12. Salah Paham

...Happy Reading...

Gemuruh rasa didalam dada Raymond seolah sudah meledak, suara de sahan yang berulang kali membuat jantung Ray seolah berpacu secepat kuda Arabian yang kecepatannya tiada lawan.

Setelah mencoba untuk menahan, akhirnya dia sudah tidak tahan lagi, akhirnya dia kerahkan segala kekuatannya dan dia tumpukan dibagian kaki kanannya.

BRAK!

"HANA... APA YANG KALIAN LAKUKAN DIDALAM!"

Teriak Ray yang langsung mendobrak pintu dan berhasil membuat slot kunci pintu ruangan Mark jebol, karena dia menumpukan seluruh kekuatan kakinya disana.

" HEH?" Kepala Hana langsung menyembul dari bawah ketiak pria itu, dia yang tadinya meringis kesakitan karena terpleset dikamar mandi yang mengakibatkan tangan kirinya kesleo dan keningnya benjol, bahkan mengeluarkan darah itu menjadi melongo, melihat pintu ruangan papanya dibuka dengan paksa.

" Kak Hana, apa yang kakak lakukan!" Teriak Ray sambil menelisik keadaan didalam ruangan dan mendapati tubuh Hana yang berada dalam kungkungan satu tangan pria itu.

" Kenapa, kamu ngapain?" Hana yang sebenarnya malah terkejut duluan karena melihat Ray yang tiba-tiba muncul disana.

" Harusnya aku yang bertanya, kenapa kakak ngelakuin itu? sudah nggak tahan banget emangnya? haruskah berbuat seperti itu? nyebut dong kak!" Raymond terlihat sangat kecewa, bahkan suaranya melemah secara perlahan.

" Pfffttthhh.. owh anak muda, kalian terlalu banyak nonton drama." Akhirnya pria itu bangkit dari jongkoknya, dia memang jongkok didepan tubuh Hana dan menutupi tubuh langsing Hana, tapi untuk mengompres dan ingin mengobati kening Hana yang benjol dan mengeluarkan darah.

" Kak Hana? kamu nggak papa? apa pria itu tadi memaksa kakak?" Ray bahkan menyenggol lengan pria itu dan membuatnya hampir jatuh, padahal hanya senggolan saja, tidak bisa dibayangkan jika kakinya melayang disana.

" Apaan sih? malah aku yang maksa dia!" Ucap Hana dengan jujur, karena tadi sebenarnya pria itu takut mau memijit tangan Hana yang kesleo.

" Astaga? kakak sudah ngebet banget ya?" Ray langsung medekatkan wajahnya dan mengamati kening Hana yang memang luka.

" Ngebet apaan sih, aku terpleset dikamar mandi tadi, dan kepalaku terbentur pojokan bak kamar mandi, sakit banget tau Ray, argh.. perih banget ini." Rintih Hana sambil menahan perih.

" Heissh kakak ini, kalau sakit kenapa mende sah? bikin orang salah paham saja." Umpat Ray yang langsung bisa bernafas lega, karena apa yang dia sangka tidak menjadi kenyataan.

" Emang siapa yang mende sah, orang lagi kesakitan ini Ray, kamu ini asal aja kalau ngomong!" Hana heran sendiri mendengarnya.

" Ututututuu... my Hana, sini aku tiupin." Ray langsung meniup kening Hana perlahan.

" Ditiup doang nggak akan sembuh bapak polisi yang terhormat, ini kasih dulu obatnya, plesternya juga pasangin skalian." Ucap pria itu sambil menggelengkan kepalanya.

" Bapak siapa?" Tanya Ray yang langsung menoleh dengan tatapan curiga.

" Aku asistennya pak Mark." Ucapnya dengan santai.

" Bohong." Ucap Ray yang mencoba mengamati pria itu.

" Beneran, ruanganku didepan sana tuh, tadi denger suara nona Hana menjerit, jadi aku masuk untuk melihat apa yang terjadi."

