Mau nikah

"Key.. lu yang bikin salah, kok gue yang degdegan." ucap Ali ketika memasuki halaman rumah yang begitu megah. Ali tak menyangka jika King benar-benar anak sultan. "Key, ternyata lu Sultan bukan kaleng-kaleng. The real sultan." Ali tak hentinya berdecak kagum dengan bangunan tinggi nan mewah itu. "Gue kecipratan nih ama dolar lu."

"Ah baccot lu, gue lagi tegang nih." King pun sama, takut menghadapi daddy nya. Datang tiba-tiba dengan membawa masalah baru. King melirik Cilya yang berjalan di belakang Ali, menggandeng tangan sahabatnya. Masih takut berdekatan dengan King. Sepanjang perjalanan ke Jakarta pun gadis itu hanya diam membisu.

"Cil, lu kok malah mepet ke Ali. Sebenarnya lu mau gue yang tanggungjawab apa Ali sih?" seru King. Baru kali ini King berbicara lagi dengan Cilya. Sebelumya King masih enggan membuka suaranya untuk Cilya.

"Dia masih takut ama elu Key." sela Ali. "Cilya.. jangan pegang, ntar Key cemburu." Ali terpaksa melepaskan tangan Cilya. Tak enak juga kalau keluarga besar King melihat calon menantunya lebih dekat dengan nya. "Tenang, Key gak bakal gigit lu lagi." Cilya mengangguk setuju.

Pintu utama terbuka lebar, seorang pelayan membukakan pintu itu, lalu menyapa ramah putra majikan mereka. "Den Key.. selamat datang." sapa seorang wanita sembari menunduk hormat.

"Emm.. mommy sama daddy ada?"

"Ada den, kebetulan sedang makan siang bersama."

King menghela nafasnya berat. Lalu perlahan berjalan menuju ke ruang makan. Sedangkan Ali dan Cilya menunggu di ruang tamu.

"Mom.. dad.."

"Key!" pekik Lisa dengan girang melihat putranya kembali ke rumah. Lisa meninggalkan makan siangnya yang baru saja ia sentuh, memilih untuk memeluk putranya itu. Rasanya terlalu rindu dengan putra kesayangannya. "Mommy merindukanmu sayang." begitu erat pelukan Lisa.

"Key juga." King membalas pelukan Lisa.

Arsen mencibir pertemuan yang begitu dramatis antara anak dan ibunya. "Sudah pulang?"

Lisa merenggangkan pelukannya. "Gimana nak, kabarmu? lama gak ketemu kamu semakin tampan."

"Ck, benih unggul ku sayang. Jangan lupa itu." sela Arsen.

"Iya.. iya.. kalian memang sangat mirip." Lisa membawa King untuk duduk bersama menikmati makan siang. "Kita makan dulu yuk, pasti kamu laper kan?"

"Mom, dad, ada yang ingin aku bicarakan." ucap King dengan perasaan was-was.

"Makan dulu sayang, nanti baru ngobrol." ucap Lisa.

"Tapi ini penting mom."

"Katakan!" Arsen sudah menaruh curiga dari gelagat putranya yang terlihat sedang menyembunyikan suatu masalah. "Kali ini apa ulah mu?" terka Arsen.

Glek.. benar saja, King semakin gugup dengan tatapan daddy nya ya begitu mengintimidasi. "Aku.. aku.." tak sanggup berkata jujur.

"Ada apa sayang? bilang aja sama mommy." Lisa mengelus pipi King dengan sayang.

"Ck! pulang ternyata cuma buat berbagi masalah!" Arsen geleng-geleng kepala. "Kapan berubahnya sih Key!"

"Kamu ini ngomong apa si mas, belum tentu Key bikin masalah di luar sana." bela Lisa.

Arsen ikut berdiri, menautkan kedua lengannya di depan dada. Bersiap mendengarkan apa yang akan King katakan. "Ayo ngomong!" desak Arsen tidak sabaran.

King menunduk, tidak berani menatap wajah ayahnya. "Emm.. Aku.. aku mau nikah." ucapnya.

"Heh?" Lisa terkejut.

Arsen tergelak. "Nikah? punya modal apa kamu? ganteng aja gak cukup Key!" sembur Arsen. "Makan aja masih minta-minta! ini mau nikah! di kasih makan apa istri kamu nanti."

