Dinginnya pendingin ruangan yang berfungsi sempurna di ruang VIP sebuah restoran bintang lima, tidak sebanding dengan dinginnya tatapan seorang pria pada lawan jenisnya. di saat keduanya tengah berada dalam perbincangan empat mata, menjauh dari jangkauan Indra pendengaran anggota keluarga lainnya.saat ini sesak menguasai hati serta perasaan sudah pasti di rasakan gadis remaja itu saat pria yang sebulan lagi akan menjadi imam baginya, berucap seakan sebuah bom waktu yang siap meledak saat waktunya akan tiba.
"Kenapa kamu bersedia menggantikan posisi kakak kamu menikah denganku??" dengan tatapan dingin Kheano mencecar Alisya dengan pertanyaan menyelidik.
Usai menarik napas dalam seakan paru parunya membutuhkan banyak asupan oksigen hari ini, Alisya menjawab pertanyaan Kheano.
"Karena aku tidak tega melihat kak Ara harus mengubur dalam dalam cita citanya hanya karena perjodohan ini." mencoba tetap tenang dengan segenap rasa sesak yang merajai dada, Alisya berusaha menjawab pertanyaan Kheano.
"Kenapa kamu tidak menolak perjodohan ini?? sedangkan kakak kamu sudah terang terangan menentang perjodohan yang tidak masuk di akal ini?? " seolah merasa menjadi satu satunya korban di sini, Kheano terus menyudutkan Alisya.
"Kenapa tidak kakak saja yang menolak!!" masih dengan wajah tenang Alisya menjawab pertanyaan, yang sebenarnya Kheano sendiri sudah tahu jawabannya. ia sendiri pun tahu kenapa Alisya bahkan rela mengantikan posisi kakaknya, adalah untuk menjaga nama baik ayahnya. begitu pun dengannya yang enggan menolak permintaan orang tuanya tersebut. hanya saja faktor penyebabnya yang berbeda. jika Alisya melakukannya karena menjaga nama baik ayah agar tidak di sebut pria yang ingkar pada janjinya sendiri, berbeda dengan Kheano yang melakukannya hanya karena ingin melanjutkan pendidikan di luar negeri. sebab tuan Reza tidak bersedia membiayai kuliah putranya itu jika menolak permintaan nya dengan menikah dengan putri sahabat. sebenarnya tuan Reza bukan lebih sayang uang daripada putra nya, tapi tuan Reza tidak ingin jika di luar negeri nanti anaknya akan terpengaruh pergaulan bebas yang akan membuatnya jatuh dalam lubang dosa. itu sebabnya tuan Reza memutuskan untuk segera menikahkan putranya tersebut dengan maksud agar putranya tidak tergoda dengan gadis bebas di luar sana yang hanya akan menambah dosa. mengingat begitu bebas pergaulan di luar negeri.
"Aku tidak mungkin menolak permintaan papaku." jawaban Kheano mendapat tatapan tidak biasa dari lawan bicaranya.
"Jika kakak tidak bisa melakukannya hanya karena materi, apa kakak pikir aku juga bisa melakukannya tanpa memikirkan bagaimana perasaan ayahku, jika nantinya di cap sebagai pria yang ingkar pada janjinya sendiri??" mendengar penjelasan Alisya membuat Kheano mengusap kasar wajah tampannya.
"Asal kakak tahu, aku rela menyerahkan nyawaku sekalipun, demi kebahagiaan orang tua serta keluargaku." mendengar ucapan tegas gadis yang sebentar lagi akan menjadi tulang rusuknya itu, membuat Kheano berpikir bahwa pernikahan ini sudah pasti akan di langsungkan, sehingga membuatnya mau tidak mau bersedia menikah dengan gadis yang saat ini terlihat begitu cantik, namun secepat kilat Kheano menepisnya.
"Kalau begitu ayo menikah!! kamu menikah demi orang tuamu, dan aku menikah demi melanjutkan pendidikan ku di luar negeri.dan satu lagi yang harus kamu tahu,!!! baik kamu atau pun kakakmu sama sama tidak membuat ku tertarik." terang Kheano masih dengan tatapan tak bersahabat.
"Satu lagi, setelah lulus nanti, aku akan menempuh pendidikan di luar negeri selama dua tahun, setelah kepulangan ku nanti kita harus bercerai!! kamu bisa menentukan hidupmu begitu juga denganku. dan selama kamu menjadi istriku jangan pernah ikut campur masalah pribadiku, begitupun sebaliknya." terlihat jelas genangan Yang beranak sungai di kelopak mata indah Alisya, namun begitu ia tetap mencoba terlihat tenang agar genangan itu tidak berdendang ria membanjiri wajah cantiknya. kesedihan Alisya bukan karena takut akan kehilangan Kheano, tapi Alisya sedih ketika membayangkan bagaimana nasibnya nanti jika harus menjanda di usai yang masih remaja.
"Kalau begitu, Mari jalankan peran kita masing masing!!" cetus Kheano sebelum berdiri dari duduknya, kemudian berlalu meninggalkan ruangan VIP tersebut untuk kembali bergabung dengan keluarga keduanya, tanpa menjawab Alisya hanya menatap punggung Kheano setelah beberapa saat kemudian mengikuti langkah pria itu.
Sekalipun Kheano memperlihatkan raut wajah datar sebagai ibu nyonya Tasya tahu betul dengan sifat putra sulungnya itu, sebagai wanita yang telah mengandung serta melahirkan Kheano ia tahu betul jika saat ini putranya itu masih berat menerima perjodohan yang telah, mereka atur semenjak Kheano masih kecil tersebut.
