happy reading guys 🥰🥰
👇👇👇
"Joe...!" panggil Antonio, saat melihat mobil Jonathan sudah meninggalkan mereka bertiga yang masih berada halaman depan rumah Jonathan.
"Dasar Jonathan Dwipangga pria gagal move on, main tinggal saja." gerutu Amar.
"Kita naik mobil apa? tidak mungkin kita pergi dengan menaiki mobil sendiri-sendiri?" tanya Antonio.
"Mobilmu saja, mobil kami sedan sport begini. Kita tidak tahu jalan ke kota T, mungkin saja bergelombang seperti rambutmu," kata Amar kepada Kamal, yang rambutnya panjang sebahu dan ikal.
"Bergelombang, tapi tempat wanita cantik berkumpul," ucap Kamal.
"Wanita saja didalam otakmu," ucap Antonio sembari menepuk pundak Kamal.
"Ayo, nanti kita ketinggalan dengan mobil Jonathan," kata Antonio, kemudian masuk kedalam mobilnya.
Sampai di kota T, Jonathan langsung bertemu dengan orang yang menangani proyek pembangunan sekolah di kota T
"Joe, apa kita tidak mengisi perut dulu?" tanya Amar.
"Iya Joe, kami sangat lapar. Perut kami tidak sepertimu yang tahan lapar, bagaimana jika kami makan dengan sekretaris mu itu. Kau bekerja saja," kata Kamal.
"Tidak Pak! saya tidak lapar." tolak Arumi untuk pergi dengan ketiga pria hidung belang menurutnya.
"Kita makan bersama-sama saja," ujar Jonathan.
🍂🍂
Setelah makan, Jonathan kembali mengunjungi proyeknya.
"Itu kebun binatang?" tanya Amar, menunjuk kearah depan proyek pembangunan sekolah milik Jonathan.
"Iya, itu kebun Binatang," sahut Antonio, dengan menekankan perkataan binatang.
"Kau bilang aku Binatang?" tanya Amar.
"Tidak! kau yang merasa." ngekeh Antonio.
"Sudah! kalian seperti bocah saja," ucap Jonathan.
"Kalian kunjungi saudara kembar kalian di sana, aku akan melihat kedalam," ucap Jonathan.
"Baik Boss, cari uang yang banyak," ucap Kamal.
"Arum semerbak mewangi, ayo ikut mas Kamal saja. Daripada ikut Boss meninjau proyek panas-panasan," ucap Kamal yang menghalangi Arumi mengikuti Jonathan.
Arumi yang di goda Kamal langsung menghindar, dan lari mengejar Jonathan yang sudah jauh dari tempat dia berada.
"Hahahaha..!' Kamal tertawa ngakak, melihat Arumi berlari mengejar Jonathan.
"Kau ini Kamal, suka sekali menggodanya. Apa kau tidak takut dengan Jonathan, gadis itu sekretaris kesayangan Om Budi katanya," kata Antonio.
"Sepertinya, aku jatuh cinta," ucap Kamal.
"Kau itu, seminggu sekali jatuh cinta. Jangan kau tebarkan virus cintamu pada gadis itu," ucap Amar.
"Cukup! sekarang kita menuju kebun Binatang, seumur hidup. Aku tidak pernah pergi ke kebun Binatang," kata Amar.
"Untuk apa kau pergi ke sana, lihat saja di cermin. Kau sudah mirip dengan binatang berbulu lebat di sana," kata Antonio.
"Hewan apa?" tanya Kamal.
"Cocokkan sendiri," jawab Antonio.
"Buset." umpat Amar.
🍂🍂
Pagi-pagi Bianca sudah disibukkan dengan kegiatan mendadak, yaitu membuat makanan untuk di bawa Elvan berwisata mengunjungi kebun binatang bersama dengan teman-teman sekolah taman kanak-kanak.
Karena Elvan libur sekolah selama seminggu, Bianca tidak tahu. Hari Minggu ini ada kegiatan berwisata bagi anak taman kanak-kanak.
"Maa, Elvan boleh bawa ayah bebek?" tanya Elvan yang baru saja melihat ayah bebeknya.
"Tidak!" seru Bianca cepat.
"Kenapa tidak boleh? Elvan mau melihat hewan, bebek Elvan juga hewan?' mata kecil Elvan serius menatap wajah Bianca, menunggu jawaban. Kemana dia tidak boleh membawa hewan peliharaannya.
"El, di sana itu banyak hewan buas. Apa Elvan mau nanti bebek Elvan jadi santapan buaya, harimau?" tanya Bianca sambil menatap wajah Elvan.
"Tidak! Elvan tidak bawa ayah bebek." Elvan berlari keluar menuju kandang bebeknya.
"Ayah bebek, kata Mama. Ayah bebek tidak boleh ikut, sana banyak bahaya. Ayah bebek tinggal di rumah ya, jaga anak-anak bebek saja." Elvan berbicara cukup serius dengan bebek jantan yang sudah lama di peliharaannya.
