Kheano yang baru saja menapaki anak tangga hendak ke kamarnya berpapasan dengan Al yang juga hendak menuruni anak tangga.
"Maaf bang...Al tidak bermaksud menguping pembicaraan Abang sama om Reza" kata Al merasa tidak enak sebab secara tidak sengaja ia mendengar perdebatan antara Abang sepupunya itu dengan pamannya.
Kheano melanjutkan langkahnya kemudian berhenti sejenak di depan adik sepupunya tersebut.
"Nggak apa apa...lagian cepat atau lambat kamu juga pasti akan tahu." Kheano menepuk bahu adik sepupunya. Kemudian kembali melanjutkan langkahnya.
"Kalau memang kamu menyukai gadis itu, taklukan dia!!" seru Kheano saat sudah berada di lantai atas sembari menatap ke arah Al yang kini berada di lantai bawah.
Mendengar ucapan Abang sepupunya membuat Al menggaruk tengkuknya yang sama sekali tidak terasa gatal, karena salah tingkah.
"Iya bang." Al jadi salah tingkah bagaikan maling yang ketangkap basah, saat ia ketahuan Kheano sedang menyukai seseorang.
Kheano kemudian melanjutkan langkah menuju kamarnya.
Kheano sengaja berkata demikian pada Al, karena sepulang dari sekolah sore tadi, Kheano yang tengah melintas di depan kamar adik sepupunya itu, secara tidak sengaja mendengar Al tengah bergumam. gumaman Al terdengar jelas oleh Kheano sebab pintu kamar Al yang tidak tertutup sempurna.
"Tidak menyangka bisa bertemu kamu lagi" Al yang tengah berbaring terlentang dengan menjadikan lengannya sebagai bantal tersebut bergumam, ketika Kheano hendak melintas di depan kamarnya. melihat raut berseri seri terukir jelas di wajah adik sepupunya tersebut, Kheano bisa memastikan jika saat ini Al tengah Naksir pada seorang gadis.
Mengingat ia yang bahkan tidak punya kesempatan untuk menyukai seseorang, membuat Kheano berkata demikian pada Al. menurutnya sudah cukup dirinya yang terpaksa menikah karena di jodohkan, ia ingin adik sepupunya itu mendapatkan gadis yang disukainya.
Beberapa saat berada di dalam kamar, dengan seribu pemikiran yang berlalu lalang di kepala, akhirnya Kheano mencoba menghibur diri berusaha menerima perjodohan itu.
"Apa salahnya aku mencoba hidup bersama gadis itu, bukankah gadis itu cantik. dia bahkan di Gandrungi banyak cowok di sekolah." Kheano duduk di tepi ranjang dengan sikunya bersandar di paha, sementara tangannya sesekali mengusap kasar wajahnya.
"Kenapa jalan hidup gue jadi kayak gini sih??" Kheano kembali bergumam sembari mengacak rambutnya.
Pagi harinya ketika hendak berangkat sekolah. Kheano yang terlihat lesu, berbanding terbalik dengan adik sepupunya Al Rasyad. Al terlihat begitu bersemangat, bagaimana tidak di pagi yang cerah dengan matahari yang bersinar terang, sebentar lagi ia akan melihat sosok gadis yang mampu membuat hatinya bergetar.
"Senang banget keliatannya??" tegur Kheano ketika keduanya hendak menghidupkan motor masing-masing.
"Abang bisa aja." sahut Al dengan wajah berbinar sementara Kheano hanya mengulum senyum melihat tingkah adik sepupunya itu.
Keduanya pun berlalu menuju sekolah dengan mengendarai motor masing-masing.
Setelah kurang lebih tiga puluh menit Al dan Kheano hampir bersamaan tiba di sekolah.
Kheano yang baru saja turun dari motor miliknya, berjalan menuju kelas melintasi ketiga sahabatnya yang kini tengah santai menunggu bel berbunyi di tempat biasa.
Sikap Kheano yang tidak seperti biasanya itu membuat ketiga sahabatnya saling menatap satu sama lain.
"Tumben Khe Langsung masuk kelas." Andi hanya menaikkan bahu saat pertanyaan serta tatapan Arya menuju padanya.
"Lagi datang bulan kali" Bobi menimpali kedua sahabatnya itu dengan candaan.
"Sembarangan Lo kalau ngomong, kalau kedengaran Kheano bisa di kepret Lo. lagian Lo pikir Khe itu cewek apa" ketiganya pun segera menyusul langkah Kheano.
Ketiga sahabatnya kembali saling pandang saat melihat Kheano duduk termenung sembari mengetuk ngetukan pulpen di meja.
"Lo kenapa sih Khe??" suara Arya membuyarkan lamunan Kheano. namun ia hanya menoleh ke arah datangnya ketiga sahabat nya tersebut, tanpa menjawab.
