Menjenguk Kheano.

Keesokan harinya di sekolah, Alisya tengah sibuk memasukan buku bukunya ke dalam laci meja sebab sudah waktunya istirahat kelas, sementara Sisil dan Indah yang lebih dulu selesai merapikan buku serta alat tulis melanjutkan obrolan mereka yang sempat tertunda pagi tadi.

"Sil tumben udah jam segini si babang ganteng nggak kelihatan batang hidungnya, biasanya kan jam segini babang ganteng udah di lapangan basket." Sisil menyapu pandangan ke arah lapangan basket.

"Gue denger sih kak Khe lagi di rawat di rumah sakit sejak kemarin." Indah menjawab pertanyaan Indah lirih takut ada yang mendengar obrolan mereka.

Pandangan Alisya seketika beralih pada Indah.

"Emangnya kak Kheano sakit apa sampai harus dirawat di rumah sakit??" Alisya berusaha tetap bersikap tenang agar sahabatnya tersebut tidak curiga, karena tidak biasanya ia menanyakan sesuatu yang berhubungan dengan Kheano.

"Yang gue denger sih Habis berantem." lanjut Indah sembari mengemut lollipop kesukaannya.

"Lo jangan sembarangan kalau ngomong!! emang Lo dengar berita ini dari siapa sih??" Kini Sisil mewakili pertanyaan yang ada di kepala Alisya.

"Gue nggak sembarangan ngomong kali... orang tadi gue nggak sengaja denger kak Bobi ngomongin itu sama kak Arya. malah wajah kak Arya juga kelihatan lebam kayak habis berantem gitu." tadi pagi indah yang tengah berjalan menuju toilet, tidak sengaja mendengar obrolan Arya dan Bobi yang mengatakan jika Kheano habis berantem.

"Terus yang gue denger tadi sih kak Kheano berantem sama kak Devano karena rebutan cewek." entah kenapa mendengar Indah yang mengatakan jika Kheano berantem karena rebutan cewek, ada rasa kecewa di hati Alisya.

"Jadi kak Khe bela belain berantem hanya karena rebutan cewek....kak Kheano bahkan rela nama baiknya tercemar hanya karena rebutan cewek" batin Alisya, entah kenapa Alisya tidak bisa lagi menyembunyikan raut wajah kecewa.

"Jadi selama ini kak Kheano punya pacar, makanya dia menolak perjodohan ini" lanjut batin Alisya.

"Lo kenapa sih Ca'??" selidik Sisil saat melihat Alisya merenung.

"Gue nggak apa-apa kok, cuma lagi lapar aja soalnya nggak sempat sarapan tadi di rumah." Alisya beralasan pada sahabatnya.

"Lo bertiga ngapain sih masih di situ, nggak lapar apa??" Dani yang baru saja kembali ke kelas, usai menyerahkan tugasnya pada guru mata pelajaran menimpali obrolan ketiga sahabatnya itu.

"Ayo" ajak Alisya yang sudah berdiri dari duduknya.

Ketiganya pun menghabiskan waktu istirahat kelas di kantin dengan menyantap bakso buatan mang Jaja.

***

Di rumah sakit MITRA KASIH.

"Pa apa tidak sebaiknya kita kabari Alisya tentang kondisi Kheano saat ini??" ujar nyonya Tasya pada suaminya di saat Kheano sedang tertidur pulas, mungkin karena reaksi obat.

"Tadi papa sudah menelepon ayahnya Alisya, kata Rendi nanti ia yang akan memberi tahu Alisya" Tuan Reza membawa istrinya bersandar di bahunya, saat keduanya duduk di sebuah sofa Double.

"Tidak perlu terlalu khawatir ma!! anak kita sekarang sudah dewasa, sudah sepantasnya seorang pria dewasa membela harga dirinya." tuan Reza tahu betul jika saat itu putranya melakukan sesuatu demi mempertahankan harga dirinya sebagi seorang lelaki, walaupun tuan Reza belum tahu pasti permasalahannya.

