15. Kecewa

...Happy Reading...

Hati orang tua mana yang tidak kecewa saat melihat foto putranya berada dalam surat kabar dan sosial media dengan kondisi tidak berpakaian walau tidak seluruhnya dan yang lebih miris lagi dalam kondisi mereka sedang bercivman dan berpelvkan dengan mesra.

Walau terkadang jaman sekarang para remaja sering melakuan perilaku diluar batas seperti itu, namun tidak terlalu berdampak negatif dalam kehidupan mereka, karena mungkin hanya akan beredar seminggu dua minggu sudah berlalu.

Namun tidak demikian jika terjadi dengan Ganesh Putra Anderson, karena dia salah satu anak pengusaha terkaya dan gosipnya bahkan sudah disebarkan lewat media sosial oleh seseorang dan sudah pasti akan berdampak negatif kepada perusahaan keluarga Anderson. Bahkan dalam hitungan jam saja, saham keluarga Anderson langsung anjlok seketika.

Karena beberapa hari lalu Ganesh sudah diperkenalkan kepada staf-staf dan para kolega, kalau Ganeshlah yang nantinya akan menjadi penerus dari Anderson Group, namun pagi tadi saat Simon dan Mark baru saja sampai di kantor, banyak awak media yang menanyakan soal kebenaran dan kronologi kejadian, kenapa wajah putra satu-satunya itu menjadi berita utama di surat kabar dan media sosial.

Saat Ganesh membaca dan melihat apa yang ada didalam surat kabar yang diberikan Mark, lututnya mendadak melemas, tenaganya seolah hilang dan akhirnya dia terduduk lemas dilantai sambil menundukkan kepalanya tanpa bisa membantah sedikitpun, karena memang foto dan kabar itu benar adanya.

" Ganesh... apa sih beritanya?" Raras langsung mengambil paksa surat kabar yang berada ditangan Ganesh.

...(Hot News)...

...Putra dari pengusaha Anderson Group yang bernama Ganesh Putra Anderson, tertangkap basah malam tadi di sebuah hotel mewah berbintang lima dengan seorang wanita yang diduga adalah istri orang....

Brugh!

Baru satu paragraf saja saat Raras membaca surat kabar itu, namun kesadarannya sudah langsung perlahan menghilang, dia ambruk didepan Ganesh dan pingsan seketika.

" Mommy!

" Sayang!

Anak dan bapak itu langsung berteriak secara bersamaan, mereka berdua sungguh tidak menyangka jikalau Raras akan syock sampai tidak sadarkan diri.

" Jangan sentuh mommymu, sebelum kamu menjelaskan semuanya!" Ucap Simon langsung mengambil Raras dipangkuan Ganesh dan membawanya masuk ke dalam kamarnya.

" Mommy.." Air mata Ganesh tanpa terasa langsung mengalir begitu saja saat melihat tubuh mommynya yang lemah tak berdaya dalam pelukan daddynya.

Dia sungguh tidak menyangka, jika kejadian yang menimpanya tadi malam akan berdampak negatif untuk keluarganya seperti ini.

" Pria itu!" Ganesh langsung mengepalkan kedua tangannya, dengan wajah yang tiba-tiba menegang dan gigi yang saling bertabrakan.

" Awas kalian ya, aku habisi kalian!" Teriak Ganesh dengan emosi, seketika dia beranjak ingin pergi mencari dalang dibalik semua ini.

" Ganesh kamu mau kemana!" Mark langsung menghalangi tubuh Ganesh yang ingin pergi dari sana.

" Jangan halangi aku uncle, aku akan membalas perbuatan pria itu!" Ucapnya penuh dengan emosi.

" Ganesh tenang nak." Mark tetap tidak berpindah saat Ganesh mencoba untuk mendorong dirinya.

" Uncle, aku tidak sepenuhnya bersalah, berani-beraninya dia membuat kabar seperti itu! akan aku bunuh dia!" Teriaknya dengan kuat, seolah dia ingin memakan hidup-hidup sepasang suami istri itu.

" GANESH CUKUP!" Teriak Mark yang sudah tidak kuat lagi menahan Ganesh yang terus saja berusaha memberontak dari pelukannya.

" Tapi aku tidak salah uncle, wanita jal*ng itu yang menipuku! aku tidak tahu kalau dia sudah bersuami uncle!" Ucap Ganesh yang kembali ambruk dilantai.

" Ganesh, semua sudah terjadi, biar uncle yang mengurus semuanya ya nak, kamu tenang dulu!" Mark akhirnya memeluk tubuh Ganesh dengan erat, dia sebenarnya juga sangat kecewa, sangat menyayangkan kenapa itu semua bisa terjadi.

Mark dulu bahkan lebih bobrok perilakunya, namun dia bisa bermain dengan lihai, tidak pernah sampai bocor ke kolega, apalagi sampai terendus oleh media, jadi tidak mempengaruhi karir dan kehidupannya.