" Trus kenapa jas bapak ada disini?" Dia melihat jas bermotif senada dengan warna celana bapak itu menyelimuti kaki Hana.

" Tadi nona Hana pakai rok, jadi aku lepas untuk menutupinya kakinya, karena tangannya tadi kesleo aku juga sedikit memijitnya."

" Apaan sih Ray, dia pak Budi, memang beneran asistennya papa kok." Hana langsung mencubit lengan Ray yang seolah curiga dengan pria itu.

" Owh begitu, maaf ya pak soal tadi, sini biar aku saja yang ngobatin luka kak Hana." Ray mengambil obat dan plaster ditangan pria yang langsung tersenyum itu.

" Baiklah kalau begitu, nanti kalau ada apa-apa tinggal teriak lagi aja ya Non, biar bisa hemat pulsa di perusahaan ini, lumayankan bisa mengurangi tambahan biaya juga?" Ledek pak Budi, karena suara teriakan Hana tadi benar-benar cetar.

" Jangan pernah kakak berteriak lagi, menjerit kesakitan saja seperti orang mende sah! bikin otak orang jadi berpikiran lain saja!" Ray langsung melarangnya.

" Terserah kalian saja lah! aku pergi dan jangan lupa, suruh orang untuk memperbaiki pintu ini." Ucap Pak Budi sambil berlalu pergi, padahal dia tidak bersungguh-sungguh untuk itu.

" Kenapa bisa kepleset sih, kakak ngelamunin siapa sih? aku ya!" Ucap Ray dengan tingkat kepercayaan diri penuh sambil meneteskan obat itu ke luka dikening Hana.

" Argh... aw, perih Ray!" Dia bahkan sampai memejamkan kedua matanya.

Haduwh... kenapa bi birnya menggoda sekali? owh Tuhan yang Maha membolak-balikkan hati, buatlah dia yang bucin sebucin-bucinnya denganku, jangan cuma aku saja? aku capek Gusti..

" Tuh kan, aku bilang jangan mende sah kakak!" Ucap Ray yang juga mengumpat Hana didalam hati.

" Mende sah apaah sih Ray, otak kamu aja yang kotor semua isinya." Hana memang tidak pernah mengalami luka sampai mengeluarkan darah yang cukup banyak seperti itu, kalau cuma kesleo dia tidak masalah, karena saat latihan sering terjadi, tapi kalau sampai mengeluarkan darah dia memang sedikit ngeri.

" Hehe... maaf, kakak pasti belum makan ya, bisa sampai kepleset begitu?" Ray menempelkan plester diluka Hana dengan perlahan.

" Belum." Jawab Hana sambil terus meringis.

" Kita makan diluar yuk kak? aku yang traktir deh? kakak mau makan apa? bilang aja kak?" Ucap Raymond dengan manisnya, bahkan diselingi dengan senyum yang menawan hati.

" Gayamu itu Ray!" Hana terus saja mengelak.

" Dulu tuh aku pengen banget, bisa traktir kakak makan sepuasnya saat menerima gaji pertamaku sebagai anggota Polisi, tapi sayang sekali kakak jauh." Tatapan mata Ray seolah membius mata Hana, membuat dia hanya bisa diam terpaku saja akhirnya.

" Kenapa aku, harusnya itu untuk orang tua kamu, mereka yang sudah menjadikan kamu sampai seperti ini." Jawab Hana sambil membuang arah pandangan.

" Kan bisa gaji kedua, ketiga dan seterusnya untuk mereka, aku tidak masalah juga, namun saat itu aku cuma pengen nunjukin sama kakak, bahwa aku sudah nggak bocah lagi, aku sudah dewasa, bisa cari uang sendiri, dan bisa mentraktir kakak dengan uang hasil jerih payahku sendiri."

Ucapan Ray benar-benar membuat hati seorang Hana berdesir dengan hebatnya, sebenarnya sampai saat ini pun Hana masih menganggap Ray itu sebagai seorang bocah, karena memang umurnya selisih dua tahun dibawahnya dan dari dulu dia tidak pernah bermimpi sekalipun punya hubungan dengan seorang berondong dihidupnya.

