Kerja segan, kere pun tak mau!

Tiba di Jakarta, Cilya bergegas ke rumah sakit tempat ayahnya di rawat. Gadis itu tidak sabar ingin menemui ayahnya. Dalam hati, berharap kondisi ayahnya tidaklah buruk.

"Ayah.." panggil Cilya seraya membuka pintu kamar rawat inap pasien. Cilya tidak memperdulikan tatapan ibu tirinya yang menunjukkan ketidaksukaan kedatangannya. "Apa yang terjadi ayah?" Cilya mendekat, menggenggam jemari Radit.

Radit tersenyum lalu mengelus puncak kepala putrinya. "Ayah cuma kecapean. Gak ada yang perlu di khawatirkan."

Mendengar jawaban itu, Cilya bernafas dengan lega. "Syukurlah.. tapi ayah harus beristirahat dan sedikit mengurangi pekerjaan."

"Iya sayang." ucap Radit.

"Mah.. apa kabar? apa mama sehat?" Cilya beraluh pada Sarah, mama tirinya. Tidak lupa mencium punggung tangan ibu tirinya.

Sarah menyambutnya, lalu mengelus kepala Cilya dengan lembut. "Mama baik, bagaimana kabar mu sendiri?" tanya Sarah. Jika tidak ada Radit di antara mereka, sudah di pastikan Sarah enggak untuk berbaik hati pada Cilya. Tidak sudi!

Cilya hanya tersenyum, tidak lagi bertanya. Cilya hanya fokus pada ayahnya. Menemaninya mengobrol, membantu ayahnya meminum obat, tanpa peduli dengan tubuhnya yang merasa lelah.

"Lebih baik kamu pulang dulu nak," ucap Radit setelah dua jam berlalu. "Kamu baru aja sampe kan, terus langsung kesini?" tebak Radit.

"Gak mau yah, Cilya mau nemenin ayah aja."

Radit tersenyum. "Pulang dulu, istirahat dan bersih-bersih nanti kamu bisa ke sini lagi kalo udah seger. Tuh mukanya kusut banget, keliatan capek."

"Iya pah, Cilya pulang dulu. Ntar kesini lagi." akhirnya menurut. Tubuhnya pun sudah terasa lengket dan pegal-pegal, harus di istirahatkan.

***

Satu hari tanpa kehadiran Cilya membuat apartemen terasa sepi. Biasanya setiap pagi akan ada keributan di antara mereka berdua, lebih tepatnya King yang selalu saja berceloteh, mengkritik apapun yang Cilya lakukan.

"Cil! susu gue mana?" teriaknya ketika bangun tidur, melihat di meja tidak mendapati segelas susu full cream kesukaannya. "Cil!" tidak ada satuan. Seketika King tersadar, Cilya tidak ada di apartemen ini.

"Huff.. kenapa gue lupa!" gerutunya. Akhirnya King mencari sendiri apa yang ia butuhkan di dalam lemari pendingin. Setelah itu, King bergegas membersihkan diri dan akan pergi ke cafe.

Tiba di pelataran cafe, King merasa heran dengan kondisi cafe yang sepi, padahal hari sudah siang. Dan papan Close yang menempel di kaca pintu masuk belum di balik dengan tulisan Open.

"Sialan! karyawan gak becus!" umpatnya kesal. Berani-beraninya korupsi waktu, padahal dirinya sudah mengatakan akan datang telat. Dikarenakan King ada keperluan menemui Ali untuk meminta ganti rugi atas kelakuan istrinya yang sudah memecahkan beberapa prabotan cafe.

Bergegas King masuk ke dalam cafe, seketika langkahnya terhenti, tubuhnya membeku melihat kehadiran orang yang tengah duduk dengan angkuhnya. Memandangnya dengan tatapan remeh. King tidak suka tatapan remeh itu!

"Ck! berlaga jadi bos tapi gak disiplin waktu." ucapnya penuh ketegasan.

Bibirnya terkunci rapat, seakan mulut pedasnya itu tak berfungsi jika berhadapan dengan pria itu, pria yang menyebabkan dirinya kehilangan fasilitas mewahnya, dia daddynya, Arsenino Haidar.

