Manggung.

Usai menghabiskan semangkok bakso di kantin Alisya bersama sahabat sahabatnya berjalan menuju kelas mereka, namun saat melintas di dekat lapangan basket tidak sedikit siswa yang berada di sana bersiul siul menggoda ketika melihat Alisya yang tengah melintas.

"Suit,,,suit,,," beberapa siswa yang tengah berada di sana bersiul ria ketika melihat Alisya melintas.

"Hai Alisya." sapa siswa lainnya.

"Tambah cantik aja nih bunga sekolah." godaan salah satu dari temannya mampu mengalihkan pandangan Keanu dari bola basket menuju sosok Alisya.

Dengan wajah datar Keanu menatap ke arah Alisya setelah beberapa saat kemudian ia kembali Fokus pada bola basket di tangannya.

Mendengar siswa siswa yang mencoba menggoda nya Alisya hanya sekedar melempar senyum santun, karena menurut Alisya bagaimana pun mereka tetap seniornya di sekolah jadi ia pun harus tetap ramah.

"Astaga neng,,,,senyummu itu loh bikin hati Abang meleleh" ucap salah seorang dari siswa lainnya sembari memegangi dadanya.

Meski mendapat gombalan demi gombalan dari beberapa siswa tadi, Alisya tidak terlihat keki ataupun marah, ia terlihat biasa saja bahkan bisa di bilang santai. mungkin karena sudah sering mendapatkan gombalan serta pujian membuat Alisya sudah terbiasa. sebenarnya bukan hanya sekedar gombal, siswa siswa tersebut bahkan serius dengan ucapan dan pujian mereka, bahkan tidak sedikit di antara mereka yang berharap bisa menjadi pacar dari seorang Alisya putri Rendi perdana tersebut.

Namun karena tidak mendapat tanggapan dari Alisya, mereka pun hanya bisa berkhayal untuk menjadikan Alisya sebagai tambatan hati.

"Cie,,,yang kepingin jadi dokter, rajin benar belajarnya." Alisya mampir ke kelas kakaknya lebih dulu, Tiara. Tiara yang merupakan saudara Alisya satu satunya juga bersekolah di tempat yang sama dengan dirinya.

"Bisa aja kamu dek." sahut Tiara kemudian menutup buku yang tadi tengah di bacanya, kemudian mengacak acak gemas rambut panjang adiknya saat Alisya sudah menduduki sebuah bangku yang berada dekat dengannya.

"Kakak apaan sih, jadi rusak nih rambut Ica." sungut Ica sembari merapikan rambutnya yang tadi sempat di acak acak kakaknya.

"Habisnya adik kakak cerewet amat sih." ujar Tiara kemudian tersenyum pada adiknya

"Kamu udah makan belum dek??" tanya Tiara.

"Udah kak barusan bareng teman teman." jawab Ica.

"Kakak sendiri kenapa nggak ke kantin saat jam istirahat kelas??"

"Kakak masih kenyang, tadi kan sempat sarapan dari rumah" jawab Tiara.

"Ngomong ngomong tumben nih nyamperin kakak??" selidik Tiara di tanggapi senyum jahil dari adik kesayangannya itu.

"Biasanya juga kak Ara yang nyamperin kamu." lanjut Tiara dengan tatapan menyelidik.

"Kak Ara tahu aja deh,,,," Alisya Cengengesan.

"Kak,,,entar sepulang sekolah Ica izin jalan bareng sahabat Ica ya kak." ujar Alisya.

" Boleh ya kak,,," dengan tatapan memelas Ica melancarkan rayuan agar kakaknya memberikan izin.

"Tapi dek gimana kalau ayah nanyain kakak pulang sekolah tanpa kamu??" sebenarnya Tiara tidak tega jika tidak memberi izin, tapi di satu sisi Tiara Juga takut jika setibanya di rumah ayah serta ibunya menanyakan keberadaan adiknya itu.

"Memangnya kamu mau kemana sih dek?? kenapa nggak minta izin langsung aja sama ayah." lanjut Tiara yang merasa serba salah.

Alisya menggenggam tangan kakaknya dengan wajah memelas.

"Kak Ara kan tahu, jika Ica minta izin sama Ayah Sudah pasti ayah tidak akan memberi izin Ica buat nyanyi di Cafe." lanjut Ica yang akhirnya terus terang.

