Part 3

Bila yang tadinya enggan datang, memutuskan untuk menyusul kedua orang tuanya. Walaupun sejatinya marah, namun Bila juga butuh ketegasan dari Gema dan ingin mendengar langsung penuturan dari mulutnya. Sakit, saat tetiba dengan lancar pria itu berucap kata yang sama, dengan tekad mengakhiri hubungan mereka. 

Rasa sakit dan benci itu bertambah nyata, tetiba Bisma dengan entengnya dengan suka rela menjadi gantinya. Dia pikir perasaan ini apa? Bisa dengan mudah berbelok setelah apa yang telah diperbuat padanya. Hanya kebencian yang tersisa untuk pria yang pernah menjadi sahabatnya itu. 

"Aku akan bertanggung jawab Bila, aku tahu kita tidak ada perasaan apapun, tapi kamu bisa belajar setelah kita menikah," jawab Bisma cukup tenang.

Cih! Bertanggung jawab katanya, dia pikir dengan kelakuannya yang kurang ajar, aku mau. Dasar brengsek!!

Bila mengumpat kesal, menyorot tajam ke arah netra pria yang menatapnya lembut penuh permohonan.

Sementara Gema sendiri memilih pergi dari ruangan itu, tak tahan melihat Bila yang terus menangis sama seperti dirinya yang hancur dan kecewa, tetapi memilih bersama begitu menyakitkan untuk diterima. Terlalu sakit, dan terlanjur kecewa dengan situasi yang ada.

Bila tidak peduli dengan musyawarah yang sedang berlangsung, perempuan itu malah mengejar Gema keluar, rasanya ingin menerjang tubuhnya dan membawa kepelukannya. 

"Mas, apa tidak ada ruang maaf di hatimu untukku, kamu perlakukan aku begini, itu sangat menyakitkan bagiku Mas, setelah semua yang kita lewati, kamu hanya mengukur dari segi selaput dara yang terenggut, kamu kejam dan tidak berperasaan," ucap Bila sendu, menumpahkan risalah hatinya yang menggebu. 

"Maafkan aku Bila, ini yang terbaik untuk kita, kalau diteruskan dan pada akhirnya aku tidak bisa melupakan apa yang menimpamu, bahkan merasa enggan menyentuh tubuhmu, bukankah itu malah akan menyakiti kita berdua. Ini terlalu sulit aku terima, di tubuhmu ada jejak adikku dan itu rasanya sakit."

"Tapi bukan aku yang menginginkan itu, aku ini hanya korban, kenapa kamu bersikap seolah-olah pernikahan kita hanya sebuah permainan. Aku korbannya, Mas!" Emosi Bila meledak, diiringi derai tangis yang begitu pilu. Ditatapnya pria tampan yang hampir seratus delapan puluh hari ini menemaninya, berusaha menemukan cinta di sudut matanya, namun, sepertinya memang telah memudar. Secepat itu, atau memang selama ini hanya bualan semua, sakit rasanya bagai pengemis status atas dirinya.

"Justru karena pernikahan ini bukan sebuah lelucon, aku lebih baik mengakhirinya, kalian itu 'kan pernah dekat semasa kuliah, tak pernah ada yang tahu hati seseorang, cuma aku sangat kecewa, kenapa ini harus terjadi pas di malam pernikahan kita, atau bahkan mungkin kalian sengaja, membuat aku bagai orang bodoh yang sengaja dicurangi."

"Kamu menuduhku?!"

"Bisa iya, atau bahkan tidak! Kalian pernah saling dekat, bukan hal yang sulit 'kan untuk kalian melakukan itu."

"Perkataanmu beropini menuduhku, seolah-olah aku melakukan dengan sengaja, kamu benar-benar bukan Gema yang aku kenal."

Kecewa, sakit, dan nestapa sendirian.

"Jalani hidupmu dengan tenang, kurasa cerita kita hanya sampai di sini," balas Gema sebelum melangkah menjauh, meninggalkan Bila dalam naungan pilu.

Takdir cinta kadang tak berperasaan, logika memang tak bertemu akal, ia akan memilih mana yang terbaik menurut versinya, entah itu menyakitkan atau bahkan ada kebaikan di dalamnya. Selalu ada khikmah di setiap ujian, entah itu apa, tapi yang Bila rasa saat ini, ia merasa begitu hancur. 

"Bila!" panggil Bisma lirih, pria itu mendekat. "Maafkan aku, Bil. Aku akan menebus dosaku," ucap pria itu sungguh-sungguh.

Bila malah terkekeh hambar mendengar ucapan Bisma, perempuan itu menatap nyalang dengan muka muak.

"Puas kamu! Atas dasar apa kamu meniduriku Bisma! Kamu menghancurkan semua mimpi indahku, jahat kamu! Sampai mati pun aku mengutuk perbuatanmu, aku benci, aku benci!" Bila meraung, seandainya membunuh seseorang tidak berdosa, ingin sekali Bila melakukannya pada pria itu. Bunda dan Ayah langsung menghampiri, mengamankan putrinya yang mengamuk.

