Bab - 7 Mahkota yg Rusak

POV Daren

Mami Tiara masih berusaha menenangkan ku, perempuan kurang ajar yg berani melawan ku itu membuat ku kesal

"Maafkan atas ketidak sopanan ladies saya tadi tuan saya janji tidak akan terulang lagi"

Ucap mami Tiara dengan memohon, cih muak sekali aku mendengar nya.

"Siapa nama perempuan kurang ajar tadi"

tanya ku.

"Dia adalah Mutiara tuan muda, ladies yg ku sediakan untuk mu malam ini, tolong maaf kan dia tuan muda, ini baru pertama kali untuk nya bekerja disini"

"Menarik "

Sepertinya dia akan jadi mainan ku malam ini, akan ku buat dia menjerit memohon ampun atas kurang ajarnya pada ku.

"Baiklah suruh dia meminta maaf langsung pada ku dan siapkan kamar hotel di depan sana untuk kami"

Aku pergi meninggalkan Club menuju hotel yg telah disiapkan mami, tak sabar rasanya menghajar perempuan sial*n itu.

*****

Sedangkan di Rumah sakit sekarang sedang berlangsung operasi ibu nya Mutiara, Laura yg dari dari khawatir akan keadaan ibu nya, tak henti-henti mengeluarkan air mata dia juga kepikiran kemana pergi kakak nya Mutiara.

"Dimana kamu kak ?, aku sangat cemas akan ibu sedangkan diri mu tidak ada disini"

keluh Laura.

Tanpa sepengetahuan Laura Bu Dewi sudah membayarkan semua biaya administrasi dan operasi ibu nya.

Bu Dewi sengaja tidak memberi tahu Laura karena dia tak ingin nanti Laura berpikir macam macam tentang nya.

Sementara itu dilain tempat Mutiara dan mami Tiara telah sampai didepan pintu kamar hotel untuk meminta maaf pada Daren, mami Tiara beberapa kali mengetuk pintu namun tak ada jawaban dari Daren.

"Apa kita salah kamar ya ?, aah tapi betul kok nomor kamar nya"

mami Tiara bergumam sendiri.

Mutiara yg mendengarnya hanya diam saja dan mencoba memutar gagang pintu, ternyata pintu kamar nya tidak dikunci.

Melihat pintu sudah terbuka mami langsung mendorong Mutiara kedalam kamar dan mengunci lagi kamar nya.

Ternyata itu hanya rencana mami agar Mutiara tidak kabur atau berbuat seenak nya lagi. Di dalam kamar Mutiara merasa sangat kesal kepada mami Tiara.

Tapi dilihat nya sekeliling kamar Mutiara tidak Menemukan siapa pun.

"Syukurlah pria arogan itu tidak ada di kamar ini"

Mutiara sedikit lega karena tak melihat Daren.

"Ceklek !!"

Terdengar suara pintu kamar mandi dibuka, Mutiara kaget dan menoleh ke asal suara. Dia terperangah

melihat Daren yg baru saja keluar dari kamar mandi yg hanya menggunakan handuk yg melilit pinggang nya, ini pertama kali bagi Mutiara melihat pemandangan seperti itu.

Memang tidak dapat dipungkiri roti sobek milik Daren membuat Mutiara enggan untuk berpaling, sebagai seorang gadis yg tidak pernah melihat pemandangan seperti itu dia hanya bisa meneguk ludah.

"Hm !!"

Suara deheman Daren mengagetkan Mutiara, cepat-cepat di palingkan wajah nya.

"Biasa sajalah cara memandang mu, Bukankah kamu sudah pernah bahkan sering menikmati tubuh laki laki lain"

perkataan Daren sangat menghina Mutiara, dia sangat marah, Mutiara masih berusaha menahan amarah nya.

"Dan sekarang kamu malah berpura pura mengalihkan pandangan mu dari ku, jangan sok suci !!, wanita penghibur seperti mu tidak pantas berlagak begitu"

Daren tertawa puas dengan ucapan nya yg menghina Mutiara.

