"Lo kok nggak semangat gitu sih Khe??" Tegur Andi salah seorang sahabatnya usai mereka nongkrong sejenak di sebuah cafetaria.
"Gue nggak papa, cuma lelah aja mungkin karena terlalu lama olahraga basket aja tadi di sekolah." sahut Kheano
"Ah biasanya juga Lo main lebih lama dari hari ini biasa aja. kalau lagi ada masalah lebih baik berbagi deh sama kita kita Khe!!" timpal salah seorang sahabatnya yang bernama Bobi saat mereka sudah berada di parkiran cafe.
"Gue nggak papa." lagi lagi Kheano menjawab santai, namun jawaban Kheano berbeda jauh dengan raut wajahnya saat ini.
"Atau jangan jangan Lo lagi kepikiran lagi sama cewek cantik yang nyanyi tadi heee,,,heee,,,,heeee." Kini salah seorang sahabat Kheano yang bernama Arya yang bersuara kemudian tergelak.
"Kalau gue nggak salah cewek itu juga siswi di sekolah kita bener nggak??" lanjut Arya.
"Namanya Alisya putri anak kelas sepuluh IPA." jawab Bobi yang hendak menghidupkan mesin motor gedenya.
"Ternyata Lo tahu banyak ya,,,tentang tuh cewek Bob." tutur Arya.
"Lagian siapa sih yang nggak kenal sama tuh cewek , secara diakan bunga di sekolahan." Andi yang sejak tadi hanya sibuk mencari cari kunci motor di tas miliknya pun ikut menimpali.
Mendengar Salah seorang sahabatnya menyebut Alisya sebagai bunga di sekolah membuat Kheano mengalihkan pandangan ke arah Andi.
"Kenapa Lo Khe?? jangan jangan Lo juga udah terpesona sama tuh cewek??" selidik Andi tersenyum penuh arti ketika mendapat tatapan tak bisa di artikan dari sorot mata sahabatnya itu.
"Lo pikir hanya karena dia cantik lantas semua cowok bakal terpesona gitu." jawab Kheano dengan nada ketus.
"Tapi wajar sih kalau Lo juga tertarik sama dia Khe, soalnya dia emang cantik banget. yang nggak wajar itu kalau Lo sama sekali nggak tertarik itu artinya_" Arya menggantung kalimatnya.
"Artinya apa??" ketus Kheano dengan tatapan tajam.
"Itu artinya Lo nggak normal, atau jangan jangan Lo suka sama sesama lagi. haaaahaaaahaaa." lanjut Arya kemudian tertawa lepas karena berhasil membuat raut wajah Kheano berubah kesal.
"Sialan Lo." Kheano melayangkan toyoran kepala Arya, sebelum mereka benar benar pergi meninggalkan cafe tersebut.
"Tapi bagus deh kalau Lo nggak naksir sama tuh cewek, biar gue sama anak anak di sekolah nggak nambah saingan gitu." ujar Bobi sedikit berteriak saat motor gede mereka melaju di jalanan.
"Gue sama sekali nggak tertarik sama tuh cewek, embat aja sana kalau Lo mau!!." sahut Kheano kesal karena sejak tadi para sahabatnya itu terus menggoda dirinya.
"Jangan takabur gitu Khe, bisa jadi suatu saat Lo bucin sama tuh cewek." timpal Arya yang juga tengah mengendarai motornya dengan setengah berteriak karena bisingnya jalanan ibu kota. sementara Kheano yang mendengar ocehan Arya sama sekali tidak peduli.
Sebenarnya hal yang sejak tadi mengganggu pikiran Kheano adalah pembicaraan mereka di meja makan saat sarapan pagi tadi. bagaimana tidak, masih juga duduk di kelas tiga sekolah menengah atas ayahnya sudah berencana menikahkan dirinya dengan putri dari salah seorang sahabatnya. apalagi kata ayahnya, putri dari salah seorang sahabatnya itu juga bersekolah di sekolah yang sama dengannya. itu yang membuat Kheano penasaran siapa sebenarnya gadis yang menjadi calon istrinya, karena sang ayah belum memberi tahu siapa nama gadis itu. ayahnya hanya berkata jika gadis itu memiliki wajah yang cantik. itu sebabnya Kheano selalu mengalihkan pandangannya ketika ada teman teman bahkan salah seorang siswa di sekolah yang memuji kecantikan salah seorang siswi di sekolah. termasuk saat ia melirik ke arah Alisya di saat tengah olahraga basket siang tadi, ketika tidak sedikit siswa siswa di sekolah mengeluh eluhkan kecantikan Alisya.
