Part 2

"Sayang, kamu mau ke mana? Kenapa berkemas malam begini, mana suamimu, kenapa pulang sendirian?" Mertua Bila bertanya-tanya. Perempuan setengah abad itu menyorot penuh selidik. 

"Maafkan Bila, Ma, tapi Mas Gema sudah menalak Bila, dan semua itu gara-gara Bisma," curhat Bila sendu. 

"Lho, memangnya ada apa, kenapa dengan Bisma?" Mama semakin tidak mengerti dengan apa yang dimaksud anak mantunya. 

"Gema, coba jelaskan! Apa yang terjadi? Itu kenapa muka Bisma penuh luka lebam, kalian ribut?"

"Semua gara-gara anak kesayangan Mama yang kurang ajar itu Ma, semua gara-gara Bisma!" tunjuk Gema murka, ia tak habis pikir dengan jalan adik tirinya itu. Bisa-bisanya meniduri kakak iparnya sendiri.

"Lantas, kenapa kamu membiarkan Bila pulang sendiri? Kalau ada masalah diselesaikan dengan kepala dingin, bukanya ribut begini."

"Aku sudah melepas Bila mulai malam ini juga, aku tidak sudi mempunyai istri bekas Bisma." Mama Mita semakin tidak mengerti dengan apa yang dibicarakan putra sulungnya. Keributan mereka pun sampai di telinga Pak Han. Sama dengan Mama Mita yang kebingungan. 

Sementara Bila hanya bisa menangis tanpa menyela, hatinya hancur, semuanya hancur, malam pengantin yang digadang-gadang paling romantis dalam hidupnya bersama orang tersayang berantakan sudah, rasa benci dan muak semakin menggerogoti hati melihat Bisma yang hanya diam, seakan tanpa penyesalan. 

Mereka satu kampus dan cukup akrab di bangku kuliah. Bisma juga dulunya merupakan seorang aktivis kampus yang terkenal anti kekeras. Apa waktu hampir tiga tahun secepat kilat merubah karakter pria itu? Mengapa semua harus berakhir tragis begini, ke mana Bisma yang supel dan hangat itu. Mereka memang jarang bertemu semenjak kelulusan dulu. Saat menjalin hubungan dengan Gema, Bila baru tahu ternyata Bisma adalah saudara tirinya pria itu. 

Setelah mendengar penuturan dari putra sulungnya, kedua orang tua itu hanya bisa menyesali perbuatan anaknya. Mereka syok lebih tepatnya, bahkan Papa mengamuk dengan Bisma. Anehnya, pelaku kebejatan itu hanya diam dan datar saja, tidak menunjukkan penyesalannya sedikit pun. Bila semakin muak dengan muka datarnya yang sok bijak. 

"Mama tahu kamu marah, tapi sebaiknya pulangnya besok saja." 

"Bila sudah memesan taksi Ma, lebih cepat lebih baik," pamitnya sendu, tak tahan rasanya berada di situasi di mana dirinya tak dianggap lagi. 

Gema berlalu begitu saja, sementara si Bisma kepa*at itu hanya menunduk tanpa mengucap sepatah kata pun. Bila melangkah lebar dengan hati hancur tak berbentuk, rasa sakit dan nyeri ia abaikan karena rasa marah yang melanda. Sepanjang perjalanan pulang, tak henti buliran bening itu terus menyambangi pipi. Sang supir yang mengantar hanya menyorot prihatin dengan penumpangnya itu. 

Cukup larut Bila sampai di kediaman Bunda. Gadis itu melangkah dengan sendu, terasa berat untuk mengetuk pintu. Baru kemarin ia pergi meninggalkan rumahnya, dan baru kemarin dirinya menjadi seorang istri, sekarang ia pulang dengan status janda ternoda. Miris sekali memang. 

"Bila!" Bunda terperangah mendapati putrinya termangu di depan pintu dengan mata sembab. 

"Ma." Tanpa berkata apapun, gadis itu langsung berhambur ke dalam pelukan begitu tubuh berisi Bunda menyembul dari balik pintu. 

"Apa yang terjadi sayang, kenapa pulang sendirian, mana suamimu?" tanya Bunda kebingungan. Netranya nyalang mencari sosok yang baru kemarin berikrar janji suci di hadapan Tuhan untuk putrinya. Bila menggeleng lemah, Bunda semakin gusar dengan seribu dugaan di kepalanya. 

"Bila sendirian, Bun, Mas Gema sudah menalakku," ucapnya sendu. 

Wanita paruh baya itu membimbing putrinya menuju sofa. Dipeluknya erat dengan sayang, membelai rambutnya lembut. Perlahan, tangis Bila mereda, gadis itu masih terlihat tidak baik-baik saja, hanya diam dengan tatapan kosong. 

