...Happy Reading...
Melindungi dan mengayomi seluruh lapisan masyarakat memanglah salah satu tugas dari anggota kepolisian.
Begitu juga dengan anggota kepolisian yang dipimpin oleh Raymond yang telah berhasil memberantas buronan yang akhir-akhir ini sudah meresahkan warga.
Dalam beberapa tahun ini, setelah Ray berhasil menyelesaikan pendidikannya menjadi anggota kepolisian dan ditugaskan ke berbagai daerah, sudah beberapa kali dia mencetak prestasi sehingga tahun ini Ray berhasil dipromosikan untuk naik pangkat.
" Hah, menyesal aku nemenin kamu nangkap buronan kemarin." Ucap salah satu polisi wanita yang tiba-tiba langsung masuk dan duduk didepan meja Ray.
" Why? what's wrong with you? kita berhasil menangkap buronan kelas kakap dan bahkan orang-orang yang ikut andil dibelakang mereka juga kan, ini salah satu prestasi buat tim kita juga loh?" Ray langsung menyandarkan tubuhnya di kursi dan menatap Celine rekan kerjanya dengan tatapan heran, disaat mereka senggang begini, mereka berdua memang sering ngobrol santai karena ruangan kerja mereka bersebelahan di kantor itu.
" Iya, tapi karena itu juga kita jadi nggak bisa jadi satu tim lagi sekarang." Umpat Celine yang malah merasa sebaliknya, dia selalu merasa nyaman jika ngobrol dengan Ray, karena dia tipe pria yang asyik diajak ngobrol tentang masalah apapun.
" Harusnya kamu bersyukur, semua tim kita naik pangkat semua bukan?" Ray malah tersenyum, ada apa dengan wanita ini pikirnya, mendapat prestasi kenapa malah terlihat sedih begini, harusnya kan bangga.
" Masalahnya kita semua akan terpisah, padahal kita kan tim paling solid, aku jadi kurang bersemangat." Celine pindah duduk dan memilih menjauh disudut ruangan, dia tidak ingin wajah sedihnya terlalu terlihat.
" Astaga Celine, mau sekarang atau besok juga kita pasti akan menjalani kehidupan masing-masing bukan? apalagi kalau kita sudah berkeluarga semua, sudah pasti kita akan berpisah juga kan?" Ray kembali merasa heran, mereka juga berasal dari berbagai daerah, lambat laun mereka juga pasti akan berpisah pikirnya.
" Tapi kenapa kamu mesti pindah sih Ray? disini aja kan bisa?" Pinta Celine yang memang terlihat lesu, karena memang sedari awal dia merasakan kenyamanan dan cemistri saat satu tim dengan Ray.
Tapi aku maunya terus bareng sama kamu Ray, bahkan aku pernah memimpikan untuk hidup berkeluarga denganmu dan menua bersamamu.
Raymond adalah salah satu anggota polisi yang juga menjadi terfavorit bagi para anggota polisi wanita yang bertugas disana, karena selain tampan dia juga humoris dan tumbuh menjadi sosok yang menyenangkan, jadi saat jaga atau dinas bersama Ray, waktu tanpa terasa cepat berlalu begitu saja tanpa ada kata membosankan disana.
" Aku memang sengaja minta pindah, karena kedua orang tuaku setiap kali aku telpon, ngomel terus meminta aku untuk pindah tugas." Ray mengingat Mala yang selalu merengek berulang kali agar Ray minta dipindah tugaskan.
" Kamu kan bisa menolaknya dengan berbagai alasan?" Celine pun mengalami hal yang sama, tapi karena mengenal Ray lah dia lebih memilih tetap dinas disana.
" Hmm... karena aku juga merindukan mereka." Jawab Ray yang tiba-tiba tersenyum saat memikirkan sesuatu, selain mommy, daddy dan kakaknya, terlintas juga wajah Hanami disana yang membuatnya semakin rindu.
Aku juga merindukan si gadis tomboy itu, pengen liat gimana reaksinya kalau lihat aku sudah berseragam begini? pengen juga adu taekwondo lagi dan yang pasti untuk mengalahkan dia.
" Jadi beneran, kamu tetep mau pindah Ray?" Celine semakin menekuk wajahnya, padahal dia berharap bisa membujuk Ray untuk membatalkan kepindahannya, seharian ini dia sudah merancang kata-kata yang tepat untuk merayu Ray, namun sekarang seolah kata-kata itu terbang melayang entah kemana.
