...Happy Reading...
Kondisi Raras sore ini sudah cukup membaik, dia sudah sadar setelah dokter keluarga memeriksanya dan sudah diberikan obat, entah mengapa tensi darah Raras langsung anjlok seperti saham milik perusahaan suaminya, dan akhirnya dia hanya bisa terkapar lemas diatas Ranjang ditemani Simon yang selalu berada disampingnya.
Dan Ganesh sungguh tidak diizinkan untuk mendekati Raras sampai saat ini, akhirnya dia hanya bisa duduk di pojokan sambil menatap sendu tubuh mommynya yang masih lemah tak berdaya karena ulah dirinya.
" Ganesh mana bang?" Saat matanya kembali bisa terbuka dengan sempurna, orang yang dia cari pertama kali adalah Ganesh putranya.
" Aku disini mom." Ganesh langsung tersenyum dan ingin melompat kearah mommynya.
" DUDUK DIAM DISANA!" Teriak Simon yang sengaja ingin menghukum putranya.
" Tapi dad, mommy memanggilku." Jawab Ganesh dengan wajah melownya.
" Sebelum masalah ini selesai, kamu tidak boleh menyentuh mommymu, cukup pandang saja dari kejauhan, ingat itu!" Simon langsung membombardir larangan baru dirumahnya.
" Tapi dad?" Ganesh merasa tidak terima dengan ini semua.
" Tidak ada kata tapi-tapian! mengerti kamu!" Ucap Simon selanjutnya, dia bahkan sengaja memeluk istrinya dengan mesra, seolah sedang mengiming-imingi putranya.
" Abang?" Raras sebenarnya tidak mau seperti ini, dia juga kasihan melihat putranya kacau seperti itu.
" NGGAK..! dia harus instropeksi diri, biar bisa berfikir dulu yang jernih, baru melakukan sesuatu hal didalam hidupnya, jangan sembrono jadi orang!" Ucap Simon kekeh dengan hukuman yang akan dia berikan.
" Trus gimana keadaan perusahaan keluarga kita sekarang, apa yang terjadi?" Tanya Raras yang memang tidak bisa berbuat apa-apa jika sudah begini, kesalahan Ganesh kali ini memang sangat fatal, dia dulu juga play girl tapi tidak pernah sampai menyewa hotel dan bercvmbv mesra bersama kekasihnya didalam sana.
" Mark sudah mengurusnya, kalau yang ada di media sosial sepertinya sudah dihapuskan, kalau tidak ada yang didownload secara pribadi." Dia sudah mengerahkan beberapa anak buahnya untuk mengatasi permasalahan ini.
" Yang di surat kabar bagaimana bang?" Tanya Raras yang kembali khawatir.
" Ya kalau itu sulit, kalau yang belum beredar ditangan pembeli memang sudah ditarik, tapi kalau yang sudah dibeli, masak kita harus mendatanginya satu-persatu kerumah mereka, itu tidak mungkin sayang." Simon hanya bisa menghela nafasnya dengan kasar, sambil mengusap lembut rambut istrinya yang beraroma buah favoritnya.
" Trus gimana dong bang? gimana nasip anak kita, dia masih muda bang? belum nikah lagi bang?" Raras kembali menitikkan air matanya dalam pelukan Simon.
" Kalau sudah tidak ada lagi yang mau sama dia, ya mau gimana lagi? bujang lapuk lah dia?" Ucap Simon sambil melirik putranya yang terlihat menyedihkan.
" Dad!" Ganesh merasa tidak terima dengan perkataan daddynya.
" Astaga, masak ganteng-ganteng begitu nggak laku bang?" Raras semakin sedih mendengarnya, dia tidak bisa membayangkan jika putra satu-satunya menjadi bujang lapuk.
" Terus mau bagaimana lagi coba? sebagai wanita normal, apa masih mau melihat calon suaminya pernah menjadi hot news di media sosial dan surat kabar dengan kondisi yang memprihatinkan seperti itu?"
" Media bisa dihapuskan, surat kabar bisa dihancurkan, tapi ingatan manusia sulit dilupakan kalau tidak amnesia bukan?" Simon malah terlihat menakut-nakuti putranya.
" Abang, aku nggak mau lihat putra kita terpuruk seperti itu, jangan ngomong seperti itu kenapa bang?" Raras memukul lengan suaminya perlahan.
" Itu pilihannya sendiri kan? siapa suruh dia asal-asalan berkencan dengan wanita, istri orang lagi!" Umpat Simon yang terus saja menyindir putranya.
" Dad, mom, wanita jal*ng itu duluan yang mendekatiku, aku tidak kepikiran untuk mengecek identitasnya terlebih dahulu, karena dia sendirian, seperti merasa kesepian gitu, jadi aku terima saja." Ucap Ganesh mulai bercerita kronologinya.
