Arumi dan Cilya

Hari ini King menyempatkan diri untuk berkunjung ke rumah tante Dona, sesuai permintaan adik mommy nya itu. King tidak enak menolak, meski pekerjaannya banyak. King meluangkan waktunya sedikit. Bertemu sebentar, lalu berniat bergegas pergi.

Setibanya di rumah tante Dona, King terkejut dengan keberadaan Arumi. Bagaimana bisa tante Dona mengenal Arumi?

"Akhirnya kamu dateng juga Key." tante Dona menyambut kedatangan keponakannya.

"Maaf tan, tapi Key gak bisa lama-lama." ujar King berterus terang.

"Iya gak papa." tante Dona memaklumi. King sudah mengatakan tempo lalu ketika bertemu, bahwa keponakannya itu akan merintis usaha baru. "Oh iya.. ini Arumi, kalian udah kenal kan?" tante Dona memperkenalkan gadis berhijab yang sengaja ia undang ke rumahnya untuk di perkenalkan dengan King.

King dan Arumi mengangguk bersamaan, pertama mereka memang sudah saling mengenal.

"Bagus deh kalo gitu." ucapnya senang.

"Apa kabar Arumi." tanya King. Pria itu sudah duduk di sofa single, dekat tante Dona dan bersebrangan dengan Arumi.

"Alhamdulillah aku baik Key." jawab Arumi malu-malu. Gadis itu menjaga pandangannya, meski dalam hati ingin sekali menatap pria tampan di depannya itu.

Tante Dona tersenyum senang, melihat interaksi antara King dan Arumi. "Tante seneng kalian dekat."

"Kita gak sedekat itu tante, hanya saling kenal aja." ucap King yang tidak mau tante Dona mensalahartikan kedekatannya.

"Iya Key, tante harap bisa lebih dari itu." tante Dona mengedipkan sebelah matanya. "Arumi gadis yang baik Key, lemah lembut dan sopan. Mommy kamu pasti menyukainya." harapan tante Dona King dan Arumi memliki hubungan yang serius. Arumi gadis yang tepat untuk King, menurutnya.

Mendengar nama mommy nya di sebut, King teringat sesuatu. "Tan, tante gak bilang ke mommy kan, kalo Key ada di sini?"

Kening tante Dona berkerut. "Kenapa emang?"

King mengusap wajahnya kasar. Bisa gawat kalau mommy Lisa tahu keberadaan nya, apalagi jika tahu kalo dirinya tinggal satu atap dengan seorang gadis. Meski nyatanya King tidak melakukan sesuatu yang melanggar norma agama dengan Cilya."Gue harus cepet cepet pindah."

"Gak papa si tan, cuma gak mau mommy kepikiran aja. Key maunya mommy kesini kalo Key udah sukses jalanin cafe." King memberi alasan yang tepat pada tahun te Dona, agar tidak terlihat mencurigakan.

Tante Dona mengangguk. "Tapi untungnya tante belum sempet kasih tau mbak Lisa kalo kamu ada di Jogja. Kemaren pas tante telfon, hape mommy kamu sibuk."

King bisa bernafas lega mendengar penjelasan tante Dona. "Syukurlah tan, nanti Key aja yang kasih tau ke mommy."

"O.. iya Key. Tante ada jadwal praktek di rumah sakit. Kamu temenin Arumi ya. Ajak jalan kek kemana gitu." saran tante Dona.

"Key sibuk tan." tolak King.

"Cuman bentar Key, kasian Arumi jauh-jauh dateng kesini karena tante yang nyuruh." ucap tante Dona.

"Tapi aku harus ke cafe. Banyak pekerjaan di sana."

"Tante, Arumi gak mau ngrepotin Key. Arumi pulang saja." Arumi tak enak hati pada King. Merepotkan pria tampan itu, apalagi tante Dona sedikit memaksa King yang sepertinya enggan bersamanya.

"Key.. gak kasihan sama Arumi?" King pun tak tega, akhirnya menyetujui. "Kalo kamu sibuk, bawa aja Arumi ikut ke cafe, siapa tau bisa bantuin kamu."

"Ya udah.."

***

"Mom, udah ada kabar tentang kak Key?" Soraya, adik perempuan King bertanya pada mommy Lisa tentang keberadaan kakak laki-lakinya yang sudah ia rindukan.

Mommy Lisa menghela. "Belum, mommy kangen sama Key.." keluhnya.

"Sora juga kangen mom." Soraya memberikan pelukan hangat pada mommy nya untuk menyalurkan kehangatan dan dukungan agar bersabar mencari keberadaan King.