"Tunggu.. tunggu.. mommy gak ngerti deh." Lisa mencoba tenang, pengakuan King membuatnya terkejut. "Kamu gak bercanda kan?" tanya Lisa untuk memastikan. "Nikah itu buka perkara gampang Key. Harus siap lahir batin. Mending kerja dulu bantuin daddy mu di kantor." saran Lisa. Sebagai seorang ibu, Lisa belum yakin King belum bisa menjalin rumah tangga, apalagi usianya masih terbilang sangat muda.

King menggeleng. "Tapi Key harus cepet nikah mom. Gak bisa di tunda-tunda." desak King.

"Siapa yang kamu hamili?" tebak Arsen. Gelagat King sangat mencurigakan dimata Arsen. "Kemaren harta abis di tipu pacar, sekarang bikin ulah yang sama sekali gak lucu! otak mu ditaro dimana Key!"

"Bener Key, kamu hamilin anak orang?" tanya Lisa.

King menggeleng. "Terus kenapa cepet-cepet minta di nikahin? emang udah punya pacar lagi?"

"Ya pokoknya harus nikah!" King tak berniat memberitahu jika dirinya telah memperkos*a seorang gadis. "Mommy ama daddy tinggal restuin aja."

"Iya tapi kenapa tiba-tiba? mommy kan perlu tau alasan kamu."

"Gak ada alasan mom, Key emang harus nikah."

"Ck! dasar pala batu!" gerutu Arsen. Pria yang tak lagi muda itu mencari ponselnya yang ada di saku celana, menghubungi seseorang untuk menanyakan sesuatu. King tidak mau menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi. Membuat Arsen menanyakan pada anak buahnya yang selama ini mengikuti putranya.

"Key! apa yang terjadi kemarin malam!" suara Arsen menggelar, seusai memutuskan panggilan.

Arsen mendapatkan info jika mungkin telah terjadi sesuatu karena melihat gadis yang tinggal bersama King keluar apartemen dengan kondisi yang menyedihkan. Apalagi malamnya, King terlihat mabuk. Sayang sekali para anak buah Arsen tidak bisa mengakses kegiatan di dalam apartemen.

Deg. King kembali menegang. Semudah itukan daddy nya tahu?

"Jawab Key!"

"Sayang.. sabar." Lisa mengelus dada suaminya agar emosinya mereda.

"Key! jawab!" bentak Arsen.

"Aku.. gak sengaja... emm.. nidurin Cilya.." akunya.

"Astaga Key!" geram Arsen. "Di usir bukannya meratapi kesalahan malah semakin menjadi!"

"Key.. apa maksudnya ini?"

"Putra kesayangan mu ini sudah melecehkan seorang gadis baik-baik!" sambar Arsen.

Lisa menganga. "Key!"

"Sorry mom. Aku khilaf." King tertunduk.

"Mommy kecewa Key.." kedua matanya berkaca-kaca. Putranya melakukan kesalahan yang tak termaafkan, meski akan mempertanggungjawabkan dengan cara menikahinya.

Arsen segera memeluk istrinya untuk menenangkan. "Sudah jangan sedih."

Lisa memukul dada suaminya. "Kenapa dia harus ngikutin jejak kamu!" liriknya di sela isak tangisan.

"Ssstt.. jangan mengungkitnya lagi. Maafkan aku." bisik Arsen.

Akhirnya Arsen dan Lisa setuju dengan menikahkan King dengan gadis malang itu. Setidaknya King bersedia bertanggungjawab atas kesalahannya.

"Cilya ada disini mom." ucap King memberitahu keberadaan Cilya yang sudah ada di rumah ini.

"Mommy mau bertemu dengan gadis itu." Lisa dan Arsen berjalan menuju ruang tamu dimana Cilya sedang menunggu bersama Ali.

Lisa bertekad tidak akan menunda lebih lama lagi untuk meminang gadis bernama Cilya itu. King harus menikahi Cilya secepatnya.

Bersambung...

visual bisa liat di instagram Srt_tika92

baca juga karya Author yang ini ya. Judulnya Selingkuhan Om tampan. cek di profil aku.

Terpopuler

Comments

Liz Kusnandar

Liz Kusnandar

King lebih parah dari Bapak ny... bikin greget

2022-08-18

2

Ida Lailamajenun

Ida Lailamajenun

parah si king mah

2022-06-09

0

Ranie

Ranie

kisah org tuanya king judul novelnya apa ya thorr

2022-05-10

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!