" Kamu tidak perlu melakukan itu Ray." Hana langsung mencoba bangkit dari duduknya, karena dia merasa jantungnya sedang dalam kondisi tidak baik-baik saja.

" Kenapa sih kak, dari dulu kalau ngomong sama aku nggak pernah bisa manis?" Umpat Ray kesal.

" Ya karena kakak nggak jualan gula Ray." Hana membetulkan baju dan roknya yang sedikit basah.

" Tuh kan.. kenapa kakak nggak bisa ngomong serius sih sama aku?" Ray langsung berkacak pinggang kearahnya Hana, itulah mengapa dia sering menolak cewek secara halus, karena dia tahu rasanya, karena sudah beberapa kali juga dia ditolak sama Hana.

" Serius ini." Hana malah jadi terkekeh sendiri melihat diri Ray yang seolah bertubuh Ultramen tapi berhati hellow kitty itu.

" Jangan bilang kakak masih menganggap aku kayak bocah ya? aku sudah jadi Polisi ini kak, bahkan jabatanku sudah naik loh, jangan salah kamu kak!" Dia bahkan menunjukkan lambang diseragamnya.

" Kakak tahu, sudah jangan dipikirkan lagi, ayok kita makan saja, udah enakan ini kok." Ucap Hana sambil menenteng tasnya, dia hanya masih bingung ingin menanggapi Ray seperti apa, karena memang dihatinya belum ada rasa untuk Ray.

Lihat saja nanti kak, aku masih punya segudang cara untuk menakhlukkan hati kakak, menakhlukkan musuh kelas kakap saja aku bisa, apalagi kakak!

Seolah Ray mengucapkan janji untuk dirinya sendiri.

" Kak?" Panggil Ray dengan suara paraunya.

" Ayok kita berangkat!" Hana sengaja tidak mau menatap wajah sendu dari Ray.

" Kak Hana!" Teriak Ray dengan kesal.

" Apa sih Ray?" Hana kembali menoleh kearahnya.

" Apa kakak tidak ada niatan sedikit saja, membuka hati kakak untukku?"

Degh!

Hati Hana sungguh dibuat resah oleh polisi tampan yang satu ini, entah mengapa segala ucapannya sering membuat luluh lantah segala pendiriannya.

... "Miliki hati yang tak pernah membenci, senyuman yang tak pernah menyakiti, dan kasih sayang yang tak pernah berakhir."...

