Dimas dan Mutiara hari ini sudah pindah ke apartemen milik Dimas.
"Dimas, setelah kelahiran anak ini kamu bisa menceraikan aku, aku ingin kamu menadapat kebahagiaan"
Dimas kesal dengan ucapan Mutiara.
"Mutiara pertama-tama ubah panggilan mu padaku, kita sudah menjadi suami istri, panggil aku Mas. Dan sebagai istri sah ku, kamu juga tidak pantas berucap begitu"
ucap Dimas tegas.
"Aku bingung sebenarnya apa sih yg ada dipikiran mu? apa kamu pikir pernikahan kita ini hanya lah lelucon ha?"
tanya Dimas sedikit menaikan nada suaranya.
"Dimas aku hanya.."
"Sudah ku bilang ganti panggilan mu padaku, biasakan akan hal itu"
potong Dimas kesal.
Eh kenapa denga nya apa dia akan menunjukan sisi lain dari sifat nya?
"Mas aku hanya tidak ingin membebani mu, aku kasian padamu, aku tidak ingin setiap saat merasa bersalah padamu"
ucap Mutiara memelas
"Cukup mutiara aku tidak ingin mendengar kata-kata mu lagi, aku tidak pernah merasa terbebani dengan pernikahan kita, aku ikhlas menerimanya ini sudah menjadi kehendak ku dari awal, aku hanya ungin menjadi suami yg baik untukmu, jadi belajarlah untuk menerima ku"
ucap Dimas dengan lembut sambil memegang kedua tangan Mutiara.
oh ternyata aku salah menduga ku kira dia akan menunjukkan sisi lainnya
"Baiklah mas aku akan mencoba nya, Maafkan aku"
balas Mutiara yg langsung dipeluk oleh Dimas.
Uh manis sekali
****
Sementara itu dilain tempat Daren yg mendengar kabar burung tentang pernikahan Dimas dan Mutiara, menjadi frustasi, Dadanya sesak hatinya hancur berkeping-keping.
"Aaaahh ini semua salahku, semua ini tidak boleh terjadi, Mutiara ku tidak boleh menjadi milik orang lain"
pekik Daren sambil membanting meja yg ada didepan nya.
"Carikan informasi dimana keberadaan Mutiara sekarang"
ucapnya melalui telepon kepada seseorang diseberang sana.
"Baiklah Mutiara aku akan pulang untuk menemui dan membawa mu kepangkuan ku"
ucap nya dalam hati.
Daren kembali ke indonesia dengan menggunakan jet pribadi nya.
Setelah sampai Daren langsung menuju ketempat dimana Mutiara berada, sesuai informasi yg didapat nya tadi.
"Hm ternyata Dimas sudah membawa mu ke apartemen nya"
ucap Daren sinis dalam hati.
Daren membunyikan bel pintu, kebetulan Dimas sedang tidak berada di apartemen nya.
Mutiara mengira jika yg membunyikan bel adalah Dimas, dia membuka pintu.
"DAREN"
ucapnya kaget.
Daren langsung masuk dan
memeluk Mutiara
"Mutiara maafkan aku, aku sungguh minta maaf atas perlakuanku padamu, aku sungguh tidak bisa hidup tanpa mu,aku sangat mencintaimu lupakan Dimas ikutlah denganku"
Mutiara yg mendengar ucapan Daren sangat terkejut dan mendorong tubuhnya dengan keras.
"Apa katamu? mencintai ku? setelah apa yg kamu lakukan padaku, berani-beraninya kamu mengatakan cinta"
ucap Mutiara dengan suara yg lantang dan bergetar.
"Sungguh Mutiara aku sungguh mencintaimu"
ucap Daren serius.
"CUKUP,,!!!"
Teriak Mutiara dengan satu tamparan ke pipi kanan Daren.
"Aku tidak ingin lagi mendengar omong kosong mu itu, pergilah dari sini atau akan ku panggilkan satpam"
gertak Mutiara.
"Mutiara dengarkan penjelasan ku dulu"
ucap Daren.
"Penjelasan apalagi? semua nya sudah jelas sekarang, yg ku tahu aku sangat membenci mu, sekarang aku sudah menikah dengan Dimas bahkan aku sedang mengandung anak nya"
ucap mutiara berbohong.
"Tidak mungkin, bagaimana mungkin kamu bisa mengandung anak nya, bahkan kalian baru saja menikah kemaren"
balas Daren tak percaya dengan apa yg diucapkan Mutiara.
