Dalam perjalanan ke kota Aku merasa tapjub dengan banyak nya gedung-gedung tinggi dan lampu yg bewarna warni di sepanjang jalan kota yg menambah keindahan nya.
Untuk sejenak Aku terpesona dengan keindahan itu namun aku disadarkan dengan suara Bu Dewi.
" Sebentar lagi kita sampai, kota begitu indah bukan? bahkan setelah kamu berada disini kamu tidak akan ingat pulang"
ucap Bu Dewi.
"Tidak Bu Dewi, tujuan saya kesini hanya untuk ibu, dan saya akan pulang pun untuk dia"
Aku menatap nanar pada jalanan kota.
"huh, belagu sekali kamu Mutiara bahkan kamu kesini pun hanya untuk menjual diri"
Bu Dewi menatap Mutiara dengan sinis.
Beberapa menit kemudian kami sampai pada Club malam yg cukup terkenal di kota ini.
Awal masuk saja aku sudah merasa pusing, bagai mana bisa aku bekerja ditempat seperti ini.
"fokus Mutiara,,fokus, semua demi ibu"
gumam ku sambil menguatkan diri.
Bu Dewi membawa ku untuk menemui seorang wanita yg disebut mami di Club ini.
"Hai Cin, apa kabar?"
Sapa seorang wanita yg seumuran dengan Bu Dewi, Bu Dewi dan wanita itu pun saling berpelukan dan cipika cipiki, sadar akan kehadiran ku wanita tersebut menyudahi saling sapa nya.
"Kenalin ni Cin yg tadi aku ceritain lewat telpon"
kata Bu Dewi sambil mengedipkan mata nya ke wanita itu.
"Oo ok Barang bagus"
ucap wanita itu, sambil menatap mutiara dari atas sampai bawah.
"siapa nama mu cantik ?"
tanya nya sambil mengelus pipiku.
"Hm Mutiara Bu"
jawab ku gugup, sungguh aku sangat takut berada di tempat seperti ini.
"jangan memanggil Bu, panggil saja mami Tiara, mereka semua juga memanggil mami ke saya"
ucapnya seraya menunjuk para gadis yg tengah berdandan dengan pakaian yg sangat sexi dan terbuka.
"i-iya mami"
Aku hanya mampu menunduk menatap ujung sendal jepit ku.
"Ok, kalo begitu aku pamit ya Cin, oya Mutiara masalah uang mu kamu bisa bicarakan sama mami, nanti kirimkan saja pada saya, saya akan kasih kan ke adik mu untuk biaya operasi ibu mu" ucap Bu Dewi
"Baiklah Bu terimakasih"
Ucap ku, aku tak nyaman berada disini ingin rasanya ku ikut pulang bersama si alis celurit itu. Namun keadaan memaksa ku tinggal.
Setelah Bu Dewi pergi mami Tiara mengajak ku untuk berganti pakaian dan berdandan.
"Masalah uang mu, aku sudah kirimkan ke Bu Dewi, jadi malam ini kamu harus berusaha keras mendapat kan uang untuk mengganti uangku yg dipakai untuk operasi ibu mu"
Bisik mami Tiara sambil merapikan rambut ku.
"Kamu sangat cantik Mutiara, aku yakin kamu akan jadi idola di Club malam ini"
Puji mami terhadap kecantikan Mutiara. Tapi aku merasa terhina dengan berada ditempat seperti ini.
"mami apakah baju ini tidak kependekan ?, aku sedikit tidak nyaman memakai nya"
Aku menarik berusaha menuruni rok nya sedikit.
"Tidak sayang, kamu sempurna dalam balutan pakaian seperti ini, jadi biasakan lah diri mu mulai dari sekarang"
Mami Tiara berkata sambil meninggal kan Mutiara sendirian.
Aku menatap tubuh ku di cermin, tidak tau apa yg ku pikirkan, apakah ini keputusan yg tepat atau malah akan memperburuk keadaan.
"ya Tuhan kenapa kau beri aku begitu banyak ujian, aku sungguh tidak sanggup"
Keluh ku diiringi bulir bening yg mengalir di pipi mulus ku.
Cukup lama aku sendirian sampai pula mami masuk keruangan itu.
"CUP"
"CUP"
"CUP"
" sayang ku kenapa kamu menangis, jangan merusak wajah cantik mu dengan air mata itu"
bujuk mami Tiara.
