Part 16

"Sayang, Bunda pulang sebentar, tolong dengarkan nak, Bunda akan menjalani pengobatan di Singapura, dan Bunda tidak tahu itu sampai berapa lama. Sebelum Bunda berangkat nanti sore, Bunda sudah harus menitipkanmu dengan seseorang. Hari ini apakah kamu bersedia menentramkan hati Bunda sayang, dengan menikah dengan Bisma?"

Untuk beberapa detik, Bila terdiam, otaknya mendadak tumpu untuk berpikir dan lidahnya kelu hanya untuk menggumamkan kata-kata. Sungguh, jika ada pilihan lain baginya, Bila tidak ingin dihadapkan dalam situasi yang bahkan tak mampu ia pilih.

"Kenapa tidak menunggu Bunda pulih saja, Bun?" tanyanya masih gamang. Bila masih trauma dengan yang namanya pernikahan dan tentu saja laki-laki itu. Untuk menjadi istrinya itu berat, walaupun secara siri, itu artinya pria itu akan semakin bebas berkeliaran di sekitarnya.

"Beri Bila alasan Bun, kenapa Bunda begitu yakin dan langsung setuju ketika seseorang yang telah membuat kehancuran dalam hidupku malah Bunda dengan mudah mengiyakan?"

"Karena naluri seorang Ibu tidak pernah salah, Nak, Bunda bisa melihat ketulusan dia, Bunda bisa merasakan tenang untuk berangkat juga setelah kamu sudah ada suami," jawabnya yakin.

"Kalau Bunda seyakin ini, Bila akan melakukannya asal Bunda bisa cepat sehat. Kita bisa berkumpul lagi," ujarnya dibuat setegar mungkin. Bunda sedang sakit dan Bila tentu harus menjaga hati dan perasaanya.

Karena waktu yang begitu singkat, menit itu juga Bunda mengundang seseorang untuk merias Bila. Walaupun dalam benak Bila enggan, tapi demi melihat senyum bahagia seseorang yang telah melahirkannya tersenyum kembali, Bila hanya bisa pasrah saja MUA itu merias dirinya.

Hatinya cukup gelisah, seakan rasa yang tak karuan itu bertalu-talu menyuarakan gegalauan dirinya.

Ya Allah ... jika ini baik, tolong tuntun aku, kuatkan aku untuk menerima setiap ujian yang Kau berikan. Aku pasrahkan semua hidupku ya Rabbi.

Doa tulus kebaikan Bila ucapkan dalam hati ketika Bisma dengan sangat lancar berikrar suci mengikatnya. Hanya kurang dari dua puluh empat jam, Nabila Maharani sudah sah menjadi istri Bisma maulana Ikhsan kamil. Seperti mimpi, tapi itulah kenyataanya. Tak ada pesta mewah, semua dilakukan cukup sederhana dan juga terhitung cepat. Hanya dihadiri keluarga inti dari kedua belah pihak, RT setempat, tetangga paling dekat, dan seorang ustadz lengkap dengan saksinya.

Perempuan itu menyambut kaku, saat Bisma mengulurkan tangannya meminta diraih, dan dengan berat Bila menyambut uluran tangan suaminya untuk kemudian mencium punggung tangannya dengan takzim. Sebagai tanda pengukuhan pernikahan mereka. Mata lentik itu terpejam pilu. Gerimis hati perempuan dua puluh tiga tahun itu semakin nyata saat sapuan hangat bibir pria itu bertandang ke keningnya.

Satu kecupan yang berdurasi cukup lama, Bisma yang begitu lega dan haru, tanpa terasa netranya mengembun. Bukan berarti pria itu cengeng, melainkan apa yang dirasakan Bila membuat hati pria itu ikut merasakan sakit. Seharusnya cinta itu indah, bukan luka yang ia torehkan untuk seseorang yang teramat ia cintai.

Bila memeluk bundanya, lelehan bening itu tak kuasa ia bendung lagi. Tangis itu pecah di pangkuan sang Bunda saat memohon doa restu kebaikan untuk dirinya dan kehidupannya.

"Terima kasih sayang, sudah menjadi anak yang berbakti. Bunda bisa berobat dengan tenang," ucapnya seraya mengelus pundak putrinya dengan sayang. Bila sibuk menguasai hatinya, perempuan itu hanya mengangguk untuk melegakan kedua orang tuanya.

"Bisma, tolong jaga Bila, Nak. Bunda yakin kamu orang yang bisa dipercaya untuk semuanya," kata Bunda begitu yakin.

