...Happy Reading...
Saat memasuki usia beranjak dewasa, banyak anak cenderung memiliki semangat yang membara. Jika diibaratkan dua mata pisau, semangat tersebut bisa jadi senjata paling ampuh dalam berjuang meraih segala cita-cita. Namun, semangat itu juga bisa menjadi bumerang yang mampu mencelakakan diri sendiri kalau sudah kebablasan tanpa aturan.
Mungkin itu yang terjadi pada diri Ganesh saat awal mula dia berada diluar negri, pergaulan yang bebas disertai dengan luka hati yang dia bawa, membuat dirinya bergaul dengan orang-orang yang salah.
Masih baik dia masih sadar saat berduaan dengan kekasih hatinya, wajah mommynya selalu terngiang-ngiang saat dia hampir masuk kedalam lembah dosa.
Karena kelakuannya sudah terciduk oleh Raras, akhirnya Ganesh ikut pulang saat itu juga, dengan orang tuanya untuk kembali ke negara tercinta, dan untuk masalah lainnya disana, Simon menyuruh beberapa anak buahnya membereskan segala urusan yang menyangkut dengan putranya.
" Maksud kamu itu apa nak? berapa kali mommy harus bilang, jangan terlalu ikut dengan pergaulan bebas disana Ganesh Putra Anderson!" Teriak Raras yang langsung ngedumel, padahal mereka baru saja turun dari Jet pribadi dan masuk kedalam rumah mereka yang mewahnya bak istana di negri dongeng.
" Aku kan nggak ngapa-ngapain loh mom, cuma pelukan doang, dia ngasih ucapan selamat buat aku." Jawab Ganesh yang wajahnya terlihat lelah sekali, karena memang belum istirahat, selama didalam perjalanan menuju kemari, Raras tidak henti-hentinya memarahi dirinya, jadi dia tidak bisa tidur dengan tenang, baru pejam mata sebentar saja sudah kembali terbuka dan wajah garang mommynya langsung terpampang nyata didepan wajahnya.
" Tuh kan bang, ada aja jawaban dari putramu itu, nyesel aku jadinya nyekolahin putra kita diluar negri, kenapa baru sekarang aku memergoki kelakuan buruk kamu itu." Umpat Raras tanpa jeda.
" Buruk apanya sih mom, pelukan kayak gitu sudah biasa disana, wajar itu mom." Ganesh yang lelah langsung ambruk disofa, sedangkan Simon tidak bisa berbuat apa-apa selain diam membisu dipojokan sofa, karena kalau istrinya sudah ceramah tiada henti, dilawan pun tidak ada gunanya.
" Wajar gundulmu itu, mata mommy masih sehat untuk melihat tangan kamu yang kegatelan mere mas buntut wanita jadi-jadian itu!" Teriak Raras kembali bahkan sambil berkacak pinggang.
" Pffftthh." Simon malah menahan tawa saat melihat istrinya langsung kembali menyingsingkan gaun panjangnya.
" Itu aku nggak sengaja mom, refleks aja gitu buat pegangan doang." Jawab Ganesh yang semakin membuat Raras murka.
" Pegangan-pegangan apa maksud kamu, apa nggak ada bagian tubuh lain yang bisa kamu pegang selain disana!" Mungkin tensi darah Raras sudah melonjak tinggi saat ini karena mendengar jawaban dari putranya yang diluar pemikiran sehatnya.
" Ada mom, dua! tapi di depan, susah mau megangnya kalau lagi pelukan." Jawab Ganesh dengan santainya, bahkan otak cerdas Simon seolah lambat berputar saat memikirkan dimana letak pegangan yang ada didepan.
" Bujuk buneng, ini bocah! maksud kamu pegangan dua didepan itu apa!" Raras bahkan melongo terlebih dahulu sebelum kembali meneriaki putra tampannya.
" Ya yang dua itu, yang kayak gunung merapi, mommy juga punya kan!" Dia hanya berani bilang tanpa berani menunjuknya.
" Dasar bocah 'gendeng', mommy nggak pernah ngajarin kamu kayak gini ya!" Raras langsung menarik telinga Ganesh sekuatnya.
" Aw.. aw.. sakit mom, dad.. help me please!" Ganesh hanya bisa meringis dan meminta pertolongan daddynya yang hanya bisa menggaruk kepalanya yang tidak gatal.
" Sayang, udah dong jangan pake kekerasan." Simon lansung mengusap lembut lengan istrinya.
" Ini belum seberapa, kalau eyang utinya tau nih, melayang sudah semua perabot dapur ke wajahnya." Umpat Raras sambil mendelik kearah Ganesh.
" Ya jangan kasih tahu eyang uti dan grandma dong sayang, mereka jangan sampai tahu." Simon mencoba membujuk istrinya.
" Masalahnya bocah ini kayak begitu didepan umum bang, apa coba pemikiran orang tentang putra kita?" Raras mulai melunak saat dipeluk suaminya dari belakang.
" Sudah sayang, yang penting sekarang Ganesh kan sudah dalam pengawasan kita, lagian kamu pasti capek kan yank, dari tadi marah-marah terus lho? nanti pipinya keriput gimana?" Ganesh mengusap pipi Raras yang sebenarnya masih terlihat kencang karena skin carenya.
