Bab - 8 Rindu Sahabat Pertama

"aku akan mengantar mu kalau kamu ingin bertemu dengan ibu mu, tapi tidak untuk berhenti bekerja dengan ku"

ucap mami Tiara.

Mutiara sadar diri nya sekarang telah terjebak dalam lumpur yg entah kapan bisa keluar.

"Baiklah mami, saya hanya ingin bertemu dan mengetahui keadaan ibu saya"

jawab Mutiara pasrah.

Sebelum menjenguk ibu nya Mutiara terlebih dahulu singgah untuk membeli cemilan, dan dia ingin membeli handphone.

Mutiara sangat ingin menghubungi Sindi sahabat pertama nya.

"Bagaimana keadaan mu sekarang Sin ?, apakah kamu sudah mendapatkan pekerjaan yg layak ?, aku sangat merindukan mu Sin, andai kamu tahu keadaan dan pekerjaan ku sekarang apakah kamu masih akan menganggap ku sebagai sahabat"

Mutiara bergumam dalam hati nya.

Mutiara dan mami Tiara langsung menuju ke rumah sakit dimana ibu nya dirawat.

Saat melihat Mutiara,Laura berlari dan memeluk nya.

"kakak !!, kamu kemana saja? aku sangat khawatir dengan ibu dan kakak"

isak Laura.

"Tenang lah dik, kakak hanya pergi untuk mencari pekerjaan, bagaimana keadan ibu ?"

tanya Mutiara.

"Alhamdulillah operasi ibu berjalan lancar kk, Tapi ibu masih belum sadarkan diri"

ucap Laura cemas.

"Ini siapa kak ?"

tanya Laura yg melihat mami Tiara yg diam saja dari tadi.

"Kenalin dik ini mami Tiara bos baru kakak"

kata Mutiara mengenalkan mami Tiara pada Laura.

"Hai Laura, senang bertemu dengan mu, kamu sangat cantik sama seperti kakak mu"

ucap mami Tiara pada Laura.

Laura tersenyum manis pada mami Tiara.

"terimakasih mami Tiara, senang juga bertemu dengan mu"

Mutiara yg mendengar nya memotong pembicaraan mereka.

"Ayo mi, Laura aku ingin melihat keadaan ibu" ajak mutiara pada Laura dan mami

Mutiara masuk ke dalam ruangan dimana ibu nya dirawat, dipandangi nya ibu yg masih terbaring lemah, Mutiara tak tahan menahan tangis nya.

"ibuuu, cepatlah pulih aku sangat merindukan mu, aku tak akan bisa hidup tanpamu Bu"

ucap Mutiara sambil memegang tangan ibu nya, tak lama kemudian ibu nya sadar.

"M-mutiara, Laura,"

panggil ibu lemah pada mereka.

Mutiara dan Laura yg melihat nya sangat senang.

"Mutiara dimana kita sekarang nak ?"

tanya ibu.

"Ibu kita lagi dirumah sakit, kemaren ibu pingsan dan tak sadarkan diri, dokter menyarankan ibu untuk di operasi dan operasi nya berjalan lancar"

jelas Laura pada ibu nya.

"Operasi ?, itu pasti membutuhkan banyak uang nak" ucap ibu nya.

"ibu tidak perlu khawatir aku sudah melunasi semua biaya nya"

jawab Mutiara.

"Tapi dari mana uang itu semua nak ?"

tanya ibu lagi.

"Ibu tidak perlu memikirkan itu, yg penting keselamatan ibu yg paling utama"

ucap Mutiara.

Ibu hanya terdiam,Ibu nya pun mengingat pada yg terjadi kemaren.

"Mutiara bagaimana hutang mu pada Bu Dewi ?"

tanya ibu pada mutiara.

Mutiara yg mendengarnya pun sedikit kaget.

"Darimana ibu tahu akan hutang ku ya ?"

pikir Mutiara dalam hati.

"Sudahlah Bu jangan membicarakan hal itu sekarang, yg penting ibu sudah sadar dan sehat"

ucap Mutiara sambil mencium tangan ibunya.

