Elvan terbangun dari tidurnya, dan langsung menangis. Saat tidak melihat keberadaan Bianca didekatnya.
"Mama..! Mama...!" suara Elvan memanggil Bianca dibarengi suara tangisan.
Bianca yang sedang berada didalam kamar mandi, langsung berlari keluar. Tanpa sempat mengelap wajahnya yang baru dibasuhnya dengan air hangat, karena tiba-tiba wajahnya terasa sangat gatal.
"El, kenapa? Ada yang sakit?" tanya Bianca sembari meletakkan bokongnya di sisi ranjang tempat Elvan tidur.
Elvan yang sudah duduk di atas ranjang, langsung memeluk Bianca dengan erat.
"Mama kemana? Elvan takut Maa, Elvan mimpi. Ada Om marah-marah pada Elvan," ucap Elvan sembari menangis, tangannya memeluk Bianca.
"Om siapa sayang, yang marah-marah pada anak ganteng mama ini?" tanya Bianca sambil mengelus rambut Elvan.
"Om galak Maa, wajahnya selem (serem). Hidungnya kelual(keluar) asap." cerita Elvan mengenai mimpinya.
"Om naga ya? sepertinya Elvan nonton film sampai terbawa mimpi, besok-besok jangan nonton film ngeri lagi ya, biar tidak terbawa mimpi," kata Bianca.
"El tidak pernah nonton film Maa, El hanya nonton kartun si botak. Tidak ada Om yang hidung dan mulutnya berasap," ucap Elvan.
"Sudah, itu hanya bunga tidur."
Bianca mengalihkan pembicaraan dengan menawarkan Elvan untuk makan buah-buahan.
"El, mau makan buah. Tuh..budhe Ayu ada beli buah kesukaannya Elvan." Bianca menunjuk kearah buah jeruk yang ada di atas nakas disamping ranjang.
"Budhe mana?" mata Elvan mencari-cari sosok Ayu di dalam ruangan.
"Budhe pulang sebentar, bebek-bebek dan ayam kita belum dikasih makan. Nanti bebek dan ayam kita kelaparan, besok mereka mogok bertelur," ucap Bianca.
Elvan menganggukkan kepalanya.
"Makan jeruknya ya."
"Sedikit ya Maa."
"Iya, sedikit saja. Atau mau makan roti, tadi bubur juga hanya sedikit."
"Ada roti keju Maa?" tanya Elvan.
"Sebentar Mama lihat."
Bianca melihat isi plastik tempat wadah roti yang dibeli Ayu.
"Yahh..! roti keju tidak ada El, tapi roti isi pisang ada ini. Roti pisang enak juga Lo El," ucap Bianca.
"Mau Maa."
Bianca menyuapkan roti pisang kedalam mulut Elvan sedikit demi sedikit, sembari bercerita. Hingga tanpa terasa, roti habis masuk kedalam perut Elvan tanpa ada protes.
"Habis..! mau lagi rotinya?" tanya Bianca.
"Tidak Maa, El mau tidur saja. El ngantuk." mata Elvan melirik ketangannya dan tiang infus yang berada didekat ranjang.
"Ada apa? apa sakit ?" tanya Bianca, saat melihat Elvan melihat kearah infus yang ada ditangannya.
"Kapan ini dibuka Maa?" tanya Elvan.
"Tunggu Elvan benar-benar sembuh, lihat wajah Elvan masih pucat. Badan El juga masih panas, sabar ya anak Mama," ucap Bianca.
Elvan menganggukkan kepalanya, dan matanya tak lama kemudian terpejam.
Setelah Elvan tertidur, Bianca pindah duduk ke sofa. Karena merasa punggungnya terasa kaku.
Bianca menyandarkan kepalanya, dan matanya mulai terpejam. Rasa kantuknya mulai datang, karena Elvan sakit. Waktu tidur Bianca sedikit.
🍀🍀🍀
Di hari yang sama di tempat berbeda, Mira sedang berjalan-jalan di pusat perbelanjaan. Hari masih pagi, tetapi Mira sudah menjadi pengunjung pusat perbelanjaan. Toko pakaian favoritnya belum, karena Mira ingin membeli busana untuk acara reunian universitas tempat dia menimba ilmu dengan Jonathan dan teman-temannya.
"Sial! aku kepagian, ini karena ingin tampil habis-habisan besok malam. Aku akan memaksa Joe untuk menjadi pendamping, aku akan membujuk Tante Maya melalui Mama. Kenapa tidak terpikirkan sejak lama, Mama dengan Tante Maya teman arisan. Good Mira, otakmu sangat lancar hari ini." gumam Mira seraya berputar-putar mengelilingi pusat perbelanjaan selagi menunggu toko yang dituju buka.
Mata Mira bulat sempurna, saat melihat wanita yang menghilang. Kini muncul dengan dandanan yang lain daripada yang lain, super glamor.
