...Happy Reading...
Menangislah kalau ingin menangis. Manusia itu punya hati, dengan menangis perasaan akan lebih terobati.
Tapi tidak dengan Adelia yang sekarang, seiring berjalannya waktu, dia sudah berubah menjadi wanita yang kuat, perjalanannya menuju ruang dewasa membuat dirinya tidak lemah dan tidak mudah terpuruk hanya karena keadaan.
Dia memang sempat meneteskan air matanya tadi, saat melihat Ganesh untuk yang pertama kalinya bermesraan dengan seorang wanita bahkan didepan kedua matanya, namun setelahnya dia langsung mengusap air matanya lalu tersenyum kepadanya, bahkan terlihat sangat manis, dan itu sontak membuat Ganesh pura-pura kepanasan dan menyuruh kekasihnya untuk melepas rangkulan tangannya.
" Pedes ya steak mu Del? pake lada hitam kah tadi? kenapa matamu sedikit berair?" Tanya Hesti yang memperhatikan mata Adelia.
" Iya kayaknya, padahal aku pesen yang ori tadi loh, haaah... terkadang orang yang berkelas, kelakuannya tidak mencerminkan kelasnya emang ya?" Ucap Adelia yang membuat Hesti langsung terlihat melongo.
" Siapa?" Tanya Hesti si ratu kepo.
" Enggak, ini yang bikin steak." Jawab Adelia dengan santai.
" Apa hubungannya sih Del?" Tanya Hesti kembali masih belum paham dengan alurnya.
" Sudah makan saja, biar pedes, asin atau asam juga telan saja, namanya juga hidup, selalu penuh dengan perjuangan." Ucap Adelia yang semakin membuat Hesti kembali bingung.
" Lha emang iya, kalau penuh dengan pelakor, itu sinetron namanya, haha.." Hesti semakin membumbui ucapan Adelia, padahal dia belum tau masalahnya, cuma asal bicara saja tadi.
" Lain kali kita casting jadi pemain sinetron lah ya, biar pandai pura-pura bahagia didepan orang." Adelia tak kalah heboh menanggapi guyonan Hesti.
" Ide yang bagus tuh, biar bisa njambak rambut orang juga kan, udah gitu masih dibayar lagi, mantep banget nggak tuh?" Bahkan canda tawa mereka menjadi sorotan pengunjung disana, ditambah lagi dua gadis itu terlihat bersinar juga dengan gaun mereka masing-masing.
" Hai cantik... boleh gabung nggak?" Tanpa mereka sadari ada dua pria kekar mendekati meja mereka, namun sepertinya dua pria itu berhidung belang, karena tatapan mereka terlihat naf su, itulah yang ada di pikiran dua wanita cantik ini.
" Owh... hai, tentu silahkan duduk." Jawab Adelia dengan senyum yang menawan.
" Sssstt! gilak luu ya!" Hesti langsung berbisik dan menendang kaki Adelia, sambil melotot kearahnya.
" Berdua aja nih? boleh kenalan enggak?" Tanya dua pria itu yang langsung terlihat sumringah.
" Del, jangan main-main luu, tato ditubuhnya aja ngeri cuy, masih ingin hidup dengan tenang gw bestie!" Hesti langsung pindah tempat dan menempel disamping Adelia.
" Setidaknya dia tidak akan membunuh kita di tempat ramai seperti ini!" Bisik Adelia yang langsung tersenyum kembali kearah dua pria itu.
" Tentu, namaku Aghata." dia menyambut uluran tangan pria itu.
" Dan kamu seksih? nama kamu siapa?" Tanya pria yang satunya, kedua bola matanya bahkan langsung tertuju ke arah belahan rok yang Hesti pakai, dan itu membuat dirinya kelabakan sendiri untuk menutupinya.
" Mampus gw, kapok pake baju kayak gini deh." Umpat Hesti perlahan yang sontak membuat Adelia terkekeh.
" Eem... aku mau ke toilet sebentar ya?" Hesti langsung bergegas beranjak pergi meninggalkan meja mereka.
" Tapi Hes?" Adelia langsung jadi ketakutan sendiri, niat hati hanya ingin mengalihkan perhatiannya dari sosok Ganesh dibelakangnya, namun ternyata dia malah kena batunya sendiri.
Brak!
Terdengar suara kursi yang dimundurkan secara paksa dari arah belakang tubuh Adelia, namun dia gengsi untuk menoleh, sudah terlanjur terjun, berenang saja sekalian pikirnya.
" Eeh... kamu kayak yang semalem ya?" Tanya pria itu kepada Adelia.
" Semalem? kapan?" Tanya Adelia yang mencoba untuk tetap tenang, lagian juga nanti kalau dia teriak pasti juga ada yang menolong pikirnya.
" Semalem, yang ada dimimpiku." Ucapnya sambil tersenyum.
Wakwao!
Ingin marah tapi nggak ada alesan, akhirnya Adelia jadi tersenyum sendiri, seolah rasa takutnya mulai hilang dan ternyata tidak ada pergerakan juga dari meja Ganesh.
" Eh.. kamu tau nggak Bis apa yang nyenengin?" Tanya pria yang satunya lagi ikut beraksi.
" Bis apa yah?" Tanya Adelia kembali.
" Bisa kenalan denganmu dong." Jawab pria itu sambil terkekeh juga.