"Iya pa" jawab nyonya Tasya yang kini masih menyandarkan kepalanya di bahu suaminya. entah kenapa jika melakukan itu rasanya begitu nyaman bagi nyonya Tasya. ibarat sedang memikul gunung semua akan hilang seketika saat ia bersandar di bahu suaminya seperti yang dilakukan nya saat ini.

***

Sepulang sekolah Alisya meminta pak Ujang untuk mampir ke rumah sakit untuk menjenguk Kheano.

"Pak kita mampir sebentar ke rumah sakit mitra kasih ya!!" pinta Alisya ketika baru saja masuk ke mobil.

"Baik Non" jawab pak mengangguk.

"Emang siapa yang lagi sakit dek??" Tiara yang duduk di samping menoleh ke arah Alisya yang tengah sibuk dengan ponselnya.

"Kak Kheano, kak" jawab Alisya singkat, karena jujur ia masih merasakan sesuatu yang berbeda di hatinya, saat tahu jika Kheano berantem karena rebutan cewek.

"Emang siapa yang ngasih tahu kamu kalau Kheano masuk rumah sakit??" Tiara kembali bertanya.

"Tadi ayah yang telepon,dan ayah juga meminta Alisya untuk menjenguk kak Khe." jawab Alisya jujur, karena memang saat di sekolah tadi ayahnya sempat menelepon dan mengabarkan padanya jika calon suaminya itu masuk rumah sakit, dan tuan Rendi meminta putrinya tersebut untuk menjenguk Kheano.

"Kakak ikut mampir sekalian boleh??" walaupun ia lebih tua Tiara tetap meminta persetujuan adiknya, mengingat Kheano adalah calon suami Alisya.

"Ya boleh dong kak, masa nggak boleh" Alisya tertawa karena menurutnya pertanyaan kakaknya sangat aneh.

"Masa mau jengukin orang sakit doang mesti minta izin Alisya segala, kak Arah aneh deh." lanjut Alisya masih dengan sisa tawanya.

"Harus dong dek...Kheano itu kan calon suami kamu, jadi bagaimanapun kakak juga harus meminta izin dari kamu dong." jawab Tiara dengan wajah yang di buat buat kesal karena sejak tadi adiknya terus menertawakan dirinya.

"Iya kakakku sayang." jawab Alisya saat melihat raut wajah kakaknya yang menurutnya sangat lucu.

Setelah menempuh perjalanan sekitar tiga puluh menit akhirnya mobil yang di kemudikan pak Ujang memasuki area rumah sakit. Alisya serta Tiara pun turun dari mobil, sementara pak Ujang kembali melajukan mobil ke parking area.

Ketika melewati koridor rumah sakit pandangan Alisya tertuju pada seseorang yang tidak asing baginya.

"Dokter Ferdi" Tiara tahu betul profesi Ferdi sebagai seorang dokter namun Tiara tidak tahu pasti di rumah sakit mana pria tersebut bertugas.

"Tiara...Alisya..." sapa dokter Ferdi saat berhasil mengingat sosok kedua gadis itu.

"Siapa yang sakit??" lanjut Dokter Ferdi basa basi.

"Oh iya dok sampai lupa....pasien atas nama Kheano putra Admaja di rawat di ruangan mana dok??" dokter Ferdi menatap lekat saat Tiara bertanya di mana kamar perawatan Kheano. entah apa yang ada di dalam pikiran dokter Ferdi hanya dia yang tahu.

"Jadi kalian ingin menjenguk pasien atas nama Kheano. kalian terus saja nanti mentok belok kiri ruangan VIP melati." terang dokter Ferdi sebelum berlalu sementara Tiara dan Alisya kembali melanjutkan langkahnya.

"Assalamualaikum Om..Tante..." ucap Alisya dan Tiara ketika membuka handle pintu setelah sebelumnya mengetuk lebih dulu.

"Waallaikumsalam Nak." jawab nyonya Tasya yang tengah sibuk menyuapi putranya.

