Bab 14 Kabar Burung

Dimas dan Mutiara hari ini sudah pindah ke apartemen milik Dimas.

"Dimas, setelah kelahiran anak ini kamu bisa menceraikan aku, aku ingin kamu menadapat kebahagiaan"

Dimas kesal dengan ucapan Mutiara.

"Mutiara pertama-tama ubah panggilan mu padaku, kita sudah menjadi suami istri, panggil aku Mas. Dan sebagai istri sah ku, kamu juga tidak pantas berucap begitu"

ucap Dimas tegas.

"Aku bingung sebenarnya apa sih yg ada dipikiran mu? apa kamu pikir pernikahan kita ini hanya lah lelucon ha?"

tanya Dimas sedikit menaikan nada suaranya.

"Dimas aku hanya.."

"Sudah ku bilang ganti panggilan mu padaku, biasakan akan hal itu"

potong Dimas kesal.

Eh kenapa denga nya apa dia akan menunjukan sisi lain dari sifat nya?

"Mas aku hanya tidak ingin membebani mu, aku kasian padamu, aku tidak ingin setiap saat merasa bersalah padamu"

ucap Mutiara memelas

"Cukup mutiara aku tidak ingin mendengar kata-kata mu lagi, aku tidak pernah merasa terbebani dengan pernikahan kita, aku ikhlas menerimanya ini sudah menjadi kehendak ku dari awal, aku hanya ungin menjadi suami yg baik untukmu, jadi belajarlah untuk menerima ku"

ucap Dimas dengan lembut sambil memegang kedua tangan Mutiara.

oh ternyata aku salah menduga ku kira dia akan menunjukkan sisi lainnya

"Baiklah mas aku akan mencoba nya, Maafkan aku"

balas Mutiara yg langsung dipeluk oleh Dimas.

Uh manis sekali

****

Sementara itu dilain tempat Daren yg mendengar kabar burung tentang pernikahan Dimas dan Mutiara, menjadi frustasi, Dadanya sesak hatinya hancur berkeping-keping.

"Aaaahh ini semua salahku, semua ini tidak boleh terjadi, Mutiara ku tidak boleh menjadi milik orang lain"

pekik Daren sambil membanting meja yg ada didepan nya.

"Carikan informasi dimana keberadaan Mutiara sekarang"

ucapnya melalui telepon kepada seseorang diseberang sana.

"Baiklah Mutiara aku akan pulang untuk menemui dan membawa mu kepangkuan ku"

ucap nya dalam hati.

Daren kembali ke indonesia dengan menggunakan jet pribadi nya.

Setelah sampai Daren langsung menuju ketempat dimana Mutiara berada, sesuai informasi yg didapat nya tadi.

"Hm ternyata Dimas sudah membawa mu ke apartemen nya"

ucap Daren sinis dalam hati.

Daren membunyikan bel pintu, kebetulan Dimas sedang tidak berada di apartemen nya.

Mutiara mengira jika yg membunyikan bel adalah Dimas, dia membuka pintu.

"DAREN"

ucapnya kaget.

Daren langsung masuk dan

memeluk Mutiara

"Mutiara maafkan aku, aku sungguh minta maaf atas perlakuanku padamu, aku sungguh tidak bisa hidup tanpa mu,aku sangat mencintaimu lupakan Dimas ikutlah denganku"

Mutiara yg mendengar ucapan Daren sangat terkejut dan mendorong tubuhnya dengan keras.

"Apa katamu? mencintai ku? setelah apa yg kamu lakukan padaku, berani-beraninya kamu mengatakan cinta"

ucap Mutiara dengan suara yg lantang dan bergetar.

"Sungguh Mutiara aku sungguh mencintaimu"

ucap Daren serius.

"CUKUP,,!!!"

Teriak Mutiara dengan satu tamparan ke pipi kanan Daren.

"Aku tidak ingin lagi mendengar omong kosong mu itu, pergilah dari sini atau akan ku panggilkan satpam"

gertak Mutiara.

"Mutiara dengarkan penjelasan ku dulu"

ucap Daren.

"Penjelasan apalagi? semua nya sudah jelas sekarang, yg ku tahu aku sangat membenci mu, sekarang aku sudah menikah dengan Dimas bahkan aku sedang mengandung anak nya"

ucap mutiara berbohong.

"Tidak mungkin, bagaimana mungkin kamu bisa mengandung anak nya, bahkan kalian baru saja menikah kemaren"

balas Daren tak percaya dengan apa yg diucapkan Mutiara.

"Tidak ada yg tidak mungkin, aku sangat mencintainya dan kami pernah menghabiskan malam bersama"

ucap mutiara dengan nada yg tinggi.

Daren sangat kecewa dengan ungkapan Mutiara, hati nya hancur, mata Daren berkaca-kaca dan air matanya pun tumpah.

Mutiara mengusir Daren saat Mutiara ingin membuka pintu dia dikejutkan oleh seseorang yg sudah berdiri diambang pintu.

"Dimas"

Dimas membawa Mutiara kedalam pelukannya.