"Seharusnya kamu merasa senang karena malam ini kamu akan menemani pengusaha tampan kaya raya, incaran para ladies disini"
ucap mami Tiara antusias.
Aku tidak menanggapi sama sekali ucapan mami Tiara, aku lebih banyak diam.
"Sayang kau hanya menemani dan menuangkan minuman untuk nya, jika dia mengajak mu bercinta itu adalah bonus untuk mu, dia adalah pria yg royal jika dia senang dengan pelayanan mu"
Aku merasa jijik dengan perkataan mami Tiara, tak pernah terpikir kan oleh ku pekerjaan seperti ini sebelumnya, sekarang aku benar-benar akan tenggelam dalam lumpur.
" Apalagi kalau dia tahu kau seorang perawan, bayangkan saja berapa bonus yang akan kau dapat, itu bahkan lebih dari biaya ibu mu"
bujuk mami Tiara.
Lagi-lagi aku hanya membeku tak berkutik sedikit pun.
"Pikirkan lagi akan hal itu Mutiara, bukankah kau juga membutuh kan biaya untuk pendidikan adik mu"
"Deg"
Hati ku tidak tenang dengan kata kata-kata mami Tiara, aku tidak boleh termakan omongan wanita ini.
Mami Tiara pergi keluar dari ruang meninggalkan ku sendirian, untuk menyambut tamu istimewa nya malam ini.
Di ruangan lain mami Tiara menyambut tamu istimewa nya yaitu seorang pemuda tampan pengusaha sukses dan calon pemegang saham Club malam ini. Daren Alexander Lucas
"Hai mami Tiara, bagaimana kabar mu ?, seperti nya banyak yg baru setelah beberapa bulan aku tidak kesini"
ucap Daren.
"Kabar ku sangat baik tuan muda, bahkan tidak pernah sebaik ini sebelum nya, Tentu saja banyak yg baru tuan muda, dan aku telah menyiapkan Mutiara yg berkilau untuk mu malam ini, aku yakin anda tidak akan sanggup dengan kilau nya malam ini"
ucap mami Tira dengan antusias.
Daren terkekeh
"Baiklah tunjukan pada ku Mutiara mu itu mami Tiara,
kita lihat apakah sanggup kilau nya itu menerangi gelap malam ku saat ini"
Mami Tiara hanya tersenyum dengan ucapan Daren dan berlalu pergi, sebelum pergi mami Tiara membisikan sesuatu ke telinga Daren membuat Daren mengeluarkan senyum Smirk nya.
Pintu Ruangan Daren terbuka secara perlahan, Daren mengira itu adalah mami Tiara dia berkata.
"Dimana Mutiara mu yg berkilau itu mami ?, apakah kilau nya sudah tenggelam didalam lumpur"
Daren tertawa penuh ejek.
Mutiara yg mendengar ucapan Daren sangat kesal tapi dia harus terlihat sabar.
" Mutiara tetaplah Mutiara Tuan, dia tidak akan berubah menjadi kerikil walau tenggelam di lumpur yg bau "
Mutiara yg tadi nya ingin masuk, kembali menutup pintu dengan keras, membuat Daren terkejut dan menyadari bahwa yg membuka pintu tadi bukanlah mami Tiara.
"Shit !!"
"siapa perempuan jal**g tadi ?, berani nya dia bersikap seperti itu pada ku"
Daren merasa kesal dengan sikap Mutiara yg membanting pintu didepan nya.
Mami yg mengetahui hal itu pun memarahi Mutiara
"Apa yg kamu lakukan Mutiara?!, kamu tahu siapa dia ?!, dia adalah putra tunggal pemilik Club malam ini, kamu mau aku kehilangan pekerjaan ku ini ha ?!!"
mami Tiara benar-benar kesal dengan sikap Mutiara.
"Dia menghina harga diri ku mami, aku tidak sanggup akan hal itu"
ucap Mutiara yg mulai meneteskan air mata.
"Sudahlah buang ego mu dan segera minta maaf kepada nya"
*****
Daren Alexander Lucas
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 61 Episodes
Comments
Sarah
loch kok gitu sich.....🙄
2022-02-25
0
Kayla Hasifa Hasifa
visualnya tampan...
kasihan mutiara nya harus bekerja seperti itu😔😔😔
2022-02-15
1
Kayla Hasifa Hasifa
tu kan buk dewi berniat jahat😔😔
2022-02-15
0