Gadis yang sedang duduk di sebuah tepi danau dekat taman kota terlihat sangat menyedihkan. Kedua matanya sembab, rambut yang tak tertata rapih, serta air mata yang tak hentinya mengalir membasahi kedua pipinya.
Kejadian semalam begitu melekat pada ingatan Cilya. Bagaimana King memaksanya, merenggut kesuciannya begitu kasar. Berulang kali berteriak dan memohon untuk di lepaskan, namun King tetap memaksakan kehendaknya. Mengira dirinya adalah wanita bernama Camelia. Karena setiap rancauan yang keluar dari mulut King hanya nama Camelia yang terucap.
Cilya menepuk-nepuk dadanya yang terasa sakit. Bukan raganya saja yang sakit, hatinya pun terasa perih. Di perlakukan dengan buruk oleh King. Meski ia tahu pria yang melecehkannya sedang dalam keadaan mabuk. Tapi semua perbuatannya tidak bisa di benarkan. Bahkan di lupakan begitu saja.
Bagaimana Cilya akan menjalani hidup selanjutnya? gadis itu sudah merasa kotor. Tidak pantas lagi untuk mendapatkan seorang teman, apalagi suami. "Ibu.. tolong aku.." lirih Cilya, suaranya terdengar begitu pilu.
Gadis itu tak peduli tatapan orang-orang sekitar yang melihat dan iba padanya. Menangis sedari membuka kedua matanya tidak juga membuat hatinya tenang. Hanya ada rasa gelisah dan takut.
"Boleh aku duduk?" dengan nafas yang tersengal, Ali menghampiri Cilya, setelah hampir dua jam mencari keberadaan gadis itu. Berkat gunjingan para pengunjung danau, Ali menemukan Cilya.
Hatinya terenyuh melihat keadaan Cilya yang begitu menyedihkan. Dalam hati, Ali mengutuk sahabat laknutnya itu. Tak tau diri! sudah menumpang, tapi malah menghancurkan masa depan gadis yang telah menolongnya.
Cilya mendongak. Gadis itu diam saja, mengabaikan Ali.
"Semua akan baik-baik saja. Key akan bertanggungjawab padamu." ucap Ali untuk menenangkan Cilya. Meski ia tak tau pasti, Key akan mempertanggungjawabkannya seperti apa.
"Perbuatan Key memang gak termaafkan. Tapi gue yakin, Key orang yang baik."
Ali menghela nafasnya. "Kita pulang, malu jadi bahan tontonan." ajak Ali. "Maksudnya pindah, jangan di sini." ujarnya saat melihat tubuh Cilya menegang ketika ia menawarkan untuk pulang. Tentu saja Cilya pasti trauma dengan tempat itu. "Apa mau gue sewain tempat, atau pulang ke rumah gue. Tenang ada bini gue." saran Ali.
Namun Cilya bergeming, enggan meninggalkan tempat itu.
"Cilya.. gue anter ke rumah sakit aja ya?" ucap Ali ketika mengingat sesuatu. Cilya menatap Ali, minta penjelasan.
"Harus ke rumah sakit Cilya.. takut terjadi apa apa. Semalem Key main kasar gak?"
Belum sempat Cilya menjawab. King datang menghampiri mereka. Sebelumnya Ali telah memberitahu keberadaan mereka pada King.
Sontak saja membuat Cilya ketakutan dan bersembunyi di balik tubuh Ali.
King menatap Cilya dengan tatapan sendu. "Cil.." panggil King. Pria itu tidak berani melangkah mendekat. "Cil.. maafin gue.. gue khilaf." Cilya enggan menjawab apalagi menatapnya.
"Gue.. gue.." ragu untuk mengucapkannya.
"Ngomong yang jelas Key!" seru Ali.
King mengusap wajahnya dengan kasar. Ragu untuk mengatakan keputusan yang telah ia buat. "Gue.. mau tanggungjawab ama elu."