" Iya juga ya bang, pelakor jaman sekarang kan nggak ada takutnya lagi, sering show up didepan umum, haaah... jangan sampai kamu tergoda dengan salah satu diantara mereka, hanya karena wajahku mulai keriput!" Raras langsung mengambil nafas dalam-dalam dan menghembuskannya perlahan.
" Tidak akan sayang, mau rambut kamu sampai memutih pun abang tetap selalu mencintai kamu seorang sayangku." Simon langsung menghujani civman dikepala istrinya.
" Janji ya bang?" Raras seolah sudah melupakan amarahnya ketika suaminya terlihat sweet seperti itu.
" Pasti sayang, sekarang kamu mandi dan langsung istirahat ya, biar abang yang bicara sama Ganesh, okey sayang?" Semakin tua Simon semakin pandai merayu istri tercintanya.
" Okey abang, lanjut marahin Ganesh ya bang!" Pinta Raras kembali.
" Iya, gih buruan mandi biar seger dan tambah cantik." Dia memamerkan barisan gigi putihnya.
" Dan kamu Ganesh, mulai sekarang mommy akan mengawasi kamu lebih ketat lagi, ingat itu!" Raras mengacungkan kedua jarinya kearah mata putranya sambil melotot.
" Ngikut apa kata mommy sajalah!" Umpat Ganesh yang akhirnya bisa bernafas dengan lega.
" Gimana rasanya jadi S2 di salah satu Universitas terbaik di dunia nak, apa kamu bahagia?" Tanya Simon yang tidak menuruti permintaan istrinya untuk melanjutkan amarahnya.
" Seneng lah dad, bisa jadi salah satu lulusan terbaik disana." Jawab Ganesh dengan senyuman, karena memang banyak ilmu dan wawasan yang dia dapatkan selama disana.
" Yang tadi itu memang beneran cewek kamu nak, apa hanya sekedar teman?" Tanya Simon sambil merangkul bahu putranya yang semakin kekar saja.
" Iya dad, gimana semlehot nggak? hehe.." Dengan santainya dia memamerkan kekasih hatinya yang entah bisa bertahan berapa lama.
" Hmm... lumayan juga sih, postur tubuh orang sana kan memang tinggi besar, nggak salah sih selera kamu itu!" Ucap Simon yang malah terlihat mendukung.
" Mantabekk kan dad, tiga puluh delapan B tuh, selera anak daddy memang nggak diragukan lagi, tiada duanya bukan!" Ucap Ganesh dengan bangganya.
" Wow, mommy kamu saja saat hamil kamu cuma tiga puluh enam B lho? tapi kamu tidak mencicipinya terlebih dulu kan?" Simon menaikkan kedua alisnya.
" Belum sempet dad, wajah mommy selalu menghantuiku saat mau beraksi." Jawab Ganesh sambil cengar-cengir.
" Good boy! asal kamu tahu, sensasi saat pertama kalinya dengan yang sah itu tidak ada bandingan nak, pertahankan itu!" Saran Simon yang terlihat sungguh-sungguh.
" Benarkah?" Ganesh menaikkan kedua alisnya penasaran.
" Jelas, eh.. trus kalau nggak sempet berarti kamu sudah sering memulainya, begitu?" Tanya Simon yang terlihat serius sekarang.
" Biasa dad, cuma 'sekwilda' doang, selebihnya habisin sabun dikamar mandi, hehe.." Jawab Ganesh dengan jujur karena memang itu kenyataannya.
" Bahahaha, nggak beda jauhlah rasanya, daddy juga sering saat mommy kamu nggak bisa dipake!" Tawa Simon bahkan sampai memenuhi ruang tamunya.
" Seriusan dad, haha?" Tanya Ganesh yang juga ikut tertular tawa Simon.
" Hmm... trus apa kabarnya Adelia? apa hubungan kalian sudah benar-benar berakhir?"
Pertanyaan dari daddynya langsung menyurutkan senyuman diwajah tampannya, wajahnya berubah menjadi pias, bi birnya terasa kelu, suaranya seolah tercekat dileher, tidak mampu untuk menjawab ataupun berkomentar apapun, saat nama Adelia disebut kembali didepan wajahnya, memang banyak perubahan yang terjadi di diri Ganesh selama beberapa tahun ini, namun yang pasti, ada satu nama yang tetap dihati sampai saat ini.
... "Hidup memberikan banyak warna setiap harinya. Terang atau gelap adalah bagian yang harus kau nikmati."...
..."Tak ada yang bisa menjamin hari ini akan menjadi lebih indah dari kemarin, namun berusahalah untuk selalu memberikan yang terbaik."...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 139 Episodes
Comments
Bzaa
bapake sekarang pinterrr, pdhl mudanya polos bener, malam pertama mesti pake tutorial dl😆😁.
sukses otor😘💪
2022-12-24
0
Rangrizal28
masih lugu daddynya,sdh nikah aja daddynya minta diajari marx.live streming lagi
2022-02-10
1
Heldha Yanti
Bpk sama ank sama 😂😂
2022-02-08
2