Part 9

Bila baru saja mengenal tetangga barunya itu, tapi ia merasa cukup akrab, terlebih Pandu pintar mencairkan suasana. Bila masih sibuk dengan pikiranya sendiri, termenung di pinggir pagar ketika sekilas seperti menangkap bayangan Bisma di sana.

"Bisma, pria itu?" Bila menggeleng kuat, tidak mungkin pria itu ada di rumah tetangganya itu, sudah jelas-jelas Pandu berkata tinggal sendirinya.

"Jadi siapa tadi yang berjalan cepat masuk ke dalam, Ya Tuhan ... apa saking kepikirannya dengan pria itu, aku sampai berhalusinasi. Menganggap semua bayangan itu dia." Bila bergumam-gumam tanda tanya dalam hatinya.

Tidak ingin kepikiran, Bila memilih melupakan begitu saja, ia harus segera ke rumah sakit karena Ayahnya harus berangkat kerja, sudah beberapa hari Ayah meninggalkan kantor terpaksa harus datang, pekerjaan yang menanti sudah menumpuk.

"Ayah, Bila bawa sarapan untuk Ayah." Gadis itu menyerahkan bekal untuk ayahnya.

"Makasih sayang, kamu sudah makan?" Pak Rama menerima dengan sumringah. Bila mengangguk dengan senyuman.

"Sudah Yah, jangan khawatir, Ayah boleh titip Bunda ke Bila, Biar Bila yang jagain Bunda hari ini."

"Seharusnya kamu istirahat di rumah, tidak wira-wiri begini, kondisi tubuhmu butuh perhatian khusus. Bila, apa tidak sebaiknya kamu memikirkan niat baik Bisma, sayang ... Ayah tidak akan memaksa, tapi kamu butuh seseorang untuk melindungimu, apalagi suasana begini yang mengharuskan kita berpisah karena keadaan bundamu yang sakit."

"Nanti kita pikirkan lagi, Ayah, sejauh ini Bisma tidak tahu kondisi tubuhku, jadi aku merasa aman."

"Kamu butuh pendamping Bil, apalagi saat hamil begini," tebak Pak Rama sendu, ia dilibatkan masalah yang cukup pelik.

"Setidaknya sampai Bunda pulih, saat ini otakku buntu untuk mencerna sesuatu." Seandainya tidak terjadi hal mengerikan itu, dan saat ini tengah mengandung anak Gema, pasti Bila sangat bahagia, tapi sayangnya beda jauh dari ekspektasinya.

Luka itu kembali menganga, seakan ia orang yang paling nista dan kotor sedunia. Rasa insecure dan tidak ingin lagi dekat dengan lawan jenis jelas membuat gadis berparas ayu itu nyata. Terang saja, diceraikan dalam semalam itu sakit, ia seperti barang yang tidak berguna, apalagi setelah ternodai adik ipar sendiri, ia merasa bagai seonggok sampah, dan itu lebih sakit berkali-kali lipat.

Sayangnya Tuhan menakdirkan kehidupan lain di rahimnya, jadi mau tidak mau, suka atapun benci, Bila tidak bisa menyangkalnya bahwa anak yang di kandungan adalah hasil kekejaman pria itu menguasai dirinya. Sudah beberapa hari kesehatan Bunda kian memburuk, Bila pun menjadi sangat khawatir, Ia terus kepikiran di tambah bolak balik rumah sakit itu lelah hayati.

Bila baru saja pulang dari rumah sakit dan ingin segera membersihkan diri, baru tidur lebih awal untuk membuat tubuh yang penat fit kembali. Ia terkesiap kaget mendapati ranjangnya bertaburan bunga segar berbentuk hati.

"Mbak, mbak Lastri!" pekik Bila menyeru.

"Iya, Non, kenapa?" Art rumahnya menghampiri tergesa.

"Ini kerjaan siapa, Mbak? Siapa yang menaruh bunga-bunga dan mendekor kamarku," tanyanya berharap mendapat jawaban paling masuk akal.

"Nggak tahu, Non. Tadi sehabis bersih-bersih kamar, saya langsung menutup pintu dan belum kembali ke sini," jawab Lastri yakin.

"Beneran nggak ada yang datang?" Bila masih syok karena banyaknya kejutan dalam hidupnya belakangan ini. Lastri mengangguk mantap.

"Bener Non, nggak ada siapa-siapa yang datang ke rumah, pintu depan juga selalu saya kunci, takut ada orang masuk sembarangan sementara saya sedang sibuk beberes di belakang."

