Bab 10 Rencana Daren

Dimas yg sudah sadar mencari Mutiara, dia menanyakan pada mami Tiara dimana Mutiara dan memintanya kembali untuk menemani dimas.

Mami Tiara pun mengatakan kalau Mutiara sedang menemani tamu lain diruang VIP, Dimas tidak terima karena dia yg lebih dulu datang kesini untuk bersama Mutiara, Dimas marah dan masuk keruangan VIP dimana Daren dan Mutiara berada.

Dimas sangat terkejut saat membuka pintu, mata nya disuguhi pemandangan yg membuat sakit hati nya, Mutiara yg menyadari seseorang membuka pintu pun melepas ciuman nya, Daren menjadi kesal.

"Siapa yg berani mengganggu kesenangan ku ?" ucap nya setengah berteriak dan berbalik.

"DAREN ??!!"

Teriak Dimas saat melihat pria yg bersama Mutiara itu berbalik.

Sama hal nya Dengan Dimas, Daren pun ikut terkejut, Dimas berjalan mendekati Daren dan mereka saling berpelukan.

"Bagaimana kabar mu kawan ?"

tanya Daren.

"Tentu saja sangat buruk, Semenjak kematian Hana tiada hari baik lagi di hidup ku"

jawab Dimas dengan mata yg tak lepas dari Mutira.

"Aku turut berduka atas kepergian nya"

ucap Daren.

"Tapi seperti nya aku akan mencoba membuka hati dan mengikhlaskan nya"

balas Dimas, lagi-lagi pandangan nya tak beralih dari Mutiara, hal itu membuat Daren merasa tidak nyaman.

Malam ini pun mereka habiskan untuk bercerita dan saling melepas rindu, ya Daren dan Dimas adalah sahabat dari mereka kecil namun setelah Dimas menikah dan pindah keluar negeri mereka tidak pernah bertemu lagi.

****

malam sudah sangat larut angkot dan taxi pun sudah tidak ada lagi yg lewat, Mutiara memberanikan diri berjalan kaki untuk pulang ke kos nya yg jarak nya sekitar 2 kilo meter dari Club.

Tiba-tiba ada mobil yg berhenti di dekat nya, ternyata itu adalah Dimas.

"Mau ku antar ?"

tawar nya.

namun Mutiara menolak karena teringat saat Dimas mau mencium bibir nya tadi.

"Tidak perlu aku bisa jalan kaki lagian kos aku tidak terlalu jauh dari sini"

tolak nya.

Dimas turun dari mobil dan mendekati Mutiara.

"ayolah Mutiara, tidak baik bagi seorang gadis jalan kaki di tengah malam begini, aku minta maaf atas kejadian tadi "

ucap Dimas.

"Kamu tidak perlu meminta maaf aku sudah biasa mendapatkan perlakuan seperti itu"

lirih Mutiara.

"Baiklah kalau begitu naiklah ke mobil aku akan mengantar mu sebagai tanda terimakasih ku"

ucap Dimas sambil membukakan pintu mobil untuk Mutiara.

Mutiara pun akhirnya mau diantar Dimas, dari kejauhan ada sepasang mata yg memperhatikan mereka dari tadi, dia adalah Daren.

Entah kenapa hatinya terasa panas saat Mutiara menaiki mobil Dimas.

"Ada apa dengan ku? toh Mutiara bukan siapa-siapa bagi ku, kenapa aku harus cemburu"

ucap nya dalam hati.

Didalam mobil Mutiara hanya diam saja, Dimas memecah kesunyian diantara mereka.

"Hm, ngomong-ngomong besok siang apakah diri mu ada kegiatan Mutiara ?"

tanya Dimas

"Besok siang aku akan berbelanja bersama mami Tiara"

jawab nya.

"Berbelanja ?"

tanya Dimas.

"Ya, mami akan mengajak ku berbelanja karena aku tidak punya baju yg cukup **** untuk kerja"

jawab nya polos.

Dimas mengerti.

"Baiklah besok aku akan menemani kamu, aku akan menghubungi mami agar kamu belanja bersama ku saja"

Mutiara hanya diam saja.

