Bab 13 Hari Pernikahan

Malam nya Dimas mengantar Mutiara pulang dari Club, Dimas sudah membayar mami Tiara dengan banyak uang, agar mau melepaskan Mutiara untuk menikah dengan nya.

Sebelum Dimas menghidupkan mesin mobilnya Mutiara bertanya.

"Dimas, apa kamu yakin akan menikahi ku?"

tanya Mutiara?

"Mutiara untuk apa kamu menanyakan hal itu, kalau aku tidak yakin, tidak mungkin aku datang ke rumah mu untuk melamar kamu didepan ibu"

ungkap Dimas.

"Aku hanya merasa kamu ingin menikahi ku karena kasian pada ku"

ucap Mutiara.

"Terlepas dari apapun alasanku, yakinlah aku akan menjadi suami dan ayah yg baik untukmu dan anak kita kelak"

ucap Dimas sambil memegang bahu Mutiara.

Mutiara terharu dengan ungkapan Dimas.

Dimas memeluk Mutiara dan mencium puncak kepala Mutiara mengelusnya dengan pelan.

"Kamu tenang saja aku tidak akan membiarkan anak mu lahir tanpa seorang ayah"

ucapnya dengan senyum manis.

"Terimakasih Dimas"

Mutiara menyandarkan kepalanya ke lengan Dimas.

"Tidak perlu berterimakasih, aku teman mu kan?"

Aku menganggap mu lebih dari seorang teman Mutiara, aku telah jatuh hati padamu, aku sangat mencintaimu" Dimas

Dimas pun melajukan mobil nya untuk mengantar Mutiara pulang.

suasana terasa canggung, tidak ada yg bersuara diantara kedua nya.

****

Hari ini adalah dimana pernikahan Dimas Dan Mutiara dilangsungkan, Mereka memutuskan untuk melangsungkan pernikahan secara sederhana dan tertutup, mereka hanya mengundang beberapa tamu dan beberapa kerabat saja, sebagai saksi.

Mutiara yg sedang dirias oleh MUA dan Laura, terlihat sangat gugup dia tidak menyangka akan menjadi istri seorang Dimas, walau demikian hati nya tidak dapat dibohongi dalam lubuk hatinya dia tidak sama sekali mencintai Dimas.

Dia merasa dirinya wanita yg paling buruk dan jahat, karena hanya untuk menutupi aibnya dia menjadikan Dimas sebagai pelarian, bahkan Dimas juga yg akan membiayai kehidupan dan kebutuhan keluarganya nanti, sebab dia sudah tidak bekerja lagi.

Mutiara tidak tega kepada Dimas.

"walaupun dia seorang duda seharusnya dia berhak mendapatkan yg lebih baik dari ku"

ucap Mutiara dalam hati.

"Kakak tersenyumlah, kamu akan merusak wajah cantikmu kalau cemberut terus, hari ini adalah hari bahagia mu, Lihatlah betapa cantiknya kakak ku ini"

puji Laura.

Mutiara yg tersadar dari lamunannya itupun tersenyum.

"kak sepertinya akhir-akhir ini kamu terlihat gendutan ya"

ucap Laura sambil memandangi tubuh kakak nya itu.

"Tutup mulut mu,, aku akhir-akhir ini sedang bahagia makanya terlihat gendut"

balas Mutiara berbohong.

Kini tibalah saatnya Akad nikah dimulai, yg menikahkan Mutiara adalah wali hakim karena ayahnya sudah tiada.

Mutiara hanya menunggu didalam kamar, dia baru akan dibolehkan keluar setelah akad dilaksakan.

"SAYA TERIMA NIKAH DAN KAWIN NYA MUTIARA AURORA BINTI HALIM KUSUMA DENGAN MAS KAWIN TERSEBUT TUNAI !!!"

Dalam satu kali tarikan nafas Dimas dengan lantang mengucapkan kalimat tersebut.

"Gimana para saksi ?, sah ?"

tanya wali hakim pada para saksi.

