Part 12

Bisma berdehem cukup keras untuk mengalihkan atensi dua manusia yang terlibat obrolan tanpa memperdulikan orang sekitar. Sontak Bila dan juga Pandu menoleh bersama.

"Permisi, bisa tolong tinggalkan kami sebentar. Bila, sepertinya hari ini kamu butuh perawatan di rumah sakit, aku sudah mengurus semuanya untuk layanan kamar." Suster segera memindah pasien ke ruang bangsal.

Sementara Bisma terlihat menunggu, pria itu sedikit kesal dengan laki-laki yang tidak tahu diri itu. Begitu Bila tak terlihat, Bisma langsung menariknya ke suatu tempat.

"Gue rasa cukup sampai di sini lo jadi benalu, pulang sana, kembali ke asalmu! Lo sudah tidak dibutuhkan lagi di sini!" geram Bisma ketus. Pandu terkekeh pelan.

"Gue udah terlanjur masuk dan menikmati permainan ini, jadi ... gue nggak akan mundur!" jawab Pandu dengan berani.

"Gue pikir lo bisa gue andelin, ternyata lo malah menyempatkan kesempatan dalam kesempitan. Dari awal gue udah empet lihat muka lo yang sok caper ke keluarga Bila, uangnya nanti gue transfer, asal lo mau pulang sore ini juga."

"Sayangnya gue nggak mau, sudah terlanjur nyaman, ah ... sepupu, kenapa lo tidak memberitahu kalau cewek yang lo suka secantik itu, dari awal juga pasti gue nggak mungkin nolak. Jangankan buat mantau, buat jadi suaminya juga mau, dia baru saja cerai dari saudara tiri lo itu 'kan? Ah, kita harus bersaing secara sehat!"

"Lo! Berani bikin huru hara di sini, gue nggak punya banyak waktu buat ladenin lo, gue minta tolong banget, jangan deketin Bila, tugas lo cuma jadi tetangga yang baik, siapa tahu dia butuh bantuan saat gue sedang tidak ada. Bukan malah mendaftar jadi cowoknya, apalagi berharap jadi suaminya, itu namanya lo nglunjak!"

"Sorry Bro, tapi gue terlanjur klik, gimana dong?" ucapnya lantang, syarat akan nada menjengkelkan.

"Nyesel gue minta bantuan ke elo, gue nggak bakalan tinggal diam, malam ini juga lo angkat kaki dari rumah itu!"

"Kejem amat, gue bilangin ke Mami, biar lo kena damprat nelantarin gue di Ibu kota."

"Bodo amat, salah sendiri tidak tahu diri."

"Jangan mentang-mentang lo punya segalanya Bisma, seenak jidat lo main ngusir segala. Nggak mau, di sana gue udah nyaman, bisa lihat Bila setiap hari."

Bisma benar-benar kecolongan, ternyata keputusan meminta saudara jauh dari Mama malah menambah masalah. Bukannya memberikan solusi, Pandu secara terang-terangan mrnaruh hati pada Bila. Pria itu bertambah galau saja, satu masalah belum selesai, si Pandu berulah.

"Lo sebaiknya pulang, sebelum gue benar-benar murka dan habis kesabaran, malam ini jangan perlihatkan batang hidung lo di depan Bila, atau beneran gue depak dari perusahaan."

Pandu akhirnya mengalah, dengan berat hati meninggalkan rumah sakit. Tapi tentu saja tidak pulang ke kota asal, ia masih betah dan sudah terlanjur nyaman di sana. Awalnya Pandu juga ingin bersikap biasa saja, tapi ternyata Nabila sungguh di luar ekspektasinya, dia perempuan yang cukup menarik untuk dikulik. Soal kecantikannya jangan diragukan lagi, pantas saja Bisma kecantol dengan parasnya yang ayu.

Sementara Pandu tengah asyik memikirkan rencana selanjutnya, sama halnya dengan Bisma yang masih berjuang di titik nadir. Sejak ia tahu di rahim Bila ada anaknya, Bisma seperti mempunyai kekuatan untuk tetap optimis meyakinkan hatinya. Ia tidak akan membiarkan seorang pria pun, menjadi ayahnya terkecuali dirinya.

Bisma memasuki ruang rawat Bila, malam ini tentu saja ia akan menjaga perempuan itu dengan senang hati, walaupun mungkin Bila masih sedikit takut dan menolaknya, Bisma harus mencoba dan meyakinkan Bila, kalau dia tidak semengerikan yang dibayangkan.