"Sekalian aku ingin mentraktir kamu, tanda permintaan maaf saya tadi"

ucap Dimas

"Ok"

jawab Mutiara.

Dan mereka pun telah sampai depan kosan Mutiara, sesuai dengan petunjuk arah dari Mutiara, Sebelum mutiara turun Dimas menahan tangan nya.

"Mutiara boleh aku pinjam handphone mu ?"

ucap nya.

Mutiara pun memberikan handphone nya pada Dimas,

Dimas mencatat nomor dan membuat panggilan ke handphone nya.

"Ok terimakasih, besok siang aku akan menjemput mu"

ucap nya.

Mutiara turun tak menjawabnya.

****

Sesuai perkataan nya Dimas sampai dikos Mutiara pukul 10 pagi, sedang kan Mutiara masih terlelap tidur, entah sudah berapa puluh kali Dimas menghubungi nomor Mutiara tapi tak dijawab nya.

"Ok Mutiara ini yg terakhir kalau masih tidak dijawab aku akan masuk sendiri ke kos mu" ucap Dimas sambil menghubungi kembali nomor Mutiara.

Mutiara pun akhirnya bangun juga dan menjawab panggilan Dimas.

"Hallo, ini siapa?"

tanya Mutiara dengan suara khas orang bangun tidur,

Dimas yg mendengar nya pun menjawab.

"apa ??, jadi kamu tidak menyimpan nomor ku semalam? dan dirimu baru bangun tidur jam segini? bagaimana nanti kamu bisa menyiapkan sarapan untuk ku, jika kita sudah menikah"

kata nya becanda.

"hah"

Mutiara yg masih mengantuk pun tidak begitu fokus dengan ucapan Dimas.

"ternyata dia belum benar benar sadar" ucap Dimas dalam hati nya.

"MUTIARA AURORA !!, lihat lah keluar, kalau tidak aku yg kedalam membangunkan mu"

teriak nya.

Mutiara kaget dan melihat keluar lewat jendela kamar nya, barulah Mutiara menyadari kalau yg menelpon nya adalah Dimas.

"Dimas maafkan aku, aku akan segera mandi dan keluar"

ucap nya panik.

****

Dimas mengajak Mutiara untuk sarapan terlebih dahulu karena Dimas tau Mutiara pasti belum sarapan, Dimas membawa Mutiara sarapan di sebuah restoran di mall sekalian untuk belanja.

Tak jauh dari tempat mereka sarapan ternyata ada Daren yg kebetulan lagi makan juga disitu, Daren tak sengaja melihat Mutiara dan Dimas, dada nya sesak hati nya terbakar saat melihat Mutiara senyum ke Dimas, dia tak selera lagi untuk makan.

"****, kenapa harus Dimas sih, kalo pria lain sudah dari tadi ku habisi"

umpat nya dalam hati.

Daren mendekati mereka berdua dan berusaha tidak menampakkan kekesalan nya.

"Hai Dimas, dunia ternyata sempit ya? kita bertemu lagi disini"

ucap Daren dengan tatapan tajam ke Mutiara.

Dimas terkekeh.

"Bukan dunia yg sempit tapi kita memang di takdir kan

untuk berteman sampai tua"

ucap Dimas sambil tertawa.

Mutiara yg tidak menghiraukan kedatangan Daren meneruskan sarapan nya.

Daren dan Dimas terlihat asik dengan obrolan mereka, sedangkan Mutiara sudah selesai sarapan.

"Aku akan berbelanja sendiri kamu silahkan lanjut obrolan nya bersama Daren ya"

pamit Mutiara pada Dimas.

"Tidak Mutiara, kami akan melanjutkan obrolan lain waktu, niat aku kan untuk menemani kamu belanja hari ini"

ucap Dimas sambil berdiri dari duduk nya.

"Belanja,? oh kebetulan sekali aku kesini juga ingin belanja, ya sudah kita belanja bersama sama saja" ucap Daren.

"Sejak kapan kamu belanja sendiri Ren ?, biasanya selalu asisten mu yg mengurus semuanya"

balas Dimas

"Hm itu, Terserah aku lah"

jawab Daren ketus.

Mutiara yg mulai kesal pergi meninggalkan Daren dan Dimas.