"SAH !!!"

jawab mereka bersamaan.

Mutiara yg mendengarnya dari dalam kamar meneteskan air mata dalam sekejap dia sudah menjadi istri Dimas, sahabat dari orang yg telah menghamilinya.

Mutiara keluar dari kamar diiringi oleh Laura, semua mata tertuju pada nya, dia sangat cantik walaupun dalam keadaan mengandung tidak sedikitpun mengurangi auranya.

Mutiara duduk dan mencium punggung tangan pria yg sekarang menjadi suaminya itu, ibu dan Laura sangat bahagia atas pernikahan Mutiara.

****

Sore harinya acara sudah selesai, Mutiara masuk ke kamar untuk mengganti pakaian nya, dia sangat Lelah walaupun tidak banyak tamu yg diundang tapi itu cukup membuat Mutiara merasa pusing dan lelah.

Entah sudah berapa kali Mutiara bolak balik kamar mandi untuk memuntahkan isi perutnya, untung kamar mandi Mutiara berada didalam kamar nya, kalau tidak dia pasti akan membuat semua orang cemas.

Dimas masuk ke kamar tak dilihatnya Mutiara disitu, Dimas mengecek kamar mandi dan dia pun terkejut melihat keadaan Mutiara yg terduduk di lantai kamar mandi dengan wajah pucat dan tak berdaya.

"Mutiara !! apa yg terjadi ??!"

tanya nya.

Mutiara tidak menjawab muka nya sangat pucat dia hampir kehilangan kesadarannya.

Dimas mengangkat mutiara dan ingin membawa nya ke rumah sakit.

Ibu dan Laura yg melihat nya pun jadi panik.

"Apa yg terjadi Dimas"

tanya ibu panik

"Mutiara tidak sadarkan diri Bu, aku akan membawanya ke rumah sakit"

balasnya sambil menggendong Mutiara ke arah mobil.

"Tunggu kak, aku dan ibu akan ikut"

ucap Laura tak kalah panik

"Tidak perlu Laura, aku akan mengurus nya sendiri, sepertinya ini tidak terlalu serius Mutiara hanya kelelahan"

alasan Dimas agar ibu dan Laura tidak ikut ke rumah sakit, dia takut nanti mereka akan mengetahui kalau Mutiara sedang hamil.

"Baiklah kk"

jawab Laura.

Di rumah sakit mutiara diperiksa Dokter, dokter memasangkan infus pada Mutiara.

"Bagaimana keadaan istri saya Dok"

tanya Dimas cemas.

"kamu tidak perlu cemas, istri mu baik-baik saja, dia hanya kelelahan dan sedikit stress"

ucap dokter.

"Syukurlah"

ucap Dimas

"Apa kalian baru saja menikah"

tanya dokter pada Dimas.

"Iya dok bagaimana anda bisa tahu, padahal aku tidak mengundang kamu dok"

ucap Dimas becanda.

"ya bagaimana saya tidak tahu kalau kamu saja masih mengenakan baju pengantin mu"

ucap dokter terkekeh, pergi meninggalkan Dimas.

Mendengar ucapan doker Dimas pun baru menyadari kalau diri nya belum mengganti pakaiannya.

Mutiara sudah sadar dan dibolehkan pulang oleh dokter.

Sesampai dirumah mereka disambut oleh Ibu dan Laura yg dari tadi cemas akan keadaan Mutiara.

"Bagaimana keadaan mu nak?"

tanya ibu pada Mutiara.

"Aku baik-baik saja Bu hanya sedikit kelelahan saja"

balas nya.

"Syukurlah kak kami sangat khawatir dengan keadaanmu tadi"

ucap Laura.

"istirahatlah dulu ibu akan membuatkan susu panas untuk mu"

ucap ibu.

Dimas membawa Mutiara untuk beristirahat ke kamar.

Tak berapa lama ibu datang membawakan susu panas untuk Mutiara.

"Nak jangan lupa diminum ya susunya"

pinta ibu pada Mutiara.