"Dek,,, bukannya ayah tidak mengizinkan kamu untuk melanjutkan hobi kamu, tapi ayah hanya tidak ingin kamu itu terjun ke dunia hiburan dek. ayah ingin sekali agar kamu bisa melanjutkan bisnis keluarga kita. kamu kan tahu sendiri kak Ara tidak mungkin melanjutkan bisnis Keluarga kita, karena kakak sendiri ingin sekali menjadi seorang dokter." Tiara mencoba menasehati sang adik.

"Kak ini kan cuma sekedar hobi Ica doang, nanti kalau Ica udah tamat sekolah Ica juga bakalan bantuan ayah di perusahaan." lagi lagi Alisya tidak putus Asa merayu kakaknya.

"Ya sudah kalau kamu tetap ngotot, kak Ara akan mencoba mencari alasan pada ayah." jawab Tiara akhirnya.

"Makasih ya kak."

"Buruan dong Ca,,,!! bentar lagi jam pelajaran pak Baroto, kamu mau kita di cincang sama guru killer itu." Ucap Indah yang sejak tadi menunggu di depan kelas Tiara, bersama sahabatnya yang lain.

"Iya buruan Ca,,,keburu luntur nih kegantengan gue lama lama berdiri di sini." timpal Dani dengan gaya sok cool nya.

"Iya iya bentar,,,bawel banget sih Lo pada" melihat tingkah adiknya Tiara hanya menggeleng sembari mengusap lembut kepala adiknya, sebelum Ica berdiri dari kursi dan melangkah keluar setelah sebelumnya telah berpamitan pada Tiara.

Mereka berempat pun kembali ke kelas, hanya Ranti yang tetap di sana sebab Ranti juga sekelas dengan Tiara kakaknya Alisya.

"Ada ada aja tingkah adik gue." ujar Tiara saat Ranti menatap ke arahnya yang kini kembali membuka buku yang tadi sempat di bacanya sebelum kedatangan adiknya bungsunya.

Tiara menarik napas panjang sebelum kembali bersuara.

"Sebenarnya gue juga takut sama bokap gue kalau tahu Alisya kembali nyanyi di cafe, tapi gue juga nggak tega ngeliat adik gue sedih." lanjut Tiara.

"Alisya beruntung banget punya kakak kayak Lo Ra." sahut Ranti.

"Gue juga beruntung banget kali RAN punya adik kayak Alisya, sekalipun kelihatan manja tapi sebenarnya pemikirannya itu sangat dewasa." lanjut Tiara membanggakan adiknya.

"Walaupun dia orangnya gengsi buat bilang sayang ke gue sebagai kakaknya, tapi gue tahu banget kalau dia juga sayang banget sama gue RAN." mendengar ucapan Tiara, Ranti semakin kagum melihat kasih sayang dari kedua kakak beradik itu.

"Ca' Lo yakin kali ini nggak bakal ketahuan bokap Lo??" tutur Indah yang kini tengah fokus mengemudikan mobil kesayangannya.

"Iya Ca' gue kok jadi ngeri ya kalau kita sampai ketahuan bokap Lo lagi, bisa di mutilasi bareng bareng nih kita. masa iya sih gue harus mati sebelum punya tambatan hati." timpal Doni dengan menaik turunkan alisnya.

"Sudah sudah nggak usah malah membebani Ica dengan pemikiran kalian deh, mendingan kita fokus biar nanti penampilan kita maksimal." Sisil pun ikut menimpali agar suasana tidak menegang dengan berbagai pemikiran sahabatnya.

"Setegas tegasnya bokap gue, nggak mungkin juga kali dia sampai mutilasi gue." akhirnya Ica bersuara.

Setengah jam kemudian kelima sangat itu tiba di sebuah cafe yang cukup besar di tengah kota. setibanya di cafe tersebut mereka pun bersiap untuk penampilan mereka di panggung.

Formasi sudah siap, dengan Indah memegang keyboard, Doni Gitar, Sisil drum serta Ranti memegang melodi tak lupa Alisya sebagai penyempurna sebagai Vokalis. sekalipun menjadi vokalis sebuah band yang mereka bentuk belum lama ini, Alisya tetap berpenampilan feminim.

