Dimas yg sudah sadar mencari Mutiara, dia menanyakan pada mami Tiara dimana Mutiara dan memintanya kembali untuk menemani dimas.
Mami Tiara pun mengatakan kalau Mutiara sedang menemani tamu lain diruang VIP, Dimas tidak terima karena dia yg lebih dulu datang kesini untuk bersama Mutiara, Dimas marah dan masuk keruangan VIP dimana Daren dan Mutiara berada.
Dimas sangat terkejut saat membuka pintu, mata nya disuguhi pemandangan yg membuat sakit hati nya, Mutiara yg menyadari seseorang membuka pintu pun melepas ciuman nya, Daren menjadi kesal.
"Siapa yg berani mengganggu kesenangan ku ?" ucap nya setengah berteriak dan berbalik.
"DAREN ??!!"
Teriak Dimas saat melihat pria yg bersama Mutiara itu berbalik.
Sama hal nya Dengan Dimas, Daren pun ikut terkejut, Dimas berjalan mendekati Daren dan mereka saling berpelukan.
"Bagaimana kabar mu kawan ?"
tanya Daren.
"Tentu saja sangat buruk, Semenjak kematian Hana tiada hari baik lagi di hidup ku"
jawab Dimas dengan mata yg tak lepas dari Mutira.
"Aku turut berduka atas kepergian nya"
ucap Daren.
"Tapi seperti nya aku akan mencoba membuka hati dan mengikhlaskan nya"
balas Dimas, lagi-lagi pandangan nya tak beralih dari Mutiara, hal itu membuat Daren merasa tidak nyaman.
Malam ini pun mereka habiskan untuk bercerita dan saling melepas rindu, ya Daren dan Dimas adalah sahabat dari mereka kecil namun setelah Dimas menikah dan pindah keluar negeri mereka tidak pernah bertemu lagi.
****
malam sudah sangat larut angkot dan taxi pun sudah tidak ada lagi yg lewat, Mutiara memberanikan diri berjalan kaki untuk pulang ke kos nya yg jarak nya sekitar 2 kilo meter dari Club.
Tiba-tiba ada mobil yg berhenti di dekat nya, ternyata itu adalah Dimas.
"Mau ku antar ?"
tawar nya.
namun Mutiara menolak karena teringat saat Dimas mau mencium bibir nya tadi.
"Tidak perlu aku bisa jalan kaki lagian kos aku tidak terlalu jauh dari sini"
tolak nya.
Dimas turun dari mobil dan mendekati Mutiara.
"ayolah Mutiara, tidak baik bagi seorang gadis jalan kaki di tengah malam begini, aku minta maaf atas kejadian tadi "
ucap Dimas.
"Kamu tidak perlu meminta maaf aku sudah biasa mendapatkan perlakuan seperti itu"
lirih Mutiara.
"Baiklah kalau begitu naiklah ke mobil aku akan mengantar mu sebagai tanda terimakasih ku"
ucap Dimas sambil membukakan pintu mobil untuk Mutiara.
Mutiara pun akhirnya mau diantar Dimas, dari kejauhan ada sepasang mata yg memperhatikan mereka dari tadi, dia adalah Daren.
Entah kenapa hatinya terasa panas saat Mutiara menaiki mobil Dimas.
"Ada apa dengan ku? toh Mutiara bukan siapa-siapa bagi ku, kenapa aku harus cemburu"
ucap nya dalam hati.
Didalam mobil Mutiara hanya diam saja, Dimas memecah kesunyian diantara mereka.
"Hm, ngomong-ngomong besok siang apakah diri mu ada kegiatan Mutiara ?"
tanya Dimas
"Besok siang aku akan berbelanja bersama mami Tiara"
jawab nya.
"Berbelanja ?"
tanya Dimas.
"Ya, mami akan mengajak ku berbelanja karena aku tidak punya baju yg cukup **** untuk kerja"
jawab nya polos.
Dimas mengerti.
"Baiklah besok aku akan menemani kamu, aku akan menghubungi mami agar kamu belanja bersama ku saja"
Mutiara hanya diam saja.
"Sekalian aku ingin mentraktir kamu, tanda permintaan maaf saya tadi"
ucap Dimas
"Ok"
jawab Mutiara.
Dan mereka pun telah sampai depan kosan Mutiara, sesuai dengan petunjuk arah dari Mutiara, Sebelum mutiara turun Dimas menahan tangan nya.
"Mutiara boleh aku pinjam handphone mu ?"
ucap nya.
Mutiara pun memberikan handphone nya pada Dimas,
Dimas mencatat nomor dan membuat panggilan ke handphone nya.
"Ok terimakasih, besok siang aku akan menjemput mu"
ucap nya.
Mutiara turun tak menjawabnya.
****
Sesuai perkataan nya Dimas sampai dikos Mutiara pukul 10 pagi, sedang kan Mutiara masih terlelap tidur, entah sudah berapa puluh kali Dimas menghubungi nomor Mutiara tapi tak dijawab nya.
"Ok Mutiara ini yg terakhir kalau masih tidak dijawab aku akan masuk sendiri ke kos mu" ucap Dimas sambil menghubungi kembali nomor Mutiara.