Dimas dan Daren pun berhenti ngomong mereka mengejar dan mengikuti Mutiara.

Lama mereka mengelilingi mall akhirnya Mutiara masuk ke salah satu toko baju khusus perempuan diiringi oleh Daren dan Dimas yg mengekor dibelakang nya.

"Daren bukankah kamu mau belanja juga? ini khusus pakaian wanita sebelah situ baru khusus pria"

tunjuk Dimas pada salah satu toko sebelah.

"Selerah ku sangat buruk dalam hal fashion jadi aku butuh pendapat mu untuk memilih nanti jadi aku akan menemani kalian dulu setelah nya baru kita ke sana" Ucap Daren dengan alasan nya.

Mutiara yg mendengar nya pun berkata.

"oh ya sudah, Dimas silahkan saja temani Daren untuk belanja, aku bisa sendiri kok nanti aku akan menyusul"

ucap Mutiara dengan senyum manis nya, hingga membuat kedua pria tersebut terpana.

Bagai tersihir Dimas langsung saja mengiyakan kata kata Mutiara.

"****,, kenapa aku harus setuju sih dengan ucapan mutiara untuk menemani bocah prik ini, gagal deh berduaan sama Mutiara"

umpat Dimas dalam hati

"yess,, tidak semudah itu kawan untuk berduaan dengan Mutiara ku, selama masih ada aku tidak akan ku biarkan siapa pun mendekati nya, sekalipun sahabat ku sendiri"

ucap Daren dalam hati sambil tersenyum penuh kemenangan.

****

Terpopuler

Comments

vhy Zee

vhy Zee

beruntung kamu Tiara bertemu mereka karena mereka baik

2022-02-21

0

Kayla Hasifa Hasifa

Kayla Hasifa Hasifa

mutiara jadi rebutan dua lelaki tampan.. 😁😁😁
yang manakah yang akan menang
kita lanjut lagi bacanya 😁😁😁

2022-02-16

0

Ummi_ Qiadina

Ummi_ Qiadina

untung para pria mesumx pada baek hati bukan om2 yg haus belaian...lnjut thour...

2022-02-14

1

lihat semua
Episodes
1 Bab - 1 Mutiara Aurora
2 Bab - 2 Pekerjaan baru
3 Bab - 3 Sahabat Pertama
4 Bab - 4 Dipecat
5 Bab - 5 Simalakama
6 Bab - 6 Mami Tiara
7 Bab - 7 Mahkota yg Rusak
8 Bab - 8 Rindu Sahabat Pertama
9 Bab - 9 Kepikiran Dia
10 Bab 10 Rencana Daren
11 Bab 11 Dipermalukan Didepan Umum
12 Bab 12 Hamil ?
13 Bab 13 Hari Pernikahan
14 Bab 14 Kabar Burung
15 Bab 15 Menerima Perjodohan
16 Bab -16 Mencoba Melupakanmu
17 Bab - 17 Menunda Bulan Madu
18 Bab -18 Sabun oh sabun
19 Bab - 19 Tendangan Pagi Pertama
20 Bab -20 Memori Masa lalu
21 Bab - 21 Pria Tidak Berperasaan
22 Bab - 22 Menemui mu
23 Bab - 23 Sakit Perut
24 Bab - 24 Persalinan Mutiara
25 Bab - 25 Wajah yang mirip Daren
26 Bab - 26 Mutiara Yang Sama
27 Bab - 27 Farid
28 Bab - 28 Tangis pilu Daren (part 1)
29 Bab - 29 Tangis pilu Daren (part 2)
30 Bab - 30 Duka yg Bertubi-tubi
31 Bab - 31 Surat Terakhir Dari Sindi
32 Bab - 32 Ayo Hidup Bahagia Bersama ku
33 Bab - 33 Keceplosan
34 Bab - 34 Ibu baru yg protektif
35 Bab - 35 Pria yg Rapuh
36 Bab - 36 Mbok Ratni Dan Pria Misterius
37 Bab - 37 Makan Malam
38 Bab - 38 Menginap
39 Bab - 39 Diselamatkan Pria Misterius
40 Bab - 40 Balas Dendam
41 Bab - 41 Pertahanan yg runtuh
42 Bab - 42 Sisi Lain Daren ( Part 1)
43 Bab - 43 Sisi Lain Daren (part 2)
44 Bab - 44 Sebut namaku seorang
45 Bab - 45 Iming-iming Janji
46 Bab - 46 Amplop pembawa luka
47 Bab - 47 Daren yg terjebak
48 Bab - 48 Kembali nya Dimas
49 Bab - 49 Pertemuan Dimas dan Mutiara
50 Bab - 50 Mutiara yg tamak
51 Bab - 51 konsultasi dokter Hanan
52 Bab - 52 Melani Keguguran
53 Bab - 53 Usaha Daren
54 Bab - 54 Dianggap Patung
55 Bab - 55 Menonton
56 Bab - 56 Kedatangan Melani
57 Bab - 57 Kesedihan ibu
58 Bab - 58 Melepas Mutiara Mendapat Berlian
59 Bab - 59 Tanda kepemilikan Laura
60 Bab - 60 Rahasia terungkap
61 Bab - 61 Kebahagiaan
Episodes

