Part 13

"Tidak, bukan cinta, aku tidak percaya itu, cinta tidak akan menyakiti, tolong katakan sesuatu, aku benar-benar membencimu!"

"Bila, tenang Bila, aku mencintaimu, tolong percaya, aku hanya ingin bertanggung jawab tidak akan menyakitimu lagi, aku minta maaf, Bila. Tolong berikan aku kesempatan untuk menebus dosaku untuk mempertanggung jawabkan semuanya," kata pria itu sendu.

Ayah Bila yang berniat menjenguk putrinya berhenti di ambang pintu, tak sengaja mencuri dengar perbincangan mereka, hatinya sakit melihat interaksi keduanya. Di belakangnya juga mematung orang yang sama, Ayah dan Ibu Bisma nampak hadir di sana. Setelah menerima kabar lewat sambungan telfon, nampak kedua orang tua itu kompak menyambangi rumah sakit.

Bisma dan Bila yang menyadari itu langsung terdiam. Bu Mita berhambur menghampiri perempuan yang pernah menjadi menantunya itu. Mungkin sesama wanita akan lebih paham, dan sedikit melunak.

"Bila, atas nama keluarga, dan Bisma, Mama Minta maaf sayang, begitu Bisma mengabari kamu hamil, Mama sangat bahagia, tolong beri kesempatan Bisma untuk menebus dosanya," mohon Mama Mita yang begitu tulus. Mantan Ibu mertuanya itu berusaha membantu Bisma untuk melunakkan hati Bila.

Ya Tuhan ... kenapa semua orang di sini tidak ada yang memahami perasaanku. Rasanya dunia ini tak adil, setelah semuanya terjadi padaku, kenapa Engkau malah menghadirkan kehidupan lain di rahimku.

Bila nampak bingung mengambil keputusan, satu orang, lawan empat, jelas ia sendiri, ditambah Bunda yang tengah sakit juga ikut mendengungkan kata kesepakatan atas lamaran Bisma. Bila benar-benar tidak mampu berpikir dengan jernih lagi.

"Bukankah orang hamil itu tidak boleh menikah ya?" sela Bila meminta pendapat.

"Ada sebagian ulama yang mengatakan boleh dan sebagian lagi tidak boleh, untuk kasusmu sendiri, sebaiknya menikah saja, sebelumnya Papa sudah berkonsultasi sebaiknya kalian menikah secara agama dulu, dan selama itu kalian tidak boleh bercampur, baru setelah anak itu lahir kalian menikah ulang," tutur mantan mertuanya itu. Pria paruh baya yang biasanya tak banyak cakap itu begitu serius menjabarkan kalimat demi kalimat dari mulutnya.

"Bila, berdamailah dengan keadaanmu sayang, Mama akan membantu memulihkan traumamu." Wanita itu mengusap belakang kepala Bila lembut.

"Tapi Ayah, Ma, bukankah Bila punya masa iddah, bahkan belum genap dua bulan Mas Gema menceraikan aku?" tanyanya mengulur waktu, berharap menemukan jawaban atas penundaan pernikahannya yang tak diinginkan itu.

"Kamu janda yang belum tersentuh oleh Gema, jadi tidak ada iddah bagimu, Nak, kamu boleh menerima pinangan Bisma," tuturnya lembut, jelas dan lugas.

Bila terlihat sangat Bingung, mendadak wajahnya memucat. Sepertinya takdir tengah bermain-main dengannya. Sementara Bisma sendiri terdiam membisu, menunduk untuk hal yang tak mampu diselami hati. Rasa gelisah jelas tergambar, takut Bila tetap keras kepala dengan pendiriannya, apalagi sampai berencana menerima pinangan orang lain selain dirinya.

"Aku bersedia, asal menunggu sampai Bunda pulih terlebih dahulu," pasrah Bila di tengah putus asa yang melanda. Bukan karena sudah menerima Bisma, tapi Bila punya pertimbangan lain yang tersimpan rapi di hatinya.

Bisma mendongak mendengar jawaban perempuan itu, haru, dan sedih bercampur menjadi satu. Entah itu apa yang ada dipikiran pria itu, yang jelas, ia juga tidak menginginkan pernikahan yang diawali kisah stragis ini. Sedikit harapan itu membuat binar cerah di wajah Bisma, ia terlihat sedikit lebih lega setelah melibatkan banyak keluarga. Walaupun Bila menunda sampai keadaan Bu Rima membaik, setidaknya ada harapan untuk Bisma maju.