Saking menghayati perannya sebagai Vokalis Alisya sampai tidak memperhatikan jika ada seseorang yang tidak Asing sedang duduk di kursi di sudut cafe tersebut tengah memperhatikan penampilan mereka dengan seksama. tanpa sadar pria itu tersenyum kecil melihat penampilan kelima sahabat tersebut yang bisa di bilang luar biasa.

Terpopuler

Comments

Nur Hayati

Nur Hayati

hhh keanu kali yaa

2022-04-14

1

Haslinda

Haslinda

mungkin keanu

2022-04-06

2

alvika cahyawati

alvika cahyawati

hayo siapa ya kira2🤔🤔🤔

2022-04-05

2

lihat semua
Episodes
1 SMA Nusa Bangsa.
2 Manggung.
3 Di jodohkan.
4 Best friend forever.
5 Menemui calon mertua.
6 Harus Ikhlas.
7 Siapa Dia??
8 Kepikiran dengan Rencana papa.
9 Bertemu calon jodoh 1.
10 Bertemu calon jodoh 2.
11 Makan bersama calon jodoh di kantin sekolah.
12 Pria Asing.
13 Sakit hati.
14 Perasaan Al Rasyad.
15 Melamar.
16 Memilih cincin pernikahan.
17 Dokter Ferdi.
18 Menjenguk Kheano.
19 Menemani calon suami.
20 Pernikahan Kheano dan Alisya.
21 Tidur seranjang.
22 Curiga.
23 Belajar di rumah Kheano.
24 Perasaan yang Aneh.
25 Elika putri Raka.
26 Nafkah.
27 Kedatangan Dokter Ferdi.
28 Buku pemberian dokter Ferdi.
29 Percikkan Api cemburu.
30 Belanja bersama.
31 Jutek tapi sayang.
32 Bertanding basket.
33 Berteriak Histeris.
34 Arya kecelakaan.
35 Menjenguk Arya.
36 Kecupan pertama.
37 Menginap di rumah mertua.
38 Mengetahui kebenaran.
39 Cemburu tapi gengsi.
40 Sebuah pelukan.
41 Akhirnya menyerah.
42 Nongkrong di cafe.
43 First kiss.
44 Tidak perlu khawatir, dia istriku.
45 Sikap Aneh Alisya.
46 Kesya Anandita.
47 Hukuman dari papa.
48 Kejadian malam itu.
49 I Love you.
50 Menginginkan adik
51 Ancaman Kheano.
52 Jalan jalan bersama 1.
53 Jalan jalan bersama 2.
54 Mencari Arya.
55 Kheano terluka.
56 Makan malam dengan calon istri.
57 Pengakuan Kheano 1.
58 Pengakuan Kheano 2.
59 Mobil Mirna mogok.
60 Permintaan Kheano.
61 Hadiah spesial dari mama mertua.
62 Kembali merasakan.
63 Rania.
64 Terbongkar sudah.
65 Di permalukan oleh seseorang.
66 Semut betina.
67 Kangen sahabat.
68 Ngumpul bareng sahabat. 1
69 Ngumpul bareng sahabat 2.
70 Mempercepat rencana pernikahan.
71 Pernikahan Arya dan Mirna.
72 Makan siang bersama.
73 Kamar pengantin 1.
74 Kamar pengantin 2.
75 Hadiah dari suami.
76 Ruangan pribadi.
77 Salah paham.
78 Macan betina.
79 Kecupan sayang.
80 Nasehat.
81 Mengabaikan.
82 berakhirnya salah paham.
83 Di Adili.
84 Sah menjadi nyonya Ferdi.
85 Penginapan.
86 Mie instan.
87 Sholat berjamaah.
88 Penculikan 1.
89 Penculikan 2.
90 Ke rumah Ayah.
91 Berita tentang Regina.
92 Prihatin.
93 Malu bukan main.
94 Kedatangan dokter Adam 1.
95 Kedatangan dokter Adam 2.
96 Kenyataan yang membuat terharu.
97 Harapan dan doa.
98 Kecurigaan.
99 Wisuda.
100 Villa.
101 Vila 1.
102 Villa 2.
103 Kedatangan ayah di Villa.
104 Indahnya bintang tak seindah wajahmu.
105 Perubahan sikap.
106 Hotel.
107 Hotel 1.
108 Melamar wanita idaman.
109 Aku tetap ingin melamarmu.
110 Lampu hijau.
111 Datang melamar.
112 Teringat.
113 Mencari cincin pernikahan 1.
114 Mencari cincin pernikahan 2.
115 Cincin pernikahan.
116 Sudah jatuh tertimpa tangga.
117 Pernikahan Andi dan Rania.
118 Episode terakhir.
Episodes