Bisma masuk dengan membuka pintu pelan, cukup hati-hati. Dalam hati ia berdoa, semoga Bila tidak takut lagi kalau hanya berdua, dan bisa selangkah lebih dekat. Saat mendekati ranjang, gadis yang tengah mengandung benih cintanya itu terlelap damai. Wajahnya tak sepucat tadi, mungkin karena efek obat dan vitamin yang masuk, membuat wanita itu perlahan terlihat pulih. Ini adalah kali kedua Bila harus dirawat, sepertinya perempuan itu memang stress berat.

Bisma bergeming, puas menatap wajah ayunya, ia memutuskan untuk duduk di kursi yang tersedia di samping ranjang. Tangannya yang terasa dingin terulur meraih kehangatan di jari jemari Bila, entah empunya akan marah atau tidak, Bisma ingin menggenggamnya.

Cukup lama pria itu termenung sendirian, tidak ada kata bosan, menatap Bila adalah hal yang indah untuk dirinya. Bisa berdua dalam satu ruangan adalah keinginan yang nyata, perlahan kepala pria itu ia senderkan di atas brankar dengan tangan Bisma masih setia menggenggam. Laki-laki itu tertidur dengan nyaman.

Bila yang baru terjaga setelah hampir satu jam bermain di bawah alam sadar, menemukan seseorang yang tengah telungkup di sampingnya. Perlahan Bila mengendurkan tautan jemari tangannya yang seakan memenjara. Dengan sedikit memaksa menyebabkan pria itu terusik.

"Kamu sudah bangun?" Bila reflek menyentak tangannya untuk melepaskan genggaman mereka ketika menyadari pria itu ternyata Bisma.

"Ngapain di sini sih!" ketus Bila terlihat kesal dan kecewa melihat Bisma yang menunggui dirinya. Seketika wajah Bila memucat menyadari hanya ada mereka berdua di ruangan itu. Bisma yang menyadari hal itu cukup dibuat terkesiap, dan pilu. Terasa ada goresan sakit di hati terdalamnya melihat Bila separno itu.

"Bila, jangan takut, aku tidak akan menyakitimu, tolong jangan usir aku dari sini, biar aku menjagamu, dan merawatmu, aku sudah meminta izin Om dan Tante Rima untuk menemanimu malam ini," jelas Bisma.

Bila bergeming, ia terlalu kecewa dengan sikap Ayah dan Bunda yang kenapa dengan mudah bisa langsung memaafkan dan mempercayai Bisma. Padahal sudah jelas pria itu yang membuat kehancuran untuk putrinya.

"Tolong tinggalkan aku, Bisma! Aku tidak ingin melihatmu."

"Bila, izinkan aku bertanggung jawab atas apa yang telah ku perbuat, aku ingin ikut andil merawat anak kita. Tolong jangan hukum aku, dan jangan pisahkan aku dengan anakku."

Bila sedikit syok mendengar penuturan Bisma, ia menyayangkan kejadian tadi yang sialnya harus Bisma yang menolongnya. Sudah pasti jelas informasi itu Bisma dapatkan dari dokter yang menangani.

"Kamu menginginkan anak ini? Baiklah akan kuberikan padamu setelah anak ini lahir, tapi tolong jangan ganggu hidupku lagi."

"Aku menginginkan kalian berdua, tolong beri aku kesempatan untuk mempertanggungjawabkan dengan apa yang telah aku buat."

"Aku membencimu Bisma, apa sebenarnya yang kamu inginkan, kenapa kamu berbuat itu padaku?" tanyanya sendu. Setiap mengingat itu hati Bila sakit dan hancur. Pernikahan impiannya hancur, orang yang dicintainya pergi dan kehancuran itu disebabkan oleh pria yang bahkan dikenal amat baik terhadap dirinya.

"Apa yang kamu inginkan, Bisma? Beri aku alasan untuk mencerna semua kejadian ini?!" Bila mulai meraung histeris, emosi cukup menguasai dirinya berhadapan dengan pria itu.

"Tolong tenang Bila, aku mencintaimu, aku mencintaimu."

"Tidak, bukan cinta, aku tidak percaya itu, cinta tidak akan menyakiti, tolong katakan sesuatu, aku benar-benar membencimu!"

.