Mutiara sudah tidak dapat lagi menahan amarah nya.

"PLAK !!!"

Mutiara menampar pipi kanan Daren, hingga meninggalkan jejak jari di sana.

"Aku bukanlah lah wanita penghibur !!, aku tidak seperti diri mu, yang tidak berperasaan !!, asal kau tahu selama 21 tahun aku hidup tidak seorang pun laki laki dapat menyentuh tubuh ku bahkan merebut mahkota ku !!"

Mutiara sangat marah suara nya sangat besar dan bergetar saat mengucapkan kata kata itu.

Setelah merasa puas dengan kata-kata nya Mutiara berniat untuk ke luar dari kamar.

Namun dengan sigap Daren menahan nya, dan melemparkan Mutiara ke atas tempat tidur, mengunci tangan Mutiara dengan posisi Daren di atas tubuhnya, Daren tidak terima atas tamparan Mutiara.

"Apa yg kau lakukan brengsek!!?"

Teriak Mutiara berusaha sekuat tenaga melepaskan diri.

"Kamu sendiri yg mengatakan omong kosong bahwa diri mu masih suci dan belum tersentuh laki-laki sama sekali, malam ini akan ku rusak mahkota yg kata mu masih terjaga itu"

"Lepas,,Lepaskan aku !!, ku mohon lepaskan aku"

Daren tidak dapat berpikir jernih lagi emosi dan hasrat nya sudah menguasai diri nya.

Malam ini hilanglah hal yg paling berharga yg selama ini dijaga nya dengan baik, mahkota itu telah hancur sekarang.

Mutiara tidak dapat berbuat apa-apa lagi, dia hanya bisa pasrah, ini lah konsekuensi pekerjaan nya dari awal, Bulir bening terus mengalir di pipinya yg mulus.

"Aku sungguh tidak menyangka wanita malam seperti diri mu belum pernah di unboxing

Dengan senyum puas nya Daren pergi untuk membersihkan diri.

Mutiara hanya bisa meneteskan air mata, dunia nya telah hancur, perasaan nya campur aduk. Hanya karena uang diri nya tak berdaya saat seseorang merusak mahkota nya.

Mutiara merasa malu, hina dan jijik pada diri nya.

"Ini bayaran untuk mu"

Daren melemparkan uang ke tubuh Mutiara yg masih terbaring tak berdaya.

"karena kamu memang masih perawan aku tambahi bonus untuk mu, jika aku membutuhkan mu lagi aku akan kembali"

ucap Daren sambil pergi meninggalkan Mutiara yg masih mematung tanpa sepatah katapun.

"Tidak ada lagi yg bisa dibanggakan dariku, bagaimana kalau ibu mengetahui ini semua aku tidak bisa membayangkan raut muka sedih nya"

Mutiara mencoba untuk turun dari tempat tidur namun kedua kaki nya tak mampu menaham tubuh nya, Mutiara kembali berbaring, tubuh nya sangat letih, tulang tulang nya terasa akan copot.

Mutiara terpaksa harus tidur di hotel malam ini dan esok nya di jemput mami Tiara.

"sayang ku kamu memang luar biasa, kau tahu berapa bonus yg di berikan Daren untuk ku ?, sangat banyak, dia sangat puas atas diri mu"

mami Tiara berkata sambil memegang dagu mutiara sementara Mutiara hanya diam saja.

"ayolah Mutiara jangan naif seperti ini, kamu sudah mendapatkan apa yg kamu mau, bahkan ibu mu sudah di operasi"

mendengar ucapan mami Tiara, Mutiara teringat akan ibu nya yg dari kemaren malam Mutiara tidak mengetahui keadaan nya.

"Ibuu !!"

Mutiara menangis.

"Mami bagaimana keadaan ibu saya apa ada kabar dari Bu Dewi ?"

Mutiara sangat khawatir.