Updated 118 Episodes

1
SMA Nusa Bangsa.
2
Manggung.
3
Di jodohkan.
4
Best friend forever.
5
Menemui calon mertua.
6
Harus Ikhlas.
7
Siapa Dia??
8
Kepikiran dengan Rencana papa.
9
Bertemu calon jodoh 1.
10
Bertemu calon jodoh 2.
11
Makan bersama calon jodoh di kantin sekolah.
12
Pria Asing.
13
Sakit hati.
14
Perasaan Al Rasyad.
15
Melamar.
16
Memilih cincin pernikahan.
17
Dokter Ferdi.
18
Menjenguk Kheano.
19
Menemani calon suami.
20
Pernikahan Kheano dan Alisya.
21
Tidur seranjang.
22
Curiga.
23
Belajar di rumah Kheano.
24
Perasaan yang Aneh.
25
Elika putri Raka.
26
Nafkah.
27
Kedatangan Dokter Ferdi.
28
Buku pemberian dokter Ferdi.
29
Percikkan Api cemburu.
30
Belanja bersama.
31
Jutek tapi sayang.
32
Bertanding basket.
33
Berteriak Histeris.
34
Arya kecelakaan.
35
Menjenguk Arya.
36
Kecupan pertama.
37
Menginap di rumah mertua.
38
Mengetahui kebenaran.
39
Cemburu tapi gengsi.
40
Sebuah pelukan.
41
Akhirnya menyerah.
42
Nongkrong di cafe.
43
First kiss.
44
Tidak perlu khawatir, dia istriku.
45
Sikap Aneh Alisya.
46
Kesya Anandita.
47
Hukuman dari papa.
48
Kejadian malam itu.
49
I Love you.
50
Menginginkan adik
51
Ancaman Kheano.
52
Jalan jalan bersama 1.
53
Jalan jalan bersama 2.
54
Mencari Arya.
55
Kheano terluka.
56
Makan malam dengan calon istri.
57
Pengakuan Kheano 1.
58
Pengakuan Kheano 2.
59
Mobil Mirna mogok.
60
Permintaan Kheano.
61
Hadiah spesial dari mama mertua.
62
Kembali merasakan.
63
Rania.
64
Terbongkar sudah.
65
Di permalukan oleh seseorang.
66
Semut betina.
67
Kangen sahabat.
68
Ngumpul bareng sahabat. 1
69
Ngumpul bareng sahabat 2.
70
Mempercepat rencana pernikahan.
71
Pernikahan Arya dan Mirna.
72
Makan siang bersama.
73
Kamar pengantin 1.
74
Kamar pengantin 2.
75
Hadiah dari suami.
76
Ruangan pribadi.
77
Salah paham.
78
Macan betina.
79
Kecupan sayang.
80
Nasehat.
81
Mengabaikan.
82
berakhirnya salah paham.
83
Di Adili.
84
Sah menjadi nyonya Ferdi.
85
Penginapan.
86
Mie instan.
87
Sholat berjamaah.
88
Penculikan 1.
89
Penculikan 2.
90
Ke rumah Ayah.
91
Berita tentang Regina.
92
Prihatin.
93
Malu bukan main.
94
Kedatangan dokter Adam 1.
95
Kedatangan dokter Adam 2.
96
Kenyataan yang membuat terharu.
97
Harapan dan doa.
98
Kecurigaan.
99
Wisuda.
100
Villa.
101
Vila 1.
102
Villa 2.
103
Kedatangan ayah di Villa.
104
Indahnya bintang tak seindah wajahmu.
105
Perubahan sikap.
106
Hotel.
107
Hotel 1.
108
Melamar wanita idaman.
109
Aku tetap ingin melamarmu.
110
Lampu hijau.
111
Datang melamar.
112
Teringat.
113
Mencari cincin pernikahan 1.
114
Mencari cincin pernikahan 2.
115
Cincin pernikahan.
116
Sudah jatuh tertimpa tangga.
117
Pernikahan Andi dan Rania.
118
Episode terakhir.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!