. Tbc

Terpopuler

Comments

gia nasgia

gia nasgia

Semangat Bisma untuk mendapatkan maaf nya Bila

2024-05-22

0

guntur 1609

guntur 1609

berusahalah bima

2023-12-20

0

Ayas Waty

Ayas Waty

tenanggg... tenanggg

2023-04-30

0

lihat semua
Episodes
1 Part 1
2 Part 2
3 Part 3
4 Part 4
5 Part 5
6 Part 6
7 Part 7
8 Part 8
9 Part 9
10 Part 10
11 Part 11
12 Part 12
13 Part 13
14 Part 14
15 Part 15
16 Part 16
17 Part 17
18 Part 18
19 Part 19
20 Part 20
21 Part 21
22 Part 22
23 Part 23
24 Part 24
25 Part 25
26 Part 26
27 Part 27
28 Part 28
29 Part 29
30 Part 30
31 Part 31
32 Part 32
33 Part 33
34 Part 34
35 Part 35
36 Part 36
37 Part 37
38 Part 38
39 Part 39
40 Part 40
41 Part 41
42 Part 42
43 Part 43
44 Part 44
45 Part 45
46 Part 46
47 Part 47
48 part 48
49 Part 49
50 Part 50
51 Part 51
52 Part 52
53 Part 53
54 Part 54
55 Part 55
56 Part 56
57 Part 57
58 Part 58
59 Part 59
60 Part 60
61 Part 61
62 Part 62
63 Part 63
64 Part 64
65 Part 65
66 Part 66
67 Part 67
68 Part 68
69 Part 69
70 Part 70
71 Part 71
72 Part 72
73 Part 73
74 Part 74
75 Part 75
76 Part 76
77 Part 77
78 Part 78
79 Part 79
80 Part 80
81 Part 81
82 Part 82
83 Part 83
84 Part 84
85 Part 85
86 Part 86
87 Part 87
88 Part 88
89 Part 89
90 Part 90
91 Part 91
92 Part 92
93 Part 93
94 Part 94
95 Part 95
96 Part 96
97 Part 97
98 Part 98
99 Part 99
100 Part 100
101 Part 101
102 Part 102
103 Promo novel Mama Reni
104 Part 104
105 Part 105
106 Part 106
107 Part 107
108 Part 108
109 Part 109
110 Part 110
111 Promo novel Terjerat Pesona Dokter Tampan by Asri Faris
Episodes

Updated 111 Episodes

1
Part 1
2
Part 2
3
Part 3
4
Part 4
5
Part 5
6
Part 6
7
Part 7
8
Part 8
9
Part 9
10
Part 10
11
Part 11
12
Part 12
13
Part 13
14
Part 14
15
Part 15
16
Part 16
17
Part 17
18
Part 18
19
Part 19
20
Part 20
21
Part 21
22
Part 22
23
Part 23
24
Part 24
25
Part 25
26
Part 26
27
Part 27
28
Part 28
29
Part 29
30
Part 30
31
Part 31
32
Part 32
33
Part 33
34
Part 34
35
Part 35
36
Part 36
37
Part 37
38
Part 38
39
Part 39
40
Part 40
41
Part 41
42
Part 42
43
Part 43
44
Part 44
45
Part 45
46
Part 46
47
Part 47
48
part 48
49
Part 49
50
Part 50
51
Part 51
52
Part 52
53
Part 53
54
Part 54
55
Part 55
56
Part 56
57
Part 57
58
Part 58
59
Part 59
60
Part 60
61
Part 61
62
Part 62
63
Part 63
64
Part 64
65
Part 65
66
Part 66
67
Part 67
68
Part 68
69
Part 69
70
Part 70
71
Part 71
72
Part 72
73
Part 73
74
Part 74
75
Part 75
76
Part 76
77
Part 77
78
Part 78
79
Part 79
80
Part 80
81
Part 81
82
Part 82
83
Part 83
84
Part 84
85
Part 85
86
Part 86
87
Part 87
88
Part 88
89
Part 89
90
Part 90
91
Part 91
92
Part 92
93
Part 93
94
Part 94
95
Part 95
96
Part 96
97
Part 97
98
Part 98
99
Part 99
100
Part 100
101
Part 101
102
Part 102
103
Promo novel Mama Reni
104
Part 104
105
Part 105
106
Part 106
107
Part 107
108
Part 108
109
Part 109
110
Part 110
111
Promo novel Terjerat Pesona Dokter Tampan by Asri Faris

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!