"Apa kamu tidak dengar apa yg dikatakan Mutiara? jadi sekarang pergilah jangan mengganggu kehidupan kami lagi"

dalam hati Dimas sebenarnya dia tidak tega melihat keadaan Daren, bagaimana pun dia adalah sahabat nya dari kecil.

Daren pergi tanpa sepatah katapun, membawa luka yg menggores hati nya.

"Mutiara kenapa kamu mengatakan hal seperti itu kepada Daren ?"

tanya Dimas lembut.

"Sudahlah mas aku tidak ingin membahas hal itu saat ini"

Mutiara tampak lelah dan memilih untuk masuk ke kamar.

"Maafkan aku, beristirahatlah dulu jangan terlalu banyak pikiran kamu harus menjaga kesehatan, agar janin didalam perut mu juga sehat"

Dimas berjalan keluar dari kamar dan memilih duduk didepan tv, dia masih kepikiran dengan ungkapan Daren, sebenarnya Dimas sudah lama berada dibalik

pintu dan mendengar semua yg dikatakan Daren dan Mutiara saat itu.

Dimas merasa bersalah dia sungguh tidak menyangka Daren sangat mencintai Mutiara tapi dia juga bingung dengan sikap Daren yg sangat merendahkan Mutiara pada saat itu.

"apakah dengan caraku yg menikahi Mutiara ini sudah benar? tapi aku tidak menyangka Daren akan kembali dan mengatakan cinta pada Mutiara, melihat saat Daren menghina mutiara didepan semua orang kala itu aku berfikir dia tidak menyukainya, dan Mutiara pun sangat membenci Daren tapi bagaimanapun anak yg dikandung Mutiara adalah anaknya Daren"

ucapnya dalam hati.

"ya tuhan aku sangat bingung,, apakah aku harus melepas Mutiara dan membiarkan Daren pergi membawanya?, dan apakah Mutiara akan terima hal itu?"

dalam pikiran Dimas penuh dengan kebingungan.

"Tidak,,aku tidak akan melepaskan Mutiara bagaimana pun dia sekarang adalah istriku, aku sangat mencintainya apapun yg terjadi aku tidak akan melepaskan nya, semua itu salah kamu sendiri Daren aku tidak merebut Mutiara dari mu tapi sikap mu lah yg membuat Mutiara lepas dari genggaman mu"

ucapnya lagi dalam hati.

Sementara Mutiara yg juga masih memikirkan kejadian tadi merasa sangat kesal.

"Apa begitukah cara mu menunjukkan cinta Daren? apakah itu yg kamu sebut cinta, setelah apa yg kamu lakukan dan perbuat padaku, aku sangat membenci mu Daren, jangan harap kamu akan mendapat maaf dariku. ucap nya dalam hati.

Daren yg sangat kecewa dan patah hati memutuskan untuk kembali mengurus bisnisnya diluar negeri, dia seperti orang yg tidak punya semangat hidup lagi.

"Baiklah Mutiara jika itu yg membuat mu bahagia aku akan pergi dan tidak akan mengganggu hidupmu lagi, walaupun aku pergi dengan luka yg sangat perih menggores hatiku aku akan merelakan mu untuk Dimas." ungkap nya dalam hati.

Sebenarnya bukannya Daren tidak ingin berjuang untuk Mutiara hanya saja hatinya sudah sangat sakit dan kecewa setelah mendengar kalau Mutiara mencintai Dimas dan tengah mengandung anak Dimas.

Dia juga tidak menyalakan Dimas atas semua ini, dia menyalahkan egonya sendiri yg terlalu gengsi dan arogan pada Mutiara.

*****

Terpopuler

Comments

vhy Zee

vhy Zee

sumpah ini novel bagus sayang aja vote sama like nya sedikit

2022-02-21

0

Kayla Hasifa Hasifa

Kayla Hasifa Hasifa

yaa penyesalan pasti akan datang terlambat..
manis seru lanjut☺☺

2022-02-16

0

Kayla Hasifa Hasifa

Kayla Hasifa Hasifa

betul sekali apa yang kamu ucapkan dimas..
kamu gak salah menikahi mutiara..