Tatapan tajam Kheano menghunus sampai ke jantung di rasakan Alisya. entah kenapa kejadian yang sampai membuatnya berkelahi dengan Devano kembali menari nari di ingatan Kheano saat menatap wajah Alisya.

"Tante mau ke kantin sebentar Ca' boleh kamu gantiin Tante menyuapi Kheano!!" Nyonya Tasya sengaja memberikan waktu untuk Kheano dan Alisya berdua, sebab ia meminta Tiara ikut bersamanya.

Alisya mulai menyuapi Kheano, walaupun awalnya menolak akhirnya Kheano menurut juga, saat Alisya mengancam akan memberitahu nyonya Tasya jika putra kesayangannya itu tidak mau makan.

"Nggak nyangka seorang Kheano putra bakal berantem hanya karena rebutan cewek." ucapan Alisya membuat Kheano mencekal lengan gadis itu.

"Kamu dengar baik baik ya...!!! Saya hanya tidak suka jika ada seseorang yang berani mengusik sesuatu yang menjadi milikku." tegas Kheano yang mengira Alisya tahu jika ialah yang menjadi alasan mengapa sampai Kheano adu jotos dengan Devano.

"Aaarrggghh...Sakit kak."saking kesalnya Kheano sampai tidak sadar jika cekalan tangannya menyakiti Alisya.

Dengan segera Kheano melepaskan cekalan tangannya pada lengan Alisya, saat gadis itu mulai meringis kesakitan.

"Dengan melakukan ini pada Alisya, kak Khe semakin menunjukkan jika ia sama sekali tidak menginginkan Alisya masuk ke dalam kehidupannya." batin Alisya yang menyangka jika gadis yang di maksud Kheano adalah wanita lain.

Sejenak suasana hening sampai Alisya kembali berucap.

"Kak boleh Alisya meminta sesuatu??" ucap Alisya dengan sedikit menunduk.

Mendengar Alisya menginginkan sesuatu dari membuat Kheano tersenyum menyeringai.

"Belum jadi istri saja, kamu sudah banyak permintaan" cetus Kheano.

"Katakan apa yang kamu inginkan!!" lanjut seru Kheano.

"Alisya tidak meminta banyak pada kakak... Alisya hanya ingin, jika kita sudah menikah nanti, tolong jangan melakukan sesuatu yang membuat ayah serta bunda Alisya menyesal karena pernah menjodohkan kita." mendengar permintaan gadis itu membuat hati Kheano terenyuh.

"Maksud kamu??" tanya Kheano beberapa saat kemudian.

"Tolong jangan sampai kedua orang tua Alisya tahu jika kakak mencintai wanita lain, karena itu akan menyakiti hati kedua orang tua Alisya." Kheano mengerutkan keningnya karena tidak paham dengan ucapan gadis itu.

tapi beberapa saat kemudian Kheano berujar.

"Tidak usah berpikir sejauh itu!! memikirkan satu wanita saja sudah membuat hati dan badanku jadi seperti ini, apalagi memikirkan wanita lain." ungkap Kheano kemudian merebahkan tubuhnya di ranjang.

"Apa maksud ucapan kak Kheano??" batin Alisya.

"Apa kak Khe akan memutuskan gadis itu jika nanti kami sudah menikah" batin Alisya, yang mengira Kheano memiliki gadis pujaan hati di luar sana.

Terpopuler

Comments

alvika cahyawati

alvika cahyawati

uuh...dasar bocah udah pada saling suka pd ngk mau ngakuin sich sm perasaan masing2.