"Ya sudah, terima kasih Mbak, silahkan lanjutkan lagi pekerjaan yang tertunda."

Sepeninggal Lastri dari kamarnya, Bila langsung meneliti balkon kamar, tidak ada jejak yang mencurigakan di sana, sekilas ia menerawang rumah tetangganya, nampak sepi tidak ada aktivitas di sana. Pintu balkon juga tertutup rapat, Bila benar-benar merasa ada penyusup yang tidak beres.

"Apa iya, Pandu, sudah jelas-jelas tadi pagi bertemu dan pria itu berangkat bekerja, Bila sendiri menyaksikan pria bertubuh jangkung itu keluar dari pagar dengan mobilnya." Bila bergumam-gumam kecil dengan rasa penasaran yang haqiqi.

Perempuan itu lekas menghampiri ranjang, menyentuh mawar yang betaburan dan menghirup wanginya di sana. Benar-benar menenangkan, berbaring dengan mata terpejam, sesaat ia terlena hingga penciumannya jatuh pada bantal yang khas parfum wangi seseorang.

"Astaga wangi itu!" Bila terjingkat kaget, ia langsung bangkit dari ranjang, wangi bantal itu seperti melekat sama persis seperti wangi pria yang sangat Bila benci, walaupun wanginya membuat tubuhnya begitu tenang, namun seketika ia begidik ngeri membayangkan hal itu.

"Tuhan ... aku bisa gila, kalau terus-terusan mengingat pria itu." Bahkan, menyebut namanya pun saat ini Bila enggan.

Rasa penasaran menggerogoti dirinya, karena terus merasa tidak nyaman, Bila sampai memanggil Art rumahnya dan menyuruh menemani tidur sampai majikannya itu terlelap.

Tiga hari berlalu dan teka-teki pendekor bunga misterius itu belum terjawab. Bila kembali mendapat kejutan yang sama, kali ini perempuan yang tengah mengandung itu benar-benar penasaran. Saking penasaran siapa pelakunya, Bila sampai memasang kamera CCTV di kamarnya. Bila ingin tahu, siapa gerangan yang bisa leluasa masuk tanpa permisi ke ruang pribadinya.

Bila benar-benar merasa tidak nyaman dan ketakutan, walaupun ruangan itu begitu menenangkan dengan harum wewangian kesukaannya, namun tetap saja ngeri apabila ada orang yang keluar masuk ke kamarnya.

"Morning!" sapa Pandu seperti biasa, menyambut Bila yang tengah duduk tenang menikmati secangkir teh di beranda.

"Pagi," jawab Bila adanya. Ia menjadi sedikit waspada dengan pria yang belum genap dua minggu menjadi tetangganya.

"Ada agenda hari ini, kebetulan aku libur, maukah kamu menemaniku jalan?" pintanya percaya diri.

"Banyak," jawab perempuan itu datar.

"Salah satunya?" tanyanya memicing.

"Kepo!" seru Bila cuek, Pandu malah terkekeh mendengar tolakan halusnya.

"Masih aja jutek, canti-cantik galak!" pujinya jujur.

"Muji apa ngledek, aku sedang sibuk, lain kali saja," jelas Bila beralasan. Dirinya masih ingin menjadi detektif untuk dirinya sendiri.

"Padahal aku mau ngajak bersantuy, mengenal kota Jakarta yang katanya banyak rintangan ini."

"Emangnya mau ke mana?" tanyanya memastikan.

"Ke mana aja asal jalan, ayo Bil, keluar, emang nggak sumpek di rumah terus, aku minta izin om Rama ya?"

"Eh, jangan! Biar aku saja yang memberi kabar Ayah, oke, tunggu aku di depan, lima belas menit dari sekarang," seru Bila akhirnya. Pergi sejenak kayaknya boleh juga, untuk sekedar refresing otak yang mumet karena penggemar yang cukup serius.

"Kita cuma jalan di sini?" tanya Pandu kecewa, Bila hanya ingin merefresh otak sejenak, tidak harus jauh yang penting nyaman. Ia memilih jalan di taman tak jauh dari komplek tempat tinggalnya.

"Pandu, mmm ... boleh nanya nggak?" Bila menghentikan langkahnya. Pandu pun mengikuti, dan menatap perempuan itu dengan tanda tanya.

"Apa, katakan saja?" ucapnya yakin.

