Part 7

"Bunda tahu ini berat, tapi kita harus memberitahukan ini pada Bisma, biar dia tanggung jawab." Mendengar itu, Bila langsung mengurai pelukan ibunya.

"Bila nggak mau Bun, tolong jangan paksa Bila untuk menikah dengan orang yang sama sekali Bila nggak cinta, Bunda tahu, aku masih mencintai Gema, tiba-tiba harus menjadi adik iparnya, itu sulit, aku tidak mau. Sudah cukup aku membenci kehadiran anak ini, jangan tambah lagi harus menanggung sengsara karena bersanding dengan orang yang sama sekali tidak ada di hati Bila, bahkan Bila membencinya."

"Sayang, Bunda tahu kamu sedang emosi, bicara lagi nanti saat hatimu sudah tenang, Bunda yakin kamu punya keputusan yang baik untuk hidupmu sendiri." Bu Rima menyerah, tak berhasil membujuk putrinya, walaupun sangat kesal dan marah dengan pelaku rapist tapi kalau sudah begini, apa langkah yang harus diambil.

Bila juga tidak mau sampai kasus ini dibawa ke ranah hukum, walaupun ia membenci pelaku setengah mati, tetapi tidak ingin aibnya menjadi konsumsi public. Bu Rima nampak frustasi, emosi yang tidak stabil membuat perempuan itu menahan sesak di dadanya. Tangan kanannya menekan dada kirinya menahan nyeri, perempuan itu sepertinya ikut stress memikirkan putrinya.

"Bun, Bunda kenapa?" Pak Rama dan Pandu yang baru datang setelah dari mushola langsung menghampiri.

"Ya Tuhan, Bun ... jangan begini, yang sabar, tolong Pandu panggilkan Dokter, istri saya sepertinya kesakitan." Pandu sigap berlari, tetangga barunya itu rupanya cukup bermanfaat di jam genting begini.

"Mas, Bila nggak mau menerima Bisma, padahal aku yakin sekali Bisma pasti mau bertanggung jawab, aku takut Billa memilih mengemban beban sendiri," curhat Bu Rima sendu di tengah rasa sakit yang *******-***** dadanya.

"Kamu tenang ya, nanti biar aku yang ngomong, kita harus memberi ruang untuk Bila memikirkan apa yang membuat ia nyaman, ini tidak mudah Bun, untuk Bila terima, untuk kita."

Rima terus memegang dadanya yang terasa tertusuk-tusuk jarum kecil, keringat dingin keluar dari tubuhnya, sepertinya Bu Rima gejala penyakit serius, yang mengindikasikan pada jantung, mengingat wanita paruh baya itu punya riwayat darah tinggi.

Sementara di ruangan, Bila termenung sendiri, matanya sembab karena tangis, setelah di kulik dan di bolak-balik, Bila tetap tidak bisa menerima Bisma, bahkan kalau bisa, Bila tidak ingin memberi tahukan kehamilan ini pada pria bejat itu, sampai sekarang Bila tidak tahu apa motif dari kejadian malam itu. Mengapa Bisma yang dulu terkenal begitu care dan hangat itu bisa menjadi penjahat kelamin paling mengerikan, bagaimana tidak, ia meniduri kakak iparnya sendiri, dengan seribu alasan pun itu sangat tidak wajar dan keterlaluan, tidak pantas pria bejat seperti Bisma diberi kesempatan untuk hidup layak di tengah-tengah antara keluarga dirinya.

"Hai, melamun?" Pandu datang dan langsung duduk di dekat Bila. Bila memicing, rasanya kurang nyaman berdekatan dengan pria asing itu.

"Tidak ada suatu masalah yang tidak bisa diselesaikan, semua pasti menemukan titik terang, saya nggak tahu masalahmu apa, tapi yang jelas kamu jelek kalau kamu nangis, padahal cantik banget sumpah kalau senyum. Nabila, nama yang cantik seperti orangnya. Nabila itu artinya perempuan yang mulia, jadi pasti hati dan pikirannya pun semulia, dan sebijak mengambil keputusan."

"Kamu terlalu banyak ngomong, padahal kita nggak kenal," ucap Bila datar.

"Baiklah biar saya ulangi, namaku Pandu Bagastama, baru pindah dari kota gudeg, karena mutasi pekerjaan, dan sedang berencana untuk mencari jodoh yang belum ketemu rimbanya." Pandu memperkenalkan dirinya dengan cukup jelas dan gamblang, pria itu mengulurkan tangannya, namun hanya menggantung dan tidak mendapat sambutan hangat dari Bila.