Awalnya Kheano menolak keras perjodohan yang telah di atur papanya sejak dirinya masih balita tersebut, namun dengan ancaman sang papa, akhirnya Kheano hanya bisa pasrah. ya ancaman tidak dapat melanjutkan kuliah di luar negeri membuat Kheano akhirnya pasrah dan mengiyakan permintaan papanya. walaupun dengan terpaksa.
Ke empat sahabat itu akhirnya berpisah dan kembali ke rumah masing-masing.
***
Keesokan harinya
Di SMA Nusa bangsa.
Alisya yang tidak seceria biasanya membuat ke empat sahabat di buat heran.
Indah mengangkat kedua bahunya saat Sisil bertanya dengan tatapan, mengapa sejak pagi tadi Alisya lebih banyak diam. begitu pun dengan Dani yang sejak tadi terus memperhatikan sikap Alisya yang berbeda seratus delapan puluh derajat dari biasanya.
"Ca' Lo kenapa sih?? sejak tadi pagi diam Aja??Lo nggak lagi sakit kan Ca'???Sisil meletakkan punggung tangannya di kening Alisya, namun sama sekali tidak terasa hangat apalagi panas.
"Nggak panas" ucap Sisil usai menempelkan punggung tangannya di kening Alisya.
"Gue nggak lagi sakit kali Sil." jawab Alisya yang masih sibuk dengan sejuta pemikiran yang berkutat di kepalanya.
"Lo yakin Ca' nggak kenapa Napa??" lanjut Sisil.
"Iya." lagi lagi Alisya menjawab seadanya sembari menyandarkan wajahnya di meja dengan lengan sebagai tumpuan.
"Ca' kalau ada masalah nggak ada salahnya kalau Lo berbagi sama kita kita!! tapi kalau Lo belom siap cerita sekarang nggak papa kok, tapi jangan lupa Ca' kita ini sahabatan sejak SMP, jadi kita akan tetap ada buat Lo sampai kapan pun, sampai Lo mau cerita ke kita kalau emang Lo lagi ada masalah." Dani sahabat pria Alisya satu satunya akhirnya buka suara.
"Gue baik baik aja guys,,,BTW thanks ya Lo semua udah care ama gue." ucap Alisya kemudian menegakkan tubuhnya dari posisi sebelumnya.
"Sini peluk dulu guys." ujar Alisya mencoba mengukir senyum di wajah cantiknya.
Mereka pun berpelukan, namun tiba tiba terdengar suara pukulan di lengan Dani.
"Aawwwhhhh" ringis Dani ketika tangan Sisil menempel di lengannya.
"Jahat banget sih Lo Sil" ucap Dani ketika mendapat pukulan yang sebenarnya tidak terasa sakit buat seorang pria seperti Dani. namun Dani berpura pura tengah kesakitan.
"Abisnya Lo sih, ngapain juga sih Lo main peluk peluk aja, Lo kan Cowok." berlanjut ocehan Sisil.
"Loh,,,tadi katanya peluk." ujar Dani dengan wajah di buat cemberut.
"Iya,,,tapi itu hanya berlaku buat cewek tahu, buat Lo enggak, Lo kan Cowok." lagi lagi Sisil ngerocos. sampai Alisya tersenyum melihat tingkah kedua sahabatnya yang menurutnya lucu itu, lalu menimpali percekcokan tak berfaedah kedua sahabatnya tersebut.
"Udah udah,,, nggak usah pada ribut deh!!." ucap Alisya yang akhirnya bisa kembali melebarkan senyum di wajah cantiknya.
"Gitu dong Ca' senyum, kalau Lo senyum gitu kita kan Jadi nggak khawatir kayak tadi." timpal Indah melonggarkan pelukannya kemudian kembali mengeratkan pelukan di antara sahabat sahabat ceweknya tersebut, sementara Dani sebagai sahabat cowok satu satunya hanya bisa menelan pahitnya derita sebagai teman cowok satu satunya, karena tidak bisa pelukan dengan para sahabat ceweknya tersebut.
"Kalau pelukan ajak ajak Napa!!" ucap Dani dengan wajah yang di buat cemberut.
"Enak aja,,,kalau kamu ikut pelukan enak di kamu nggak enak di kita dong." sahut Sisil kemudian ke empatnya pun tergelak bersama.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 118 Episodes
Comments
Mentari.f.v
mampir kak, jika berkenan mampir di karyaku judulnya 3 Serangkai 😁
2022-05-12
0
alvika cahyawati
kasihan dech loh dani sana pelukan sama tiang bendera saja 🤣🤣🤣🤣
2022-04-05
2