Bab - 6 Mami Tiara

Dalam perjalanan ke kota Aku merasa tapjub dengan banyak nya gedung-gedung tinggi dan lampu yg bewarna warni di sepanjang jalan kota yg menambah keindahan nya.

Untuk sejenak Aku terpesona dengan keindahan itu namun aku disadarkan dengan suara Bu Dewi.

" Sebentar lagi kita sampai, kota begitu indah bukan? bahkan setelah kamu berada disini kamu tidak akan ingat pulang"

ucap Bu Dewi.

"Tidak Bu Dewi, tujuan saya kesini hanya untuk ibu, dan saya akan pulang pun untuk dia"

Aku menatap nanar pada jalanan kota.

"huh, belagu sekali kamu Mutiara bahkan kamu kesini pun hanya untuk menjual diri"

Bu Dewi menatap Mutiara dengan sinis.

Beberapa menit kemudian kami sampai pada Club malam yg cukup terkenal di kota ini.

Awal masuk saja aku sudah merasa pusing, bagai mana bisa aku bekerja ditempat seperti ini.

"fokus Mutiara,,fokus, semua demi ibu"

gumam ku sambil menguatkan diri.

Bu Dewi membawa ku untuk menemui seorang wanita yg disebut mami di Club ini.

"Hai Cin, apa kabar?"

Sapa seorang wanita yg seumuran dengan Bu Dewi, Bu Dewi dan wanita itu pun saling berpelukan dan cipika cipiki, sadar akan kehadiran ku wanita tersebut menyudahi saling sapa nya.

"Kenalin ni Cin yg tadi aku ceritain lewat telpon"

kata Bu Dewi sambil mengedipkan mata nya ke wanita itu.

"Oo ok Barang bagus"

ucap wanita itu, sambil menatap mutiara dari atas sampai bawah.

"siapa nama mu cantik ?"

tanya nya sambil mengelus pipiku.

"Hm Mutiara Bu"

jawab ku gugup, sungguh aku sangat takut berada di tempat seperti ini.

"jangan memanggil Bu, panggil saja mami Tiara, mereka semua juga memanggil mami ke saya"

ucapnya seraya menunjuk para gadis yg tengah berdandan dengan pakaian yg sangat sexi dan terbuka.

"i-iya mami"

Aku hanya mampu menunduk menatap ujung sendal jepit ku.

"Ok, kalo begitu aku pamit ya Cin, oya Mutiara masalah uang mu kamu bisa bicarakan sama mami, nanti kirimkan saja pada saya, saya akan kasih kan ke adik mu untuk biaya operasi ibu mu" ucap Bu Dewi

"Baiklah Bu terimakasih"

Ucap ku, aku tak nyaman berada disini ingin rasanya ku ikut pulang bersama si alis celurit itu. Namun keadaan memaksa ku tinggal.

Setelah Bu Dewi pergi mami Tiara mengajak ku untuk berganti pakaian dan berdandan.

"Masalah uang mu, aku sudah kirimkan ke Bu Dewi, jadi malam ini kamu harus berusaha keras mendapat kan uang untuk mengganti uangku yg dipakai untuk operasi ibu mu"

Bisik mami Tiara sambil merapikan rambut ku.

"Kamu sangat cantik Mutiara, aku yakin kamu akan jadi idola di Club malam ini"

Puji mami terhadap kecantikan Mutiara. Tapi aku merasa terhina dengan berada ditempat seperti ini.

"mami apakah baju ini tidak kependekan ?, aku sedikit tidak nyaman memakai nya"

Aku menarik berusaha menuruni rok nya sedikit.

"Tidak sayang, kamu sempurna dalam balutan pakaian seperti ini, jadi biasakan lah diri mu mulai dari sekarang"

Mami Tiara berkata sambil meninggal kan Mutiara sendirian.

Aku menatap tubuh ku di cermin, tidak tau apa yg ku pikirkan, apakah ini keputusan yg tepat atau malah akan memperburuk keadaan.

"ya Tuhan kenapa kau beri aku begitu banyak ujian, aku sungguh tidak sanggup"

Keluh ku diiringi bulir bening yg mengalir di pipi mulus ku.

Cukup lama aku sendirian sampai pula mami masuk keruangan itu.

"CUP"

"CUP"

"CUP"

" sayang ku kenapa kamu menangis, jangan merusak wajah cantik mu dengan air mata itu"

bujuk mami Tiara.

"Seharusnya kamu merasa senang karena malam ini kamu akan menemani pengusaha tampan kaya raya, incaran para ladies disini"

ucap mami Tiara antusias.

Aku tidak menanggapi sama sekali ucapan mami Tiara, aku lebih banyak diam.

"Sayang kau hanya menemani dan menuangkan minuman untuk nya, jika dia mengajak mu bercinta itu adalah bonus untuk mu, dia adalah pria yg royal jika dia senang dengan pelayanan mu"

Aku merasa jijik dengan perkataan mami Tiara, tak pernah terpikir kan oleh ku pekerjaan seperti ini sebelumnya, sekarang aku benar-benar akan tenggelam dalam lumpur.