Updated 61 Episodes

1
Bab - 1 Mutiara Aurora
2
Bab - 2 Pekerjaan baru
3
Bab - 3 Sahabat Pertama
4
Bab - 4 Dipecat
5
Bab - 5 Simalakama
6
Bab - 6 Mami Tiara
7
Bab - 7 Mahkota yg Rusak
8
Bab - 8 Rindu Sahabat Pertama
9
Bab - 9 Kepikiran Dia
10
Bab 10 Rencana Daren
11
Bab 11 Dipermalukan Didepan Umum
12
Bab 12 Hamil ?
13
Bab 13 Hari Pernikahan
14
Bab 14 Kabar Burung
15
Bab 15 Menerima Perjodohan
16
Bab -16 Mencoba Melupakanmu
17
Bab - 17 Menunda Bulan Madu
18
Bab -18 Sabun oh sabun
19
Bab - 19 Tendangan Pagi Pertama
20
Bab -20 Memori Masa lalu
21
Bab - 21 Pria Tidak Berperasaan
22
Bab - 22 Menemui mu
23
Bab - 23 Sakit Perut
24
Bab - 24 Persalinan Mutiara
25
Bab - 25 Wajah yang mirip Daren
26
Bab - 26 Mutiara Yang Sama
27
Bab - 27 Farid
28
Bab - 28 Tangis pilu Daren (part 1)
29
Bab - 29 Tangis pilu Daren (part 2)
30
Bab - 30 Duka yg Bertubi-tubi
31
Bab - 31 Surat Terakhir Dari Sindi
32
Bab - 32 Ayo Hidup Bahagia Bersama ku
33
Bab - 33 Keceplosan
34
Bab - 34 Ibu baru yg protektif
35
Bab - 35 Pria yg Rapuh
36
Bab - 36 Mbok Ratni Dan Pria Misterius
37
Bab - 37 Makan Malam
38
Bab - 38 Menginap
39
Bab - 39 Diselamatkan Pria Misterius
40
Bab - 40 Balas Dendam
41
Bab - 41 Pertahanan yg runtuh
42
Bab - 42 Sisi Lain Daren ( Part 1)
43
Bab - 43 Sisi Lain Daren (part 2)
44
Bab - 44 Sebut namaku seorang
45
Bab - 45 Iming-iming Janji
46
Bab - 46 Amplop pembawa luka
47
Bab - 47 Daren yg terjebak
48
Bab - 48 Kembali nya Dimas
49
Bab - 49 Pertemuan Dimas dan Mutiara
50
Bab - 50 Mutiara yg tamak
51
Bab - 51 konsultasi dokter Hanan
52
Bab - 52 Melani Keguguran
53
Bab - 53 Usaha Daren
54
Bab - 54 Dianggap Patung
55
Bab - 55 Menonton
56
Bab - 56 Kedatangan Melani
57
Bab - 57 Kesedihan ibu
58
Bab - 58 Melepas Mutiara Mendapat Berlian
59
Bab - 59 Tanda kepemilikan Laura
60
Bab - 60 Rahasia terungkap
61
Bab - 61 Kebahagiaan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!