2022-02-16

0

lihat semua
Episodes
1 Bab - 1 Mutiara Aurora
2 Bab - 2 Pekerjaan baru
3 Bab - 3 Sahabat Pertama
4 Bab - 4 Dipecat
5 Bab - 5 Simalakama
6 Bab - 6 Mami Tiara
7 Bab - 7 Mahkota yg Rusak
8 Bab - 8 Rindu Sahabat Pertama
9 Bab - 9 Kepikiran Dia
10 Bab 10 Rencana Daren
11 Bab 11 Dipermalukan Didepan Umum
12 Bab 12 Hamil ?
13 Bab 13 Hari Pernikahan
14 Bab 14 Kabar Burung
15 Bab 15 Menerima Perjodohan
16 Bab -16 Mencoba Melupakanmu
17 Bab - 17 Menunda Bulan Madu
18 Bab -18 Sabun oh sabun
19 Bab - 19 Tendangan Pagi Pertama
20 Bab -20 Memori Masa lalu
21 Bab - 21 Pria Tidak Berperasaan
22 Bab - 22 Menemui mu
23 Bab - 23 Sakit Perut
24 Bab - 24 Persalinan Mutiara
25 Bab - 25 Wajah yang mirip Daren
26 Bab - 26 Mutiara Yang Sama
27 Bab - 27 Farid
28 Bab - 28 Tangis pilu Daren (part 1)
29 Bab - 29 Tangis pilu Daren (part 2)
30 Bab - 30 Duka yg Bertubi-tubi
31 Bab - 31 Surat Terakhir Dari Sindi
32 Bab - 32 Ayo Hidup Bahagia Bersama ku
33 Bab - 33 Keceplosan
34 Bab - 34 Ibu baru yg protektif
35 Bab - 35 Pria yg Rapuh
36 Bab - 36 Mbok Ratni Dan Pria Misterius
37 Bab - 37 Makan Malam
38 Bab - 38 Menginap
39 Bab - 39 Diselamatkan Pria Misterius
40 Bab - 40 Balas Dendam
41 Bab - 41 Pertahanan yg runtuh
42 Bab - 42 Sisi Lain Daren ( Part 1)
43 Bab - 43 Sisi Lain Daren (part 2)
44 Bab - 44 Sebut namaku seorang
45 Bab - 45 Iming-iming Janji
46 Bab - 46 Amplop pembawa luka
47 Bab - 47 Daren yg terjebak
48 Bab - 48 Kembali nya Dimas
49 Bab - 49 Pertemuan Dimas dan Mutiara
50 Bab - 50 Mutiara yg tamak
51 Bab - 51 konsultasi dokter Hanan
52 Bab - 52 Melani Keguguran
53 Bab - 53 Usaha Daren
54 Bab - 54 Dianggap Patung
55 Bab - 55 Menonton
56 Bab - 56 Kedatangan Melani
57 Bab - 57 Kesedihan ibu
58 Bab - 58 Melepas Mutiara Mendapat Berlian
59 Bab - 59 Tanda kepemilikan Laura
60 Bab - 60 Rahasia terungkap
61 Bab - 61 Kebahagiaan
Episodes

Updated 61 Episodes

1
Bab - 1 Mutiara Aurora
2
Bab - 2 Pekerjaan baru
3
Bab - 3 Sahabat Pertama
4
Bab - 4 Dipecat
5
Bab - 5 Simalakama
6
Bab - 6 Mami Tiara
7
Bab - 7 Mahkota yg Rusak
8
Bab - 8 Rindu Sahabat Pertama
9
Bab - 9 Kepikiran Dia
10
Bab 10 Rencana Daren
11
Bab 11 Dipermalukan Didepan Umum
12
Bab 12 Hamil ?
13
Bab 13 Hari Pernikahan
14
Bab 14 Kabar Burung
15
Bab 15 Menerima Perjodohan
16
Bab -16 Mencoba Melupakanmu
17
Bab - 17 Menunda Bulan Madu
18
Bab -18 Sabun oh sabun
19
Bab - 19 Tendangan Pagi Pertama
20
Bab -20 Memori Masa lalu
21
Bab - 21 Pria Tidak Berperasaan
22
Bab - 22 Menemui mu
23
Bab - 23 Sakit Perut
24
Bab - 24 Persalinan Mutiara
25
Bab - 25 Wajah yang mirip Daren
26
Bab - 26 Mutiara Yang Sama
27
Bab - 27 Farid
28
Bab - 28 Tangis pilu Daren (part 1)
29
Bab - 29 Tangis pilu Daren (part 2)
30
Bab - 30 Duka yg Bertubi-tubi
31
Bab - 31 Surat Terakhir Dari Sindi
32
Bab - 32 Ayo Hidup Bahagia Bersama ku
33
Bab - 33 Keceplosan
34
Bab - 34 Ibu baru yg protektif
35
Bab - 35 Pria yg Rapuh
36
Bab - 36 Mbok Ratni Dan Pria Misterius
37
Bab - 37 Makan Malam
38
Bab - 38 Menginap
39
Bab - 39 Diselamatkan Pria Misterius
40
Bab - 40 Balas Dendam
41
Bab - 41 Pertahanan yg runtuh
42
Bab - 42 Sisi Lain Daren ( Part 1)
43
Bab - 43 Sisi Lain Daren (part 2)
44
Bab - 44 Sebut namaku seorang
45
Bab - 45 Iming-iming Janji
46
Bab - 46 Amplop pembawa luka
47
Bab - 47 Daren yg terjebak
48
Bab - 48 Kembali nya Dimas
49
Bab - 49 Pertemuan Dimas dan Mutiara
50
Bab - 50 Mutiara yg tamak
51
Bab - 51 konsultasi dokter Hanan
52
Bab - 52 Melani Keguguran
53
Bab - 53 Usaha Daren
54
Bab - 54 Dianggap Patung
55
Bab - 55 Menonton
56
Bab - 56 Kedatangan Melani
57
Bab - 57 Kesedihan ibu
58
Bab - 58 Melepas Mutiara Mendapat Berlian
59
Bab - 59 Tanda kepemilikan Laura
60
Bab - 60 Rahasia terungkap
61
Bab - 61 Kebahagiaan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!