"Bila," jawab Bila singkat, padat, dan tidak jelas. Pandu tersenyum melihat itu, bagaimana mungkin ada seorang wanita yang begitu dingin di dunia ini.

"Ada yang lucu, kamu kenapa nggak pulang, 'kan di sini ada Bunda dan Ayah yang jaga." Bila berkata dengan nada ketus, mungkin salah, namun hatinya yang tidak baik-baik saja tentu bukan tempat untuk lelucon, walaupun niat Pandu baik, untuk menghibur dirinya, namun Bila tidak butuh itu, dia butuh sendiri, menepi, dan bahkan mungkin menjauh.

"Tante Rima dirawat, Om sedang menemani, sepertinya kamu akan sendirian kalau aku pulang, jadi ... Om memintaku untuk menemanimu dulu, beliau sudah menitipkan amanah, begitu sih kronologinya."

"Bunda kenapa? Kenapa Bunda ikut dirawat, Bunda sakit? Heh, aku bukan barang yang bisa dititip, ataupun anak kecil yang harus ditunggui, sana pulang!" usir Bila.

Nampak pemuda bertubuh jangkung itu mendes@h pelan, ada yang salah kah dengan perkataan Bila??

"Amanah itu harus dijaga dengan baik, jadi, mungkin aku harus bersuka rela memangkas waktuku yang berharga untuk menemanimu." Pandu tersenyum menatap wanita yang masih kelihatan pucet itu.

"Terserah lah!" final Bila pada akhirnya.

Saat Bila sibuk dengan pikirannya sendiri tiba-tiba seorang laki-laki datang dengan wajah cemas, ditemani ibunya ia datang dan langsung menerjang masuk tanpa permisi. Bila jelas kaget, perempuan itu sedang tidak ingin ditemui siapapun, ia ingin menikmati waktu sendiri, tapi kehadiran pria itu benar-benar membuat moodnya hancur berantakan.

"Ngapain ke sini, pergi!" usir Bila tiba-tiba terhadap laki-laki itu.

"Sayang, kamu nggak pa-pa, yang sabar ya nak." Wanita paruh baya yang pernah menjadi mertuanya beberapa jam itu memeluk haru, ia terlihat begitu prihatin dengan apa yang menimpa anak menantunya itu.

"Mama, maaf Ma, Bila tidak mau ada orang itu di sini!" Bu Mita memeluk gadis itu dengan sayang, menenangkan dan mengelus rambutnya. Sementara Bisma sendiri hanya diam, tidak beranjak dan tidak pula memberi reaksi, ia hanya menyorot lembut tanpa kata.

Pandu nampak langsung keluar begitu kedua tamu itu datang. Entah pergi ke mana, ruangan mendadak aneh.

"Ibumu katanya dirawat, Mama ikut sedih dengernya, kamu jangan banyak pikiran, istirahat saja, biar Mama lihat kondisi Ibu kamu sebentar." Bu Mita meninggalkan ruangan, tersisa dirinya dan juga Bisma, jelas ini horor, entah mengapa Bila menjadi ketakutan ditinggal berdua saja dengan Bisma.

"Bila," panggil Bisma lirih sedikit melangkah mendekati ranjang.

"Jangan mendekat! Atau aku akan berteriak!" ancam Bila ketakutan, jelas perempuan itu trauma kalau dihadapkan dalam situasi hanya berdua.

"Oke, aku tidak akan mendekat, kamu tenang Bila, aku tidak akan menyakitimu, aku hanya ingin tahu kabarmu, apanya yang sakit? Aku mengkhawatirkanmu Bila?" ucap Bisma sendu, terdengar begitu pilu. Tidak menyangka respon Bila sedahsyat itu atas penolakan dirinya.

"Aku minta maaf, Bila. Tolong jangan takut," mohon Bisma berkaca-kaca.

"Aku tidak butuh pedulimu, aku tidak butuh perhatianmu, aku tidak butuh kamu, jangan sok peduli, pergi dari hadapanku, pergi! Kamu menghancurkan hidupku, pergi!" Bila terus mengusir dan mengumpatinya. Setitik embun, tak terasa jatuh membasahi sudut mata pria itu.