"CK..CK..ck! siapa yang ada didepan mataku ini." gumam Mira sembari menatap kearah wanita yang berdiri menunggu sesuatu, sembari memainkan ponselnya.
Tidak lama kemudian, datang seorang anak kecil berlari menuju ketempat Chelsea berdiri.
"Wow..! dia sudah punya anak? tapi tidak mungkin punya anak sebesar itu? dia menghilang baru 4 tahun, apa mungkin dia menikah dengan duda beranak?" Mira berpikir sampai mengeryit keningnya.
"Aku harus mencari tahu, dia saingan utamaku." dengan bersemangat, Mira berjalan mendekati Chelsea.
Bergegas Mira mendekati Chelsea yang sedang berbicara dengan anak kecil yang bersamanya.
"Hai.. Chelsea, apa kabar? apa kau masih mengingat aku?" tanya Mira.
Chelsea sedikit kaget melihat keberadaan orang yang dikenalnya dulu, tapi dia dengan cepat menutupi kekagetannya.
"Sudah pasti aku mengenal gadis yang sangat tergila-gila dengan kekasih orang lain," ucap Chelsea.
"Kekasih orang, hei..aku yang pertama sekali mengenal Jonathan Dwipangga. Kau itu orang baru yang langsung memepetkan diri pada seorang laki-laki," ucap Mira.
"Pertama mengenalnya, belum pasti bisa menahlukkan hati pria tersebut. Kau mengenalnya sejak jaman universitas, tapi kau tidak bisa menarik perhatian. Aku, yang tak terlihat olehnya saat di universitas. Bisa menarik perhatian dan menjadi kekasihnya," sindir Chelsea.
Mira sontak marah, wajahnya merah menahan amarahnya yang ingin keluar. Tetapi karena berada di pusat perbelanjaan, Mira berusaha menahan amarahnya.
"Kau bilang menarik perhatiannya? tetapi kau tidak bisa menikahinya, hubungan kalian tidak direstui Tante Maya." balas Mira.
"Restu!"
Chelsea tertawa mendengar kata restu yang dikatakan oleh Mira.
"Nona, Jonathan sudah sangat tergila-gila padaku. Dia akan menikah denganku tanpa restu kedua orangtuanya, Jonathan berkali-kali mengatakannya padaku. Dia akan tetap menikahiku ada atau tidak restu dari keluarganya," ucap Chelsea dengan sombong, bahwa dirinya orang terpenting dalam kehidupan Jonathan.
"Sombong sekali wanita ini." batin Mira.
"Sekarang kau tidak membutuhkan Jonathan, kelihatannya kau sudah dapat mangsa beranak." sindir Mira sambil menatap gadis kecil yang menggenggam tangan Chelsea dengan erat.
"Dia anakmu?" tanya Mira yang penasaran dengan gadis kecil yang bersama dengan Chelsea.
"Dia adikku!" Jawab ketus Chelsea, kemudian berlalu dari hadapan Mira.
"Adik? dia punya adik disaat dia sudah pantas punya anak, hebat sekali orangtuanya. Masih memikirkan untuk punya anak di usia senja." gumam Mira.
🍀🍀🍀
"Bro, kenapa kau bisa di gigit nyamuk DBD. Apa mungkin nyamuk itu seorang gadis, sehingga kau di gigit," ucap Kamal, yang datang menjenguk Jonathan. Saat mendengar kabar, Jonathan di rawat di rumah sakit.
Kedua temannya yang datang menjenguknya, juga tertawa. Tetapi Jonathan hanya diam, melotot ketiga temannya.
"Jika kalian datang ke sini hanya untuk mengangguku saja, itu pintu. Get out..!" seru Jonathan dengan perasaan yang kesal.
"Kepalaku mumet, mereka datang menganggu saja." batin Jonathan.
"Jangan marah Bro, nanti cepat tua. Belum kawin sudah tua duluan," ucap Amar.
"Kawin..!" seru Kamal dan Antonio bersamaan.
"Kalian itu, dengar kawin saja. Otaknya langsung traveling kemana-mana," ucap Amar.
"Itu yang paling nikmat Bro," sahut Antonio.
Bersambung👉👉
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 124 Episodes
Comments
🍌 ᷢ ͩ🍭ͪ ͩ👙Ayz🌱
mungkin itu 3mng anaknya si Chelse kali..ntah nikah muda kan Gak tau juga..krna malu bisa jdi ngakuin adek..ato ya mungkin bisa jdi bener adeknya😂😂😂😂
2022-03-01
0
Nadyne
apa Chelsea bukan gadis yg baik...
tidak mungkinkan anak itu adiknya....
Jonathan akan menyesal bila benar Chelsea seperti itu sudah membuang org yg tulus untuk barang bekas.
2022-01-30
6
۩ᶰᶜᚐ𝓗𝓪𝓷𝔂𝓪 𝓐𝓷𝓭𝓪𝓲࿐٭
kpn nih mas Joe ktmux mw Bianca?
2022-01-30
1