Lari

Happy reading guys 🥰

👇👇👇

"Mama," Elvan menghampiri Bianca dan memeluk Mamanya.

"Sini sayang, sapa nenek dan kakek ya," kata Bianca.

"Tapi nenek dan kakek tidak ada di sini maa, bagaimana El menyapa nenek dan kakek? Kata budhe, kakek dan nenek sudah berada di sorga. Sorga itu di mana Maa?" tanya Elvan.

"Sorga itu tempat orang-orang beriman dan yang berkelakuan baik, mereka tinggal di sana," jawab Bianca.

"Ooo.." Elvan membolakan mulutnya.

"Sapa nenek dan kakek El." Bianca mendudukkan Elvan diatas pahanya.

"Hai Nenek, Kakek. Ini Elvan," ucap Elvan dengan melambaikan tangannya kearah kedua makam di depannya.

"Apa kakek dan nenek melihat kita Maa?" tanya Elvan dengan kening berkerut, dia bingung.

"Sorga itu dalam tanah ya Maa, dalam tanah itu ada cacing Maa?" pertanyaan beruntun terus meluncur dari dalam mulut Elvan.

"Maa, Paa. Elvan anak Bianca. Sekarang, Bian tidak sendiri, ada Elvan yang selalu menemani Bianca. Maafkan Bianca Maa, Paa. Bianca tidak bisa selalu datang," ucap Bianca.

Sedang Ayu, merasa curiga dengan seseorang orang yang melihat kearah mereka dan mengarahkan ponselnya kepada mereka.

"Pak Joe, lihat. Putri Pak Yudistira datang." Penjaga makam melakukan video call dengan Jonathan.

"Pak, tolong tahan mereka. Jangan izinkan mereka untuk pergi..!" titah Jonathan pada penjaga makam.

Jonathan yang sedang berada diruang kerjanya, bergegas berlari keluar.

"Joe..! mau kemana?" teriakkan sang Mama juga tidak diindahkannya, Jonathan berlari cepat menuju mobilnya.

"Buka gerbang..!" titah Jonathan pada satpam.

"Baik Den."

Pintu gerbang belum terbuka sempurna, Jonathan sudah melesat meninggalkan kediamannya.

"Ada apa dengan Den Joe, seperti kesetanan saja bawa mobilnya." gumam satpam yang menjaga kediamannya.

Dalam mobil, Jonathan masih terhubung dengan penjaga pemakaman.

"Apa mereka belum pergi?" tanya Jonathan.

"Belum Pak," sahut penjaga pemakaman melalui sambungan teleponnya.

"Tahan dia, jangan sampai pergi." titah Jonathan.

"Bagaimana cara saya menahan mereka Pak, saya bukan polisi?"

"Bapak pikirkan caranya, saya 15 menit lagi tiba."

Tanpa menunggu apa yang akan dikatakan penjaga makam, Jonathan memutuskan sambungan teleponnya.

Sedangkan Ayu, merasa ada tidak beres dengan orang yang terus menatap kearah mereka.

"Bian, aku curiga dengan orang itu. Kenapa dia melihat kearah kita terus," kata Ayu.

Bianca menurunkan Elvan dari pangkuannya, kemudian Bianca berdiri. Dan melihat kearah orang yang dikatakan oleh Ayu.

"Sepertinya, orang itu penjaga makam di sini. Mungkin dia ingin meminta biaya perawatan makam, Bian sudah lama tidak membayar," kata Bianca.

"Tunggu sini, biar Bian kesana," kata Bianca.

"Kau sudah selesai?" tanya Ayu.

"Sudah," jawab Bianca.

"Kalau begitu, mbak tunggu di motor saja ya. Kau hati-hati, aku khawatir dengan orang itu. Kalau orang itu berniat kurang baik, kau tendang dia," kata Ayu.

"Iya Mbak, El ikut budhe ya. Mama mau temui Om itu dulu," kata Bianca.

Elvan menganggukkan kepalanya, Ayu dan Elvan menuju parkir motor. Sedangkan Bianca menuju tempat penjaga makam.

Melihat kedatangan Bianca, penjaga makam datang menghampiri Bianca juga

"Assalamu'alaikum Pak," ucap Bianca.

"Waalaikumsalam Neng, Eneng Putri Pak Yudistira ya?" tanya basa-basi penjaga makam.