"Pasti Bun, Bisma akan melakukan yang terbaik, Bisma akan menjaga Bila dengan segenap hati dan jiwa Bisma. Bunda lekas sembuh ya, kami semua menanti kepulangan Bunda dengan segera," ucap pria itu bersimpuh dan memohon restu untuk kelangsungan rumah tangganya.

Wejangan singkat telah diberikan. Seulas senyum itu menghiasi wajahnya yang pasi. Kedua orang tua Bisma juga ikut mengantar sampai bandara. Perpisahan ini menyakitkan sekaligus memberi harapan.

"Bila tunggu Bunda di sini, Bila mohon, Bunda harus kuat, Bunda akan menemani anak Bila main 'kan nantinya?" ucapnya sendu.

Bu Rima tersenyum, semangat itu seakan menyala. Beberapa kali ia mengecup putrinya, "Jaga baik-baik dirimu, Nak. Bunda akan segera sembuh, jaga kehamilanmu juga, Nak. Cucu Bunda harus sehat." Bila mengangguk dengan tangis. Mereka berpelukan, Ayah terlibat omongan yang cukup serius dengan Bisma, sebelum tangan itu melambai, Ayah lebih dulu memeluk anak perempuannya yang begitu ia sayangi.

"Titip Bunda, Ayah. Hati-hati di jalan," ucapnya sendu.

Semua seperti mimpi, begitu cepat berlalu. Kenyataannya yang ada, Bila sudah berstatus yang beda kembali.

"Bila, apa tidak sebaiknya kamu tinggal di rumah Mama saja sayang, kalau Bisma kerja kamu tidak ada temannya, Mama tidak tenang, Nak."

"Terima kasih, Ma. Bila akan baik-baik saja, Mbak Lastri akan segera kembali dari kampung. Mama jangan khawatir," jawab Bila cukup tenang.

Bila tidak mungkin mengiyakan keinginan mertuanya, walaupun niatnya teramat baik, namun akan sangat melelahkan bersikap manis, atau lebih tepatnya pura-pura bahagia untuk hal yang sama sekali tidak ia rasakan.

"Kalau berubah pikiran, Bunda pasti akan lebih senang, namun kalau Bila nyaman tetap berada di sini, Mama berharap Bila selalu baik-baik saja. Mama pulang dulu sayang," pamit Mama Mita. Bila mengangguk dengan senyuman.

"Jaga Bila sayang, Mama yakin kamu orang yang pandai menempatkan diri." Mama dan Papa menepuk pundak putranya, nasihat kecil pernikahan ia dengungkan untuk putranya yang baru saja akan memulai bahtera rumah tangga.

Rumah kembali sunyi, tersisa Bila dan juga Bisma. Bila yang menyadari hal itu pun, langsung meninggalkan Bisma dan menuju kamarnya. Perempuan itu sendiri mendadak bingung, untuk menyikapi suami barunya itu.

Deritan pintu kamar yang terbuka memfokuskan netra perempuan itu. Ia terkesiap saat Bisma mendekatinya, spontan Bila langsung berdiri dan menjauh.

"Jangan terlalu dekat, Bis. Aku tidak nyaman," tolaknya jujur. Bisma bergeming, menyorot lembut perempuan yang sudah sah menjadi istrinya itu. Ingin sekali meraih tubuh itu, dan membawa ke dalam pelukannya, namun ia tidak punya keberanian untuk itu. Baru saja duduk di sampingnya, Bila sudah lebih dulu menolak dengan jelas.

"Kamu tidur di kamar yang lainnya, aku tidak bisa beristirahat dengan tenang kalau kamu berada di ruangan yang sama."

"Bila, kamu boleh membenciku, tapi tolong biarkan aku tetap menjagamu. Aku akan tidur di sofa, aku janji tidak akan terlalu dekat." Bisma berusaha menyakinkan. Satu ruangan dengan Bisma membuat perempuan itu gelisah luar biasa. Sepanjang malam, ia tidak bisa tidur untuk mengistirahatkan tubuhnya.

"Tidur Bila, semua akan baik-baik saja," ucap pria itu sebelum menyambangi mimpi. Bila yang berbaring memunggungi arah sofa, cukup jelas mendengar, namun ia tak menjawab. Entah di jam berapa perempuan itu terlelap, yang jelas saat membuka mata, ia merasakan selimut ditubuhnya begitu rapi membungkus dirinya.

.

.