"Bila, berbicaralah yang lembut dengan calon suamimu sayang, Ayah lihat, kamu terlalu berlebihan memaki Bisma," tegur Pak Rama sebelum keluar ruangan. Para orang tua seperti tengah menyiapkan sesuatu, sementara Bisma sendiri masih diam di tepi ranjang, sedikit berjarak dengan posisi Bila yang duduk di atas kasur.

"Terima kasih sudah memberikan kesempatan untukku, Bila, aku janji akan membuatmu bahagia," ucapnya sungguh-sungguh.

"Kamu nggak usah banyak berharap dulu Bis, aku menerima bukan berarti aku setuju atau memaafkanmu, aku bahkan sangat membencimu," selanya cepat.

"Iya, aku tahu, tapi aku tetap akan berusaha menjadi suami yang baik dan orang tua yang baik untuk anak kita," jawabnya tenang.

"Aku menerima pertanggung jawaban ini untuk anak ini, aku ingin pernikahan kita hanya terjadi selama aku hamil, dan kita akan bercerai setelah anak ini lahir," jelas Bila mantap. Bisma jelas kecewa dengan pikiran dangkal perempuan itu. Namun, untuk menjadikan semua mulus, ia akan mengiyakan saja tanpa berniat mengaminkan.

Pernikahan itu bukan mainan Bila, aku tidak pernah main-main dengan hal ini.

Bisma paham, mungkin Bila masih tidak percaya dengan dirinya setelah semua yang telah ia perbuat. Bisma juga paham, cinta Bila ke Gema masih terlalu besar, seandainya pria itu yang datang memintanya kembali, Bisma yakin, Bila akan dengan enteng mengiyakan. Mencintai sendiri itu memang sakit, tapi ia tidak pernah menyesali, masih ada harapan terbentang luas di depannya.

"Kamu pulang sana, aku nggak mau kamu ada di sini," usir perempuan itu ketus.

"Aku akan menemanimu selama kamu dirawat, kita juga bisa sekalian memantau kesehatan Bunda," jawab Bisma datar. Selalu tak ada raut marah atas sikap Bila yang kelewat jutek padanya. Bisma menerima dengan tenang.

"Aku tidak nyaman berada di satu ruangan denganmu, tolong mengerti Bis," mohonya memelas. Bila merasa banyak hal yang tersimpan pada pria itu, pribadi yang hangat itu ia temui kembali lagi pada pria yang pernah bertahun menjadi sahabatnya, tapi kenapa ia harus melakukan hal itu. Bila masih belum tahu sebenarnya apa yang disembunyikan pria itu.

Setelah dirawat di rumah sakit selama dua hari, Bila sudah boleh pulang. Perempuan itu hanya butuh istirahat dan jangan terlalu stress, tentu hal itu sangat wajar mengingat kondisi saat ini yang banyak tekanan, namun Bila menurut, mencoba memahami dan mulai menata hatinya kembali yang sempat tak berbentuk.

Bila bahkan walaupun ogah-ogahan, tetap menerima ketika Bisma berniat baik mengantar pulang.

"Ayo, Bila, aku bantu," pinta Bisma yang langsung ditolak mentah perempuan itu. Alhasil calon ibu itu dibantu Bu Mita menuju kursi roda sampai parkiran mobilnya. Mereka sengaja menjemput Bila di rumah sakit setelah dokter menganjurkan perawatan di rumah.

Sesampainya di rumah pun, Bila menolak dipapah Bisma, padahal jelas, kamar perempuan itu ada di lantai dua. Bisma hanya bisa bersabar atas penolakan terhadap dirinya, ia juga tidak boleh terlalu terlihat memaksa. Bila masih sedikit takut berdekatan, apalagi jika hanya berdua. Bisma paham itu.

"Sayang, Mama pulang dulu ya, kalau ada apa-apa jangan sungkan hubungi Mama segera." Wejangan itu diangguki Bila dengan patuh, berharap Bisma juga segera pulang dan meninggalkan dirinya dengan tenang. Dua hari berada di ruangan yang sama membuat Bila benar-benar jengah. Untung ada mantan mertuanya yang begitu baik membantunya.

"Kamu ngapain masih di sini?" tanya Bila tak suka. Bisma nampak menghela napas dalam, mengumpulkan kesabaran yang banyak untuk menerima setiap penolakannya.

"Sebentar lagi aku akan pulang, jaga dirimu baik-baik, tolong hubungi segera jika terjadi sesuatu." Perkataan yang sama terlontar antara anak dan Ibu.

"Hmm," jawab Bila dengan gumamam. Bisma sebenarnya berat, enggan meninggalkan perempuan itu sendirian. Walaupun ada Bik Lastri, entah mengapa ia menjadi begitu khawatir.