"Iya Pak, saya mau tanya Pak. Berapa biaya perawatan makam kedua orangtua saya yang harus saya bayar?" tanya Bianca.

"Biaya perawatan makam bapak dan ibu Eneng sudah di bayar oleh pihak sekolah neng, setiap tahun mereka yang membayar," kata penjaga makam.

"Mereka yang membayarnya." Bianca tidak mengira, walaupun telah meninggal. Papanya masih di ingat oleh pemilik yayasan pendidikan Bina bangsa.

"Iya Neng, selama ini Neng tinggal di mana? sudah lama tidak datang berziarah?" tanya penjaga makam, untuk mengulur waktu. Agar Jonathan dapat segera tiba.

"Saya tinggal di luar kota Pak, makanya. Saya tidak bisa datang sesering mungkin," kata Bian.

"Jadinya, saya tidak ada membayar apapun lagi Pak?" tanya Bianca.

"Tidak ada neng."

"Terima kasih Pak, Assalamualaikum," ucap Bianca.

"Waalaikumsalam." balas penjaga makam.

Saat Bianca ingin pergi meninggalkan penjaga makam, tiba-tiba. Suara yang sangat familiar terdengar.

"Kau tidak bisa pergi kemana-mana..!" suara dingin dan datar, terdengar dibelakang Bianca. Membuat tubuh Bianca tiba-tiba mematung.

Deg

"Mas Joe.." gumam Bianca, jantungnya serasa ingin berhenti berdetak. Tubuhnya tiba-tiba terasa luruh lunglai. Tangan Bianca meremas ujung kemeja yang dikenakannya.

Dengan sekuat tenaga yang ada, Bianca langsung melarikan diri.

"Bianca...!" teriak Jonathan, saat Bianca tiba-tiba berlari meninggalkannya.

"Ya Allah, selamatkan hamba mu ini ya Allah," ucap Bianca saat berlari menghindar dari kejaran Jonathan.

"Jangan lari kau...Bianca..!" panggilan Jonathan bergema di area pemakaman yang sepi, hanya ada Bianca yang berziarah. Mungkin karena waktu masih di pagi hari.

Mendengar teriakkan Jonathan yang di penuhi dengan kemarahan, membuat kaki Bianca semakin kencang berlari. Selendang yang menutupi rambutnya kini terbang entah kemana, Bianca tidak perduli. Yang ada dalam pikirannya saat ini adalah, dia selamat dari kejaran Jonathan.

"Kemana aku harus berlari." gumamnya sambil berlari.

Jonathan mengejar Bianca sembari berteriak memanggil namanya.

"Bianca! berhenti..! kau sudah mengacaukan kehidupan seorang Jonathan Dwipangga, kau harus bertanggung jawab. Jangan kau bersembunyi dari ku!" teriak Jonathan dengan kesal.

Mendengar perkataan Jonathan, Bianca semakin cepat berlari. Badan kecilnya dengan mudah berlari dari sela-sela pemakaman.

"Maafkan aku! Maafkan aku," ucap Bianca, yang tanpa sengaja terkadang kakinya memijak sisi makam.

Bianca berlari menghindar dari kejaran Jonathan, melalui jalan kecil disekitar area pemakaman. Karena Bianca sudah sangat sering dulu pulang pergi menuju makam Mamanya melalui jalan yang dilaluinya saat ini.

"Sial..! Kenapa larinya cepat sekali." Jonathan berhenti, napasnya tersengal-sengal. Karena sudah lama tidak berolahraga, kemungkinan juga faktor umur yang membuat staminanya sedikit berkurang.

"Aaarrgghhh...!" teriak kesal Jonathan.

"Kemana dia? Aku melalui jalan depan saja." Jonathan membalikkan badannya, dengan berjalan cepat dia menuju depan pemakaman. Jalan dia masuk tadi.

Bianca sudah tiba diparkir sepeda motor, di mana Ayu dan Elvan menunggunya.

"Mbak..! ayo cepat kita pergi..!" seru Bianca, dan menaikkan Elvan Keatas motor.

"Ada apa? kenapa wajahmu pucat begitu? apa ada yang mengejarmu?" tanya Ayu, saat melihat keringat membasahi wajah Bianca.

