Bab - 9 Kepikiran Dia

Mutiara mengganti pakaian nya dengan pakaian yg lebih **** yg dipinjamkan mami pada nya,malam ini Mutiara terpilih untuk menemani minum pria muda tampan yg juga merupakan pengusaha sukses.

Sekarang Mutiara sudah lebih menerima pekerjaan nya dia sudah tidak mempedulikan harga diri nya lagi yg dipikirkan nya sekarang hanya uang untuk kebahagiaan ibu dan adik nya.

Mutiara memang menjadi kesayangan mami Tiara saat ini, dia diperlakukan lebih istimewa dari ladies yg lain, terlebih dari paras nya yg cantik dia juga penghasil uang yg besar buat mami Tiara, tak heran banyak ladies yg iri dengan nya.

Mutiara memasuki ruang dimana pria tersebut berada, pria itu tampak kacau.

"ini tidak sesuai yg disebut pria tampan dan kaya oleh mami tadi, aah ya sudahlah kerja ku kan cuma diminta menemani nya saja ?"

pikir Mutiara dalam hati.

pria tersebut hanya memandangi Mutiara sekilas dan menyuruh nya duduk.

"Siapa nama mu ?"

ucap pria itu cuek

"Saya Mutiara tuan"

jawab Mutiara dengan sopan.

"Tuangkan minuman ku"

ucap pria itu.

Mutiara menuangkan minuman ke gelas pria itu, lagi dan lagi dia sudah menghabiskan minuman sebanyak 3 botol.

"seperti nya pria ini sedang depresi ?"

pikir Mutiara dalam hati.

Mutiara memberanikan diri menanyakan nama pria itu.

"Maaf tuan kalau boleh tau siapa nama mu?"

"Dimas Adiwijaya"

jawab nya singkat.

Mutiara diam dan tak bertanya lagi, Dimas memandangi lama wajah Mutiara.

Mutiara yg sadar diperhatikan Dimas malu dan salting.

"Maaf tuan apa ada yg aneh dengan saya ?"

tanya mutiara.

Dimas yg yg sedang memperhatikan Mutiara sadar dari pandangan nya.

"Tidak !!"

"Maksud saya tidak ada yg aneh hanya saja kamu sangatlah mirip dengan almarhum istri saya" ucap nya sedih.

Ternyata Dimas baru saja kehilangan istri yg sedang mengandung anak nya, Dimas sangat sedih dan depresi.

"Maaf tuan saya tidak bermaksud untuk..."

belum sempat mutiara melanjutkan kata kata nya Dimas sudah memotong omongan nya.

"Sudahlah tidak perlu minta maaf, kamu tidak punya salah pada ku"

Mutiara hanya bisa tersenyum, Dimas lagi-lagi terpana dibuat nya.

"mata nya, senyum itu benar benar mirip dengan Hana" ucap nya dalam hati

Dimas benar-benar sudah tidak bisa berpikir lagi dalam pandangan nya wanita yg ada didepan nya saat ini adalah almarhum istri nya.

Dimas semakin mendekatkan wajah nya ke wajah Mutiara saat Dimas ingin mencium bibir Mutiara, Mutiara memberontak dan hendak mendorong tubuh Dimas,tapi tiba-tiba dia kaget karena Dimas seketika langsung ambruk ke atas tubuh nya, Mutiara bingung dan memanggil mami Tiara.

Sementara di kota B Daren merasa tidak tenang, dia terus kepikiran Mutiara, dia bingung dengan perasaan nya, Daren ke kota B untuk urusan bisnis bersama papa nya.

" aaahh !!"

teriak nya sambil mengacak rambut.

"Tidak mungkin aku menyukai nya aku baru berjumpah dengan nya sekali, ini hanya rasa tapjub karena dia masih perawan, dan aku membutuhkan tubuh nya, tapi bagaimana nanti kalau malam ini dia tidur dengan laki laki lain? " pikir nya dalam hati.

"aaahh !!, tidak !!"

pekik nya lagi.

"baiklah aku akan menghubungi mami Tiara untuk tidak membiarkan jal**ng itu menerima tamu malam ini, aahh tidak, tidak, tidak, mami Tiara tidak dapat dipercaya dia mudah tergoda dengan uang jika ada yg membayar mahal"

"Tapi mengapa aku harus peduli, toh itu memang pekerjaan nya"

Daren masih saja berdebat dengan pikiran nya sendiri.

"Ok aku akan pulang ke kota A malam ini biarkan papa sendiri saja yg mengurus bisnis disini"

ucap nya.

Dengan beribu alasan palsu akhirnya Daren diizinkan papa nya untuk pulang ke kota A malam ini.

Daren berangkat menggunakan jet pribadi milik nya, sekitar 1 jam dia sampai di Club, kedatangan nya yg tiba tiba membuat mami Tiara kaget apalagi dia sedang mengurus Dimas yg sedang tidak sadarkan diri.

"Saya ingin minum dan saya ingin Mutiara yg menemani saya"

ucap Daren sambil memasuki ruang VIP di Club tersebut.