Para karyawan di buat takut dengan kehadiran laki-laki yang mempunyai wajah hampir mirip dengan bosnya pagi tadi. Mereka terdiam, bersembunyi di area kitchen, tidak mau ikut campur dengan urusan atasannya.

Arsen mengitari pandangan ke seluruh sudut ruangan. Meneliti dengan seksama. "Terlalu kuno! target pasaran gak bakal meluas kalo desainnya cuma memprioritaskan anak muda. Padahal yang berduit kan kalangan bapak- bapak kece. Anak muda paling mesen secangkir, nongkrong nya yang lama." ucap Arsen.

Arsen mengetukkan jari telunjuknya di samping kening. "Punya otak di pake! berfikir yang matang! jangan gegabah!"

King hanya terdiam mendengarkan. Tidak bisa melawan. Ilmu bisnisnya memang masih rendah, tidak seperti daddynya yang sudah berpengalaman.

"Gayanya buka bisnis! tapi otak mu Zonk!" Arsen menggeleng-gelengkan kepalanya. Putranya itu keras kepala, dari dulu tidak mau mendengarkan arahannya. Selalu melakukan apapun dengan sesuka hati tanpa tau baik atau buruknya. Berbeda sekali dengan dirinya sewaktu muda. Arsen benar-benar mempelajari dengan benar apapun yang papa Adrian ajarkan padanya mengenai bisnis.

"Tapi buktinya aku bisa buka cafe sendiri, tanpa uang dari daddy!" ucap King.

"Cih!" Arsen berdecih. "Uang mu, apa uang gadis yang kamu manfaatin?" tanya Arsen.

King terkejut, kenapa daddy nya bisa tahu?

"Kerja segan, kere pun tak mau! lucu!" Arsen berdiri, berjalan mendekati putranya.

"Segera pulang! dan mulai menurut apapun yang daddy perintah!" ucap Arsen tegas. Sebenarnya masih belum puas memberikan pelajaran pada putranya untuk mengerti tentang apa artinya hidup yang sesungguhnya. Tapi istrinya semakin menjadi, merengek untuk membawa King pulang. Selalu mengancam akan memblokir jalan menuju Nirwana, Arsen mana bisa!

Sudah dua minggu Lisa mendiaminya, selama itu pula dia berpuasa. Tidak ada pilihan lain selain membawa putranya itu pulang.

"Tidak mau!" jawab King menolak. Terlalu gengsi untuk cepat menerima tawaran yang menggiurkan. King harus sedikit menahan, agar tidak terlihat remeh di mata daddynya. Padahal dalam hati, pria itu bersorak ria, tidak sabar bertemu dengan deretan kartu ajaib, mobil sport nya dan fasilitas mewah lainnya. "Thank you, mommy.."

Arsen menghela, "Daddy tunggu satu minggu." ucap Arsen kemudian berlalu meninggalkan King, di ikuti dengan tiga pengawal yang setia mengikuti kemampuan atasannya pergi

Arsen sudah jauh tak terlihat, King berjingkrak kegirangan. "Yes!"

Kedua mata King mengitari sekitar, "Bener apa kata daddy, gue harus rombak lagi desainnya." ucap King.

Rencananya, King akan tetap meneruskan usaha cafenya itu. Dan meminta Ali untuk mengurusnya. Sekalian agar temannya itu memiliki usaha sendiri tanpa bergantung pada istri jelmaan demit. King berharap dengan Ali mempunyai penghasilan sendiri akan terbebas dari istrinya itu. Menyadarkan jika Novita tidak pantas untuk bersanding dengan Ali. Temanya berhak mempunyai pasangan yang setia.

Bersambung...

Terpopuler

Comments

🦋🦋Lore Cia🦋🦋

🦋🦋Lore Cia🦋🦋

😂

2023-05-14

0

Endang tiek

Endang tiek

ali sama arumi ajaa

2022-08-26

0

Ekawati Hani

Ekawati Hani

Bener bener....

2022-08-19

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!