2023-04-12

1

imafe

imafe

markhonah markhonah klo nanya itu jangan cuman dlm hati,katakan /tanyakan langsung sm orangnya

2022-07-19

0

Femilia Dee

Femilia Dee

alisya gagal paham...🤦‍♀️🤦‍♀️🤦‍♀️

2022-04-13

2

lihat semua
Episodes
1 SMA Nusa Bangsa.
2 Manggung.
3 Di jodohkan.
4 Best friend forever.
5 Menemui calon mertua.
6 Harus Ikhlas.
7 Siapa Dia??
8 Kepikiran dengan Rencana papa.
9 Bertemu calon jodoh 1.
10 Bertemu calon jodoh 2.
11 Makan bersama calon jodoh di kantin sekolah.
12 Pria Asing.
13 Sakit hati.
14 Perasaan Al Rasyad.
15 Melamar.
16 Memilih cincin pernikahan.
17 Dokter Ferdi.
18 Menjenguk Kheano.
19 Menemani calon suami.
20 Pernikahan Kheano dan Alisya.
21 Tidur seranjang.
22 Curiga.
23 Belajar di rumah Kheano.
24 Perasaan yang Aneh.
25 Elika putri Raka.
26 Nafkah.
27 Kedatangan Dokter Ferdi.
28 Buku pemberian dokter Ferdi.
29 Percikkan Api cemburu.
30 Belanja bersama.
31 Jutek tapi sayang.
32 Bertanding basket.
33 Berteriak Histeris.
34 Arya kecelakaan.
35 Menjenguk Arya.
36 Kecupan pertama.
37 Menginap di rumah mertua.
38 Mengetahui kebenaran.
39 Cemburu tapi gengsi.
40 Sebuah pelukan.
41 Akhirnya menyerah.
42 Nongkrong di cafe.
43 First kiss.
44 Tidak perlu khawatir, dia istriku.
45 Sikap Aneh Alisya.
46 Kesya Anandita.
47 Hukuman dari papa.
48 Kejadian malam itu.
49 I Love you.
50 Menginginkan adik
51 Ancaman Kheano.
52 Jalan jalan bersama 1.
53 Jalan jalan bersama 2.
54 Mencari Arya.
55 Kheano terluka.
56 Makan malam dengan calon istri.
57 Pengakuan Kheano 1.
58 Pengakuan Kheano 2.
59 Mobil Mirna mogok.
60 Permintaan Kheano.
61 Hadiah spesial dari mama mertua.
62 Kembali merasakan.
63 Rania.
64 Terbongkar sudah.
65 Di permalukan oleh seseorang.
66 Semut betina.
67 Kangen sahabat.
68 Ngumpul bareng sahabat. 1
69 Ngumpul bareng sahabat 2.
70 Mempercepat rencana pernikahan.
71 Pernikahan Arya dan Mirna.
72 Makan siang bersama.
73 Kamar pengantin 1.
74 Kamar pengantin 2.
75 Hadiah dari suami.
76 Ruangan pribadi.
77 Salah paham.
78 Macan betina.
79 Kecupan sayang.
80 Nasehat.
81 Mengabaikan.
82 berakhirnya salah paham.
83 Di Adili.
84 Sah menjadi nyonya Ferdi.
85 Penginapan.
86 Mie instan.
87 Sholat berjamaah.
88 Penculikan 1.
89 Penculikan 2.
90 Ke rumah Ayah.
91 Berita tentang Regina.
92 Prihatin.
93 Malu bukan main.
94 Kedatangan dokter Adam 1.
95 Kedatangan dokter Adam 2.
96 Kenyataan yang membuat terharu.
97 Harapan dan doa.
98 Kecurigaan.
99 Wisuda.
100 Villa.
101 Vila 1.
102 Villa 2.
103 Kedatangan ayah di Villa.
104 Indahnya bintang tak seindah wajahmu.
105 Perubahan sikap.
106 Hotel.
107 Hotel 1.
108 Melamar wanita idaman.
109 Aku tetap ingin melamarmu.
110 Lampu hijau.
111 Datang melamar.
112 Teringat.
113 Mencari cincin pernikahan 1.
114 Mencari cincin pernikahan 2.
115 Cincin pernikahan.
116 Sudah jatuh tertimpa tangga.
117 Pernikahan Andi dan Rania.
118 Episode terakhir.
Episodes