"Ok, tunggu El pulang ya. Nanti ke sawah cari bekicot," ucap Elvan.
"El, cepat. Jam 7 sudah berada di sekolah, nanti Elvan ketinggalan. Sini dulu." Bianca menarik Elvan dan membalurkan minyak gosok untuk mencegah nyamuk hinggap di tubuh Elvan.
"Untuk apa di gosok minyak Maa?"
"Ini losion anti nyamuk, biar tidak di gigit nyamuk," kata Bianca.
☘️☘️
"Hei.. jangan naik-naik keatas pagar, ini sangat berbahaya." Jonathan berlari mengejar anak kecil yang ingin naik Keatas pagar pembatas antara pengunjung dan hewan. Mengangkatnya untuk turun dari pagar yang dipanjatkannya.
"El mau lihat bebek-bebek itu?" Elvan menunjuk kearah segerombolan bebek yang sedang berenang.
"Lihat dari sini saja, jangan sampai naik keatas pagar, dengan siapa tadi kesini? mana Papa dan Mamanya?" Jonathan.
"Dengan Bu guru," jawab Elvan.
Elvan membalikkan badannya menghadap Jonathan.
Deg...
Jonathan terbelalak, melihat anak yang diturunkannya tadi sangat mirip dengannya. Rambut coklat dan mata coklatnya, mengingatkan dia pada diri sendiri.
Jonathan mundur selangkah, tangannya menutup mulutnya yang terbuka karena begitu terkejut melihat anak kecil yang sangat mirip dengannya.
"Om.. Om..." panggil Elvan, karena Jonathan menatapnya tajam.
Panggilan Elvan menyadarkannya dari termangu.
Tidak jauh dari tempat Jonathan dan Elvan, satu mata menatap dengan intens. Dan mengambil gambar keduanya, dan juga merekam pertemuan Elvan dengan Jonathan.
"Sangat mirip, Tante Maya pasti kaget melihat ini. Apa anak itu putra Jonathan dengan kekasihnya yang menghilang itu? bagaimana jika anak itu putranya dengan wanita itu, ahh.. Tante Maya pasti akan stress. Apa aku tidak katakan saja, tapi aku sudah berjanji pada Tante Maya untuk mengatakan semua apa yang aku ketahui tentang Jonathan." gumam Arumi yang bingung, apa yang harus dilakukannya.
"Aku katakan saja, biar Tante Maya yang memikirkan dan mencari tahu," ucap Arumi.
Kembali ke Elvan dan Jonathan.
"Om, kenapa menatap Elvan seperti melihat setan?" tanya Elvan dengan kening berkerut menatap wajah Jonathan.
"Oh.. tidak ada apa-apa, nama kamu siapa?" tanya Jonathan.
"Elvan Dwi Askari," jawab Elvan sambil mengulurkan tangannya.
"Om namanya siapa?" tanya Elvan.
"Om, Jonathan Dwipangga," jawab Jonathan.
"Tinggal di mana?" tanya Jonathan.
"El tinggal..." ucapan Elvan terhenti, saat guru sekolahnya datang.
"Elvan! ibu cari kemana-mana," ucap seorang wanita yang datang dengan tergesa-gesa mendekati Elvan.
"El tidak suka lihat ular, El suka lihat bebek," sahut Elvan, kenapa dia meninggalkan rombongannya yang melihat ular yang sangat tidak disukainya.
"Sekali lagi, jika bawa rombongan anak kecil harus teliti Bu. Terus pantau, anak ini tadi naik keatas pagar ini. Bagaimana jika dia naik pagar kandang harimau, dan jatuh. Apa yang terjadi," ucap Jonathan dengan suara yang datar kepada guru Elvan.
"Maaf Pak, saya teledor," sahut guru Elvan.
"Permisi Pak," ucap guru Elvan, kemudian menarik tangan Elvan.
"Ayo, kamu ini nakal. Jangan pergi-pergi sendiri," ucap guru Elvan sembari menarik tangan Elvan dengan kasar, sebab karena Elvan. Dia di marahi oleh orang asing.
Jarak keduanya belum jauh, Jonathan mendengar apa yang dikatakan oleh guru Elvan.
"Bu, jangan dimarahi begitu muridnya. Bilang dengan lembut, dia masih kecil. Anda itu guru taman kanak-kanak, seharusnya lebih tahu dalam berkata kepada anak kecil," ucap Jonathan kesal, karena mendengar guru tersebut marah dan menggenggam tangan Elvan dengan kasar. Karena mata Jonathan sempat melihat apa yang dilakukan oleh guru Elvan.
Bersambung 👉👉
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 124 Episodes
Comments
🥀⃟ʙʀ 🎀 🅐🅨🅐 🎀
semoga aja mereka bs bertemu dan bersatu.. jd gk sabar. kelanjutannya
2023-07-30
0
💜jiminaa💜🐣
guru nya kok gitu pda ank kecil gk sbran bnget
2022-11-04
0
Nurlilan Hulopi
lanjut kak🥰
2022-02-28
0