Terpopuler

Comments

Didistarhobby Didistarhobby

Didistarhobby Didistarhobby

nah gitu donk Cowo yg nembak ke cewe, Jangan ke balik hehehe

2022-03-21

1

Maurel Nurfaizza

Maurel Nurfaizza

tenang ray hamami tercipta untukmu

2022-02-11

1

Rangrizal28

Rangrizal28

terima aja cinta ray hana,ray baik tulus kok

2022-02-10

1

lihat semua
Episodes
1 1. Sarjana
2 2. Polisi Tampan
3 3. Anti PHP
4 4. Satu nama tetap dihati
5 5. Psikolog cantik
6 6. Sekertaris Idaman
7 7. Tangkap dia!
8 8. Tertusuk
9 9. Jangan Lemah
10 10. Healing
11 11. Berlagak seperti cupu, bertindak bagaikan suhu.
12 12. Salah Paham
13 13. Tragedi
14 14. Menyesal
15 15. Kecewa
16 16. Bujang Lapuk
17 17. Mencari Solusi
18 18. Adek
19 19. Tidak Terima
20 20. Menikah?
21 21. Aku ini punya siapa?
22 22. Level Pasrah
23 23. Yang Terdalam
24 24. Akhirnya
25 25. Lamaran Kilat
26 26. Empat tahun yang lalu?
27 27. Raja Gombal
28 28. Menyerah
29 29. Detik-detik menjelang
30 30. Gara-gara Berondong
31 31. Janji Suci
32 32. So Hot
33 33. Aku cemburu
34 34. Dia
35 35. Duren
36 36. Duo Kadal Reborn
37 37. Suami Perkasa
38 38. Lega
39 39. Daging Tumbuh
40 40. Sakitnya Merindu
41 41. Kang Paket
42 42. Teraniaya
43 43. Pasrah
44 44. Tetaplah di sisiku
45 45. Suami Mesvmku
46 46. Ada Hikmah dibalik Musibah
47 47. Butiran Debu
48 48. Pura-pura tidak perduli
49 49. Player
50 50. PENCURI
51 51. Gass!
52 52. Belum disemangatin Ayank!
53 53. Kolong Meja
54 54. Semua Milikku
55 55. Kukuruyuk
56 56. Salah Lubang
57 57. Penangkal Petir
58 58. Cerita Romansa
59 59. Cerita Romansa part 2
60 60. Dibikin asyik ajah
61 61. Nggak Jomblo lagi
62 62. Kegilaan Ray dan Ken
63 63. Berondong Sableng
64 64. Employee Gathering
65 65. Manis
66 66. Berkah Orang Ketiga
67 67. Ujian
68 68. Pedih
69 69. Sesak
70 70. Tentang Cinta
71 71. Sampai kapanpun itu
72 72. Rindu menusuk hati
73 73. Melow
74 74. Musim Produksi
75 75. Mengalah
76 76. Down
77 77. Nekad
78 78. Setitik Harapan
79 79. Prank
80 80. Duda Mempesona
81 81. TOP
82 82. Bahasa Cinta.
83 83. Rejeki Orang Baik
84 84. Angin Segar
85 85. Dosa Terindah
86 86. Menuju Destinasi
87 87. Menyesal
88 88. Semakin Mesra
89 89. Mati Gaya
90 90. Curiga
91 91. Curahan Hati
92 92. Ada yang aneh
93 93. Hampir saja
94 94. Jalan-Nya
95 95. Cahaya-Mu
96 96. Gadis itu?
97 97. Kencan dadakan
98 98. Biar Nekad asal selamat
99 99. Rayuan Maut
100 100. Mulai Terungkap
101 101. Babon Mafia
102 102. Senam Jantung
103 103. Kelakuan Jaenab
104 104. Satu Komando
105 105. Pembalasan
106 106. Team Modus
107 107. Pucuk dicinta ulampun tiba
108 108. Pesona Duda memang Beda
109 109. Beda
110 110. Tragedi didalam Sarung
111 111. W_O_W
112 112. Pelemasan Otot
113 113. Pecah Seribu
114 114. Balada Babon Mafia
115 115. Nasib Manusia
116 116. Asupan Gizi
117 117. Sidang
118 118. Film Laga versi Nyata
119 119. Keceplosan
120 120. Pecah Telor
121 121. Pupus
122 122. Ngompol
123 123. Sepi Tanpamu
124 124. Kewajiban Istri
125 125. Sutradara Cinta
126 126. Rindu itu menyiksa
127 127. Galau Karenamu
128 128. Tak ingin pisah
129 129. Penakhluk Duren
130 130. Tenda Biru
131 131. Down
132 132. Tragedi Ayam
133 133. Hangatnya cinta keluarga
134 134. Hati yang luka
135 135. Jika itu yang terbaik
136 136. Hanya Tidak Rela
137 137. Bestie
138 138. Happy Ending
139 139. KETIKA RANJANGKU KEMBALI BERGOYANG
Episodes