Updated 118 Episodes

1
SMA Nusa Bangsa.
2
Manggung.
3
Di jodohkan.
4
Best friend forever.
5
Menemui calon mertua.
6
Harus Ikhlas.
7
Siapa Dia??
8
Kepikiran dengan Rencana papa.
9
Bertemu calon jodoh 1.
10
Bertemu calon jodoh 2.
11
Makan bersama calon jodoh di kantin sekolah.
12
Pria Asing.
13
Sakit hati.
14
Perasaan Al Rasyad.
15
Melamar.
16
Memilih cincin pernikahan.
17
Dokter Ferdi.
18
Menjenguk Kheano.
19
Menemani calon suami.
20
Pernikahan Kheano dan Alisya.
21
Tidur seranjang.
22
Curiga.
23
Belajar di rumah Kheano.
24
Perasaan yang Aneh.
25
Elika putri Raka.
26
Nafkah.
27
Kedatangan Dokter Ferdi.
28
Buku pemberian dokter Ferdi.
29
Percikkan Api cemburu.
30
Belanja bersama.
31
Jutek tapi sayang.
32
Bertanding basket.
33
Berteriak Histeris.
34
Arya kecelakaan.
35
Menjenguk Arya.
36
Kecupan pertama.
37
Menginap di rumah mertua.
38
Mengetahui kebenaran.
39
Cemburu tapi gengsi.
40
Sebuah pelukan.
41
Akhirnya menyerah.
42
Nongkrong di cafe.
43
First kiss.
44
Tidak perlu khawatir, dia istriku.
45
Sikap Aneh Alisya.
46
Kesya Anandita.
47
Hukuman dari papa.
48
Kejadian malam itu.
49
I Love you.
50
Menginginkan adik
51
Ancaman Kheano.
52
Jalan jalan bersama 1.
53
Jalan jalan bersama 2.
54
Mencari Arya.
55
Kheano terluka.
56
Makan malam dengan calon istri.
57
Pengakuan Kheano 1.
58
Pengakuan Kheano 2.
59
Mobil Mirna mogok.
60
Permintaan Kheano.
61
Hadiah spesial dari mama mertua.
62
Kembali merasakan.
63
Rania.
64
Terbongkar sudah.
65
Di permalukan oleh seseorang.
66
Semut betina.
67
Kangen sahabat.
68
Ngumpul bareng sahabat. 1
69
Ngumpul bareng sahabat 2.
70
Mempercepat rencana pernikahan.
71
Pernikahan Arya dan Mirna.
72
Makan siang bersama.
73
Kamar pengantin 1.
74
Kamar pengantin 2.
75
Hadiah dari suami.
76
Ruangan pribadi.
77
Salah paham.
78
Macan betina.
79
Kecupan sayang.
80
Nasehat.
81
Mengabaikan.
82
berakhirnya salah paham.
83
Di Adili.
84
Sah menjadi nyonya Ferdi.
85
Penginapan.
86
Mie instan.
87
Sholat berjamaah.
88
Penculikan 1.
89
Penculikan 2.
90
Ke rumah Ayah.
91
Berita tentang Regina.
92
Prihatin.
93
Malu bukan main.
94
Kedatangan dokter Adam 1.
95
Kedatangan dokter Adam 2.
96
Kenyataan yang membuat terharu.
97
Harapan dan doa.
98
Kecurigaan.
99
Wisuda.
100
Villa.
101
Vila 1.
102
Villa 2.
103
Kedatangan ayah di Villa.
104
Indahnya bintang tak seindah wajahmu.
105
Perubahan sikap.
106
Hotel.
107
Hotel 1.
108
Melamar wanita idaman.
109
Aku tetap ingin melamarmu.
110
Lampu hijau.
111
Datang melamar.
112
Teringat.
113
Mencari cincin pernikahan 1.
114
Mencari cincin pernikahan 2.
115
Cincin pernikahan.
116
Sudah jatuh tertimpa tangga.
117
Pernikahan Andi dan Rania.
118
Episode terakhir.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!