"Tidak ada yg tidak mungkin, aku sangat mencintainya dan kami pernah menghabiskan malam bersama"
ucap mutiara dengan nada yg tinggi.
Daren sangat kecewa dengan ungkapan Mutiara, hati nya hancur, mata Daren berkaca-kaca dan air matanya pun tumpah.
Mutiara mengusir Daren saat Mutiara ingin membuka pintu dia dikejutkan oleh seseorang yg sudah berdiri diambang pintu.
"Dimas"
Dimas membawa Mutiara kedalam pelukannya.
"Apa kamu tidak dengar apa yg dikatakan Mutiara? jadi sekarang pergilah jangan mengganggu kehidupan kami lagi"
dalam hati Dimas sebenarnya dia tidak tega melihat keadaan Daren, bagaimana pun dia adalah sahabat nya dari kecil.
Daren pergi tanpa sepatah katapun, membawa luka yg menggores hati nya.
"Mutiara kenapa kamu mengatakan hal seperti itu kepada Daren ?"
tanya Dimas lembut.
"Sudahlah mas aku tidak ingin membahas hal itu saat ini"
Mutiara tampak lelah dan memilih untuk masuk ke kamar.
"Maafkan aku, beristirahatlah dulu jangan terlalu banyak pikiran kamu harus menjaga kesehatan, agar janin didalam perut mu juga sehat"
Dimas berjalan keluar dari kamar dan memilih duduk didepan tv, dia masih kepikiran dengan ungkapan Daren, sebenarnya Dimas sudah lama berada dibalik
pintu dan mendengar semua yg dikatakan Daren dan Mutiara saat itu.
Dimas merasa bersalah dia sungguh tidak menyangka Daren sangat mencintai Mutiara tapi dia juga bingung dengan sikap Daren yg sangat merendahkan Mutiara pada saat itu.
"apakah dengan caraku yg menikahi Mutiara ini sudah benar? tapi aku tidak menyangka Daren akan kembali dan mengatakan cinta pada Mutiara, melihat saat Daren menghina mutiara didepan semua orang kala itu aku berfikir dia tidak menyukainya, dan Mutiara pun sangat membenci Daren tapi bagaimanapun anak yg dikandung Mutiara adalah anaknya Daren"
ucapnya dalam hati.
"ya tuhan aku sangat bingung,, apakah aku harus melepas Mutiara dan membiarkan Daren pergi membawanya?, dan apakah Mutiara akan terima hal itu?"
dalam pikiran Dimas penuh dengan kebingungan.
"Tidak,,aku tidak akan melepaskan Mutiara bagaimana pun dia sekarang adalah istriku, aku sangat mencintainya apapun yg terjadi aku tidak akan melepaskan nya, semua itu salah kamu sendiri Daren aku tidak merebut Mutiara dari mu tapi sikap mu lah yg membuat Mutiara lepas dari genggaman mu"
ucapnya lagi dalam hati.
Sementara Mutiara yg juga masih memikirkan kejadian tadi merasa sangat kesal.
"Apa begitukah cara mu menunjukkan cinta Daren? apakah itu yg kamu sebut cinta, setelah apa yg kamu lakukan dan perbuat padaku, aku sangat membenci mu Daren, jangan harap kamu akan mendapat maaf dariku. ucap nya dalam hati.
Daren yg sangat kecewa dan patah hati memutuskan untuk kembali mengurus bisnisnya diluar negeri, dia seperti orang yg tidak punya semangat hidup lagi.
"Baiklah Mutiara jika itu yg membuat mu bahagia aku akan pergi dan tidak akan mengganggu hidupmu lagi, walaupun aku pergi dengan luka yg sangat perih menggores hatiku aku akan merelakan mu untuk Dimas." ungkap nya dalam hati.
Sebenarnya bukannya Daren tidak ingin berjuang untuk Mutiara hanya saja hatinya sudah sangat sakit dan kecewa setelah mendengar kalau Mutiara mencintai Dimas dan tengah mengandung anak Dimas.
Dia juga tidak menyalakan Dimas atas semua ini, dia menyalahkan egonya sendiri yg terlalu gengsi dan arogan pada Mutiara.
*****
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 61 Episodes
Comments
vhy Zee
sumpah ini novel bagus sayang aja vote sama like nya sedikit
2022-02-21
0
Kayla Hasifa Hasifa
yaa penyesalan pasti akan datang terlambat..
manis seru lanjut☺☺
2022-02-16
0
Kayla Hasifa Hasifa
betul sekali apa yang kamu ucapkan dimas..
kamu gak salah menikahi mutiara..
2022-02-16
0