"Ini siapa nak ?"

Tanya ibu Mutiara.

"Saya mami Tiara Bu, bos nya Mutiara"

ucap mami Tiara memperkenalkan diri.

Ibu Mutiara sangat senang mendengarnya karena Mutiara sudah mendapatkan pekerjaan.

"Ibu, Laura, kakak akan bekerja di kota bersama mami Tiara, mami juga yg telah membatu biaya operasi ibu"

ucap Mutiara pada ibu dan Laura.

Ibu dan Laura yg mendengar nya pun sangat sedih, terutama ibu nya, selama ini dia belum pernah berpisah jauh dari anak anak nya, tapi dia juga berterima kasih atas bantuan mami Tiara.

"Tapi nak siapa yg akan menjaga mu ?, kita tidak punya saudara atau siapa siapa di kota"

ucap ibu khawatir.

"Tenang saja Bu, saya sudah menganggap Mutiara seperti anak sendiri jadi ibu tidak perlu khawatir"

ucap mami Tiara ramah.

Mutiara yg mendengarnya pun hanya diam saja.

"terimakasih Mami Tiara, saya titip Mutiara ya"

Mutiara yg mendengar nya pun memotong percakapan ibu dan mami Tiara.

"Ibu, ibu tidak perlu cemas, nanti bila aku sudah mempunyai uang aku akan mengajak ibu dan Laura ke kota bersama ku" ucap Mutiara meyakinkan ibu nya.

Begitu lama mereka mengobrol hingga tak terasa hari sudah mulai sore.

Mami Tiara yg kepikiran Club nya berkata.

"o ya Bu, Laura kita mau pamit dulu ya, nanti kemalaman di jalan"

"Iya hati hati ya nak"

ucap ibu Mutiara dengan mata yg berkaca kaca dan Mutiara pun memeluk ibu nya.

"Laura kakak titip ibu ya, jaga ibu baik baik, kata dokter 2 hari lagi ibu bisa pulang, nanti sebelum kakak pergi kak kan singgah ke rumah dan meminta pak jojo tukang becak untuk menjemput kalian"

Mutiara memeluk adik nya itu.

"iya kk, jaga diri mu baik baik"

balas Laura.

Mutiara memberikan uang dan handphone baru yg dibeli nya tadi ke Laura, Mutiara memang membeli 2 handphone untuk nya dan Laura.

"Dik ambilah ini,, kakak pasti akan sering menghubungi kalian"

"Tapi kk dari mana kakak mendapatkan ini semua?" tanya Laura.

"Kamu lupa ya ?, sekarang kakak kan sudah memiliki pekerjaan" ucap Mutiara .

"Terimakasih kakak"

Laura memeluk Mutiara, walau di hati nya ada sedikit curiga tentang pekerjaan Mutiara yg begitu cepat mendapatkan uang.

Sebelum berangkat ke kota Mutiara terlebih dahulu singgah ke rumah nya untuk mengambil beberapa pakaian nya, yg paling utama niat nya ke rumah adalah untuk mengambil kertas nomor telepon sahabat nya Sindi.

Mutira sudah mengemasi pakaian nya, barang nya pun tidak begitu banyak hanya beberapa baju saja yg dia punya. Tetapi dia tidak menemukan kertas yg berisikan nomor handphone Sindi itu.

"ya tuhan, dimana ya aku meletakan nya ?"

ucap Mutiara.

semua sudut ditelusuri nya tapi tidak juga menemukan apa yg dia cari, Mutiara sangat sedih bagaimana bisa kertas itu bisa hilang, satu satu nya benda penghubung antara dia dan Sindi.

Mutiara mengingat waktu diri nya dan Sindi duduk dipinggir jalan setelah dipecat, karna kesedihan nya dia lupa membawa pulang dan meninggalkan kertas yg diberikan Sindi itu pada nya.

Mutiara sangat sedih, bagaimana cara dia bisa bertemu lagi dengan Sindi, bahkan rumah nya saja Mutiara tidak tahu dimana.

