Part 17

Rasanya begitu tak nyaman, namun rasa kantuk yang menyerang akhirnya membawa perempuan itu ke peraduan mimpi. Saat membuka mata, menemukan selimut yang masih setia membungkus dirinya begitu rapih. Padahal ia tipikal orang yang tidurnya lumayan rusuh. Netra perempuan itu menyapu ruangan, sepi tidak menemukan siapapun selain dirinya. Hal yang belakangan memang dialami, jadi terasa biasa saja Bila rasakan.

Perempuan itu melangkah malas menuju kamar mandi, saat membuka handle pintu, ia berteriak histeris menemukan orang lain di sana. Perempuan itu langsung berlari ketakutan. Bisma yang menyadari hal itu, cepat-cepat menyelesaikan urusannya di kamar mandi. Ia yang lupa mengunci pintu kamar mandi, tak sengaja membuat istrinya syok di pagi hari.

"Bila, Bila!" Bisma mencari-cari keadaan istrinya yang entah berlari ke mana.

"Ada apa, Mbak Bila, kok kaya ketakutan gitu?" sapa Bu Harjo yang tengah memilih sayur gerobak keliling.

"Eh, anu Bu, tidak ada apa-apa, saya mau beli sayur bang," jawab Bila gugup. Sebenarnya ia tidak berniat membeli sayuran itu, namun karena efek panik langsung ngacir keluar dan dipergoki mereka, terang saja Bila harus mencari alasan.

"Silahkan dipilih neng, mau yang mana masih seger-seger," jelas Abang sayur basa-basi. Bila yang bingung hanya membolak-balik saja.

"Jadi beli nggak sih, jangan diberantakin atuh Neng, nanti rusak, kalau tidak jadi beli tidak apa-apa tapi jangan lama-lama milihnya. Beli kagak, lama nunggunya."

"Maaf, Bang, itu saya beli semuanya." Bisma yang tak sengaja melihat istrinya kena semprot tukang sayur langsung datang bak pahlawan kepagian. Memborong semua dagangan yang sudah diacak-acak tak sengaja. Mungkin karena bingung memilih atau entahlah, Bisma sendiri tidak tahu.

"Terima kasih banyak, Mas. Laris manis!" Abang sayur berseru senang.

Sementara Bila langsung masuk ke dalam rumah, meninggalkan Bisma yang tengah kerepotan memasukan belanjaan ke dalam kresek yang tersedia. Baru hari pertama berumah tangga, ia sudah disibukkan dengan jam terbang perdapuran. Sayur mayur dan sahabat-sahabatnya ia tenteng dengan cepat masuk ke rumah.

Karena bingung tidak ada bakat memasak ala chef restoran. Ia membiarkan bahan lauk dan sejenisnya itu terdampar tak beraturan di meja dapur. Ia akan memikirkannya nanti setelah urusanya di pagi hari beres.

Pagi ini Bisma sebenarnya mempunyai agenda yang cukup sibuk. Ada clien yang harus ia temui untuk pemasaran iklan selanjutnya. Ia menemui Bila, menyusul istrinya yang terlihat masih syok saat meninggalkan dirinya tadi.

"Bila, maaf, tadi ...."

"Nggak usah ngomong, jangan terlalu dekat dan tolong pergi, sama satu lagi, kalau kamu pakai kamar mandi, tolong dikunci, ini rumah orang punya aturan, beda kalau di rumahmu sendiri, aku tidak tahu." Bila langsung menyela, sebelum Bisma selesai menjelaskan.

"Iya, maaf. Pagi ini aku harus berangkat ke kantor, kamu tidak pa-pa 'kan? Sendirian di rumah, aku akan berusaha pulang awal, setelah urusan aku selesai, aku akan segera pulang."

"Berangkat, tinggal berangkat aja sih, kita nggak harus saling memberi tahu ke mana kita akan pergi, kamu tidak usah sok peduli dan merasa bertanggung jawab dengan kehidupanku. Jadi, tidak usah repot-reoot sibuk mengurusi dan menjagaku, aku bukan anak kecil yang perlu diurus dan dikasih tahu," jawab Bila kecut, syarat dengan nada menjengkelkan.

Stok sabar Bisma harus ditambah. Drama rumah tangga baru saja dimulai. Belum genap 2 x 24 jam mereka seatap. Suasa permusuhan sudah menguar.