"Tenanglah Mutiara, aku tidak tau pasti keadaan ibu mu,yg pasti ibu mu akan baik baik saja Bu Dewi sudah membayarkan biaya nya"

Mutiara sedikit lega dengan perkataan mami Tiara tapi dia masih ingin melihat ibu nya.

"Mami hari ini aku sudah boleh pulang ke kampung kan ?"

tanya mutiara sambil memberikan uang yg didapat nya dari Daren tadi malam pada mami, mami Tiara hanya mengambil sejumlah uang nya yg dipakai untuk operasi ibu nya Mutiara saja, sisa nya dia kembalikan ke Mutiara.

"Maksud mu mutiara ?, kamu mau berhenti bekerja dengan ku?, tidak bisa mutiara, kalau sudah masuk kamu tidak bisa keluar lagi"

mami Tiara sedikit marah dengan perkataan mutiara, dia berpikir Mutiara adalah ladang uang nya sekarang.

"aku akan mengantar mu kalau kamu ingin bertemu dengan ibu mu, tapi tidak untuk berhenti bekerja dengan ku"

ucap mami Tiara.

*****

Terpopuler

Comments

vhy Zee

vhy Zee

kasian sekali engkau mutiara
kamu harus jatuh dalam lembah dosa

2022-02-21

0

Shuhairi Nafsir

Shuhairi Nafsir

Thor begitulah cerita mu. tiada yg lain merendahkan maruah dan martabat seorang wanita. bagi dirimu wanita sangat rendah dan hina.

2022-02-18

2

Kayla Hasifa Hasifa

Kayla Hasifa Hasifa

kisah nya seru
tapi melihat mutiara seperti itu aku jadi sedih😔😔😔
semangat thoor
aku mampir juga..

2022-02-15

1

lihat semua
Episodes
1 Bab - 1 Mutiara Aurora
2 Bab - 2 Pekerjaan baru
3 Bab - 3 Sahabat Pertama
4 Bab - 4 Dipecat
5 Bab - 5 Simalakama
6 Bab - 6 Mami Tiara
7 Bab - 7 Mahkota yg Rusak
8 Bab - 8 Rindu Sahabat Pertama
9 Bab - 9 Kepikiran Dia
10 Bab 10 Rencana Daren
11 Bab 11 Dipermalukan Didepan Umum
12 Bab 12 Hamil ?
13 Bab 13 Hari Pernikahan
14 Bab 14 Kabar Burung
15 Bab 15 Menerima Perjodohan
16 Bab -16 Mencoba Melupakanmu
17 Bab - 17 Menunda Bulan Madu
18 Bab -18 Sabun oh sabun
19 Bab - 19 Tendangan Pagi Pertama
20 Bab -20 Memori Masa lalu
21 Bab - 21 Pria Tidak Berperasaan
22 Bab - 22 Menemui mu
23 Bab - 23 Sakit Perut
24 Bab - 24 Persalinan Mutiara
25 Bab - 25 Wajah yang mirip Daren
26 Bab - 26 Mutiara Yang Sama
27 Bab - 27 Farid
28 Bab - 28 Tangis pilu Daren (part 1)
29 Bab - 29 Tangis pilu Daren (part 2)
30 Bab - 30 Duka yg Bertubi-tubi
31 Bab - 31 Surat Terakhir Dari Sindi
32 Bab - 32 Ayo Hidup Bahagia Bersama ku
33 Bab - 33 Keceplosan
34 Bab - 34 Ibu baru yg protektif
35 Bab - 35 Pria yg Rapuh
36 Bab - 36 Mbok Ratni Dan Pria Misterius
37 Bab - 37 Makan Malam
38 Bab - 38 Menginap
39 Bab - 39 Diselamatkan Pria Misterius
40 Bab - 40 Balas Dendam
41 Bab - 41 Pertahanan yg runtuh
42 Bab - 42 Sisi Lain Daren ( Part 1)
43 Bab - 43 Sisi Lain Daren (part 2)
44 Bab - 44 Sebut namaku seorang
45 Bab - 45 Iming-iming Janji
46 Bab - 46 Amplop pembawa luka
47 Bab - 47 Daren yg terjebak
48 Bab - 48 Kembali nya Dimas
49 Bab - 49 Pertemuan Dimas dan Mutiara
50 Bab - 50 Mutiara yg tamak
51 Bab - 51 konsultasi dokter Hanan
52 Bab - 52 Melani Keguguran
53 Bab - 53 Usaha Daren
54 Bab - 54 Dianggap Patung
55 Bab - 55 Menonton
56 Bab - 56 Kedatangan Melani
57 Bab - 57 Kesedihan ibu
58 Bab - 58 Melepas Mutiara Mendapat Berlian
59 Bab - 59 Tanda kepemilikan Laura
60 Bab - 60 Rahasia terungkap
61 Bab - 61 Kebahagiaan
Episodes

