Bab -16 Mencoba Melupakanmu

Dimas kembali dengan membawa susu ditangan nya.

"minumlah agar perut mu ada isinya, dari tadi kamu hanya muntah saja tanpa ada yg kamu makan"

ucap Dimas.

"Aku akan tidur dikamar sebelah, jika ada yg kamu butuhkan panggil saja aku"

Dimas berjalan keluar dari kamar Mutiara.

"Dimas !!"

panggil Mutiara.

"ya ?!"

jawab nya, sambil menoleh.

"Terimakasih,"

ucap Mutiara.

"Tidak perlu berterima kasih kamu adalah tanggung jawab aku sekarang"

balas Dimas, sambil melanjutkan langkahnya.

"Aku akan mencoba membuka hati untukmu Dimas"

ucap mutiara dalam hati.

Pagi-pagi sekali Dimas sudah bangun dan menyiapkan sarapan untuk dirinya dan Mutiara.

Mutiara yg baru bangun mencium bau aroma yg menggoda dan mencari asal aroma itu.

Dia melihat Dimas sedang membuat nasi goreng.

"Wah, ternyata kamu jago masak ya mas"

ungkap Mutiara.

"Tidak juga,hanya pandai sedikit saja, ayok sarapan"

ajak Dimas pada Mutiara.

Merekapun sarapan bersama.

"Hm ini lezat sekali, kamu sangat jago bikin nasi gorengnya mas"

komentar Mutiara sambil menyuap nasi goreng ke mulutnya.

"Aku tahu itu, bahkan dirimu tidak sempat untuk mencuci muka karena ingin mencicipi masakan ku"

ucap Dimas meledek Mutiara.

Mutiara terkekeh, dia baru sadar kalau dirinya belum mencuci muka.

Dimas pun bersiap untuk bekerja.

"Aku akan kekantor hari ini, jaga dirimu baik-baik, kalau ada sesuatu hubungi saja aku"

"Besok aku akan mencari pembantu untuk menemani dan membantu mu dirumah"

ujar Dimas sambil mencium kening Mutiara.

Mutiara terdiam sesaat setelah Dimas mencium kening nya.

"Baiklah mas, hati-hati"

ucapnya.

Mutiara sangat tersentuh oleh perlakuan Dimas padanya.

****

karena pernikahan nya akan dilaksanakan Minggu depan, Hari ini Daren dan Sindi Akan melakukan fitting baju pengantin.

"kamu pilih saja mana yg kamu suka, aku akan menunggu disini"

ucap Daren cuek.

"Baiklah"

jawab Sindi yg tak kalah cuek, sambil keluar dari mobil.

"menyebalkan, kenapa sih harus pakai acara fitting-fitting baju pengantin segala, mana harus ditemani dia lagi"

gerutu Sindi dalam hati.

"sabar Sin, sabar, setelah semua apa yg aku mau tercapai, aku akan campakkan laki-laki tidak berguna itu"

ucapnya lagi dalam hati.

sementara itu Daren yg menunggu didalam mobil teringat akan Mutiara, dia terus memandangi foto Mutiara.

"kamu tahu Mutiara ?, jika aku kehilangan nyawa ku langit tidak akan kehilangan birunya, tapi jika aku kehilangan dirimu sudah pasti hari-hari ku terasa gelap, walau dihiasi seribu bintang sekalipun, sehingga hidupku tidak tahu arah, hampa dan tak bermakna, dan itulah yang ku rasakan saat ini"

ungkap Daren dalam hatinya.

"tapi aku akan mencoba melupakan mu Mutiara, aku akan menikahi gadis yg sama sekali tidak aku cintai, aku tidak tahu apakah hati ku akan bisa menerimanya atau akan membuat cinta ku semakin besar pada mu"

gerutu nya lagi dalam hati.

Setelah selesai, Sindi kembali ke mobil dengan wajah yg cemberut.