" Apalagi kalau dia tahu kau seorang perawan, bayangkan saja berapa bonus yang akan kau dapat, itu bahkan lebih dari biaya ibu mu"

bujuk mami Tiara.

Lagi-lagi aku hanya membeku tak berkutik sedikit pun.

"Pikirkan lagi akan hal itu Mutiara, bukankah kau juga membutuh kan biaya untuk pendidikan adik mu"

"Deg"

Hati ku tidak tenang dengan kata kata-kata mami Tiara, aku tidak boleh termakan omongan wanita ini.

Mami Tiara pergi keluar dari ruang meninggalkan ku sendirian, untuk menyambut tamu istimewa nya malam ini.

Di ruangan lain mami Tiara menyambut tamu istimewa nya yaitu seorang pemuda tampan pengusaha sukses dan calon pemegang saham Club malam ini. Daren Alexander Lucas

"Hai mami Tiara, bagaimana kabar mu ?, seperti nya banyak yg baru setelah beberapa bulan aku tidak kesini"

ucap Daren.

"Kabar ku sangat baik tuan muda, bahkan tidak pernah sebaik ini sebelum nya, Tentu saja banyak yg baru tuan muda, dan aku telah menyiapkan Mutiara yg berkilau untuk mu malam ini, aku yakin anda tidak akan sanggup dengan kilau nya malam ini"

ucap mami Tira dengan antusias.

Daren terkekeh

"Baiklah tunjukan pada ku Mutiara mu itu mami Tiara,

kita lihat apakah sanggup kilau nya itu menerangi gelap malam ku saat ini"

Mami Tiara hanya tersenyum dengan ucapan Daren dan berlalu pergi, sebelum pergi mami Tiara membisikan sesuatu ke telinga Daren membuat Daren mengeluarkan senyum Smirk nya.

Pintu Ruangan Daren terbuka secara perlahan, Daren mengira itu adalah mami Tiara dia berkata.

"Dimana Mutiara mu yg berkilau itu mami ?, apakah kilau nya sudah tenggelam didalam lumpur"

Daren tertawa penuh ejek.

Mutiara yg mendengar ucapan Daren sangat kesal tapi dia harus terlihat sabar.

" Mutiara tetaplah Mutiara Tuan, dia tidak akan berubah menjadi kerikil walau tenggelam di lumpur yg bau "

Mutiara yg tadi nya ingin masuk, kembali menutup pintu dengan keras, membuat Daren terkejut dan menyadari bahwa yg membuka pintu tadi bukanlah mami Tiara.

"Shit !!"

"siapa perempuan jal**g tadi ?, berani nya dia bersikap seperti itu pada ku"

Daren merasa kesal dengan sikap Mutiara yg membanting pintu didepan nya.

Mami yg mengetahui hal itu pun memarahi Mutiara

"Apa yg kamu lakukan Mutiara?!, kamu tahu siapa dia ?!, dia adalah putra tunggal pemilik Club malam ini, kamu mau aku kehilangan pekerjaan ku ini ha ?!!"

mami Tiara benar-benar kesal dengan sikap Mutiara.

"Dia menghina harga diri ku mami, aku tidak sanggup akan hal itu"

ucap Mutiara yg mulai meneteskan air mata.

"Sudahlah buang ego mu dan segera minta maaf kepada nya"