.

Tbc

Terpopuler

Comments

gia nasgia

gia nasgia

Gama belum menyentuh Bila sebab Gama di takdir kan untuk bang Bisma 🤭

2024-05-22

0

Marhaban ya Nur17

Marhaban ya Nur17

iy y klo janda belum campur ama suami se g ada masa idah yyyyy

2024-03-26

0

Ayas Waty

Ayas Waty

gimana kabarnya pandu

2023-04-30

0

lihat semua
Episodes
1 Part 1
2 Part 2
3 Part 3
4 Part 4
5 Part 5
6 Part 6
7 Part 7
8 Part 8
9 Part 9
10 Part 10
11 Part 11
12 Part 12
13 Part 13
14 Part 14
15 Part 15
16 Part 16
17 Part 17
18 Part 18
19 Part 19
20 Part 20
21 Part 21
22 Part 22
23 Part 23
24 Part 24
25 Part 25
26 Part 26
27 Part 27
28 Part 28
29 Part 29
30 Part 30
31 Part 31
32 Part 32
33 Part 33
34 Part 34
35 Part 35
36 Part 36
37 Part 37
38 Part 38
39 Part 39
40 Part 40
41 Part 41
42 Part 42
43 Part 43
44 Part 44
45 Part 45
46 Part 46
47 Part 47
48 part 48
49 Part 49
50 Part 50
51 Part 51
52 Part 52
53 Part 53
54 Part 54
55 Part 55
56 Part 56
57 Part 57
58 Part 58
59 Part 59
60 Part 60
61 Part 61
62 Part 62
63 Part 63
64 Part 64
65 Part 65
66 Part 66
67 Part 67
68 Part 68
69 Part 69
70 Part 70
71 Part 71
72 Part 72
73 Part 73
74 Part 74
75 Part 75
76 Part 76
77 Part 77
78 Part 78
79 Part 79
80 Part 80
81 Part 81
82 Part 82
83 Part 83
84 Part 84
85 Part 85
86 Part 86
87 Part 87
88 Part 88
89 Part 89
90 Part 90
91 Part 91
92 Part 92
93 Part 93
94 Part 94
95 Part 95
96 Part 96
97 Part 97
98 Part 98
99 Part 99
100 Part 100
101 Part 101
102 Part 102
103 Promo novel Mama Reni
104 Part 104
105 Part 105
106 Part 106
107 Part 107
108 Part 108
109 Part 109
110 Part 110
111 Promo novel Terjerat Pesona Dokter Tampan by Asri Faris
Episodes

Updated 111 Episodes

1
Part 1
2
Part 2
3
Part 3
4
Part 4
5
Part 5
6
Part 6
7
Part 7
8
Part 8
9
Part 9
10
Part 10
11
Part 11
12
Part 12
13
Part 13
14
Part 14
15
Part 15
16
Part 16
17
Part 17
18
Part 18
19
Part 19
20
Part 20
21
Part 21
22
Part 22
23
Part 23
24
Part 24
25
Part 25
26
Part 26
27
Part 27
28
Part 28
29
Part 29
30
Part 30
31
Part 31
32
Part 32
33
Part 33
34
Part 34
35
Part 35
36
Part 36
37
Part 37
38
Part 38
39
Part 39
40
Part 40
41
Part 41
42
Part 42
43
Part 43
44
Part 44
45
Part 45
46
Part 46
47
Part 47
48
part 48
49
Part 49
50
Part 50
51
Part 51
52
Part 52
53
Part 53
54
Part 54
55
Part 55
56
Part 56
57
Part 57
58
Part 58
59
Part 59
60
Part 60
61
Part 61
62
Part 62
63
Part 63
64
Part 64
65
Part 65
66
Part 66
67
Part 67
68
Part 68
69
Part 69
70
Part 70
71
Part 71
72
Part 72
73
Part 73
74
Part 74
75
Part 75
76
Part 76
77
Part 77
78
Part 78
79
Part 79
80
Part 80
81
Part 81
82
Part 82
83
Part 83
84
Part 84
85
Part 85
86
Part 86
87
Part 87
88
Part 88
89
Part 89
90
Part 90
91
Part 91
92
Part 92
93
Part 93
94
Part 94
95
Part 95
96
Part 96
97
Part 97
98
Part 98
99
Part 99
100
Part 100
101
Part 101
102
Part 102
103
Promo novel Mama Reni
104
Part 104
105
Part 105
106
Part 106
107
Part 107
108
Part 108
109
Part 109
110
Part 110
111
Promo novel Terjerat Pesona Dokter Tampan by Asri Faris

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!