"Baik tuan muda"

ucap mami Tiara, mami Tiara segera memanggil Mutiara untuk menemani Daren.

"Tiara temani tamu diruang VIP untuk minum"

pinta mami Tiara pada Mutiara, dia sengaja tidak menyebut nama Daren takut kalau mutiara menolak nya.

Mutiara pergi keruangan tersebut tanpa menjawab ucapan mami Tiara, Belakangan ini Mutiara memang jarang bicara dan lebih banyak diam.

Saat Mutiara masuk dia tidak menyadari bahwa yg duduk membelakangi arah pintu adalah Daren. Ketika Mutiara sudah berada di belakang nya Daren berbalik dan berdiri.

"Hai gadis jal***ng, masih ingat dengan ku ?"

ucap nya sambil bejalan mendekati Mutiara.

Mutiara tak menyangka ternyata orang itu adalah Daren.

"Tentu saja aku sangat mengingat mu, kamu adalah bajingan yg tidak punya hati dan arogan"

balas Mutiara.

Mutiara ingin keluar dari ruangan itu tapi tangan Daren lebih dulu menahan nya.

"Hei tenanglah dulu, aku hanya ingin kau menemani ku malam ini, bukan untuk berdebat"

ucap Daren.

"Lepaskan tangan ku, aku tidak ingin menemani mu malam ini mintalah ladies lain untuk menemani mu" balas Mutiara Ketus.

"Apa kata mu ?, apa kamu ingin kehilangan pekerjaan mu ini karena bersikap tidak sopan pada ku, apa kau tidak tahu bahwa aku adalah calon pemilik Club ini"

ucap Daren dengan sombong nya.

Mutiara terdiam tak berkutik, walau dia tidak menyukai pekerjaan ini tetapi dia juga tidak ingin kehilangan pekerjaan nya, menurut nya cuma pekerjaan ini yg bisa menghasilkan uang dengan cepat untuk membahagiakan ibu dan Laura.

Daren mengajak Mutiara duduk ke sofa untuk duduk menemani nya, di hati Daren sebenar nya dia merasa bersalah dengan kata kata kasar nya pada Mutiara.

Lama mereka tak bersuara, hingga Daren memulai percakapan.

"Sebutkan alasan mu bekerja ditempat seperti ini?" tanya Daren.

"UANG"

jawab Mutiara singkat.

Daren tersenyum sinis.

"Hanya uang ?"

tanya Daren lagi.

"Ya"

balas nya

"kalau hanya untuk uang kamu seharusnya bisa bekerja ditempat yg layak"

ucap Daren.

"Karena hanya disini aku bisa mendapatkan uang yg lebih banyak"

jawab Mutiara.

"Dengan cara menjual tubuh mu"

ucap Daren manghina.

Sebelum nya Daren sudah mencari informasi masih tentang kehidupan Mutiara, dia berkata begitu hanya untuk memancing Mutiara untuk bicara karena menurut nya bibir Mutiara sangatlah **** saat marah marah.

Mutiara yg mendengarnya pun langsung emosi.

"Aku bekerja disini hanya untuk menemani dan menuangkan minuman kepada tamu, jangan kamu pikir aku sehina itu, bahkan kau lah yg telah merusak ku !!!"

ucap Mutiara setengah berteriak.

*****

Dimas Adiwijaya

Terpopuler

Comments

Sarah

Sarah

saingan berat Daren vs Dimas
sama" ganteng dn okay😃

2022-02-25

0

vhy Zee

vhy Zee

semoga Daren menyelamatkan mutiara dari club itu

2022-02-21

0

Nyonya Gunawan

Nyonya Gunawan

knp sich tiap bca novel visualny slalu ala" korea..
Mank yg lokal g' ada yg cakep" kah thor..

