Setelah Merasa puas dengan pilihan nya, Mutiara hendak membayar belanjaan nya itu tapi Mbak kasir bilang kalau semua belanja Mutiara sudah di bayar oleh Daren.
flashback...
Ketika Mutiara sedang asik memilih beberapa baju, Dimas yg menemani Daren mengikuti nya keruang ganti, Daren kesal dan berkata.
"apa kamu juga akan ikut melihat aku ganti baju ?, pergilah pilihkan beberapa baju lagi untuk ku"
"Kurang ajar,dia benar benar menjadikan aku asisten nya"
ucap Dimas dalam hati, dan pergi memilihkan baju lagi untuk Daren.
Daren yg tanpa sepengetahuan Dimas mengendap-endap keluar dari ruang ganti dan pergi ke kasir membayarkan belanjaan Mutiara.
****
Mutiara yg mendengar penuturan Mbak kasir pun bergumam dalam hati
"apa sebenar nya maksud mu Daren? di depan ku kamu selalu menghina dan merendahkan aku tapi dibelakang ku kamu bersikap seolah menjadi malaikat"
Mutiara tidak ingin ambil pusing dengan sikap Daren dia pun menyusul ketempat dimana Dimas dan Daren belanja.
"Mutiara apa sudah selesai belanja nya ?"
tanya Dimas saat melihat Mutiara berjalan dengan menenteng belanjaan nya.
"Apa kamu tidak lihat?"
jawab Mutiara singkat sambil mengangkat dan memperlihatkan tentengan nya pada Dimas.
Daren yg mendengar ucapan mutiara pun terkekeh seolah mengejek Dimas
"Bagaimana dengan kalian apa sudah selesai ?"
tanya Mutiara dengan tatapan yg tajam ke Daren.
"ooh tentu saja sudah, ayo kita pergi makan siang" ucap Daren.
Daren berjalan keluar dari toko tanpa membeli selembar baju pun.
Dimas yg melihat nya merasa kesal.
"Apa maksud mu dengan tidak membeli barang satu pun setelah kamu menyuruh ku memilihkan setumpuk baju untuk mu?" ucap Dimas setengah emosi.
"Santai lah kawan, turunkan nada bicara mu baju disini tidak ada yg sesuai dengan selera ku"
ucap Daren tanpa merasa bersalah.
"Lantas apa alasan mu meminta ku untuk menemani kamu kesini ?"
tanya Dimas ketus.
"Hanya ingin mencoba baju-baju disini saja"
jawab Daren
"Daren kamu sangat kekanak-kanakan"
balas Dimas kesal.
Mutiara hanya menahan tawa melihat kelakuan kedua pria tersebut.
"Aah sudalah ayo kita pergi"
ajak Dimas pada mutiara yg masih kesal pada Daren karena mengganggu waktu nya untuk berduaan dengan Mutiara.
Dimas dan Mutiara pun meninggalkan Daren.
"Hai ayo lah kita makan siang terlebih dahulu kali ini aku yg traktir"
ucap Daren.
Mendengar ucapan Daren akhirnya Dimas mau ikut dengan nya Untuk makan siang bersama.
****
Dimas yg telah terlebih dahulu menghabiskan makanan nya tiba-tiba memegang tangan Mutiara, dia tidak ingin Daren mendahului nya karena Dimas sudah curiga dengan tingkah Daren terhadap Mutiara apalagi saat dia melihat Mereka berciuman kala itu, ditambah tadi secara diam-diam Daren membayarkan belanjaan Mutiara, Tadi Dimas memang mengetahu hal itu namun dia memilih untuk diam.
Dimas benar-benar sudah jatuh hati pada Mutiara, bagi nya Mutiara sangat mirip dengan almarhum istrinya.
"Mutiara menikahlah denganku"
ucap Dimas didepan semua orang, Mutiara sangat terkejut begitu juga dengan Daren, dia sampai menyemburkan makanan yg ada di mulut nya.
"DUBARAAK !!"
secara tiba-tiba Daren mendobrak meja.
"Apa kamu bilang !?, kamu ingin menikahi wanita pekerja malam seperti dia, bahkan dia pernah bercinta dengan ku demi uang"
ucap Daren dengan lantang, membuat semua mata tertuju pada mereka.
Mutiara tidak menyangka dengan ucapan Daren yg menghina nya didepan semua orang, Mata nya mulai berkaca-kaca.
"Daren ada masalah apa dengan mu, kamu tidak seharusnya berkata begitu didepan semua orang" ucap Dimas.