TBC

Terpopuler

Comments

gia nasgia

gia nasgia

Bila dalam mode siaga🤣

2024-05-23

0

gia nasgia

gia nasgia

Otor punya hutang penjelasan tentang sikap nya Bisma 🤭yg sabar Bisma lambat laun pasti hatinya Bila bakalan tersentuh , melihat ketulusan mu

2023-03-04

2

Lyeend

Lyeend

Saya tunggu lanjutan nya author.saya pun ingin tahu kenapa Bisma meniduri n mengambil perawan Nabila

2023-01-25

0

lihat semua
Episodes
1 Part 1
2 Part 2
3 Part 3
4 Part 4
5 Part 5
6 Part 6
7 Part 7
8 Part 8
9 Part 9
10 Part 10
11 Part 11
12 Part 12
13 Part 13
14 Part 14
15 Part 15
16 Part 16
17 Part 17
18 Part 18
19 Part 19
20 Part 20
21 Part 21
22 Part 22
23 Part 23
24 Part 24
25 Part 25
26 Part 26
27 Part 27
28 Part 28
29 Part 29
30 Part 30
31 Part 31
32 Part 32
33 Part 33
34 Part 34
35 Part 35
36 Part 36
37 Part 37
38 Part 38
39 Part 39
40 Part 40
41 Part 41
42 Part 42
43 Part 43
44 Part 44
45 Part 45
46 Part 46
47 Part 47
48 part 48
49 Part 49
50 Part 50
51 Part 51
52 Part 52
53 Part 53
54 Part 54
55 Part 55
56 Part 56
57 Part 57
58 Part 58
59 Part 59
60 Part 60
61 Part 61
62 Part 62
63 Part 63
64 Part 64
65 Part 65
66 Part 66
67 Part 67
68 Part 68
69 Part 69
70 Part 70
71 Part 71
72 Part 72
73 Part 73
74 Part 74
75 Part 75
76 Part 76
77 Part 77
78 Part 78
79 Part 79
80 Part 80
81 Part 81
82 Part 82
83 Part 83
84 Part 84
85 Part 85
86 Part 86
87 Part 87
88 Part 88
89 Part 89
90 Part 90
91 Part 91
92 Part 92
93 Part 93
94 Part 94
95 Part 95
96 Part 96
97 Part 97
98 Part 98
99 Part 99
100 Part 100
101 Part 101
102 Part 102
103 Promo novel Mama Reni
104 Part 104
105 Part 105
106 Part 106
107 Part 107
108 Part 108
109 Part 109
110 Part 110
111 Promo novel Terjerat Pesona Dokter Tampan by Asri Faris
Episodes

Updated 111 Episodes

1
Part 1
2
Part 2
3
Part 3
4
Part 4
5
Part 5
6
Part 6
7
Part 7
8
Part 8
9
Part 9
10
Part 10
11
Part 11
12
Part 12
13
Part 13
14
Part 14
15
Part 15
16
Part 16
17
Part 17
18
Part 18
19
Part 19
20
Part 20
21
Part 21
22
Part 22
23
Part 23
24
Part 24
25
Part 25
26
Part 26
27
Part 27
28
Part 28
29
Part 29
30
Part 30
31
Part 31
32
Part 32
33
Part 33
34
Part 34
35
Part 35
36
Part 36
37
Part 37
38
Part 38
39
Part 39
40
Part 40
41
Part 41
42
Part 42
43
Part 43
44
Part 44
45
Part 45
46
Part 46
47
Part 47
48
part 48
49
Part 49
50
Part 50
51
Part 51
52
Part 52
53
Part 53
54
Part 54
55
Part 55
56
Part 56
57
Part 57
58
Part 58
59
Part 59
60
Part 60
61
Part 61
62
Part 62
63
Part 63
64
Part 64
65
Part 65
66
Part 66
67
Part 67
68
Part 68
69
Part 69
70
Part 70
71
Part 71
72
Part 72
73
Part 73
74
Part 74
75
Part 75
76
Part 76
77
Part 77
78
Part 78
79
Part 79
80
Part 80
81
Part 81
82
Part 82
83
Part 83
84
Part 84
85
Part 85
86
Part 86
87
Part 87
88
Part 88
89
Part 89
90
Part 90
91
Part 91
92
Part 92
93
Part 93
94
Part 94
95
Part 95
96
Part 96
97
Part 97
98
Part 98
99
Part 99
100
Part 100
101
Part 101
102
Part 102
103
Promo novel Mama Reni
104
Part 104
105
Part 105
106
Part 106
107
Part 107
108
Part 108
109
Part 109
110
Part 110
111
Promo novel Terjerat Pesona Dokter Tampan by Asri Faris

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!