" Hmm.. hari ini aku terakhir dinas di kota ini, mungkin lusa aku akan berangkat ke daerahku." Jawab Ray yang sebenarnya juga sudah tidak sabar lagi.
" Coba pikir ulang deh Ray, tega banget sih kamu mau ninggalin kita?" Ucap Celine terus berusaha membujuk.
Lebih tepatnya ninggalin gw Ray, nggak bisa dibayangin deh dinas tanpa adanya kamu, seolah penyemangat kerjaku menghilang.
" Kan masih banyak anggota lainnya yang masih tetap disini, walau mungkin yang imut dan tampan cuma gw doang, hehe?" Seperti biasa Ray selalu membuat suasana menjadi riuh renyah.
" Kamu itu nyebelin banget deh!" Umpat Celine sambil tersenyum kecut, seolah rayuannya tidak ada yang berhasil satu pun.
Tapi memang kamu yang paling tampan sih menurutku Ray? selama ini hanya kamu yang bisa membuatku tertarik dengan seorang pria.
Celine hanya bisa mengucapkan semua dalam hati, sebenarnya sudah sejak lama juga dia ingin mengungkapkan perasaannya, namun dia masih gengsi dan berharap Ray mempunyai perasaan yang sama dengannya, namun sepertinya harapannya tidak sesuai dengan kenyataan.
" Jangan lupa nanti malam datang ke acara perpisahanku ya? nanti aku share lokasi lewat chat, okey?" Ray memang sengaja membuat acara perpisahan untuk sekedar mengobrol santai dengan rekan kerjanya sebelum mereka berpisah, karena banyak kenangan suka maupun duka diantara mereka.
" Ray, sebenarnya kamu---" Celine ingin mencoba memancing perasaan Ray namun dia kembali ragu, karena dia rasa sekarang bukan waktu yang tepat untuk mengutarakan apa yang dia rasakan, karena masih ditempat kerja.
" Kenapa?" Tanya Ray sambil merapikan mejanya karena jam kerjanya saat ini sudah hampir berakhir.
" Nggak jadi deh, lain kali saja, hehe.." Celine langsung berdiri dan merapikan seragamnya kembali.
" Beneran nggak jadi nih?" Tanya Ray memastikan lagi, takutnya ada yang penting.
" Iya nggak papa, tidak mendesak kok." Jawab Celine dengan senyum manisnya.
" Wokey, kalau begitu aku harus menemui komandan kita dulu, ada hal penting yang harus aku bicarakan dan ada beberapa dokumen yang harus aku serahkan kepada beliau sebelum aku pindah tugas." Raymond langsung membawa beberapa map untuk dia bawa ke ruangan komandannya.
" Siap, kalau begitu sampai jumpa nanti malam ya Ray." Ucap Celine yang akhirnya hanya bisa bungkam, karena dia tidak punya wewenang kusus untuk tetap melarang Ray pindah dari sana.
" Okey, jangan sampai nggak datang loh ya, karena entah kapan lagi kita bisa ngumpul bareng lagi." Ray menepuk lembut bahu Celine yang terlihat lesu dan tidak bersemangat lagi.
" Tentu, aku pasti akan datang untukmu." Padahal tadi sebenarnya Celine yakin bisa meluluhkan hati dan membatalkan keputusan dari Ray.
Tanpa kamu suruhpun aku pasti akan datang menemuimu Ray, dengan senang hati, bahkan menemani disetiap langkahmu pun aku rela, aku tidak bisa membayangkan jika setiap hari tidak bisa melihatmu lagi, apa aku bisa semangat bekerja lagi.
Dan akhirnya mereka berdua sama-sama keluar dari ruangan dan menuju ke tempat tujuan mereka masing-masing.
..."*Jalinan kasih sayang tidak bisa dipaksakan, bisa saja orang berpura-pura pengasih, tapi dengan cara itu kelak dia akan menangis perih."...
..." Seperti hati yang sudah lagi tak bisa bersama, tapi memaksa agar tetap bersama dan akhirnya akan saling melukai dan saling mematahkan*."...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 139 Episodes
Comments
Heldha Yanti
Visual donk thoorr
2022-02-08
2
Tauhida Hidayat
Polisi tampan
2022-02-07
2
Masruroh
mohon maaf thor harusnya d selipkan Visual gitu
2022-02-05
2