Updated 139 Episodes

1
1. Sarjana
2
2. Polisi Tampan
3
3. Anti PHP
4
4. Satu nama tetap dihati
5
5. Psikolog cantik
6
6. Sekertaris Idaman
7
7. Tangkap dia!
8
8. Tertusuk
9
9. Jangan Lemah
10
10. Healing
11
11. Berlagak seperti cupu, bertindak bagaikan suhu.
12
12. Salah Paham
13
13. Tragedi
14
14. Menyesal
15
15. Kecewa
16
16. Bujang Lapuk
17
17. Mencari Solusi
18
18. Adek
19
19. Tidak Terima
20
20. Menikah?
21
21. Aku ini punya siapa?
22
22. Level Pasrah
23
23. Yang Terdalam
24
24. Akhirnya
25
25. Lamaran Kilat
26
26. Empat tahun yang lalu?
27
27. Raja Gombal
28
28. Menyerah
29
29. Detik-detik menjelang
30
30. Gara-gara Berondong
31
31. Janji Suci
32
32. So Hot
33
33. Aku cemburu
34
34. Dia
35
35. Duren
36
36. Duo Kadal Reborn
37
37. Suami Perkasa
38
38. Lega
39
39. Daging Tumbuh
40
40. Sakitnya Merindu
41
41. Kang Paket
42
42. Teraniaya
43
43. Pasrah
44
44. Tetaplah di sisiku
45
45. Suami Mesvmku
46
46. Ada Hikmah dibalik Musibah
47
47. Butiran Debu
48
48. Pura-pura tidak perduli
49
49. Player
50
50. PENCURI
51
51. Gass!
52
52. Belum disemangatin Ayank!
53
53. Kolong Meja
54
54. Semua Milikku
55
55. Kukuruyuk
56
56. Salah Lubang
57
57. Penangkal Petir
58
58. Cerita Romansa
59
59. Cerita Romansa part 2
60
60. Dibikin asyik ajah
61
61. Nggak Jomblo lagi
62
62. Kegilaan Ray dan Ken
63
63. Berondong Sableng
64
64. Employee Gathering
65
65. Manis
66
66. Berkah Orang Ketiga
67
67. Ujian
68
68. Pedih
69
69. Sesak
70
70. Tentang Cinta
71
71. Sampai kapanpun itu
72
72. Rindu menusuk hati
73
73. Melow
74
74. Musim Produksi
75
75. Mengalah
76
76. Down
77
77. Nekad
78
78. Setitik Harapan
79
79. Prank
80
80. Duda Mempesona
81
81. TOP
82
82. Bahasa Cinta.
83
83. Rejeki Orang Baik
84
84. Angin Segar
85
85. Dosa Terindah
86
86. Menuju Destinasi
87
87. Menyesal
88
88. Semakin Mesra
89
89. Mati Gaya
90
90. Curiga
91
91. Curahan Hati
92
92. Ada yang aneh
93
93. Hampir saja
94
94. Jalan-Nya
95
95. Cahaya-Mu
96
96. Gadis itu?
97
97. Kencan dadakan
98
98. Biar Nekad asal selamat
99
99. Rayuan Maut
100
100. Mulai Terungkap
101
101. Babon Mafia
102
102. Senam Jantung
103
103. Kelakuan Jaenab
104
104. Satu Komando
105
105. Pembalasan
106
106. Team Modus
107
107. Pucuk dicinta ulampun tiba
108
108. Pesona Duda memang Beda
109
109. Beda
110
110. Tragedi didalam Sarung
111
111. W_O_W
112
112. Pelemasan Otot
113
113. Pecah Seribu
114
114. Balada Babon Mafia
115
115. Nasib Manusia
116
116. Asupan Gizi
117
117. Sidang
118
118. Film Laga versi Nyata
119
119. Keceplosan
120
120. Pecah Telor
121
121. Pupus
122
122. Ngompol
123
123. Sepi Tanpamu
124
124. Kewajiban Istri
125
125. Sutradara Cinta
126
126. Rindu itu menyiksa
127
127. Galau Karenamu
128
128. Tak ingin pisah
129
129. Penakhluk Duren
130
130. Tenda Biru
131
131. Down
132
132. Tragedi Ayam
133
133. Hangatnya cinta keluarga
134
134. Hati yang luka
135
135. Jika itu yang terbaik
136
136. Hanya Tidak Rela
137
137. Bestie
138
138. Happy Ending
139
139. KETIKA RANJANGKU KEMBALI BERGOYANG

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!