Nyonya Tasya mengusap lembut punggung putranya, ketika Kheano baru saja duduk di sebuah kursi yang berada di samping kirinya, sementara Tuan Reza dan Rania putri bungsunya duduk di kursi yang berada di sebelah kanan nyonya Tasya. mereka duduk berhadapan dengan keluarga Alisya, di sebuah meja besar fasilitas restoran bintang lima tersebut.
"Papa tahu mungkin kalian belum sepenuhnya bisa menerima perjodohan ini, tapi papa yakin suatu saat jika perasaan sayang serta cinta telah tumbuh di hati, kalian bahkan tidak akan sanggup berjauhan." mendengar penuturan calon mertuanya itu membuat Alisya yang kini duduk berhadapan dengan keluarga calon mertuanya tersebut, dengan susah payah menelan salivanya, ia teringat semua perkataan Kheano tadi yang berencana menceraikannya usai menyelesaikan kuliahnya.
"Bagiamana bisa saling menyayangi, jika belum menikah saja kak Kheano sudah berencana menceraikan aku." batin Alisya dengan segenap rasa yang tak mampu di ucapkan dengan kata kata.
Flashback On.
Sudah hampir siap dengan stelan jas formal Kheano yang terlihat begitu tampan serta lebih dewasa dari usianya saat ini, ia tengah memasangkan Arloji di pergelangan tangannya. Kheano memang terlihat tampan dan berwibawa bak pria dewasa pada umumnya dengan penampilan seperti ini, tidak heran jika papanya ingin segera melihat putranya tersebut membantu nya dalam mengembangkan perusahaan miliknya. sebagai seorang ayah tuan Reza Admaja tidak sabar ingin segera memperkenalkan dunia bisnis pada Kheano, mengingat Kheano adalah putra sulung terlebih lagi anak laki laki satu satunya. selain ingin memperkenalkan Kheano pada dunia bisnis Tuan Reza juga ingin anaknya tersebut segera membina rumah tangga saat lulus sekolah menengah atas nanti. sebagai seorang ayah tuan Reza tidak ingin anaknya melakukan dosa besar (Zina) yang bisa ikut menyeretnya ke dalam neraka jahanam, itulah sebabnya tuan Reza telah menentukan jodoh untuk putranya tersebut sejak usia Kheano masih balita.
Untuk beberapa saat Kheano mengalihkan pandangannya dari cermin saat mendengar suara papanya di ambang pintu.
"Ternyata anak papa sudah beranjak dewasa sekarang." Tuan Reza menatap kagum pada putranya. tuan Reza melangkah mendekati Kheano yang masih mengukir raut wajah terpaksa. Tuan Reza menepuk lembut bahu putranya.
"Mungkin saat ini kamu masih merasa kesal dengan keputusan papa, tapi papa yakin suatu saat nanti kamu akan berterima kasih pada papa, karena menentukan jodoh yang tepat untukmu nak." tutur tuan Reza kemudian kembali menepuk pelan bahu putranya. sebuah tepukan yang mengartikan jika menjadi seorang pria jangan memiliki sikap rapuh.
"Papa mengerti perasaan kamu Khe, tapi bagaimana pun Belajarlah menerima Alisya sebagai calon istri kamu, janganlah melakukan sesuatu yang bisa menyakiti hati gadis itu!! karena bisa jadi hal itu akan kamu sesali seumur hidup." lanjut tuan Reza teringat akan bagaimana sikapnya pada sang istri di awal pernikahan nya dulu. karena tuan Reza dulunya juga korban perjodohan ibunya, namun tuan Reza sama sekali tidak menyangka jika wanita yang terang terangan di benci olehnya malah membuatnya sampai tergila gila seperti sekarang ini.
"Jika papa mengerti dengan perasaan Khe tidak mungkin papa akan mengambil keputusan seperti ini." jawab Kheano tanpa menatap wajah papanya.
"Sudahlah nak,,,!!saat ini papa tidak ingin berdebat denganmu, sebaiknya kamu segera turun jika sudah selesai bersiap!!" tuan Reza segera meninggalkan putranya yang masih menatapnya dari pantulan cermin.
Beberapa saat kemudian Kheano turun dari kamarnya menghampiri mama,papa serta adiknya Rania yang sejak tadi menunggu di ruang keluarga.
"Lama banget sih kak, kayak cewek aja" protes Rania ketika Kheano menuruni anak tangga. melihat putranya sama sekali tidak merespon ucapan adiknya membuat nyonya Tasya menyiku pelan lengan putrinya hingga membuat Rania menatap dengan tatapan tanya.dengan segera nyonya Tasya mengedipkan mata ke arah putrinya, paham akan maksud mamanya Rania pun menutup rapat mulutnya tak lagi banyak protes. sekalipun sudah duduk di bangku kelas satu sekolah menengah atas, Rania masih suka ceplas-ceplos.
Mereka pun segera berangkat menuju restoran bintang lima yang terletak di tengah ibu kota, dengan menumpangi mobil mewah milik tuan Reza Admaja.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 118 Episodes
Comments
alvika cahyawati
alah awas loh kheano ntar km bisa2 jd bucin loh 😀😀😀🤭
2023-04-12
1
Ferial Aziz
Mina lho keanu
2022-04-14
1
endang maw321
Awas loe Khe ntar buncin loh😁😁😁
2022-04-12
1