" Pffttthhh." Adelia menahan senyumannya, ternyata benar kata orang, jangan melihat orang dari luarnya saja, belum tentu dalamnya se-mengerikan apa yang terlihat, atau bisa dibilang crispy diluar tapi lembut didalam.
" Kamu tau nggak, cecak apa yang bikin sesak nafas?" Tanyanya kembali.
" Apaan tuh? ketelen cecak ya?" Adelia bahkan bisa duduk dengan tenang saat ini, mungkin dua pria ini hanya ingin ikut tertawa saja saat melihat dia dengan Hesti bersenda gurau tadi.
" Bukan dong?" Pria itu langsung mengoyangkan jari telunjuknya.
" Jadi?" Adelia bahkan sampai memiringkan kepalanya.
" Cecak nafas lihat senyumanmu, haha." Tawa pria itu bahkan terdengar menggelegar.
" Xixixi.." Adelia menutup mulutnya sambil terkekeh geli lama kelamaan, sudah lama sekali dia tidak digombalin cowok, karena terakhir hanya Ganeshlah yang berani menggombali dirinya.
" Kamu cantik banget deh kalau tersenyum, tapi sayang--" Ucap Pria itu menggantung.
" Sayang apa?" Tanya Adelia yang jadi ketagihan digombalin.
" Cieeee... manggil aku sayang, haha." Pria itu seolah bisa tertawa lepas melihat wajah Adelia yang malu-malu.
" Rumah kamu mana sih?" Tanya pria disampingnya, mereka seolah berebut mengeluarkan gombalan yang mereka punya.
" Jauh dari sini, jauh banget deh pokoknya!" Jawab Adelia yang memang tidak mau mengakui identitas asli kepada orang yang belum dia kenal.
" Woah... aku jadi takut." Ucap pria itu tiba-tiba terlihat sedih.
" Takut? takut kenapa?" Tanya Adelia yang malah bingung, apa malah dia sebenarnya yang menyeramkan, takutnya eye shadownya belepotan karena tertawa kan nggak lucu pikirnya.
" Iya, takut kehilangan kamu!" Ucap pria itu dengan fasehnya.
" Hahaha." Adelia tidak bisa lagi menahan tawanya, padahal dia sudah ge er tadi, kalau pria itu bertanya dengan serius tadi, ternyata masih ngegombal juga pikirnya.
" Kalau begitu salam kenal ya neng, abang mau pergi dulu, nanti ibuk kita nyariin, terima kasih atas waktunya! bye" Dua pria berotot dan bertubuh kekar itu langsung beranjak berdiri bahkan membungkukkan tubuhnya ke arah Adelia.
" Pantai cantik, banyak di pulau Bali." Ucap pria itu menoleh kembali.
" Cakep!" Kata pria yang satunya, dan Adelia kembali melongo dibuatnya.
" Cewek cantik, semoga kita bisa berjumpa kembali, bye!" Mereka berdua berjalan sambil melambaikan tangan-tangan kekarnya.
" IBU? Owh ya, sama-sama bang, terima kasih gombalannya, menghibur banget, hihi.." Ucap Adelia ikut membungkukkan tubuhnya sambil terus tersenyum, ternyata body preman tapi malam mingguan mereka sama ibunya.
" Haish... Hesti kamu pasti nyesel sudah kabur tadi, kalau enggak kan kita bisa tertawa berjamaah disini, kamu yang bilang jangan lihat orang hanya dari casingnya, kamu sendiri yang nglakuin itu!" Adelia bahkan memegang kedua pipinya yang memanas karena kebanyakan tertawa.
Adelia kembali melanjutkan untuk menyantap hidangan mahalnya yang sempat tertunda tadi, namun tiba-tiba bau parfum yang pernah dia civm saat masih remaja dulu seolah berada didekatnya.
" Adelia Aghata, aku mau ngomong sebentar, tapi tidak disini!"
Akhirnya suara orang yang sangat dia rindukan itu, menyebut namanya juga.
Andai kamu priaku yang dulu, aku pasti akan langsung berdiri dan memelvkmu dengan erat, sambil berucap 'Kak, aku KANGEN kamu!', namun beribu kali sayang sekarang kamu sudah berubah, padahal aku dan hatiku, masih sama seperti dahulu.
Kepala Adelia bahkan terasa berat untuk sekedar mendongak ke atas memandang wajahnya. Walau rasa dihatinya tidak berubah sejak dulu, namun tubuhnya seolah malas untuk kembali berhadapan dengannya lagi, sejak tadi dia melihat ada wanita lain disamping pria ini.
..."Jika kamu merasa bebanmu lebih berat daripada yang lain, itu karena Tuhan melihatmu lebih kuat daripada yang lain."...
..."Cobalah memilih dan memenangkan kebahagiaan dalam berbagai kondisi karena kita tak dapat merasakan kesedihan dan kebahagiaan dalam waktu yang sama."...
TETAP TENANG DAN JANGAN LUPA LIKE DAN HADIAHNYA, SEMOGA KITA SELALU DIBERI KESEHATAN DAN REJEKI YANG BERLIMPAH RUAH BOSKUH🥰
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 139 Episodes
Comments
Dody Bonek's
vyv
2022-03-30
1
Shakila Rassya Azahra
santai del hadapin nya del.
2022-02-10
1
Rangrizal28
sabar del,sama2 egois semua.nggak ada yg mengalah
2022-02-10
1