Terpopuler

Comments

Ayas Waty

Ayas Waty

pandu pasti kenal Bisma

2023-04-30

0

Lilisdayanti

Lilisdayanti

pandu mata2 bima yah 🤔

2022-11-28

0

💜jiminaa💜🐣

💜jiminaa💜🐣

kok aku jadi ngeri ya dgan tingkah nya bisma. 😬😬

2022-07-13

0

lihat semua
Episodes
1 Part 1
2 Part 2
3 Part 3
4 Part 4
5 Part 5
6 Part 6
7 Part 7
8 Part 8
9 Part 9
10 Part 10
11 Part 11
12 Part 12
13 Part 13
14 Part 14
15 Part 15
16 Part 16
17 Part 17
18 Part 18
19 Part 19
20 Part 20
21 Part 21
22 Part 22
23 Part 23
24 Part 24
25 Part 25
26 Part 26
27 Part 27
28 Part 28
29 Part 29
30 Part 30
31 Part 31
32 Part 32
33 Part 33
34 Part 34
35 Part 35
36 Part 36
37 Part 37
38 Part 38
39 Part 39
40 Part 40
41 Part 41
42 Part 42
43 Part 43
44 Part 44
45 Part 45
46 Part 46
47 Part 47
48 part 48
49 Part 49
50 Part 50
51 Part 51
52 Part 52
53 Part 53
54 Part 54
55 Part 55
56 Part 56
57 Part 57
58 Part 58
59 Part 59
60 Part 60
61 Part 61
62 Part 62
63 Part 63
64 Part 64
65 Part 65
66 Part 66
67 Part 67
68 Part 68
69 Part 69
70 Part 70
71 Part 71
72 Part 72
73 Part 73
74 Part 74
75 Part 75
76 Part 76
77 Part 77
78 Part 78
79 Part 79
80 Part 80
81 Part 81
82 Part 82
83 Part 83
84 Part 84
85 Part 85
86 Part 86
87 Part 87
88 Part 88
89 Part 89
90 Part 90
91 Part 91
92 Part 92
93 Part 93
94 Part 94
95 Part 95
96 Part 96
97 Part 97
98 Part 98
99 Part 99
100 Part 100
101 Part 101
102 Part 102
103 Promo novel Mama Reni
104 Part 104
105 Part 105
106 Part 106
107 Part 107
108 Part 108
109 Part 109
110 Part 110
111 Promo novel Terjerat Pesona Dokter Tampan by Asri Faris
Episodes

Updated 111 Episodes

1
Part 1
2
Part 2
3
Part 3
4
Part 4
5
Part 5
6
Part 6
7
Part 7
8
Part 8
9
Part 9
10
Part 10
11
Part 11
12
Part 12
13
Part 13
14
Part 14
15
Part 15
16
Part 16
17
Part 17
18
Part 18
19
Part 19
20
Part 20
21
Part 21
22
Part 22
23
Part 23
24
Part 24
25
Part 25
26
Part 26
27
Part 27
28
Part 28
29
Part 29
30
Part 30
31
Part 31
32
Part 32
33
Part 33
34
Part 34
35
Part 35
36
Part 36
37
Part 37
38
Part 38
39
Part 39
40
Part 40
41
Part 41
42
Part 42
43
Part 43
44
Part 44
45
Part 45
46
Part 46
47
Part 47
48
part 48
49
Part 49
50
Part 50
51
Part 51
52
Part 52
53
Part 53
54
Part 54
55
Part 55
56
Part 56
57
Part 57
58
Part 58
59
Part 59
60
Part 60
61
Part 61
62
Part 62
63
Part 63
64
Part 64
65
Part 65
66
Part 66
67
Part 67
68
Part 68
69
Part 69
70
Part 70
71
Part 71
72
Part 72
73
Part 73
74
Part 74
75
Part 75
76
Part 76
77
Part 77
78
Part 78
79
Part 79
80
Part 80
81
Part 81
82
Part 82
83
Part 83
84
Part 84
85
Part 85
86
Part 86
87
Part 87
88
Part 88
89
Part 89
90
Part 90
91
Part 91
92
Part 92
93
Part 93
94
Part 94
95
Part 95
96
Part 96
97
Part 97
98
Part 98
99
Part 99
100
Part 100
101
Part 101
102
Part 102
103
Promo novel Mama Reni
104
Part 104
105
Part 105
106
Part 106
107
Part 107
108
Part 108
109
Part 109
110
Part 110
111
Promo novel Terjerat Pesona Dokter Tampan by Asri Faris

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!