"iya Bu, makasih"

ucap Mutiara.

"Bu kalau diizinkan saya ingin mengajak Mutiara untuk tinggal di apartemen bersama aku Bu"

mendengar ucapan Dimas ibu sedikit sedih karena akan berpisah dengan Mutiara.

"Ibu tidak pernah melarang mu membawa Mutiara kemampuan yg kamu mau, asalkan Mutiara merasa senang dan bahagia bagi ibu itu sudah cukup"

ucap ibu sambil menyembunyikan kesedihannya.

"Terimakasih Bu, aku janji akan sering main kesini bersama Mutiara untuk menjenguk ibu dan Laura"

Ibu hanya tersenyum dan meninggalkan mereka berdua.

"Dimas kita baru saja menikah kenapa kamu malah ingin mengajakku pindah dari sini ?"

tanya Mutiara.

"Mutiara apa kamu mau ibu dan Laura melihat keadaan mu yg seperti ini tiap hari, mereka bisa curiga padamu dan mereka pasti akan sangat sedih jika mengetahui kalau kamu hamil diluar nikah.

ucap Dimas menjelaskan.

*****

Terpopuler

Comments

Kayla Hasifa Hasifa

Kayla Hasifa Hasifa

apa yang di bilang dimas ada benarnya juga...
lanjut kk
makin seru☺☺

2022-02-16

0

Kayla Hasifa Hasifa

Kayla Hasifa Hasifa

tukang sangking panik nya..
dimas lupa ganti bajunya 😄😄😄😄

2022-02-16

0

Kayla Hasifa Hasifa

Kayla Hasifa Hasifa

semoga kedepannya kalian bahagia yaa..

2022-02-16

0

lihat semua
Episodes
1 Bab - 1 Mutiara Aurora
2 Bab - 2 Pekerjaan baru
3 Bab - 3 Sahabat Pertama
4 Bab - 4 Dipecat
5 Bab - 5 Simalakama
6 Bab - 6 Mami Tiara
7 Bab - 7 Mahkota yg Rusak
8 Bab - 8 Rindu Sahabat Pertama
9 Bab - 9 Kepikiran Dia
10 Bab 10 Rencana Daren
11 Bab 11 Dipermalukan Didepan Umum
12 Bab 12 Hamil ?
13 Bab 13 Hari Pernikahan
14 Bab 14 Kabar Burung
15 Bab 15 Menerima Perjodohan
16 Bab -16 Mencoba Melupakanmu
17 Bab - 17 Menunda Bulan Madu
18 Bab -18 Sabun oh sabun
19 Bab - 19 Tendangan Pagi Pertama
20 Bab -20 Memori Masa lalu
21 Bab - 21 Pria Tidak Berperasaan
22 Bab - 22 Menemui mu
23 Bab - 23 Sakit Perut
24 Bab - 24 Persalinan Mutiara
25 Bab - 25 Wajah yang mirip Daren
26 Bab - 26 Mutiara Yang Sama
27 Bab - 27 Farid
28 Bab - 28 Tangis pilu Daren (part 1)
29 Bab - 29 Tangis pilu Daren (part 2)
30 Bab - 30 Duka yg Bertubi-tubi
31 Bab - 31 Surat Terakhir Dari Sindi
32 Bab - 32 Ayo Hidup Bahagia Bersama ku
33 Bab - 33 Keceplosan
34 Bab - 34 Ibu baru yg protektif
35 Bab - 35 Pria yg Rapuh
36 Bab - 36 Mbok Ratni Dan Pria Misterius
37 Bab - 37 Makan Malam
38 Bab - 38 Menginap
39 Bab - 39 Diselamatkan Pria Misterius
40 Bab - 40 Balas Dendam
41 Bab - 41 Pertahanan yg runtuh
42 Bab - 42 Sisi Lain Daren ( Part 1)
43 Bab - 43 Sisi Lain Daren (part 2)
44 Bab - 44 Sebut namaku seorang
45 Bab - 45 Iming-iming Janji
46 Bab - 46 Amplop pembawa luka
47 Bab - 47 Daren yg terjebak
48 Bab - 48 Kembali nya Dimas
49 Bab - 49 Pertemuan Dimas dan Mutiara
50 Bab - 50 Mutiara yg tamak
51 Bab - 51 konsultasi dokter Hanan
52 Bab - 52 Melani Keguguran
53 Bab - 53 Usaha Daren
54 Bab - 54 Dianggap Patung
55 Bab - 55 Menonton
56 Bab - 56 Kedatangan Melani
57 Bab - 57 Kesedihan ibu
58 Bab - 58 Melepas Mutiara Mendapat Berlian
59 Bab - 59 Tanda kepemilikan Laura
60 Bab - 60 Rahasia terungkap
61 Bab - 61 Kebahagiaan
Episodes