Terpopuler

Comments

gia nasgia

gia nasgia

yang sabar ya Bisma sebab Bila masih mode trauma

2024-05-22

0

Marhaban ya Nur17

Marhaban ya Nur17

nefans dri dulu kali se bisma yyyyy

2024-03-26

0

Arita Agustina Hatta

Arita Agustina Hatta

aku penasaran waktu di cerita pak Sky n Disya yg waktu kemah kan Bisma nyanyi buat pujaan hatinya apa itu Bila?

2023-05-13

1

lihat semua
Episodes
1 Part 1
2 Part 2
3 Part 3
4 Part 4
5 Part 5
6 Part 6
7 Part 7
8 Part 8
9 Part 9
10 Part 10
11 Part 11
12 Part 12
13 Part 13
14 Part 14
15 Part 15
16 Part 16
17 Part 17
18 Part 18
19 Part 19
20 Part 20
21 Part 21
22 Part 22
23 Part 23
24 Part 24
25 Part 25
26 Part 26
27 Part 27
28 Part 28
29 Part 29
30 Part 30
31 Part 31
32 Part 32
33 Part 33
34 Part 34
35 Part 35
36 Part 36
37 Part 37
38 Part 38
39 Part 39
40 Part 40
41 Part 41
42 Part 42
43 Part 43
44 Part 44
45 Part 45
46 Part 46
47 Part 47
48 part 48
49 Part 49
50 Part 50
51 Part 51
52 Part 52
53 Part 53
54 Part 54
55 Part 55
56 Part 56
57 Part 57
58 Part 58
59 Part 59
60 Part 60
61 Part 61
62 Part 62
63 Part 63
64 Part 64
65 Part 65
66 Part 66
67 Part 67
68 Part 68
69 Part 69
70 Part 70
71 Part 71
72 Part 72
73 Part 73
74 Part 74
75 Part 75
76 Part 76
77 Part 77
78 Part 78
79 Part 79
80 Part 80
81 Part 81
82 Part 82
83 Part 83
84 Part 84
85 Part 85
86 Part 86
87 Part 87
88 Part 88
89 Part 89
90 Part 90
91 Part 91
92 Part 92
93 Part 93
94 Part 94
95 Part 95
96 Part 96
97 Part 97
98 Part 98
99 Part 99
100 Part 100
101 Part 101
102 Part 102
103 Promo novel Mama Reni
104 Part 104
105 Part 105
106 Part 106
107 Part 107
108 Part 108
109 Part 109
110 Part 110
111 Promo novel Terjerat Pesona Dokter Tampan by Asri Faris
Episodes

Updated 111 Episodes

1
Part 1
2
Part 2
3
Part 3
4
Part 4
5
Part 5
6
Part 6
7
Part 7
8
Part 8
9
Part 9
10
Part 10
11
Part 11
12
Part 12
13
Part 13
14
Part 14
15
Part 15
16
Part 16
17
Part 17
18
Part 18
19
Part 19
20
Part 20
21
Part 21
22
Part 22
23
Part 23
24
Part 24
25
Part 25
26
Part 26
27
Part 27
28
Part 28
29
Part 29
30
Part 30
31
Part 31
32
Part 32
33
Part 33
34
Part 34
35
Part 35
36
Part 36
37
Part 37
38
Part 38
39
Part 39
40
Part 40
41
Part 41
42
Part 42
43
Part 43
44
Part 44
45
Part 45
46
Part 46
47
Part 47
48
part 48
49
Part 49
50
Part 50
51
Part 51
52
Part 52
53
Part 53
54
Part 54
55
Part 55
56
Part 56
57
Part 57
58
Part 58
59
Part 59
60
Part 60
61
Part 61
62
Part 62
63
Part 63
64
Part 64
65
Part 65
66
Part 66
67
Part 67
68
Part 68
69
Part 69
70
Part 70
71
Part 71
72
Part 72
73
Part 73
74
Part 74
75
Part 75
76
Part 76
77
Part 77
78
Part 78
79
Part 79
80
Part 80
81
Part 81
82
Part 82
83
Part 83
84
Part 84
85
Part 85
86
Part 86
87
Part 87
88
Part 88
89
Part 89
90
Part 90
91
Part 91
92
Part 92
93
Part 93
94
Part 94
95
Part 95
96
Part 96
97
Part 97
98
Part 98
99
Part 99
100
Part 100
101
Part 101
102
Part 102
103
Promo novel Mama Reni
104
Part 104
105
Part 105
106
Part 106
107
Part 107
108
Part 108
109
Part 109
110
Part 110
111
Promo novel Terjerat Pesona Dokter Tampan by Asri Faris

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!