"Aku mengatakan yg sebenarnya, kenyataan bahwa dia adalah seorang pelacur"
Daren tau pasti bahwa kata-kata nya pasti menyakiti hati Mutiara.
Mutiara yg sudah tidak tahan lagi, pergi dan berlari meninggalkan mereka berdua.
"Mutiara !!"
panggil Dimas pada mutiara yg berlari dan tak mempedulikan keadaan lagi.
"Kamu sungguh keterlaluan Daren"
ucap Dimas sambil mendorong tubuh Daren dan pergi mengejar Mutiara.
Daren yg sadar akan kebodohan ucapan nya itu, terduduk lemas, hati nya terasa sesak, dia yakin Mutiara tidak akan memaafkan nya setelah kejadian ini
Mutiara duduk di bangku taman tak jauh dari restoran tempat mereka makan tadi, matanya sembab air mata terus mengalir di pipi mulusnya.
Dimas yg melihat nya pun merasa kasian.
"Mutiara, terlepas dari benar atau tidak ucapan Daren tadi aku tidak akan merubah perasaan ku padamu, aku melihat Hana dalam diri mu"
ucap Dimas penuh keyakinan.
"Sudahlah Dimas yg dikatakan Daren itu benar, aku adalah seorang wanita yg hina, aku tahu perasaan kamu pada ku bukanlah cinta melainkan rasa rindumu kepada Hana, aku tidak akan pernah bisa menjadi seperti yg kamu inginkan, jangan karena aku mirip dengan Hana kamu ingin menikahi ku"
ucapan Mutiara membuat Dimas terdiam dan sadar kalau perasaannya pada Mutiara bukanlah cinta namun itu hanya obsesi untuk memiliki Mutiara, karena kemiripan nya dengan Hana.
"Maafkan aku Mutiara aku sekarang baru sadar ini hanyalah obsesi ku saja, jika tidak mau menjadi istriku, setidaknya kamu mau dong jadi sahabat aku"
ucapnya memohon.
"Baiklah"
jawab Mutiara singkat.
"Sekarang aku akan mengantar mu pulang"
Dimas meraih tangan Mutiara dan mengajaknya pulang.
Mutiara hanya menurut saja dengan apa yg Dimas katakan.
Dalam perjalanan pulang mereka hanya diam saja, hanya ada kesunyian diantara mereka.
****
Sepertinya malam ini Mutiara tidak akan berangkat ke Club, dia beralasan sedang sakit ke mami Tiara.
Hati nya masih terasa sangat sakit dia butuh istirahat untuk menenangkan pikiran nya.
Daren datang ke Club menemui Mutiara dan ingin meminta maaf namun tak ditemui nya mutiara di sana.
"Mami Tiara aku ingin Mutiara malam ini"
ucap Daren.
"Maaf tuan muda Mutiara tidak ke Club malam ini dia sedang sakit"
jawab mami Tiara.
"Bisakah kamu beri tahukan alamat kos nya pada ku ?"
Daren berniat untuk mendatangi kosan Mutiara, mami Tiara pun memberikan alamat Mutiara pada Daren.
"Terimakasih"
ucapnya dan segera pergi menuju kosan Mutiara.
Dalam perjalanan ketempat Mutiara, papa Lucas menelpon.
"hallo Daren dimana kamu nak? salah satu bisnis kita di negara A ada masalah, segeralah kamu ke sana malam ini, papa sudah menyiapkan jet untuk keberangkatan mu"
ucap papa nya dari seberang sana.
" Tapi pa aku tidak bisa, aku punya urusan pribadi yg lebih penting"
jawab Daren penuh alasan.
"Untuk kali ini papa tidak menerima alasan dari mu Daren, urusan apa yg lebih penting dari bisnis kita,? apa kamu mau kita jatuh miskin dan bangkrut"
Mendengar ucapan papanya, Daren terpaksa harus menurut, dan membatalkan niatnya untuk menemui Mutiara.
Daren berangkat ke negara A menggunakan jet pribadi milik keluarganya, Daren tidak tahu berapa lama dia akan pergi yg jelas dia tidak akan kembali dalam waktu dekat, sebenar nya berat hati Daren untuk berangkat karena dia belum sempat meminta maaf kepada Mutiara.
****
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 61 Episodes
Comments
Warsono Dor
lanjjut thoorr
2022-02-26
0
Kayla Hasifa Hasifa
emosi yang berujung penyesalan bagi deren..
buat mutiara yang sabar kamu kan dah bersahabat sama dimas..
2022-02-16
0
Kayla Hasifa Hasifa
tidak apa" dimas jadi asisten dadakan😂😂😂😂
2022-02-16
0