"Tuh kan, dia bakal tanggungjawab. Jadi jangan sedih terlalu larut. Key bakal nikahin elu kok." ucap Ali pada Cilya.
Entah harus merasa senang atau tidak mendengar King mau bertanggungjawab atas kesalahannya. Yang jelas, Cilya masih trauma dengan kejadian semalam. Tapi sedikit lega mendengar nya, beban pikirannya terasa berkurang meski sedikit.
"Kayaknya.. kalian perlu waktu berdua buat ngomong dari hati ke hati. Gue cabut dulu ya." pamit Ali yang ingin memberikan waktu untuk King dan Cilya berbicara. Tapi belum juga beranjak, lengan Ali di cekal oleh Cilya. Menandakan bahwa gadis itu tak ingin di tinggalkan hanya berdua dengan King.
"Yaudah gue di sini, jagain elu." ucap Ali.
"Key ngomong dong." seru Ali ketika King tak mengeluarkan suara apapun.
"Ngomong apa?" tanya King. Ali mendelik tak percaya, King malah bertanya harus berbicara apa.
"Ya apa kek."
"Kan tadi udah jelas gue mau tanggungjawab." bisik King.
"Di bujuk kek, rayu kek, atau apa.. biar dia gak takut lagi ama elu." balas Ali. "Kayaknya dia trauma banget." meski Ali dan King berbisik-bisik, Cilya masih bisa mendengarnya. Namun Cilya diam, menunduk.
"Ehem.." King berdehem untuk memulai bicara pada Cilya. Tapi tak ada kata selanjutnya, karena memang King bingung harus berbicara apa.
"Payah!" gerutu Ali "Yaudah deh.. mending sekarang kita anter Cilya ke rumah sakit." Ali berdiri mengajak Cilya.
"Mau ngapain?" tanya King bingung.
"Pake nanya! ya takut ada kecebong elu udah berenang di sana." sembur Ali.
"Oh.. tapi kan gue mau tanggungjawab!"
"Yang penting periksa dulu deh.. ntar gampang tinggal ngomong ama dokternya, gimana baiknya aja." saran Ali.
"Ssshhh.." desisan Cilya terdengar walau lirih.
King yang berjalan di depan Ali dan Cilya menghentikan langkahnya dan berbalik. "Masih sakit?" tanya King sembari melirik ke arah bawah Cilya.
"Mulut di jaga Key!" ucap Ali memperingatkan. Karena Cilya terlihat tidak nyaman di tanya seperti itu.
"Ck! gue kan nanya doang!" seru King. Lalu tatapan King berpindah pada Cilya yang tertunduk. "Maaf ya Cil." tapi gadis itu tak menjawab.
"Lu main kasar ya?" tanya Ali dengan nada berbisik agar Cilya tidak mendengar.
"Gue gak inget." jawab King. "Tapi wajar sih, kalo sakit. Mercusuar gue kan.." King menjeda, melirik Cilya. "So big." balasnya ikut berbisik.
"Sialan lu!"
Seusai memeriksakan Cilya di rumah sakit. King berencana mengajak Cilya untuk segera pulang menemui kedua orang tua mereka. Terutama King harus lebih dulu menghadapi daddy dan mommy nya, yang sudah pasti akan kecewa padanya.
Entah apa yang akan Arsen lakukan padanya. Menghajarnya, mencaci-maki atau bahkan membuangnya ke planet mars. King siap menghadapi semuanya.
Dan lagi-lagi Ali harus direpotkan, karena Cilya tidak mau pergi hanya berdua dengan King.
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 60 Episodes
Comments
'Nchie
aku malah berdoa semoga bang Ali dapat jodoh lain .. istri nya ga setia soalnya jadi kesel..cylla tenang king mau tanggung jawab kok sama kamu
2022-12-29
0
Yu Gina
kok lucu ya pas si king bilang" so big"
2022-09-15
0
Yu Gina
Asem!🤣
2022-09-15
0