*****

Daren Alexander Lucas

Terpopuler

Comments

Sarah

Sarah

loch kok gitu sich.....🙄

2022-02-25

0

Kayla Hasifa Hasifa

Kayla Hasifa Hasifa

visualnya tampan...
kasihan mutiara nya harus bekerja seperti itu😔😔😔

2022-02-15

1

Kayla Hasifa Hasifa

Kayla Hasifa Hasifa

tu kan buk dewi berniat jahat😔😔

2022-02-15

0

lihat semua
Episodes
1 Bab - 1 Mutiara Aurora
2 Bab - 2 Pekerjaan baru
3 Bab - 3 Sahabat Pertama
4 Bab - 4 Dipecat
5 Bab - 5 Simalakama
6 Bab - 6 Mami Tiara
7 Bab - 7 Mahkota yg Rusak
8 Bab - 8 Rindu Sahabat Pertama
9 Bab - 9 Kepikiran Dia
10 Bab 10 Rencana Daren
11 Bab 11 Dipermalukan Didepan Umum
12 Bab 12 Hamil ?
13 Bab 13 Hari Pernikahan
14 Bab 14 Kabar Burung
15 Bab 15 Menerima Perjodohan
16 Bab -16 Mencoba Melupakanmu
17 Bab - 17 Menunda Bulan Madu
18 Bab -18 Sabun oh sabun
19 Bab - 19 Tendangan Pagi Pertama
20 Bab -20 Memori Masa lalu
21 Bab - 21 Pria Tidak Berperasaan
22 Bab - 22 Menemui mu
23 Bab - 23 Sakit Perut
24 Bab - 24 Persalinan Mutiara
25 Bab - 25 Wajah yang mirip Daren
26 Bab - 26 Mutiara Yang Sama
27 Bab - 27 Farid
28 Bab - 28 Tangis pilu Daren (part 1)
29 Bab - 29 Tangis pilu Daren (part 2)
30 Bab - 30 Duka yg Bertubi-tubi
31 Bab - 31 Surat Terakhir Dari Sindi
32 Bab - 32 Ayo Hidup Bahagia Bersama ku
33 Bab - 33 Keceplosan
34 Bab - 34 Ibu baru yg protektif
35 Bab - 35 Pria yg Rapuh
36 Bab - 36 Mbok Ratni Dan Pria Misterius
37 Bab - 37 Makan Malam
38 Bab - 38 Menginap
39 Bab - 39 Diselamatkan Pria Misterius
40 Bab - 40 Balas Dendam
41 Bab - 41 Pertahanan yg runtuh
42 Bab - 42 Sisi Lain Daren ( Part 1)
43 Bab - 43 Sisi Lain Daren (part 2)
44 Bab - 44 Sebut namaku seorang
45 Bab - 45 Iming-iming Janji
46 Bab - 46 Amplop pembawa luka
47 Bab - 47 Daren yg terjebak
48 Bab - 48 Kembali nya Dimas
49 Bab - 49 Pertemuan Dimas dan Mutiara
50 Bab - 50 Mutiara yg tamak
51 Bab - 51 konsultasi dokter Hanan
52 Bab - 52 Melani Keguguran
53 Bab - 53 Usaha Daren
54 Bab - 54 Dianggap Patung
55 Bab - 55 Menonton
56 Bab - 56 Kedatangan Melani
57 Bab - 57 Kesedihan ibu
58 Bab - 58 Melepas Mutiara Mendapat Berlian
59 Bab - 59 Tanda kepemilikan Laura
60 Bab - 60 Rahasia terungkap
61 Bab - 61 Kebahagiaan
Episodes

Updated 61 Episodes

1
Bab - 1 Mutiara Aurora
2
Bab - 2 Pekerjaan baru
3
Bab - 3 Sahabat Pertama
4
Bab - 4 Dipecat
5
Bab - 5 Simalakama
6
Bab - 6 Mami Tiara
7
Bab - 7 Mahkota yg Rusak
8
Bab - 8 Rindu Sahabat Pertama
9
Bab - 9 Kepikiran Dia
10
Bab 10 Rencana Daren
11
Bab 11 Dipermalukan Didepan Umum
12
Bab 12 Hamil ?
13
Bab 13 Hari Pernikahan
14
Bab 14 Kabar Burung
15
Bab 15 Menerima Perjodohan
16
Bab -16 Mencoba Melupakanmu
17
Bab - 17 Menunda Bulan Madu
18
Bab -18 Sabun oh sabun
19
Bab - 19 Tendangan Pagi Pertama
20
Bab -20 Memori Masa lalu
21
Bab - 21 Pria Tidak Berperasaan
22
Bab - 22 Menemui mu
23
Bab - 23 Sakit Perut
24
Bab - 24 Persalinan Mutiara
25
Bab - 25 Wajah yang mirip Daren
26
Bab - 26 Mutiara Yang Sama
27
Bab - 27 Farid
28
Bab - 28 Tangis pilu Daren (part 1)
29
Bab - 29 Tangis pilu Daren (part 2)
30
Bab - 30 Duka yg Bertubi-tubi
31
Bab - 31 Surat Terakhir Dari Sindi
32
Bab - 32 Ayo Hidup Bahagia Bersama ku
33
Bab - 33 Keceplosan
34
Bab - 34 Ibu baru yg protektif
35
Bab - 35 Pria yg Rapuh
36
Bab - 36 Mbok Ratni Dan Pria Misterius
37
Bab - 37 Makan Malam
38
Bab - 38 Menginap
39
Bab - 39 Diselamatkan Pria Misterius
40
Bab - 40 Balas Dendam
41
Bab - 41 Pertahanan yg runtuh
42
Bab - 42 Sisi Lain Daren ( Part 1)
43
Bab - 43 Sisi Lain Daren (part 2)
44
Bab - 44 Sebut namaku seorang
45
Bab - 45 Iming-iming Janji
46
Bab - 46 Amplop pembawa luka
47
Bab - 47 Daren yg terjebak
48
Bab - 48 Kembali nya Dimas
49
Bab - 49 Pertemuan Dimas dan Mutiara
50
Bab - 50 Mutiara yg tamak
51
Bab - 51 konsultasi dokter Hanan
52
Bab - 52 Melani Keguguran
53
Bab - 53 Usaha Daren
54
Bab - 54 Dianggap Patung
55
Bab - 55 Menonton
56
Bab - 56 Kedatangan Melani
57
Bab - 57 Kesedihan ibu
58
Bab - 58 Melepas Mutiara Mendapat Berlian
59
Bab - 59 Tanda kepemilikan Laura
60
Bab - 60 Rahasia terungkap
61
Bab - 61 Kebahagiaan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!