"Kalau ada Masalah sebaiknya jangan di pendam sendiri Khe!! lagi pula kalau Lo mau berbagi kita siap Kok buat dengerin curhatan Lo." Andi yang terkenal lebih bijak di antara ke empat sahabat tersebut menimpali.
"Gue nggak papa guys." Kheano enggan berbagi dengan ketiga sahabatnya, bukan karena tidak percaya tapi tidak ingin ketiga sahabatnya tersebut ikut terbebani oleh masalahnya.
"Gue nggak yakin Lo baik baik saja bro, soalnya sikap Lo beda banget dari biasanya." Bobi yang sejak tadi diam ikut menimpali.
"Beneran gue nggak papa." Kheano segera menyembunyikan masalahnya di balik senyuman.
"Gitu dong...bentar lagi kita kan lulus, nggak tahu deh habis ini masih bisa sering ketemu apa enggak?? soalnya Lo kan mau lanjutin kuliah di luar negeri Khe. Jadi kita nikmatin saja masa masa sekolah kita!!" ~Bobi.
Mereka pun kembali ceria seperti biasa begitu pun dengan Kheano, walaupun dengan sedikit terpaksa ia tetap memperlihatkan raut wajah tanpa beban di hadapan ketiga sahabatnya.
"Satu lagi guys ... sebelum kita lulus gue harus bisa menaklukkan hati bidadari gue." lanjut Bobi tersenyum sehingga memperlihatkan deretan giginya yang putih dan rata.
Lagi lagi mood Kheano hancur saat mendengar ungkapan hati Sahabatnya, namun dengan segera di tepisnya itu semua.
***
Perhatian Al tidak luput dari sosok Alisya. hingga jam istirahat kelas pun perhatian Al terus pada gadis cantik itu.
Al sendiri Bingung dengan perasaannya, sebab baru kali ini ia merasa degup jantungnya tak menentu saat berada dekat dengan seorang gadis. ini kali pertamanya Al merasakan ada yang berbeda dengannya.
"Ya Tuhan...apa aku benar benar sudah jatuh cinta pada gadis itu??" batin Al tersenyum, saat menatap Alisya dari kejauhan.
Sampai ia di kejutkan oleh seseorang yang menepuk bahunya.
"Abang." kata Al, saat menoleh ternyata Kheano yang tadi mengejutkannya.
"Ngapain bengong di sini?? ke kantin yuk!! Kheano mengajak adik sepupunya untuk bergabung dengannya dan ketiga sahabatnya.
"Iya bang." Al mengikuti langkah Kheano.
"Guys kenalin... ini Al Rasyad adik sepupu gue, dia anak baru di sekolah. Al baru beberapa hari tiba di tanah air, soalnya om gue beberapa tahun kemarin menetap di Amerika. Al kenalin ini sahabat sahabat Abang" di sela langkahnya Kheano memperkenalkan Al pada ketiga sahabatnya.
"Al Rasyad... panggil Al aja!! Al memperkenalkan diri pada ketiga sahabat Kheano.
"Gue Arya,,,gue Andi,,,, kalau gue Bobi." ketiga sahabat Kheano tersebut menyambut hangat keberadaan Al di tengah tengah mereka.
Tiba di kantin, Kheano menarik Al sedikit menjauh dari ketiga sahabatnya.
"Al kamu jangan sampai membahas masalah perjodohan Abang di depan mereka ya!!! soalnya Abang belum cerita ke mereka kalau sebentar lagi Abang akan menikah." Kheano menunjuk ke arah sahabatnya dengan sorot mata.
"Baik bang" Al menggangguk paham.
Kemudian mereka kembali bergabung dengan Arya,Andi serta Bobi.
Beberapa saat kemudian
"Hai...Alisya." bukan hanya Kheano yang menoleh tapi Al pun sama, ketika mendengar Bobi menyapa Alisya yang baru saja tiba di kantin sekolah.
"Hai kak"Alisya menjawab Bobi kemudian menatap kikuk ke arah Kheano. berbeda dengan Kheano yang segera memalingkan pandangannya, Al malah terus fokus memandang Alisya. sampai suara Bobi membuyarkan fokus Al pada sosok Alisya.
"Jangan lama lama lihatnya, soalnya itu bidadari gue!!" Dengan nada bercanda teguran Bobi itu membuat Al berpaling dari Alisya lalu tersenyum. tanpa sepengetahuan Al ternyata Kheano juga memperhatikan dirinya, yang sejak tadi terus menatap ke arah Alisya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 118 Episodes
Comments
Suzieqaisara Nazarudin
ketahuan deh al...🤣🤣🤣
2022-04-05
3