"Hai ada apa dengan wajah mu, seperti jeruk purut saja"

ejek Daren pada Sindi.

"Diam lah jangan banyak bicara, aku sedang lapar atau akan ku makan kamu nanti"

Balas Sindi sinis.

"kamu ini perempuan atau apa sih ?, menyeramkan sekali, apa tidak salah papa menjodohkan ku dengan mu"

ucap Daren.

"Jika tidak ingin menikah dengan ku ya sudah itu akan lebih baik, batalkan saja pernikahan nya"

balas Sindi kesal.

"Baiklah aku akan membatalkan pernikahan ini dan mengatakan pada orang tua kita kalau kamu mengancam ku untuk melakukan nya, jadi kamu tidak akan mendapatkan apa-apa"

ucap Daren semangat.

"Hei apa kamu sudah gila ya, mengancam mu? kapan aku mengancam mu ha?"

kesal Sindi pada Daren

"yasudah kalau begitu terima saja perjodohan ini, jangan banyak komentar, ok"

ucap Daren

"Dasar gila, harusnya kamu ke RSJ benerin dulu kejiwaan mu"

ejek Sindi dengan kesal.

"Sudahlah aku hanya ingin berdamai dengan mu, mari kita berteman"

ungkap Daren.

"Berteman ?, Cuih !! aku tidak ingin berteman dengan mu, sekarang antar aku pulang"

balas Sindi.

"Kita akan pergi makan siang dulu baru akan ku antar kamu pulang"

kata Daren sambil melajukan mobilnya.

Sindi memilih untuk diam dan menurut saja.

Setelah sampai di restoran mereka tidak banyak bicara dan menghabiskan makanan masing-masing lalu pulang.

Dalam perjalanan pulang setelah mengantar Sindi, Daren tak sengaja melihat Mutiara keluar dari supermarket. Mutiara ke supermarket untuk membeli beberapa keperluan di apartemen.

"Mutiara"

ucap nya sambil menghentikan laju mobil nya.

Daren turun dan mendekati Mutiara, Mutiara terlihat pucat dan lemes.

"Mutiara bagaimana kabar mu sayang, aku sangat merindukanmu"

ucap Daren langsung memeluk Mutiara.

Mutiara yg kaget dipeluk Daren langsung terkulai lemah.

"Mutiara !!, Mutiara !!, bangunlah"

teriak Daren cemas.

Daren mengangkat Mutiara dan membawanya ke rumah sakit.

setelah tiba di rumah sakit Mutiara diperiksa dokter,

dokter menyarankan kepada Daren agar Mutiara banyak istirahat dan mengurangi beban pikiran nya karena kandungan nya sangat lemah.

Mutiara masih belum sadarkan diri.

Dimas yg baru pulang dan tidak mendapati Mutiara di apartemen manjadi cemas, Dimas mencoba menghubungi nomor nya dan terhubung.

Suara hp Mutiara berbunyi dari dalam tas nya karena Mutiara belum juga sadar Daren mengambil hp dari dalam tas dan melihat yg menelpon Mutiara adalah Dimas, Daren menjawab panggilan tersebut.

"Hallo, Mutiara kamu dimana sekarang ?, kenapa pergi tidak mengabari ku dulu ? aku sangat khawatir, aku akan menjemputmu mu sekarang, katakan dimana kamu berada ?"

tanya Dimas dari seberang sana bertubi-tubi pada Mutiara, namun tak ada jawaban dari yg ditanya.

"Hallo, Mutiara apa kamu mendengarku?"

tanya nya lagi karena tidak mendapat respon dari Yg ditelpon.

"Di rumah sakit"

jawab Daren sambil memutus sambungan telepon.

Dimas yg mendengar bukan suara Mutiara yg menjawab jadi sangat cemas apalagi dengan kata rumah sakit.

"Suara itu ??, DAREN"

ucapnya emosi.

Tak lama kemudian masuk chat yg berisi alamat tempat Mutiara dirawat ke HP nya.