Mereka memang bersahabat tapi hanya bertemu bila saat bekerja di toko saja kala itu.

Mutiara kembali ke kota dengan wajah lesu.

"Kamu kenapa sayang ku ?, tersenyum lah jangan merusak wajah cantik mu itu"

goda mami Tiara pada Mutiara.

Mutiara tidak menghiraukan ucapan mami Tiara

Mami Tiara mengantarkan Mutiara pada kos kosan yg telah disewakan nya untuk Mutiara

" Mutiara sekarang kamu akan tinggal disini, ingat jangan pernah mencoba untuk kabur, mata mata ku banyak disini"

ancam mami Tiara pada Mutiara

"Dan sekarang mandi dan berdandan lah aku akan menunggu mu, kita akan ke Club"

ucap mami Tiara.

"Baiklah mi"

Tiara segera mandi dan merapikan diri nya.

mami Tiara terkejut melihat penampil Mutiara yg menggunakan rok panjang dan blouse lengan panjang.

"apa apaan ini Mutiara, kamu mau pergi ke pengajian ha?"

"Maaf mami ini pakaian terbaik yg saya punya, saya tidak mempunyai baju yg bagus selain ini"

ucap Mutiara.

"Sudahlah ayo kita berangkat ini sudah sangat terlambat, nanti saya akan meminjamkan mu baju di Club dan besok saya akan menemani mu belanja"

Mereka pun berangkat ke Club.

*****

Terpopuler

Comments

vhy Zee

vhy Zee

yang sabar ya mutiara ada saatnya kamu bahagia

2022-02-21

0

Kayla Hasifa Hasifa

Kayla Hasifa Hasifa

ya ampun sungguh berat beban yang di pikul mutiara..
sampai " dia harus bekerja seperti itu😔😔😔

2022-02-15

1

lihat semua
Episodes
1 Bab - 1 Mutiara Aurora
2 Bab - 2 Pekerjaan baru
3 Bab - 3 Sahabat Pertama
4 Bab - 4 Dipecat
5 Bab - 5 Simalakama
6 Bab - 6 Mami Tiara
7 Bab - 7 Mahkota yg Rusak
8 Bab - 8 Rindu Sahabat Pertama
9 Bab - 9 Kepikiran Dia
10 Bab 10 Rencana Daren
11 Bab 11 Dipermalukan Didepan Umum
12 Bab 12 Hamil ?
13 Bab 13 Hari Pernikahan
14 Bab 14 Kabar Burung
15 Bab 15 Menerima Perjodohan
16 Bab -16 Mencoba Melupakanmu
17 Bab - 17 Menunda Bulan Madu
18 Bab -18 Sabun oh sabun
19 Bab - 19 Tendangan Pagi Pertama
20 Bab -20 Memori Masa lalu
21 Bab - 21 Pria Tidak Berperasaan
22 Bab - 22 Menemui mu
23 Bab - 23 Sakit Perut
24 Bab - 24 Persalinan Mutiara
25 Bab - 25 Wajah yang mirip Daren
26 Bab - 26 Mutiara Yang Sama
27 Bab - 27 Farid
28 Bab - 28 Tangis pilu Daren (part 1)
29 Bab - 29 Tangis pilu Daren (part 2)
30 Bab - 30 Duka yg Bertubi-tubi
31 Bab - 31 Surat Terakhir Dari Sindi
32 Bab - 32 Ayo Hidup Bahagia Bersama ku
33 Bab - 33 Keceplosan
34 Bab - 34 Ibu baru yg protektif
35 Bab - 35 Pria yg Rapuh
36 Bab - 36 Mbok Ratni Dan Pria Misterius
37 Bab - 37 Makan Malam
38 Bab - 38 Menginap
39 Bab - 39 Diselamatkan Pria Misterius
40 Bab - 40 Balas Dendam
41 Bab - 41 Pertahanan yg runtuh
42 Bab - 42 Sisi Lain Daren ( Part 1)
43 Bab - 43 Sisi Lain Daren (part 2)
44 Bab - 44 Sebut namaku seorang
45 Bab - 45 Iming-iming Janji
46 Bab - 46 Amplop pembawa luka
47 Bab - 47 Daren yg terjebak
48 Bab - 48 Kembali nya Dimas
49 Bab - 49 Pertemuan Dimas dan Mutiara
50 Bab - 50 Mutiara yg tamak
51 Bab - 51 konsultasi dokter Hanan
52 Bab - 52 Melani Keguguran
53 Bab - 53 Usaha Daren
54 Bab - 54 Dianggap Patung
55 Bab - 55 Menonton
56 Bab - 56 Kedatangan Melani
57 Bab - 57 Kesedihan ibu
58 Bab - 58 Melepas Mutiara Mendapat Berlian
59 Bab - 59 Tanda kepemilikan Laura
60 Bab - 60 Rahasia terungkap
61 Bab - 61 Kebahagiaan
Episodes