Bunda memutuskan melanjutkan obrolannya besok saja, sepertinya Bila sangat beban untuk cerita sekarang. Bunda mengantar putrinya menuju kamar, walaupun sejuta tanda tanya ingin terlontar, Bunda sabar menunggu esok hari. 

Sampai di kamar Bila masih sesenggukan, ia kembali menangis dalam diam, seakan tidak ada semangat lagi untuk melanjutkan hidupnya. Diceraikan dalam pernikahan semalam, dan diperkosa oleh sahabatnya sendiri, sungguh kemalangan yang tidak bisa diterima dengan mudah. 

Keesokan paginya, Ayah begitu murka mendapati kabar putrinya semalam pulang dengan sangat kacau tanpa suaminya. Terlebih setelah mendengar penuturan istrinya, bahwa anaknya telah ditalak dalam semalam. Hatinya ikut berdenyut sakit mendengar putrinya dipermainkan. 

"Apa maksud kamu, Bila, coba ceritakan pada Ayah dan Bunda?" serbu Ayah tak sabar. 

"Maaf Ayah, tapi Mas Gema sudah menjatuhkan talak, karena .…" Bila nampak berat mengatakan apa yang menimpa dirinya. "Bila ternoda oleh adiknya," pasrah Bila akhirnya. 

Bunda dan Ayah terperangah bersama, syok pastinya dengan kejadian yang ada. Tak menyangka putrinya yang selalu dijaga mendapatkan kemalangan yang tak berarti. 

"Ini namanya penghinaan, seenak saja lepas dari pertanggung jawaban, bagaimana dengan kamu, tega sekali Gema membuangmu, Papa akan buat perhitungan. Bila perlu, Bisma harus menggantikan kakanya menikahimu, enak saja mereka berbuat seenak jidat!" murka Ayah menggebu. 

"Jangan Ayah, aku tidak mau ada keributan, Bila juga tidak mau menikah dengan Bisma, Bila hanya butuh waktu sendiri dulu," ucapnya sendu. 

"Kamu tenang aja sayang, Ayah hanya tidak suka cara keluarga itu bersikap, bagaimanapun ini tidak benar, seandainya melepasmu, seharusnya Gema mengembalikan ke Ayah dengan baik, apalagi ini jelas pencorengan nama baik keluarga dan tindakan amoral yang dilakukan anggota keluarganya, bagaimanapun Ayah tidak Terima putri Ayah diperlakukan secara tidak adil begini, kamu nelangsa sendirian, sedang mereka bahkan nyaris tidak peduli." 

Ayah dan Bunda mendatangi rumah besannya siang itu juga, mereka tidak terima anaknya pulang sendirian tanpa perasaan. Sampailah di hunian dengan cat berdominasi putih itu. Rumah yang lumayan megah dan besar. Namun, terlihat hampa tanpa kehangatan. 

"Silahkan duduk Pak, Bu." Mama Mita mempersilahkan, dengan Pak Han di sampingnya dan Gema yang nampak tenang di antara mereka. Sementara Bila sendiri tidak ikut, gadis itu masih syok dan sakit hati atas apa yang menimpa dirinya. Setelah belum genap satu hari menjadi istri harus berakhir dengan tragedi menyakitkan begini. 

"Kami keluarga sangat kecewa dengan tindakan nak Gema, mana tanggung jawabmu yang telah berikrar dihadapan Tuhan, ini sangat merugikan putri kami, terlebih dia sebagai korban dicampakan begitu saja." Tanpa basa-basi Ayah Bila langsung pada pokok masalahnya. 

"Mohon maaf atas kelancangan putra kami, Pak, semua diluar kendali kami, dan kami merasa gagal mendidiknya, saya pribadi merasa bingung dan sepakat menyerahkan keputusan ini pada anak-anak kami."

"Maaf, Ayah, Gema terlanjur kecewa dengan kenyataan yang ada, Gema tidak bisa melanjutkan pernikahan ini, takutnya malah akan menyakiti di antara kita," ucapnya sendu. 

"Kalau kak Gema tidak mau, biar aku yang bertanggung jawab." Bisma langsung menjawab dengan lugas dan jelas. 

"Ya, sebaiknya begitu, kamu telah membuat semuanya kacau, dan saatnya kamu mempertanggungjawabkan semuanya."

"Bila tidak mau menikah dengan Bisma!" suara melengking itu tiba-tiba hadir di tengah sidang keluarga. 