Updated 61 Episodes

1
Bab - 1 Mutiara Aurora
2
Bab - 2 Pekerjaan baru
3
Bab - 3 Sahabat Pertama
4
Bab - 4 Dipecat
5
Bab - 5 Simalakama
6
Bab - 6 Mami Tiara
7
Bab - 7 Mahkota yg Rusak
8
Bab - 8 Rindu Sahabat Pertama
9
Bab - 9 Kepikiran Dia
10
Bab 10 Rencana Daren
11
Bab 11 Dipermalukan Didepan Umum
12
Bab 12 Hamil ?
13
Bab 13 Hari Pernikahan
14
Bab 14 Kabar Burung
15
Bab 15 Menerima Perjodohan
16
Bab -16 Mencoba Melupakanmu
17
Bab - 17 Menunda Bulan Madu
18
Bab -18 Sabun oh sabun
19
Bab - 19 Tendangan Pagi Pertama
20
Bab -20 Memori Masa lalu
21
Bab - 21 Pria Tidak Berperasaan
22
Bab - 22 Menemui mu
23
Bab - 23 Sakit Perut
24
Bab - 24 Persalinan Mutiara
25
Bab - 25 Wajah yang mirip Daren
26
Bab - 26 Mutiara Yang Sama
27
Bab - 27 Farid
28
Bab - 28 Tangis pilu Daren (part 1)
29
Bab - 29 Tangis pilu Daren (part 2)
30
Bab - 30 Duka yg Bertubi-tubi
31
Bab - 31 Surat Terakhir Dari Sindi
32
Bab - 32 Ayo Hidup Bahagia Bersama ku
33
Bab - 33 Keceplosan
34
Bab - 34 Ibu baru yg protektif
35
Bab - 35 Pria yg Rapuh
36
Bab - 36 Mbok Ratni Dan Pria Misterius
37
Bab - 37 Makan Malam
38
Bab - 38 Menginap
39
Bab - 39 Diselamatkan Pria Misterius
40
Bab - 40 Balas Dendam
41
Bab - 41 Pertahanan yg runtuh
42
Bab - 42 Sisi Lain Daren ( Part 1)
43
Bab - 43 Sisi Lain Daren (part 2)
44
Bab - 44 Sebut namaku seorang
45
Bab - 45 Iming-iming Janji
46
Bab - 46 Amplop pembawa luka
47
Bab - 47 Daren yg terjebak
48
Bab - 48 Kembali nya Dimas
49
Bab - 49 Pertemuan Dimas dan Mutiara
50
Bab - 50 Mutiara yg tamak
51
Bab - 51 konsultasi dokter Hanan
52
Bab - 52 Melani Keguguran
53
Bab - 53 Usaha Daren
54
Bab - 54 Dianggap Patung
55
Bab - 55 Menonton
56
Bab - 56 Kedatangan Melani
57
Bab - 57 Kesedihan ibu
58
Bab - 58 Melepas Mutiara Mendapat Berlian
59
Bab - 59 Tanda kepemilikan Laura
60
Bab - 60 Rahasia terungkap
61
Bab - 61 Kebahagiaan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!