2022-02-19

0

lihat semua
Episodes
1 Bab - 1 Mutiara Aurora
2 Bab - 2 Pekerjaan baru
3 Bab - 3 Sahabat Pertama
4 Bab - 4 Dipecat
5 Bab - 5 Simalakama
6 Bab - 6 Mami Tiara
7 Bab - 7 Mahkota yg Rusak
8 Bab - 8 Rindu Sahabat Pertama
9 Bab - 9 Kepikiran Dia
10 Bab 10 Rencana Daren
11 Bab 11 Dipermalukan Didepan Umum
12 Bab 12 Hamil ?
13 Bab 13 Hari Pernikahan
14 Bab 14 Kabar Burung
15 Bab 15 Menerima Perjodohan
16 Bab -16 Mencoba Melupakanmu
17 Bab - 17 Menunda Bulan Madu
18 Bab -18 Sabun oh sabun
19 Bab - 19 Tendangan Pagi Pertama
20 Bab -20 Memori Masa lalu
21 Bab - 21 Pria Tidak Berperasaan
22 Bab - 22 Menemui mu
23 Bab - 23 Sakit Perut
24 Bab - 24 Persalinan Mutiara
25 Bab - 25 Wajah yang mirip Daren
26 Bab - 26 Mutiara Yang Sama
27 Bab - 27 Farid
28 Bab - 28 Tangis pilu Daren (part 1)
29 Bab - 29 Tangis pilu Daren (part 2)
30 Bab - 30 Duka yg Bertubi-tubi
31 Bab - 31 Surat Terakhir Dari Sindi
32 Bab - 32 Ayo Hidup Bahagia Bersama ku
33 Bab - 33 Keceplosan
34 Bab - 34 Ibu baru yg protektif
35 Bab - 35 Pria yg Rapuh
36 Bab - 36 Mbok Ratni Dan Pria Misterius
37 Bab - 37 Makan Malam
38 Bab - 38 Menginap
39 Bab - 39 Diselamatkan Pria Misterius
40 Bab - 40 Balas Dendam
41 Bab - 41 Pertahanan yg runtuh
42 Bab - 42 Sisi Lain Daren ( Part 1)
43 Bab - 43 Sisi Lain Daren (part 2)
44 Bab - 44 Sebut namaku seorang
45 Bab - 45 Iming-iming Janji
46 Bab - 46 Amplop pembawa luka
47 Bab - 47 Daren yg terjebak
48 Bab - 48 Kembali nya Dimas
49 Bab - 49 Pertemuan Dimas dan Mutiara
50 Bab - 50 Mutiara yg tamak
51 Bab - 51 konsultasi dokter Hanan
52 Bab - 52 Melani Keguguran
53 Bab - 53 Usaha Daren
54 Bab - 54 Dianggap Patung
55 Bab - 55 Menonton
56 Bab - 56 Kedatangan Melani
57 Bab - 57 Kesedihan ibu
58 Bab - 58 Melepas Mutiara Mendapat Berlian
59 Bab - 59 Tanda kepemilikan Laura
60 Bab - 60 Rahasia terungkap
61 Bab - 61 Kebahagiaan
Episodes

Updated 61 Episodes

1
Bab - 1 Mutiara Aurora
2
Bab - 2 Pekerjaan baru
3
Bab - 3 Sahabat Pertama
4
Bab - 4 Dipecat
5
Bab - 5 Simalakama
6
Bab - 6 Mami Tiara
7
Bab - 7 Mahkota yg Rusak
8
Bab - 8 Rindu Sahabat Pertama
9
Bab - 9 Kepikiran Dia
10
Bab 10 Rencana Daren
11
Bab 11 Dipermalukan Didepan Umum
12
Bab 12 Hamil ?
13
Bab 13 Hari Pernikahan
14
Bab 14 Kabar Burung
15
Bab 15 Menerima Perjodohan
16
Bab -16 Mencoba Melupakanmu
17
Bab - 17 Menunda Bulan Madu
18
Bab -18 Sabun oh sabun
19
Bab - 19 Tendangan Pagi Pertama
20
Bab -20 Memori Masa lalu
21
Bab - 21 Pria Tidak Berperasaan
22
Bab - 22 Menemui mu
23
Bab - 23 Sakit Perut
24
Bab - 24 Persalinan Mutiara
25
Bab - 25 Wajah yang mirip Daren
26
Bab - 26 Mutiara Yang Sama
27
Bab - 27 Farid
28
Bab - 28 Tangis pilu Daren (part 1)
29
Bab - 29 Tangis pilu Daren (part 2)
30
Bab - 30 Duka yg Bertubi-tubi
31
Bab - 31 Surat Terakhir Dari Sindi
32
Bab - 32 Ayo Hidup Bahagia Bersama ku
33
Bab - 33 Keceplosan
34
Bab - 34 Ibu baru yg protektif
35
Bab - 35 Pria yg Rapuh
36
Bab - 36 Mbok Ratni Dan Pria Misterius
37
Bab - 37 Makan Malam
38
Bab - 38 Menginap
39
Bab - 39 Diselamatkan Pria Misterius
40
Bab - 40 Balas Dendam
41
Bab - 41 Pertahanan yg runtuh
42
Bab - 42 Sisi Lain Daren ( Part 1)
43
Bab - 43 Sisi Lain Daren (part 2)
44
Bab - 44 Sebut namaku seorang
45
Bab - 45 Iming-iming Janji
46
Bab - 46 Amplop pembawa luka
47
Bab - 47 Daren yg terjebak
48
Bab - 48 Kembali nya Dimas
49
Bab - 49 Pertemuan Dimas dan Mutiara
50
Bab - 50 Mutiara yg tamak
51
Bab - 51 konsultasi dokter Hanan
52
Bab - 52 Melani Keguguran
53
Bab - 53 Usaha Daren
54
Bab - 54 Dianggap Patung
55
Bab - 55 Menonton
56
Bab - 56 Kedatangan Melani
57
Bab - 57 Kesedihan ibu
58
Bab - 58 Melepas Mutiara Mendapat Berlian
59
Bab - 59 Tanda kepemilikan Laura
60
Bab - 60 Rahasia terungkap
61
Bab - 61 Kebahagiaan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!