"Daddy gak ngasih tau mom? dimana kak Key tinggal?" Lisa menggeleng.

"Daddy mu itu keras kepala! susah di ajak kompromi. Bisa aja alesannya kalo di tanya dimana Key tinggal." gerutunya kesal.

"Jangan jangan daddy juga gak tau di mana kak Key."

"Gak mungkin sayang." Lisa mengelus sayang puncak Soraya. "Daddy pasti tau dimana Key. Gak mungkin dia lepas gitu aja."

Soraya mengangguk, membenarkan ucapan sang mommy. Tidak mungkin daddy nya tidak tahu keberadaan King.

"Mom, Sora punya ide biar daddy kasih tau dimana kak Key sekarang."

"Apa?" tanya Lisa penasaran.

Soraya pun membisikkan rencana yang ia buat, agar daddy Arsen memberitahu keberadaan King.

"Bagus juga idemu." Lisa tersenyum, serasa ada harapan baru untuk menemukan King dengan cepat.

"Besok kita mulai rencananya ya mom."

Lisa terkekeh. "Harusnya mommy belajar dulu sama Clara biar aktingnya bagus. Mudah-mudahan berhasil."

"Iya mom, semoga."

***

Seusai mengajar, Cilya tidak langsung pulang ke apartemen. Gadis itu memilih pulang ke cafe milik King, agar bisa membantu persiapan pembukaan The King's cafe.

Namun ketika datang, Cilya di kejutkan dengan hadirnya seorang wanita cantik berkerudung berdiri di dekat King. Cilya baru melihat wanita itu.

"Key.." panggil Cilya, sebagai petunjuk bahwa dirinya ada dan datang ke cafe. Pasalnya tadi King melihatnya ketika baru memasuki cafe, namun King melengos, seolah-olah tidak melihat Cilya datang.

"Hem."

"Ada yang bisa aku bantu?" dengan senang hati Cilya bersedia membantu King. Cilya melirik Arumi, penasaran dengan wanita itu.

Menyadari Cilya sedang menatapnya, Arumi tersenyum lalu memperkenalkan diri pada Cilya. "Aku Arumi, temannya Key." Arumi mengulurkan tangannya, dan Cilya menjabat tangan itu. Pertanda jika kedua gadis itu telah resmi berkenalan.

"Cilya." balas Cilya.

"Kalo kamu mau bantu, bagiin brosur aja ke jalanan." ujar King. "Nih brosurnya. " King memberikan setumpuk selebaran yang mempromosikan The King's cafe.

"Iya Key.." tanpa penolakan, Cilya menerimanya.

"Tunggu Cilya.." Arumi me cegah Cilya. Lalu beralih menatap King. "Key.. di luar sangat panas. Kasihan dia."

"Pake payung kan bisa."

"Tapi.." ucapan Arumi terhenti.

"Gak papa Arumi, aku bisa kok. Panas-panasan udah biasa." jawab Cilya santai. Kemudian pergi ke luar, bersiap membagikan brosur pada orang-orang sekitar.

Brosur yang King berikan lumayan banyak. Cilya harus berkeliling di sekitar jajaran ruko. Membagikan pada orang yang berlalu lalang, pada pedagang kaki lima yang berjualan di pelataran ruko, dan menyelipkan brosur di wipers pada mobil yang terparkir.

Dua botol air mineral habis ditenggak Cilya, cuaca panas membuat rasa dahaga menghampirinya. Peluh bercucuran di kening Cilya, bajunya pun sudah basah oleh kering. Cilya berhasil menyebarkan brosur hingga habis. Cilya berkeliling ke empat blok jajaran ruko sekitar.

"Akhirnya abis juga." gumamnya.

Cilya berjalan kembali ke ruko yang di sewa oleh King untuk mendirikan usaha barunya. Langkahnya terhenti, tertegun melihat King yang sudah bersiap dengan Arumi menaiki motor. Sepertinya King akan mengantar Arumi pulang dengan sepeda motor barunya. "Siapa Arumi?"

Bersambung..

Terpopuler

Comments

Juan Sastra

Juan Sastra

jahat banget kamu king,,segitunya mengerjai cili di manfaatin abis abisan,,padahal sudah tahu rasanya di bodohi kok ggak sadar diri

2023-08-28

0

Endang Priya

Endang Priya

kasian cilya.

2022-12-24

0

Sunarti

Sunarti

dasar s King gak tau diri ud d baikin malah ngelunjak, kena bucin sama Cilia baru nyahok😅😅😅

2022-10-04

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!