Dimas segera menuju ke alamat rumah sakit itu.

Sesampai dirumah sakit.

"BUUKK !!"

sebuah tinju melayang ke pipi kanan Daren oleh Dimas.

"Dimana Mutiara ha ?, kamu apakan dia, katakan padaku"

ucap Dimas emosi.

bukannya menjawab pertanyaan Dimas, Daren malah mendorong tubuhnya dan berkata

"Seharusnya aku yg marah pada mu, jika tidak mampu menjaga Mutiara seharusnya kamu tidak perlu menikahinya, suami macam apa kamu ini? membiarkan istri ke supermarket dalam keadaan seperti itu"

ucap Daren geram melihat Dimas.

Dimas terdiam sejenak.

"Sekarang katakan dimana dia"

tanya Dimas kesal kembali memegang kerah baju Daren.

"Di ruangan itu"

tunjuk Daren pada ruangan dimana Mutiara dirawat.

Happy reading...

Terpopuler

Comments

Nyonya Gunawan

Nyonya Gunawan

Darren ma sindi kira" jodoh g' y..
Tpi lo daren tau mutiara hamil anaknya gmn y..
Crtany msh abu" nich jdi lum bsa di tebak..

2022-02-20

0

Kayla Hasifa Hasifa

Kayla Hasifa Hasifa

Deren dan sindi punya sipat sama" cuek lucu...
buat dimas jangan terus memukul tanya dulu harus nya..
yang nama nya juga panik ya kan😁😁😁

2022-02-16

0

Hartin Marlin ahmad

Hartin Marlin ahmad

lanjut lagi

2022-02-12

1

lihat semua
Episodes
1 Bab - 1 Mutiara Aurora
2 Bab - 2 Pekerjaan baru
3 Bab - 3 Sahabat Pertama
4 Bab - 4 Dipecat
5 Bab - 5 Simalakama
6 Bab - 6 Mami Tiara
7 Bab - 7 Mahkota yg Rusak
8 Bab - 8 Rindu Sahabat Pertama
9 Bab - 9 Kepikiran Dia
10 Bab 10 Rencana Daren
11 Bab 11 Dipermalukan Didepan Umum
12 Bab 12 Hamil ?
13 Bab 13 Hari Pernikahan
14 Bab 14 Kabar Burung
15 Bab 15 Menerima Perjodohan
16 Bab -16 Mencoba Melupakanmu
17 Bab - 17 Menunda Bulan Madu
18 Bab -18 Sabun oh sabun
19 Bab - 19 Tendangan Pagi Pertama
20 Bab -20 Memori Masa lalu
21 Bab - 21 Pria Tidak Berperasaan
22 Bab - 22 Menemui mu
23 Bab - 23 Sakit Perut
24 Bab - 24 Persalinan Mutiara
25 Bab - 25 Wajah yang mirip Daren
26 Bab - 26 Mutiara Yang Sama
27 Bab - 27 Farid
28 Bab - 28 Tangis pilu Daren (part 1)
29 Bab - 29 Tangis pilu Daren (part 2)
30 Bab - 30 Duka yg Bertubi-tubi
31 Bab - 31 Surat Terakhir Dari Sindi
32 Bab - 32 Ayo Hidup Bahagia Bersama ku
33 Bab - 33 Keceplosan
34 Bab - 34 Ibu baru yg protektif
35 Bab - 35 Pria yg Rapuh
36 Bab - 36 Mbok Ratni Dan Pria Misterius
37 Bab - 37 Makan Malam
38 Bab - 38 Menginap
39 Bab - 39 Diselamatkan Pria Misterius
40 Bab - 40 Balas Dendam
41 Bab - 41 Pertahanan yg runtuh
42 Bab - 42 Sisi Lain Daren ( Part 1)
43 Bab - 43 Sisi Lain Daren (part 2)
44 Bab - 44 Sebut namaku seorang
45 Bab - 45 Iming-iming Janji
46 Bab - 46 Amplop pembawa luka
47 Bab - 47 Daren yg terjebak
48 Bab - 48 Kembali nya Dimas
49 Bab - 49 Pertemuan Dimas dan Mutiara
50 Bab - 50 Mutiara yg tamak
51 Bab - 51 konsultasi dokter Hanan
52 Bab - 52 Melani Keguguran
53 Bab - 53 Usaha Daren
54 Bab - 54 Dianggap Patung
55 Bab - 55 Menonton
56 Bab - 56 Kedatangan Melani
57 Bab - 57 Kesedihan ibu
58 Bab - 58 Melepas Mutiara Mendapat Berlian
59 Bab - 59 Tanda kepemilikan Laura
60 Bab - 60 Rahasia terungkap
61 Bab - 61 Kebahagiaan
Episodes