"Nanti Bian ceritakan, sekarang ini. Kita harus cepat meninggalkan tempat ini. Cepat mbak, hidupkan motornya..!" seru Bianca yang terlihat panik.

"Iya..iya..! Kau jangan panik begitu, aku juga nanti ikut panik," ujar Ayu.

"Mama, Elvan mau itu." Elvan menunjuk kearah tukang jual es krim.

"Nanti kita beli ya El, sekarang ini kita lagi main tangkap anak ayam," ucap Bianca.

"Kita harus berlari, agar tidak tertangkap. Nanti kita kalah," kata Bianca.

"El tidak mau kalah Maa, ayo budhe. Kita ngebut," ujar Elvan.

"Iya, sabar," sahut Ayu, yang sedang menstarter motornya.

"Kenapa mbak, mogok?" tanya Bianca.

"Biasa, motor tua," sahut Ayu.

"Jangan mogok dulu," ujar Bianca.

Kenapa berjumpa dengannya, apa dia mencari-cari keberadaan ku. Bukannya dia dulu yang meminta agar aku tidak menampakkan diri dihadapannya dan keluarganya." batin Bianca.

Setelah mesin motor hidup, Bianca langsung naik dan memakai helm nya pada Elvan.

"Maa, kenapa Elvan yang pakai helm?"

"Biar tidak kena debu," jawab Bianca asal keluar dari mulutnya.

Ayu menjalankan motor, sampai didepan gerbang menuju area pemakaman, dua pria sedang berdiri di gerbang utama menuju area pemakaman.

"Itu mereka Pak Joe..!" seru penjaga makam, dan menunjuk kearah Ayu yang masih jauh dari gerbang utama.

Jonathan berlari menuju ketengah jalan, diikuti oleh penjaga pemakaman.

Kemudian..

Jonathan berdiri ditengah jalan, untuk menghalangi motor yang dikendarai Ayu melintas.

"Bian! Orang itu menghalangi jalan kita!" seru Ayu dan menghentikan motornya.

"Tabrak mbak..!" seru Bianca.

"Apa..!!' Ayu kaget, mendengar perintah Bianca agar menabrak pria yang berdiri ditengah jalan..

Bersambung 👉👉👉

Terpopuler

Comments

Ibelmizzel

Ibelmizzel

haha...gakak aku,seru.

2023-08-14

0

Vivian

Vivian

😂😂😂 ya iyalah kaget

2023-07-31

0

FUZEIN

FUZEIN

Lucu..🤣🤣🤣

2023-07-25

0

lihat semua
Episodes
1 Awal kisah
2 Jebakan
3 Marah
4 Galau
5 Mimpi
6 Takut
7 Masih Flashback
8 Sakit
9 sakit bersama
10 Kriteria calon mantu
11 Bertemu saingan
12 Mengingat
13 Mengingat mantan
14 Ganggu
15 Bertemu
16 Masih bertemu
17 Gelisah
18 Ziarah
19 Lari
20 Marah
21 Pingsan
22 Marahnya sang Mama
23 Masih marah
24 Puas
25 Sedekahkan suami
26 Rahasia
27 Mencari
28 Takut
29 Gosip
30 Akhirnya
31 Bertemu
32 Ancaman
33 Kisah Joe, Chelsea and Riko
34 Hutang seumur hidup
35 Nikah dadakan
36 Nikah terpaksa
37 Ada suka dan tidak suka
38 Marah
39 Ada apa dengan joe?
40 Kembali
41 Gugup
42 Tuan mesum
43 Sudah punya Ayah
44 Anak tiri
45 Drama fitting baju.
46 Go publik
47 Menuju sah
48 Sah
49 Ada saja mulut jahat
50 Ada bahagia dan duka
51 Gatot ??
52 Akhirnya
53 Kehilangan
54 Bebas
55 Takut
56 Ada apa dengan Joe?
57 Bertemu
58 Permintaan El
59 Sakit! Tapi bahagia?
60 Berusaha bahagia
61 Cinta, Tidak harus memiliki.
62 Serangan malam
63 Bahagia yang singkat
64 Ketahuan
65 Saling diam
66 Nyai ratu marah.
67 Menang kalah
68 Layu sebelum berkembang
69 Menghajar
70 Berterus terang
71 Ungkapan abu-abu
72 Mama bertindak
73 Mama vs mantan
74 Mama vs mantan 2
75 Ada yang senang, ada yang marah.
76 Marah
77 Diam-diaman
78 Di sidang
79 Janji Jonathan
80 Merayu ala mas Joe
81 Maaf
82 Ketahuan??
83 Ketahuan 2
84 Mengganggu
85 Menunggu maaf
86 Bodyguard
87 Ungkapan Hati
88 Cemburu
89 Kawan jadi musuh
90 Hukuman
91 Hilang
92 Hilang 2
93 Penyelamatan
94 Salah duga
95 Marah
96 OLD
97 Mengunjungi
98 Tersisih
99 Mencari
100 Rahasia
101 Berbagi
102 Sakit
103 Panik
104 Panik 2
105 Hati ke hati
106 Pernikahan siapa?
107 Pencuri
108 Aneh
109 Kado
110 Surprise
111 Ngidam menyusahkan orang
112 Bertemu
113 Ketahuan
114 Akal-akalan Jonathan
115 Pengakuan Jonathan
116 Mendekati
117 Bertemu
118 Kalap
119 Masa lalu
120 Kaget
121 Kehidupan baru
122 Anggota baru
123 Tamat
124 Info cerita baru
Episodes