"Maaf," ucapnya lirih, terdengar penyesalan yang begitu nyata, tapi tentu saja Bila tidak terima, maaf dari Bisma tidak akan merubah apapun.

Seminggu setelah kejadian naas itu, Bila hanya mengurung dirinya di kamar. Mungkin pandangan orang, Bila tengah menikmati bulan madu yang indah, nyatanya ia dihinggapi nestapa kehancuran. Trauma mendalam masih begitu dirasakan. Bunda menatap prihatin putrinya yang nampak murung. 

Ayah menyarankan Bila untuk mempunyai kesibukan, mungkin dengan beraktivitas di luar, kesedihan itu akan berkurang. 

"Bila butuh waktu sendiri Ayah, nanti setelah semua terasa membaik, aku yang akan menghampiri Ayah," ucap Bila disuatu pagi, saat mereka tengah sarapan bersama. 

Tidak baik memang meratapi nasib, hidup masih terus berjalan, biarlah cerita indah yang pernah terlewat bersama Gema menjadi kenangan. Walaupun masih tak rela melepaskan, tapi ia harus bisa bangkit dari keterpurukan yang menimpanya. 

Satu bulan Bila lewati dengan perasaan hancur. Hari-harinya ia lalui terasa lama. Namun, Bila cukup bersyukur ditemani keluarga yang begitu hangat memberi support. Bunda yang terus memberi dukungan semangat, serta Ayah yang selalu perhatian. 

Sudah semenjak dua hari yang lalu, Bila merasa begah, perut mual dan sedikit kliyengan. Ia juga hilang nafsu makan. Mendadak gadis itu menjadi gamang, mulai mengecek tanggal untuk masa periodenya. Stok pembalut yang tersimpan juga tidak berkurang, jelas ia mulai mencurigai tubuhnya. 

Siang itu, Bila pamit pada orang tuanya pergi dengan alasan bertemu dengan teman-temannya. Bunda tentu senang Bila mulai beraktivitas kembali, berharap bisa bangkit dan ceria lagi. 

Bila pergi dengan mobil sendiri, perempuan itu menepi di halaman mini market. Niatnya sih membeli testpeck tapi tak sengaja bertemu dengan Disya dan kedua anak kembar mereka. 

"Hai beb, sendirian?" tanya Disya menghampiri. 

"Eh, hai … iya, lo lagi ngapain di sini?" jawab Bila sedikit gugup. 

"Nih!" Disya menunjuk kedua anaknya dengan dagunya, "bocil minta es krim."

"Hallo sayang, makin embul aja nih pipi, mau dong es krimnya." Mendadak perempuan itu menyukai harum coklat yang biasanya tidak begitu ia sukai. Bila pun memutuskan untuk singgah dan duduk bersama sahabatnya di bangku depan.

"Lo nggak pa-pa? Lagi nggak enak badan kah, kelihatan pucet banget."

"Owh, nggak pa-pa kok, gue sehat, sedikit lelah karena kurang istirahat."

"Percaya sih, pengantin baru," ledek Disya yang entah kenapa terdengar pilu. Bila hanya menimpali dengan senyuman tipis.

Bila pikir, kisah Disya adalah yang paling erotis dalam hidupnya, menikah terpaksa dengan orang yang tidak ia cintai, walaupun berujung saling cinta. Tapi ternyata kisah hidupnya lebih miris, tanpa Bila sadari, mata perempuan itu mulai berkaca-kaca.

"Sayang, mainnya jangan jauh-jauh!" seru Disya mengamati putra dan putrinya. Sembari menikmati es krim, mereka memilih ngobrol sejenak untuk menumpahkan rindu. Kesibukan keluarga dan pribadi masing-masing, membuat tidak banyak waktu lagi mereka bersama.

"Sya, apa rasanya hidup dengan orang yang tidak kita cintai?" tanya Bila tiba-tiba. Disya menyorot bingung.

"Kok tanyanya gitu, yang pasti ... kesal lah, marah, kecewa, seraya ingin mati saja, emang siapa yang ngalamin hal kaya gitu?" Bila gugup sendiri mendapatkan lontaran balik.

"Nggak ada sih, tanya aja. Kamu hebat ya, bisa melewati itu semua dengan tegar."

"Berproses Bil, kamu tahu sendiri 'kan, kisah hidupku kaya apa, tapi alhamdulillah sejauh ini, Mas Sky selalu sabar dan setia."

"Kamu kok nanyanya gitu, bukankah kalian saling mencintai?" Sungguh Bila ingin sekali berkata jujur dengan apa yang menimpa dirinya, tapi terlalu aib untuk dibuka, memilih diam bukan berarti memaafkan, iya hanya ingin mencoba melupakan dan berdamai dengan keadaan.