Updated 61 Episodes

1
Bab - 1 Mutiara Aurora
2
Bab - 2 Pekerjaan baru
3
Bab - 3 Sahabat Pertama
4
Bab - 4 Dipecat
5
Bab - 5 Simalakama
6
Bab - 6 Mami Tiara
7
Bab - 7 Mahkota yg Rusak
8
Bab - 8 Rindu Sahabat Pertama
9
Bab - 9 Kepikiran Dia
10
Bab 10 Rencana Daren
11
Bab 11 Dipermalukan Didepan Umum
12
Bab 12 Hamil ?
13
Bab 13 Hari Pernikahan
14
Bab 14 Kabar Burung
15
Bab 15 Menerima Perjodohan
16
Bab -16 Mencoba Melupakanmu
17
Bab - 17 Menunda Bulan Madu
18
Bab -18 Sabun oh sabun
19
Bab - 19 Tendangan Pagi Pertama
20
Bab -20 Memori Masa lalu
21
Bab - 21 Pria Tidak Berperasaan
22
Bab - 22 Menemui mu
23
Bab - 23 Sakit Perut
24
Bab - 24 Persalinan Mutiara
25
Bab - 25 Wajah yang mirip Daren
26
Bab - 26 Mutiara Yang Sama
27
Bab - 27 Farid
28
Bab - 28 Tangis pilu Daren (part 1)
29
Bab - 29 Tangis pilu Daren (part 2)
30
Bab - 30 Duka yg Bertubi-tubi
31
Bab - 31 Surat Terakhir Dari Sindi
32
Bab - 32 Ayo Hidup Bahagia Bersama ku
33
Bab - 33 Keceplosan
34
Bab - 34 Ibu baru yg protektif
35
Bab - 35 Pria yg Rapuh
36
Bab - 36 Mbok Ratni Dan Pria Misterius
37
Bab - 37 Makan Malam
38
Bab - 38 Menginap
39
Bab - 39 Diselamatkan Pria Misterius
40
Bab - 40 Balas Dendam
41
Bab - 41 Pertahanan yg runtuh
42
Bab - 42 Sisi Lain Daren ( Part 1)
43
Bab - 43 Sisi Lain Daren (part 2)
44
Bab - 44 Sebut namaku seorang
45
Bab - 45 Iming-iming Janji
46
Bab - 46 Amplop pembawa luka
47
Bab - 47 Daren yg terjebak
48
Bab - 48 Kembali nya Dimas
49
Bab - 49 Pertemuan Dimas dan Mutiara
50
Bab - 50 Mutiara yg tamak
51
Bab - 51 konsultasi dokter Hanan
52
Bab - 52 Melani Keguguran
53
Bab - 53 Usaha Daren
54
Bab - 54 Dianggap Patung
55
Bab - 55 Menonton
56
Bab - 56 Kedatangan Melani
57
Bab - 57 Kesedihan ibu
58
Bab - 58 Melepas Mutiara Mendapat Berlian
59
Bab - 59 Tanda kepemilikan Laura
60
Bab - 60 Rahasia terungkap
61
Bab - 61 Kebahagiaan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!