"Suka atau tidak suka, kamu mau mendengarkan atau mengganggap tidak ada. Aku akan tetap memberikan tanggung jawab dan perhatian. Aku pamit berangkat dulu, untuk sarapanmu, aku sudah memesankan layanan G Food, kamu tunggu saja. Maaf, tidak bisa menemanimu sarapan bersama," pamitnya tenang.

Bisma membuang napas pelan. Ada anak yang harus Bisma pertahankan, biarlah ia menjadi bulan-bulanan kemarahan Bila, toh sumber masalah memang berasal dari dirinya. Jadi Terima saja dengan lapang, asal perempuan itu baik-baik saja, Bisma cukup tenang menjalani hidup. Bisma berangkat dengan pikiran sedikit tenang, tidak seperti hari-hari lalu yang diliputi rasa cemas dan gelisah memikirkan Bila. Walaupun Bila masih jauh dari kata lembut, setidaknya kebersamaan mereka sudah halal untuk saling berdampingan. Ya meski masih berjarak, setidaknya masih satu atap. Bisma harus pandai-pandai mengolah emosi.

"Pandu, kamu ke ruangan saya sekarang!" titah Bisma begitu menginjakan kaki di kantor, melewati sederet meja termasuk meja sepupunya itu.

Pandu mengangguk sopan, mengekor atasannya itu dengan gaya tenang.

"Kamu memasukan lamaran kerja Bila di kantor?" semprot Bisma tiba-tiba. Waktu itu Bila pernah mengemukakan keinginannya mencari kerja dan kantor kebetulan tengah merekrut karyawan baru.

"Iya, apa, salahnya, Bila cukup menarik dan berpotensi bekerja di sini, hanya tunggu acc dari kamu dan semuanya beres."

"Bila tidak boleh bekerja, sampaikan padanya kalau interviewnya dibatalkan, dan jangan coba-coba kasih tahu, kalau gue yang handle perusahaan ini, kalau bocor lo bakalan gue depak ke kota asal lo, nggak peduli!" ancamnya yakin.

"Bisanya ngancam terus, ngancam lagi, awas aja besok gue lebih kaya, lo gue berantas. Heran gue tuh, hubungan macam apa antara lo dan Bila, berseteru, tapi cinta, menikah harus diam-diam. Benar-benar hidup penuh drama." Pandu ngedumel panjang pendek yang membuat kuping Bisma terasa panas.

"Gue tidak mau dia kecewa, gue juga tidak mau dia tahu gue yang menolak lamaran kerjanya. Bila tidak boleh kerja, dia masih butuh banyak istirahat di rumah," jelas Bisma beralasan. Ia cukup mampu membiayayai hidupnya, jadi tidak akan mungkin membiarkan istrinya bekerja, apalagi dalam keadaan mengandung.

Sementara Bila sendiri kembali murung setelah mendapatkan angin segar dari Pandu, yang PHP. Pandu bilang akan ada pihak HRD yang menghubunginya untuk interview, namun gagal total karena kesalahan atau kekeliruan.

"Maaf, Bila, sabar saja, mungkin lain waktu bisa aku carikan lagi loker , jangan sedih dong, masih banyak jalan menuju cemerlang."

Pandu menghubungi Bila lewat sambungan telepon. Laki-laki itu sedikit kecewa dengan keputusan Bisma yang cukup plin plan. Kemarin diam-diam saja, no protes, dan no progress, sekarang malah no proses. Incredible!" Pandu masih menggerutu, ia menjadi tidak enak hati dengan tetangganya itu.

Bisma tenggelam dalam kesibukannya, sesekali menatap foto Bila yang tersimpan rapi di dalam ponselnya. Jika penat mulai menyapa, gambar itu cukup menjadi mood booster yang paling ampuh membangkitkan semangatnya, apalagi jika teringat, mereka akan mempunyai anak, semangat Bisma kembali menyala.

Sore hari, saat menjelang maghrib. Bisma sudah menapakkan kakinya di rumah. Tidak ada sambutan pulang kerja seperti rumah tangga pada umumnya. Tidak ada senyum yang ia temukan, bahkan Bila terlihat sibuk sendiri. Tidak melihat keberadaannya sama sekali.

"Bila, sudah makan?" tanya Bisma berbasa-basi, hal yang cukup sederhana, namun begitu berarti untuk orang yang mencintai.

