Part 89
90
Part 90
91
Part 91
92
Part 92
93
Part 93
94
Part 94
95
Part 95
96
Part 96
97
Part 97
98
Part 98
99
Part 99
100
Part 100
101
Part 101
102
Part 102
103
Promo novel Mama Reni
104
Part 104
105
Part 105
106
Part 106
107
Part 107
108
Part 108
109
Part 109
110
Part 110
111
Promo novel Terjerat Pesona Dokter Tampan by Asri Faris

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!