Terpopuler

Comments

Borahe 🍉🧡

Borahe 🍉🧡

bisa dilaporin polisi tuh atas kasus pemerkosaan

2024-07-27

0

Marhaban ya Nur17

Marhaban ya Nur17

iy tuh seharusnya se gema nganterin pulang lah masa bila e pulang sendiri 😜 egois tuh

2024-03-26

0

Qaisaa Nazarudin

Qaisaa Nazarudin

Bener banget tuh,Gema gak gentlemen banget, Cinta di ukur dgn keperawanan,Ntah2 Gema juga udah gak Perjaka..

2024-01-31

0

lihat semua
Episodes
1 Part 1
2 Part 2
3 Part 3
4 Part 4
5 Part 5
6 Part 6
7 Part 7
8 Part 8
9 Part 9
10 Part 10
11 Part 11
12 Part 12
13 Part 13
14 Part 14
15 Part 15
16 Part 16
17 Part 17
18 Part 18
19 Part 19
20 Part 20
21 Part 21
22 Part 22
23 Part 23
24 Part 24
25 Part 25
26 Part 26
27 Part 27
28 Part 28
29 Part 29
30 Part 30
31 Part 31
32 Part 32
33 Part 33
34 Part 34
35 Part 35
36 Part 36
37 Part 37
38 Part 38
39 Part 39
40 Part 40
41 Part 41
42 Part 42
43 Part 43
44 Part 44
45 Part 45
46 Part 46
47 Part 47
48 part 48
49 Part 49
50 Part 50
51 Part 51
52 Part 52
53 Part 53
54 Part 54
55 Part 55
56 Part 56
57 Part 57
58 Part 58
59 Part 59
60 Part 60
61 Part 61
62 Part 62
63 Part 63
64 Part 64
65 Part 65
66 Part 66
67 Part 67
68 Part 68
69 Part 69
70 Part 70
71 Part 71
72 Part 72
73 Part 73
74 Part 74
75 Part 75
76 Part 76
77 Part 77
78 Part 78
79 Part 79
80 Part 80
81 Part 81
82 Part 82
83 Part 83
84 Part 84
85 Part 85
86 Part 86
87 Part 87
88 Part 88
89 Part 89
90 Part 90
91 Part 91
92 Part 92
93 Part 93
94 Part 94
95 Part 95
96 Part 96
97 Part 97
98 Part 98
99 Part 99
100 Part 100
101 Part 101
102 Part 102
103 Promo novel Mama Reni
104 Part 104
105 Part 105
106 Part 106
107 Part 107
108 Part 108
109 Part 109
110 Part 110
111 Promo novel Terjerat Pesona Dokter Tampan by Asri Faris
Episodes

Updated 111 Episodes

1
Part 1
2
Part 2
3
Part 3
4
Part 4
5
Part 5
6
Part 6
7
Part 7
8
Part 8
9
Part 9
10
Part 10
11
Part 11
12
Part 12
13
Part 13
14
Part 14
15
Part 15
16
Part 16
17
Part 17
18
Part 18
19
Part 19
20
Part 20
21
Part 21
22
Part 22
23
Part 23
24
Part 24
25
Part 25
26
Part 26
27
Part 27
28
Part 28
29
Part 29
30
Part 30
31
Part 31
32
Part 32
33
Part 33
34
Part 34
35
Part 35
36
Part 36
37
Part 37
38
Part 38
39
Part 39
40
Part 40
41
Part 41
42
Part 42
43
Part 43
44
Part 44
45
Part 45
46
Part 46
47
Part 47
48
part 48
49
Part 49
50
Part 50
51
Part 51
52
Part 52
53
Part 53
54
Part 54
55
Part 55
56
Part 56
57
Part 57
58
Part 58
59
Part 59
60
Part 60
61
Part 61
62
Part 62
63
Part 63
64
Part 64
65
Part 65
66
Part 66
67
Part 67
68
Part 68
69
Part 69
70
Part 70
71
Part 71
72
Part 72
73
Part 73
74
Part 74
75
Part 75
76
Part 76
77
Part 77
78
Part 78
79
Part 79
80
Part 80
81
Part 81
82
Part 82
83
Part 83
84
Part 84
85
Part 85
86
Part 86
87
Part 87
88
Part 88
89
Part 89
90
Part 90
91
Part 91
92
Part 92
93
Part 93
94
Part 94
95
Part 95
96
Part 96
97
Part 97
98
Part 98
99
Part 99
100
Part 100
101
Part 101
102
Part 102
103
Promo novel Mama Reni
104
Part 104
105
Part 105
106
Part 106
107
Part 107
108
Part 108
109
Part 109
110
Part 110
111
Promo novel Terjerat Pesona Dokter Tampan by Asri Faris

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!