Updated 61 Episodes

1
Bab - 1 Mutiara Aurora
2
Bab - 2 Pekerjaan baru
3
Bab - 3 Sahabat Pertama
4
Bab - 4 Dipecat
5
Bab - 5 Simalakama
6
Bab - 6 Mami Tiara
7
Bab - 7 Mahkota yg Rusak
8
Bab - 8 Rindu Sahabat Pertama
9
Bab - 9 Kepikiran Dia
10
Bab 10 Rencana Daren
11
Bab 11 Dipermalukan Didepan Umum
12
Bab 12 Hamil ?
13
Bab 13 Hari Pernikahan
14
Bab 14 Kabar Burung
15
Bab 15 Menerima Perjodohan
16
Bab -16 Mencoba Melupakanmu
17
Bab - 17 Menunda Bulan Madu
18
Bab -18 Sabun oh sabun
19
Bab - 19 Tendangan Pagi Pertama
20
Bab -20 Memori Masa lalu
21
Bab - 21 Pria Tidak Berperasaan
22
Bab - 22 Menemui mu
23
Bab - 23 Sakit Perut
24
Bab - 24 Persalinan Mutiara
25
Bab - 25 Wajah yang mirip Daren
26
Bab - 26 Mutiara Yang Sama
27
Bab - 27 Farid
28
Bab - 28 Tangis pilu Daren (part 1)
29
Bab - 29 Tangis pilu Daren (part 2)
30
Bab - 30 Duka yg Bertubi-tubi
31
Bab - 31 Surat Terakhir Dari Sindi
32
Bab - 32 Ayo Hidup Bahagia Bersama ku
33
Bab - 33 Keceplosan
34
Bab - 34 Ibu baru yg protektif
35
Bab - 35 Pria yg Rapuh
36
Bab - 36 Mbok Ratni Dan Pria Misterius
37
Bab - 37 Makan Malam
38
Bab - 38 Menginap
39
Bab - 39 Diselamatkan Pria Misterius
40
Bab - 40 Balas Dendam
41
Bab - 41 Pertahanan yg runtuh
42
Bab - 42 Sisi Lain Daren ( Part 1)
43
Bab - 43 Sisi Lain Daren (part 2)
44
Bab - 44 Sebut namaku seorang
45
Bab - 45 Iming-iming Janji
46
Bab - 46 Amplop pembawa luka
47
Bab - 47 Daren yg terjebak
48
Bab - 48 Kembali nya Dimas
49
Bab - 49 Pertemuan Dimas dan Mutiara
50
Bab - 50 Mutiara yg tamak
51
Bab - 51 konsultasi dokter Hanan
52
Bab - 52 Melani Keguguran
53
Bab - 53 Usaha Daren
54
Bab - 54 Dianggap Patung
55
Bab - 55 Menonton
56
Bab - 56 Kedatangan Melani
57
Bab - 57 Kesedihan ibu
58
Bab - 58 Melepas Mutiara Mendapat Berlian
59
Bab - 59 Tanda kepemilikan Laura
60
Bab - 60 Rahasia terungkap
61
Bab - 61 Kebahagiaan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!