"Anakmu main terlalu jauh Sya." suara yang mampir di telinga mereka, membuat kedua wanita seumuran itu mendongak bersama.

Terpopuler

Comments

Qaisaa Nazarudin

Qaisaa Nazarudin

Di sini Bila korban, Bukannya dia sengaja berselingkuh dan berkhianat..Atau jangan2 Gema udah ada yg lain,nikahin Bila cuman utk nepatin janji nya doang kali,,Semoga Gema hidup penuh dgn penyesalan setelah ini ya thor..

2024-01-31

0

putra adeeva

putra adeeva

Bru nyambung gw ini si bila tmnnya disya dn bisma itu ketua BEM yg demen sma disya kan

2023-05-22

1

Ayas Waty

Ayas Waty

Bisma kah itu

2023-04-30

0

lihat semua
Episodes
1 Part 1
2 Part 2
3 Part 3
4 Part 4
5 Part 5
6 Part 6
7 Part 7
8 Part 8
9 Part 9
10 Part 10
11 Part 11
12 Part 12
13 Part 13
14 Part 14
15 Part 15
16 Part 16
17 Part 17
18 Part 18
19 Part 19
20 Part 20
21 Part 21
22 Part 22
23 Part 23
24 Part 24
25 Part 25
26 Part 26
27 Part 27
28 Part 28
29 Part 29
30 Part 30
31 Part 31
32 Part 32
33 Part 33
34 Part 34
35 Part 35
36 Part 36
37 Part 37
38 Part 38
39 Part 39
40 Part 40
41 Part 41
42 Part 42
43 Part 43
44 Part 44
45 Part 45
46 Part 46
47 Part 47
48 part 48
49 Part 49
50 Part 50
51 Part 51
52 Part 52
53 Part 53
54 Part 54
55 Part 55
56 Part 56
57 Part 57
58 Part 58
59 Part 59
60 Part 60
61 Part 61
62 Part 62
63 Part 63
64 Part 64
65 Part 65
66 Part 66
67 Part 67
68 Part 68
69 Part 69
70 Part 70
71 Part 71
72 Part 72
73 Part 73
74 Part 74
75 Part 75
76 Part 76
77 Part 77
78 Part 78
79 Part 79
80 Part 80
81 Part 81
82 Part 82
83 Part 83
84 Part 84
85 Part 85
86 Part 86
87 Part 87
88 Part 88
89 Part 89
90 Part 90
91 Part 91
92 Part 92
93 Part 93
94 Part 94
95 Part 95
96 Part 96
97 Part 97
98 Part 98
99 Part 99
100 Part 100
101 Part 101
102 Part 102
103 Promo novel Mama Reni
104 Part 104
105 Part 105
106 Part 106
107 Part 107
108 Part 108
109 Part 109
110 Part 110
111 Promo novel Terjerat Pesona Dokter Tampan by Asri Faris
Episodes

Updated 111 Episodes

1
Part 1
2
Part 2
3
Part 3
4
Part 4
5
Part 5
6
Part 6
7
Part 7
8
Part 8
9
Part 9
10
Part 10
11
Part 11
12
Part 12
13
Part 13
14
Part 14
15
Part 15
16
Part 16
17
Part 17
18
Part 18
19
Part 19
20
Part 20
21
Part 21
22
Part 22
23
Part 23
24
Part 24
25
Part 25
26
Part 26
27
Part 27
28
Part 28
29
Part 29
30
Part 30
31
Part 31
32
Part 32
33
Part 33
34
Part 34
35
Part 35
36
Part 36
37
Part 37
38
Part 38
39
Part 39
40
Part 40
41
Part 41
42
Part 42
43
Part 43
44
Part 44
45
Part 45
46
Part 46
47
Part 47
48
part 48
49
Part 49
50
Part 50
51
Part 51
52
Part 52
53
Part 53
54
Part 54
55
Part 55
56
Part 56
57
Part 57
58
Part 58
59
Part 59
60
Part 60
61
Part 61
62
Part 62
63
Part 63
64
Part 64
65
Part 65
66
Part 66
67
Part 67
68
Part 68
69
Part 69
70
Part 70
71
Part 71
72
Part 72
73
Part 73
74
Part 74
75
Part 75
76
Part 76
77
Part 77
78
Part 78
79
Part 79
80
Part 80
81
Part 81
82
Part 82
83
Part 83
84
Part 84
85
Part 85
86
Part 86
87
Part 87
88
Part 88
89
Part 89
90
Part 90
91
Part 91
92
Part 92
93
Part 93
94
Part 94
95
Part 95
96
Part 96
97
Part 97
98
Part 98
99
Part 99
100
Part 100
101
Part 101
102
Part 102
103
Promo novel Mama Reni
104
Part 104
105
Part 105
106
Part 106
107
Part 107
108
Part 108
109
Part 109
110
Part 110
111
Promo novel Terjerat Pesona Dokter Tampan by Asri Faris

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!