Beda dengan kejadian Ganesh, wajahnya benar-benar terpampang nyata di surat kabar dan media sosial, dan foto wanita itu ternyata di blur, jadi mereka tidak bisa mengidentifikasi wajah wanita itu aslinya seperti apa.

" Tapi mommy sampai pingsan uncle?" Akhirnya Ganesh menangis dalam pelukan Mark, seumur hidupnya dia tidak pernah membuat orang tuanya sedih sampai pingsan seperti itu, dan itu sangat menyakitkan untuk Ganesh.

" Daddymu pun tadi pagi juga hampir saja pingsan, apalagi saat ada kabar kalau saham Anderson Group anjlok, aku bahkan lebih baik dimaki-maki oleh daddymu daripada melihatnya terdiam membisu seperti mayat hidup." Ucap Mark mengingat reaksi Simon saat pertama kali mendengar berita itu.

" Aku harus mencari sepasang suami istri itu uncle, dia harus mengklarifikasi segalanya, aku benar-benar tidak tahu kalau dia sudah menikah." Ucap Ganesh kembali memberontak ingin pergi dari sana.

" Tidak ada gunanya sekarang kamu mencarinya Nesh, didepan rumahmu itu banyak awak media yang mengintai, sekali kamu keluar pasti akan dihadang oleh mereka." Ucap Mark yang sudah melihat kondisinya tadi.

" Lalu aku harus bagaimana uncle, aku tidak bisa diam seperti ini saja, ini menyangkut harga diri dan perusahaan juga uncle?" Ganesh hanya bisa memejamkan matanya, bingung harus bagaimana dan berbuat apa.

" Jangan bahas soal harga diri, seharusnya kamu berfikir dulu sebelum bertindak!" Teriak Simon dari tangga, dia mendengar ucapan Ganesh tadi walau samar-samar.

" Bagaimana keadaan mommy dad?" Ganesh langsung berjalan mendekati Simon.

" Jangan sentuh mommymu sebelum kamu menjelaskan semuanya." Simon menatap tajam putra kebanggaan satu-satunya itu.

" Maaf dad, maafkan Ganesh." Ganesh langsung duduk bersimpuh dikaki Simon dan memeluknya.

" Maaf kamu bilang? apa maafmu bisa mengembalikan semuanya? kamu tahu kan siapa diri kamu itu, kamu masih sadar kan kamu itu anak siapa?" Teriak Simon kembali.

" Aku tidak tahu kalau dia sudah bersuami dad." Jawab Ganesh dengan suara paraunya.

" Daddy tidak pernah melarangmu untuk berhubungan dengan siapapun, dengan wanita manapun, tapi tolong nak, jangan kecewakan daddy seperti ini, berfikir dulu baik buruknya sebelum kamu bertindak sesuka hatimu!" Baru kali ini Simon membentak putranya dengan keras.

" Aku juga tidak tahu dad, kenapa jadi seperti ini?"

" Lalu kenapa bisa sampai masuk surat kabar dan media Ganesh!" Simon menjambak rambutnya sendiri dengan kesal.

" Aku tidak tahu dad, bahkan tadi malam aku tidak melakukannya, hanya seperti biasa, aku tidak pernah merebut kesucian seorang wanita dad, daddy percaya kan?" Ganesh sungguh terlihat hancur saat ini.

" Apa gunanya kalau daddy percaya atau tidak, mereka tidak pernah mau perduli, apa yang mereka baca itulah yang mereka simpulkan, nama kamu sudah sangat buruk dimata orang lain." Ucap Simon yang sebenarnya juga tidak tega.

" Pun juga daddy dan mommymu, mereka pasti berfikir kita tidak bisa mendidikmu menjadi orang benar dan satu yang harus kamu ingat, kamu itu adalah penerus satu-satunya Anderson Group, jika sudah seperti ini, apa masih ada yang mau bekerja sama dengan perusahaan kita?" Suara Simon semakin melemah.

" Apa kamu mau menghancurkan perusahaan keluarga besar kita, yang dulu kakek kamu rintis dari nol? iya?" Rasa kekecewaan Simon bahkan sudah menggunung, dia sudah tidak tahu lagi akan seperti apa nasip putra dan perusahaannya nanti.

" Maaf dad, maafkan aku, Ganesh janji tidak akan mengulanginya lagi, ampun dad."

Akhirnya Simon pun hanya bisa memejamkan kedua matanya, air matanya pun ikut menetes, Mark yang tidak memiliki hubungan darah saja ikut menangis dalam kesedihan keluarga ini, entah apa yang akan terjadi dengan keluarga itu, ataukah mungkin ini adalah akhir dari kesuksesan karir perusahaan keluarga mereka?

... "Tetap berimanlah, ketika Anda rasa hidup ini sangat susah, ingatlah perjalanan hidup ini tidak berakhir sampai disini sebelum Anda menyerah."...

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***