Mutiara pun akhirnya bangun juga dan menjawab panggilan Dimas.
"Hallo, ini siapa?"
tanya Mutiara dengan suara khas orang bangun tidur,
Dimas yg mendengar nya pun menjawab.
"apa ??, jadi kamu tidak menyimpan nomor ku semalam? dan dirimu baru bangun tidur jam segini? bagaimana nanti kamu bisa menyiapkan sarapan untuk ku, jika kita sudah menikah"
kata nya becanda.
"hah"
Mutiara yg masih mengantuk pun tidak begitu fokus dengan ucapan Dimas.
"ternyata dia belum benar benar sadar" ucap Dimas dalam hati nya.
"MUTIARA AURORA !!, lihat lah keluar, kalau tidak aku yg kedalam membangunkan mu"
teriak nya.
Mutiara kaget dan melihat keluar lewat jendela kamar nya, barulah Mutiara menyadari kalau yg menelpon nya adalah Dimas.
"Dimas maafkan aku, aku akan segera mandi dan keluar"
ucap nya panik.
****
Dimas mengajak Mutiara untuk sarapan terlebih dahulu karena Dimas tau Mutiara pasti belum sarapan, Dimas membawa Mutiara sarapan di sebuah restoran di mall sekalian untuk belanja.
Tak jauh dari tempat mereka sarapan ternyata ada Daren yg kebetulan lagi makan juga disitu, Daren tak sengaja melihat Mutiara dan Dimas, dada nya sesak hati nya terbakar saat melihat Mutiara senyum ke Dimas, dia tak selera lagi untuk makan.
"****, kenapa harus Dimas sih, kalo pria lain sudah dari tadi ku habisi"
umpat nya dalam hati.
Daren mendekati mereka berdua dan berusaha tidak menampakkan kekesalan nya.
"Hai Dimas, dunia ternyata sempit ya? kita bertemu lagi disini"
ucap Daren dengan tatapan tajam ke Mutiara.
Dimas terkekeh.
"Bukan dunia yg sempit tapi kita memang di takdir kan
untuk berteman sampai tua"
ucap Dimas sambil tertawa.
Mutiara yg tidak menghiraukan kedatangan Daren meneruskan sarapan nya.
Daren dan Dimas terlihat asik dengan obrolan mereka, sedangkan Mutiara sudah selesai sarapan.
"Aku akan berbelanja sendiri kamu silahkan lanjut obrolan nya bersama Daren ya"
pamit Mutiara pada Dimas.
"Tidak Mutiara, kami akan melanjutkan obrolan lain waktu, niat aku kan untuk menemani kamu belanja hari ini"
ucap Dimas sambil berdiri dari duduk nya.
"Belanja,? oh kebetulan sekali aku kesini juga ingin belanja, ya sudah kita belanja bersama sama saja" ucap Daren.
"Sejak kapan kamu belanja sendiri Ren ?, biasanya selalu asisten mu yg mengurus semuanya"
balas Dimas
"Hm itu, Terserah aku lah"
jawab Daren ketus.
Mutiara yg mulai kesal pergi meninggalkan Daren dan Dimas.
Dimas dan Daren pun berhenti ngomong mereka mengejar dan mengikuti Mutiara.
Lama mereka mengelilingi mall akhirnya Mutiara masuk ke salah satu toko baju khusus perempuan diiringi oleh Daren dan Dimas yg mengekor dibelakang nya.
"Daren bukankah kamu mau belanja juga? ini khusus pakaian wanita sebelah situ baru khusus pria"
tunjuk Dimas pada salah satu toko sebelah.
"Selerah ku sangat buruk dalam hal fashion jadi aku butuh pendapat mu untuk memilih nanti jadi aku akan menemani kalian dulu setelah nya baru kita ke sana" Ucap Daren dengan alasan nya.
Mutiara yg mendengar nya pun berkata.
"oh ya sudah, Dimas silahkan saja temani Daren untuk belanja, aku bisa sendiri kok nanti aku akan menyusul"
ucap Mutiara dengan senyum manis nya, hingga membuat kedua pria tersebut terpana.
Bagai tersihir Dimas langsung saja mengiyakan kata kata Mutiara.
"****,, kenapa aku harus setuju sih dengan ucapan mutiara untuk menemani bocah prik ini, gagal deh berduaan sama Mutiara"
umpat Dimas dalam hati
"yess,, tidak semudah itu kawan untuk berduaan dengan Mutiara ku, selama masih ada aku tidak akan ku biarkan siapa pun mendekati nya, sekalipun sahabat ku sendiri"
ucap Daren dalam hati sambil tersenyum penuh kemenangan.
****
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 61 Episodes
Comments
vhy Zee
beruntung kamu Tiara bertemu mereka karena mereka baik
2022-02-21
0
Kayla Hasifa Hasifa
mutiara jadi rebutan dua lelaki tampan.. 😁😁😁
yang manakah yang akan menang
kita lanjut lagi bacanya 😁😁😁
2022-02-16
0
Ummi_ Qiadina
untung para pria mesumx pada baek hati bukan om2 yg haus belaian...lnjut thour...
2022-02-14
1