Updated 124 Episodes

1
Awal kisah
2
Jebakan
3
Marah
4
Galau
5
Mimpi
6
Takut
7
Masih Flashback
8
Sakit
9
sakit bersama
10
Kriteria calon mantu
11
Bertemu saingan
12
Mengingat
13
Mengingat mantan
14
Ganggu
15
Bertemu
16
Masih bertemu
17
Gelisah
18
Ziarah
19
Lari
20
Marah
21
Pingsan
22
Marahnya sang Mama
23
Masih marah
24
Puas
25
Sedekahkan suami
26
Rahasia
27
Mencari
28
Takut
29
Gosip
30
Akhirnya
31
Bertemu
32
Ancaman
33
Kisah Joe, Chelsea and Riko
34
Hutang seumur hidup
35
Nikah dadakan
36
Nikah terpaksa
37
Ada suka dan tidak suka
38
Marah
39
Ada apa dengan joe?
40
Kembali
41
Gugup
42
Tuan mesum
43
Sudah punya Ayah
44
Anak tiri
45
Drama fitting baju.
46
Go publik
47
Menuju sah
48
Sah
49
Ada saja mulut jahat
50
Ada bahagia dan duka
51
Gatot ??
52
Akhirnya
53
Kehilangan
54
Bebas
55
Takut
56
Ada apa dengan Joe?
57
Bertemu
58
Permintaan El
59
Sakit! Tapi bahagia?
60
Berusaha bahagia
61
Cinta, Tidak harus memiliki.
62
Serangan malam
63
Bahagia yang singkat
64
Ketahuan
65
Saling diam
66
Nyai ratu marah.
67
Menang kalah
68
Layu sebelum berkembang
69
Menghajar
70
Berterus terang
71
Ungkapan abu-abu
72
Mama bertindak
73
Mama vs mantan
74
Mama vs mantan 2
75
Ada yang senang, ada yang marah.
76
Marah
77
Diam-diaman
78
Di sidang
79
Janji Jonathan
80
Merayu ala mas Joe
81
Maaf
82
Ketahuan??
83
Ketahuan 2
84
Mengganggu
85
Menunggu maaf
86
Bodyguard
87
Ungkapan Hati
88
Cemburu
89
Kawan jadi musuh
90
Hukuman
91
Hilang
92
Hilang 2
93
Penyelamatan
94
Salah duga
95
Marah
96
OLD
97
Mengunjungi
98
Tersisih
99
Mencari
100
Rahasia
101
Berbagi
102
Sakit
103
Panik
104
Panik 2
105
Hati ke hati
106
Pernikahan siapa?
107
Pencuri
108
Aneh
109
Kado
110
Surprise
111
Ngidam menyusahkan orang
112
Bertemu
113
Ketahuan
114
Akal-akalan Jonathan
115
Pengakuan Jonathan
116
Mendekati
117
Bertemu
118
Kalap
119
Masa lalu
120
Kaget
121
Kehidupan baru
122
Anggota baru
123
Tamat
124
Info cerita baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!