Terpopuler

Comments

gia nasgia

gia nasgia

Jadi ingat Pak Dosen waktu awal pernikahan nya dgn Disya 😄

2023-03-04

2

banyak bangat ya thor no nya

2022-12-14

0

Lilisdayanti

Lilisdayanti

bima sabar ya,,kaya dogan asusky,,sama dhisa ☺️☺️

2022-11-28

0

lihat semua
Episodes
1 Part 1
2 Part 2
3 Part 3
4 Part 4
5 Part 5
6 Part 6
7 Part 7
8 Part 8
9 Part 9
10 Part 10
11 Part 11
12 Part 12
13 Part 13
14 Part 14
15 Part 15
16 Part 16
17 Part 17
18 Part 18
19 Part 19
20 Part 20
21 Part 21
22 Part 22
23 Part 23
24 Part 24
25 Part 25
26 Part 26
27 Part 27
28 Part 28
29 Part 29
30 Part 30
31 Part 31
32 Part 32
33 Part 33
34 Part 34
35 Part 35
36 Part 36
37 Part 37
38 Part 38
39 Part 39
40 Part 40
41 Part 41
42 Part 42
43 Part 43
44 Part 44
45 Part 45
46 Part 46
47 Part 47
48 part 48
49 Part 49
50 Part 50
51 Part 51
52 Part 52
53 Part 53
54 Part 54
55 Part 55
56 Part 56
57 Part 57
58 Part 58
59 Part 59
60 Part 60
61 Part 61
62 Part 62
63 Part 63
64 Part 64
65 Part 65
66 Part 66
67 Part 67
68 Part 68
69 Part 69
70 Part 70
71 Part 71
72 Part 72
73 Part 73
74 Part 74
75 Part 75
76 Part 76
77 Part 77
78 Part 78
79 Part 79
80 Part 80
81 Part 81
82 Part 82
83 Part 83
84 Part 84
85 Part 85
86 Part 86
87 Part 87
88 Part 88
89 Part 89
90 Part 90
91 Part 91
92 Part 92
93 Part 93
94 Part 94
95 Part 95
96 Part 96
97 Part 97
98 Part 98
99 Part 99
100 Part 100
101 Part 101
102 Part 102
103 Promo novel Mama Reni
104 Part 104
105 Part 105
106 Part 106
107 Part 107
108 Part 108
109 Part 109
110 Part 110
111 Promo novel Terjerat Pesona Dokter Tampan by Asri Faris
Episodes

Updated 111 Episodes

1
Part 1
2
Part 2
3
Part 3
4
Part 4
5
Part 5
6
Part 6
7
Part 7
8
Part 8
9
Part 9
10
Part 10
11
Part 11
12
Part 12
13
Part 13
14
Part 14
15
Part 15
16
Part 16
17
Part 17
18
Part 18
19
Part 19
20
Part 20
21
Part 21
22
Part 22
23
Part 23
24
Part 24
25
Part 25
26
Part 26
27
Part 27
28
Part 28
29
Part 29
30
Part 30
31
Part 31
32
Part 32
33
Part 33
34
Part 34
35
Part 35
36
Part 36
37
Part 37
38
Part 38
39
Part 39
40
Part 40
41
Part 41
42
Part 42
43
Part 43
44
Part 44
45
Part 45
46
Part 46
47
Part 47
48
part 48
49
Part 49
50
Part 50
51
Part 51
52
Part 52
53
Part 53
54
Part 54
55
Part 55
56
Part 56
57
Part 57
58
Part 58
59
Part 59
60
Part 60
61
Part 61
62
Part 62
63
Part 63
64
Part 64
65
Part 65
66
Part 66
67
Part 67
68
Part 68
69
Part 69
70
Part 70
71
Part 71
72
Part 72
73
Part 73
74
Part 74
75
Part 75
76
Part 76
77
Part 77
78
Part 78
79
Part 79
80
Part 80
81
Part 81
82
Part 82
83
Part 83
84
Part 84
85
Part 85
86
Part 86
87
Part 87
88
Part 88
89
Part 89
90
Part 90
91
Part 91
92
Part 92
93
Part 93
94
Part 94
95
Part 95
96
Part 96
97
Part 97
98
Part 98
99
Part 99
100
Part 100
101
Part 101
102
Part 102
103
Promo novel Mama Reni
104
Part 104
105
Part 105
106
Part 106
107
Part 107
108
Part 108
109
Part 109
110
Part 110
111
Promo novel Terjerat Pesona Dokter Tampan by Asri Faris

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!