Updated 61 Episodes

1
Bab - 1 Mutiara Aurora
2
Bab - 2 Pekerjaan baru
3
Bab - 3 Sahabat Pertama
4
Bab - 4 Dipecat
5
Bab - 5 Simalakama
6
Bab - 6 Mami Tiara
7
Bab - 7 Mahkota yg Rusak
8
Bab - 8 Rindu Sahabat Pertama
9
Bab - 9 Kepikiran Dia
10
Bab 10 Rencana Daren
11
Bab 11 Dipermalukan Didepan Umum
12
Bab 12 Hamil ?
13
Bab 13 Hari Pernikahan
14
Bab 14 Kabar Burung
15
Bab 15 Menerima Perjodohan
16
Bab -16 Mencoba Melupakanmu
17
Bab - 17 Menunda Bulan Madu
18
Bab -18 Sabun oh sabun
19
Bab - 19 Tendangan Pagi Pertama
20
Bab -20 Memori Masa lalu
21
Bab - 21 Pria Tidak Berperasaan
22
Bab - 22 Menemui mu
23
Bab - 23 Sakit Perut
24
Bab - 24 Persalinan Mutiara
25
Bab - 25 Wajah yang mirip Daren
26
Bab - 26 Mutiara Yang Sama
27
Bab - 27 Farid
28
Bab - 28 Tangis pilu Daren (part 1)
29
Bab - 29 Tangis pilu Daren (part 2)
30
Bab - 30 Duka yg Bertubi-tubi
31
Bab - 31 Surat Terakhir Dari Sindi
32
Bab - 32 Ayo Hidup Bahagia Bersama ku
33
Bab - 33 Keceplosan
34
Bab - 34 Ibu baru yg protektif
35
Bab - 35 Pria yg Rapuh
36
Bab - 36 Mbok Ratni Dan Pria Misterius
37
Bab - 37 Makan Malam
38
Bab - 38 Menginap
39
Bab - 39 Diselamatkan Pria Misterius
40
Bab - 40 Balas Dendam
41
Bab - 41 Pertahanan yg runtuh
42
Bab - 42 Sisi Lain Daren ( Part 1)
43
Bab - 43 Sisi Lain Daren (part 2)
44
Bab - 44 Sebut namaku seorang
45
Bab - 45 Iming-iming Janji
46
Bab - 46 Amplop pembawa luka
47
Bab - 47 Daren yg terjebak
48
Bab - 48 Kembali nya Dimas
49
Bab - 49 Pertemuan Dimas dan Mutiara
50
Bab - 50 Mutiara yg tamak
51
Bab - 51 konsultasi dokter Hanan
52
Bab - 52 Melani Keguguran
53
Bab - 53 Usaha Daren
54
Bab - 54 Dianggap Patung
55
Bab - 55 Menonton
56
Bab - 56 Kedatangan Melani
57
Bab - 57 Kesedihan ibu
58
Bab - 58 Melepas Mutiara Mendapat Berlian
59
Bab - 59 Tanda kepemilikan Laura
60
Bab - 60 Rahasia terungkap
61
Bab - 61 Kebahagiaan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!