" Lalu kenapa bisa sampai ke hotel Ganesh, kamu bilang pergi untuk mencari kebahagiaan hakiki, apa itu yang kamu maksud? mommy sudah berfirasat tidak enak saat itu Nesh, tapi kamu bandel orangnya!" Raras akhirnya bisa ikut meluapkan kekesalannya.
" Aku nggak tahu mom, kalau akan jadi seperti ini." Jawab Ganesh penuh dengan penyesalan.
" Ya iyalah, memangnya kamu punya kantong ajaib yang bisa melihat masa depan! makannya jangan gampang gegabah jadi pria!" Jawab Simon dengan cepat.
" Apa gunanya pacaran-pacaran seperti itu? kebahagiaan apa yang kamu dapatkan, kehancuran iyalah!" Simon terlihat gemas sekali melihat hasil karyanya yang satu itu, ada saja alasannya untuk membela diri.
" Jadi serba salah, Jomblo dikatain, punya pacar juga dimarahin, kenapa hidupku menyedihkan seperti ini." Umpat Ganesh sambil memainkan jarinya.
" Dasar bocah gendheng, baik jomblo tapi berkelas, daripada punya pacar asal-asalan seperti itu, berapa pacarmu!" Simon sungguh kesal dibuatnya, ada saja alasan dari segala umpatannya.
" Tidak terhingga!" Jawabnya dengan perlahan.
" Tidak terhingga itu maksudnya bagaimana? kamu dengan semua pacar kamu seperti itu, melakukan hal begituan?" Tanya Raras yang kembali melemah.
" Ganesh itu nggak pernah mom, sekali saja merusak kesucian mereka, Ganesh selalu menjaga mahkota kekasih Ganesh kok, karena Ganesh tidak ingin terikat kalau sampai kebobolan." Ocehnya dengan mantap.
" Jadi ngapain aja kalau kamu pacaran?" Tanya Raras mencoba untuk tetap tenang agar tidak kembali pingsan.
" Maksud mommy contohnya gitu?" Ganesh memperjelas maksud dari permintaan mommynya.
" Ya iyalah!" Jawab Raras penasaran.
" Tapi nggak ada lawannya, gimana Ganesh mau praktek coba mom? apa Ganesh panggil dulu salah satu mantan kekasih Ganesh yang lain kesini, mereka pasti tidak akan keberatan." Jawab Ganesh dengan polosnya.
" BERTUAH PUNYA BUDAK!" Raras langsung mengacak rambut panjangnya dengan kesal, bahkan nafasnya terasa sesak saat mendengar ocehan gila putranya yang diluar nalar, bisa-bisanya dia berkata seperti itu pikirnya.
" NIH, PAKAI BANTAL GULING!" Simon langsung melempar bantal guling ke tubuh putranya dengan kesal.
" Bantal guling kan nggak pakai baju terpisah dad, aku kan biasanya cuma buka baju atasannya doang! menikmati area 'sekwilda' aja, nggak sampai bawahnya kok dad, suer deh!" Bahkan Ganesh menaikkan kedua jarinya dengan raut wajah yang terlihat sungguh-sungguh.
" ASTAGFIRULLOH GANESH!" Raras langsung menyembunyikan wajahnya di da da bidang suaminya.
" Aduh... mommy mau pingsan aja lagi kalau begini bang, itu anak siapa bang, kenapa modelannya kayak begitu bang! aaarggghhhh..." Raras langsung menjerit histeris melihat kelakuan polos putranya.
" Tenang sayang, jangan panik begitu, nanti kamu pingsan lagi?" Simon mengusap punggung istrinya penuh dengan kasih sayang.
" Trus gimana ini? jadi dipraktekkin apa enggak nih?" Tanya Ganesh kembali.
" DIAM KAMU!" Teriak Raras dan Simon secara bersamaan, mereka berdua memilih berpelukan saja tanpa memandang ke arah wajah Ganesh yang terlihat menyebalkan menurut mereka.
" Fuuhh.. tuh kan salah lagi aku? kenapa hidupku selalu saja salah dimata mereka?" Umpat Ganesh sambil memeluk guling yang dilempar oleh Simon tadi dengan erat, layaknya memeluk seorang gadis pujaan hati.
Kenyataan pahit selalu ikut dalam hidup kita, apa pun caranya. Tinggal cara manusia itu, mau menghadapinya atau menghindarinya.
..."Perjalanan hidup akan selalu melewati sebuah terowongan gelap, untuk itu kita perlu memastikan bahwa cahaya hati tidak pernah padam."...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 139 Episodes
Comments
Gina Savitri
Kejadian ganesh itu antara dia cowok bego yg bukan cari kebenaran dari adelia tapi malah merusak diri sendiri, nama baik keluarga dan perusahaan keluarga
Tapi bisa juga karma mama raras karna dulunya play girl
2023-09-24
0
Lisma Wati
kayanya gendengnya kayak si mala,soalnya pas lg lahiran aja kalau bukan mala yg nemenin gk lahir😅🤣🤣🤣
2022-04-10
2
Wiwin Marhaeni
mau ngakak takut dosa
2022-02-13
0